NIM : 30800121091
KELAS : HI-11
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
PROGRAM STUDI : HUBUNGAN INTERNASIONAL
ARTIKEL
Dalam hal penulisan diperlukan yang namanya penyusunan kalimat dan paragraf yang
benar. Jika hal mendasar seperti itu dapat dipahami, akan memudahkan dalam menguasai
penulisan yang benar dan enak untuk dibaca. Untuk itu bacaan ini akan membahas lebih
dalam mengenai pengertian kalimat dan paragraf, jenis-jenis, contoh, dll.
A. KALIMAT
Kalimat adalah suatu kata yang terdiri atas subjek dan predikat memiiki makna
lengkap yang keluar dari pikiran yang utuh dan mudah untuk dipahami. Adapun jenis-jenis
kalimat dan pengembangannya, antara lain:
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah suatu kalimat yang dasar yang mempunyai satu struktur
kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
b. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur kalimat yang
terhubung dengan kata penghubung sehingga menghasilkan pola kalimat baru. Kalimat
majemuk memiliki jenis-jenis yaitu:
Kalimat majemuk setara adalah kalimat gabungan yang memiliki dua klausa yang
kedudukannya setara dan juga dapat dibagi menjadi 3 jenis.
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa dimana
kedudukan klausa tersebut mempunyai perbedaan. Contohnya:
Kalimat majemuk adalah gabungan antara kalimat majemuk setera dan kalimat
majemuk bertingkat. Contohnya:
Ibu sedang memasak di dapur dan Ando sedang mengerjakan tugas sekolah di kamarnya
ketika Ayah tiba dirumah setelah pulang bekerja.
B. PARAGRAF
Paragraf adalah suatu karangan yang memiliki gagasan pokok atau ide pokok yang
saling berkaitan satu sama lain. Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis
baru.
Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama, merupakan bagian dari sebuah
karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang membahas suatu tema
tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalianya. Berdasarkan isinya, jenis paragraf dibagi
menjadi 5 jenis, yaitu:
a. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi gagasan pokok untuk menjelaskan
suatu informasi secara singkat dan padat. Menurut KBBI, eksposisi berarti uraian (paragraf)
yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan.
b. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah suatu kalimat yang menjelaskan suatu informasi yang
menggambarkan suatu keadaan atau kejadian berbentuk tulisan sehingga terasa nyata dapat
dirasakan situasi pada saat itu.
c. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu paragraf yang berisi informasi yang dapat
mempengaruhi pembaca untuk tertarik dengan ide pokok yang ditulis.
d. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang menyampaikan isi pemikiran dari
sang penulis berupa ide pokok dalam informasi tersebut yang bersifat fakta yang akurat.
e. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah suatu paragraf yang menceritakan suatu peristiwa dengan alur
yang gagasan yang jelas sehingga membuat pembaca terharu dan terhibur.
a. Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan cerita yang
paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita yang mendeskripsikan
peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.
Contoh :
Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang paling
tinggi kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga
diartikan sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi kemudian berangsur-
angsur menuju ke konflik terendah.
Contoh :
Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia sudah memiliki daerah
kekuasaannya sendiri. Tak ada yang bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah
seorang anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang membuatnya begini. Satu hal yang pasti
adalah, anak itu telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi
seperti ini.
b. Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi
berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
Contoh :
Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku
membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku
pertama kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat. Karena aku tak ingat bagaimana
aku dilahirkan dan bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.
Perbandingan adalah upaya mengamati persamaan yang dimiliki oleh dua benda atau
lebih, sedangkan pertentangan lebih banyak menonjolkan perbedaan yang ada pada dua
benda atau lebih.
Contoh :
Pemerintah telah menyediakan gas epigi 3kg dan 12 kg. Sama halnya dengan minyak tanah,
gas elpigi juga dapat digunakan untuk kegunaan rumah tangga dengan harga yang murah.
Pemerintah memandang perlu untuk mengonversikan keterbutuhan minyak tanah ke gas
elpigi karena produksi minyak tanah saat ini sangat mahal. Disamping itu, penggunaan gas
elpigi dianggap lebih praktis dan ekonomis.
d. Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain
yang memiliki kesamaan atau kemiripan.
Contoh :
Dalam hal belajar manusia perlu mencontoh ilmu padi. Semakin berisi maka ia akan semakin
merunduk. Begitulah seharusnya, semakin kita berilmu hendaknya diikuti dengan kerendahan
hati. Tidak sepatutnya manusia sombong atas kepintaran yang dimilikinya. Ilmu yang
sebenarnya pada hakikatnya ialah ilmu yang dapat berguna bagi banyak orang. Kecerdasan
yang sebenarnya adalah ketika kecerdasan itu dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
e. Contoh
Sebuah gagasan dalam paragraf menjadi terang benderang ketika diperkuat dengan
beberapa contoh atau ilustrasi. Contoh dapat diuraikan dalam bentuk narasi atau deskripsi.
Contoh :
Sudah sepuluh hari setelah bantuan terakhir datang. Warga konban banjir di pinggiran kali
Code membutuhkan bahan makanan dan pakaian. Mereka bertahan hidup dengan
mengandalkan daun-daunan yang direbus, jika beruntung mereka makan dengan umbi-
umbian dan ikan hasil tangkapan sungai. Pakaian mereka hanya sebatas yang mereka pakai
saat ini. Banyak diantara mereka yang menderita penyaki kulit karena tidak pernah mencuci
dan mengganti pakaian.
f. Pola Klausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai
rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut biasanya juga terbalik. Akibat
dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
g. Generalisasi
a. Umum-Khusus
Contoh :
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti menulis agenda pada
buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang paling mendesak untuk
dilakukan. Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten
terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah terencana dapat dilakukan
dengan baik.
b. Khusus-Umum
Contoh : Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan bentuknya yang
mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandari di
tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya yang indah. Memelihara ikan
hias sungguh merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.
h. . Klasifikasi
Contoh :
Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga. Yakni fi’il madhi (lampau), fi’il
mudharek (sekarang dan yang akan datang), dan fi’il amar (kata kerja perintah). Masing-
masing kata kerja dari ketiganya memiliki bentuk dasar yang sama dan akan berubah
mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa arab.
i. Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan
kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah cita-cita yang luhur,
visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun,
yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan
tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung mementingkan
kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang
mengaku peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lain-
lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung memikirkan
bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini
dijadikan sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang mengatasnamakan
gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.
Refrensi
https://www.kakakpintar.id
https://www.quipper.com