A. Hasil Penelitian
negeri di Kabupaten Sleman yang terdiri dari beberapa program keahlian antara
ruangan yang luas dengan lingkungan bersih dan mendapat cahaya yang cukup,
materi yang ditampilkan di layar monitor serta penjelasan yang diterangkan oleh
guru di papan tulis yang telah tersedia. Sarana dan prasarana yang terdapat di
SMK N 2 Godean sudah cukup lengkap dengan media pembelajaran dan kondisi
Penelitian ini mengikuti alur penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan unjuk kerja siswa dalam membuat pola badan sistem
78
Soen melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Tindakan
yang ada dalam penelitian tindakan ini meliputi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus
II. Langkah kerja dalam setiap siklusnya terdiri atas tahap perencanaan,
Selanjutnya akan dibahas tentang pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus dan
peningkatan kompetensi siswa dalam membuat pola badan sistem Soen melalui
Adapun hal-hal yang akan diuraikan meliputi deskripsi tiap siklus dan
a. Pra Siklus
Penelitian siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 5
Oktober 2018 selama 3 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada pra
1) Perencanaan (Planning)
proses pembelajaran pembuatan pola oleh guru mata pelajaran. Selain itu
79
2) Tindakan (Acting) dan Observasi
a) Tindakan (Acting)
b) Observasi/Pengamatan
Proses observasi dilakukan terhadap proses dan hasil belajar. Dilihat dari
belajar siswa, motivasi siswa dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dilihat dari aspek hasil belajar peneliti dapat melihat pada hasil
peniaian unjuk kerja siswa dalam pembuatan pola badan sistem Soen.
mengukur proses pembelajaran dan hasil belajar siswa oleh guru dengan
metode ceramah.
(1) Kondisi kelas cenderung tidak kondusif karena masih banyak siswa yang
(2) Masih rendahnya motivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan
80
(3) Proses pembelajaran praktik tampak gaduh sehingga memakan banyak
3) Refleksi
hasil penilaian unjuk kerja pada pra siklus yang menunjukkan perolehan nilai
kemampuan unjuk kerja siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan yaitu
75% . Hal ini tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan yang harus
pembuatan pola masih terpusat pada guru. Metode ceramah yang digunakan
(b) Suasana dalam kelas tampak gaduh yang menyebabkan kelas menjadi tidak
pembelajaran
81
meningkatkan kemampuan unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen
dengan indikator keberhasilan minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai
b. Siklus I
Penelitian siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 26
Oktober 2018 selama 3 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada siklus
1) Perencanaan
pertemuan).
tindakan yang digunakan dalam tindakan siklus I antara lain, LCD dan
Instrument yang perlu disiapakan antara lain lembar penilaian unjuk kerja dan
82
unjuk kerja digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar praktik siswa
a) Tindakan (Acting)
(1) Pendahuluan
(a) Guru membagi kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok 5-6 orang
Mengamati (observing)
Menanya (questioning)
(a) Peserta didik dalam kelompok dengan dipandu oleh guru merumuskan
alat yang dibutuhkan untuk membuat pola badan sistem Soen, prosedur
Menalar (associating)
(b) Siswa mengamati contoh pola badan sistem Soen yang sudah jadi
(c) Siswa menyiapkan alat dan bahan dalam hal penyelesaian proyek pembuatan
(a) Guru menjelaskan jadwal pelaksanaan proyek yang harus diselesaikan selama
Mencoba (experimenting)
(a) Siswa berdiskusi dan menganalisis pembuatan pola badan sistem Soen serta
84
pembuatan pola badan sistem Soen. Guru mendampingi siswa dalam setiap
(b) Siswa membuat pola badan sistem Soen menggunakan ukuran teman dengan
segala bentuknya
Mencipta
(a) Siswa telah menyelesaikan projek pembuatan pola badan sistem Soen
(a) Siswa dan anggota kelompoknya menganalisis hasil dan membuat laporan
hasil pengerjaan proyek mereka tentang pembuatan pola badan sistem Soen
Mengomunikasikan(communicating)
(a) Siswa mempresentasikan hasil analisis pembuatan pola badan sistem Soen
(3) Penutup
(a) Simpulan
tentang komponen, alat, dan prosedur pembuatan pola badan sistem Soen
(b) Konfirmasi
berdasarkan hasil simpulan dan jika belum tercapai maka guru menambahkan
penjelasan
(c) Refleksi
Guru meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran
(d) Evaluasi
langkah-langkah kerja yang baku pada pembuatan pola badan sistem Soen
sehingga hasil proyek dapat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
(f) Penutup
b) Observasi
(1) Saat guru mulai memberi penjelasan proses pembelajaran beberapa siswa
(2) Beberapa siswa masih canggung untuk bekerja sama dalam kelompok baru
(3) Siswa masih bingung dalam pelaksanaan proyek karena belum terbiasa
Project Based Learning yang telah dilakukan oleh observer pada siklus I.
86
Pelaksanaan Project Based Learning dalam siklis I dalam model pembelajaran
tersebut antara lain, (1) siswa belum aktif dalam membaca, mencari dan
terhadap presentasi proyek dari kelompok lain. Dari hambatan dalam hasil
perbaikan.
3. Refleksi
hasil penilaian unjuk kerja pada siklus I yang menunjukkan perolehan nilai
kemampuan unjuk kerja siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan yaitu
75% . Hal ini tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan yang harus
b) Beberapa siswa masih canggung untuk bekerja sama dalam kelompok baru
87
c) Siswa masih bingung dalam pelaksanaan proyek karena belum terbiasa
sistem Soen dengan indikator keberhasilan minimal 75% dari jumlah siswa yang
c. Siklus II
Penelitian siklus kedua ini dilakukan dalam satu kali pertemuan yaitu pada
1) Perencanaan
tindakan yang digunakan antara lain, LCD dan proyektor, papan tulis,
a) Tindakan (Acting)
(1) Pendahuluan
pembelajaran dari hasil refleksi dari siklus I dalam kegiatan siklus II yang
diantaranya:
b) Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih saling mengenal dan akrab
c) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih fokus dan aktif supaya
89
pembelajaran dapat terlaksana dengan tepat waktu.
(a) Guru membagi kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok 5-6 orang
Mengamati (observing)
(d) Guru menentukan tema/topik proyek bedasarkan tugas proyek yaitu membuat
Menanya (questioning)
(a) Peserta didik dalam kelompok dengan dipandu oleh guru merumuskan
alat yang dibutuhkan untuk membuat pola badan sistem Soen, prosedur
Menalar (associating)
(b) Siswa mengamati contoh pola badan sistem Soen yang sudah jadi
(c) Siswa menyiapkan alat dan bahan dalam hal penyelesaian proyek pembuatan
90
(d) Siswa duduk bersama kelompok berdiskusi tentang penyelesaian proyek yang
(a) Guru menjelaskan jadwal pelaksanaan proyek yang harus diselesaikan selama
Mencoba (experimenting)
(a) Siswa berdiskusi dan menganalisis pembuatan pola badan sistem Soen serta
pembuatan pola badan sistem Soen. Guru mendampingi siswa dalam setiap
(b) Siswa membuat pola badan sistem Soen menggunakan ukuran teman dengan
segala bentuknya
Mencipta
(a) Siswa telah menyelesaikan projek pembuatan pola badan sistem Soen
(a) Siswa dan anggota kelompoknya menganalisis hasil dan membuat laporan
hasil pengerjaan proyek mereka tentang pembuatan pola badan sistem Soen
Mengomunikasikan(communicating)
(a) Siswa mempresentasikan hasil analisis pembuatan pola badan sistem Soen
91
(3) Penutup
(a) Simpulan
tentang komponen, alat, dan prosedur pembuatan pola badan sistem Soen
(b) Konfirmasi
berdasarkan hasil simpulan dan jika belum tercapai maka guru menambahkan
penjelasan
(c) Refleksi
Guru meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran
(d) Evaluasi
langkah-langkah kerja yang baku pada pembuatan pola badan sistem Soen
sehingga hasil proyek dapat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan
(f) Penutup
92
a) Observasi
(1) Ada beberapa siswa yang masih suka gaduh dan tidak memperhatikan saat
(2) Setiap tahapan dalam model pembelajaran Project Based Learning telah
Project Based Learning yang telah dilakukan oleh observer pada siklus II.
yang berarti tahapan dalam model pembelajaran ini telah dilaksanakan secara
keseluruhan.
3) Refleksi
badan sistem Soen, dilihat dari proses yang diamati selama pembelajaran
siswa sudah mencapai 100% mampu dari kriteria nilai kemampuan yaitu 80.
Soen.
93
Hasil refleksi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model
pembuatan pola badan sistem Soen dapat meningkatkan kemampuan unjuk kerja
siswa.
pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan pada siswa yang
pembelajaran Project Based Learning dapat terlaksana secara runtut. Hal ini
menyebabkan nilai unjuk kerja siswa dapat mencapai nilai indikator yang telah
minimal sebesar 75%. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini telah
a. Pra Siklus
Hasil jadi gambar pola yang dibuat siswa pada pra siklus setelah dievaluasi
hanya sebagian siswa saja yang sudah memenuhi kriteria membuat pola dengan
benar. Berikut ini adalah table distribusi frekuensi penilaian unjuk kerja Pra
Siklus.
94
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Unjuk Kerja Pra Siklus
1 66-68 8 25
2 69-71 7 21.875
3 72-74 3 9.375
4 75-77 2 6.25
5 78-80 2 6.25
6 81-83 10 31.25
Jumlah 32 100
Berdasarkan data yang telah di olah pada penilaian unjuk kerja pra siklus
menunjukan bahwa terdapat 12 siswa atau sekitar 37.5% yang mampu dalam
kategori pencapaian penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen,
sedangkan 20 siswa atau sekitar 62.5% belum memenuhi kategori yang telah di
tentukan. Nilai tertinggi yang diperoleh pada Pra Siklus yaitu 83, dan nilai
terendah yaitu 66, mean sebesar 74.25, dengan median 72 dan nilai modus 82.
95
Berikut adalah grafik pencapaian hasil penilaian kemampuan unjuk kerja
Pra Siklus:
15 12
10
Siklus
b. Siklus I
Berikut ini adalah table distribusi frekuensi penilaian unjuk kerja Siklus I.
1 74-76 7 21.875
2 77-79 3 9.375
3 80-82 2 6.25
4 83-85 3 9.375
5 86-88 8 25
6 89-91 8 25
7 92-94 1 3.125
Jumlah 32 100
96
Berdasarkan data di atas menunjukkan kenaikan pencapaian kemampuan
unjuk kerja siswa sebesar 68%, yaitu kenaiakan pada pra siklus yaitu 12 siswa
menjadi 22 siswa dari 32 jumlah siswa telah mencapai kategori pencapaian nilai
unjuk kerja yaitu 80. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa yaitu sebesar 92 dan
nilai terendah sebesar 74, mean sebesar 83.75, dengan median 86 dan nilai modus
86. Berdasarkan data tersebut maka presentase nilai kemampuan unjuk kerja
Berikut adalah grafik hasil pencapaian siswa yang telah memenuhi kriteria
penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen pada Siklus I:
20
15
10
10
97
Perbandingan Hasil Penilaian Pra Siklus
dan Siklus I
25
22
20
15
12
10
b) Siklus II
Berikut ini adalah table distribusi frekuensi penilaian unjuk kerja Siklus II.
1 80-82 5 15.625
2 83-85 4 12.5
3 86-88 7 21.875
4 89-91 6 18.75
5 92-94 7 21.875
6 95-97 3 9.375
Jumlah 32 100
98
Berdasarkan data di atas menunjukkan kenaikan presentase hasil
kemampuan unjuk kerja siswa sebesar 100%, yaitu 32 dari 32 jumlah siswa telah
mencapai kategori pencapaian nilai unjuk kerja yaitu 80 dengan nilai tertinggi 96
dan nilai terendah 80, mean sebesar 88.38, dengan median 88.5 dan nilai modus
88.
Berikut adalah grafik hasil pencapaian siswa yang telah memenuhi kriteria
penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen pada Siklus II:
25
20
15
10
5
0
0
99
Perbandingan Hasil Penilaian Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II
35 32
30
25 22
20
15 12
10
5
0
80.00% 68.72%
60.00%
37.50%
40.00%
20.00%
0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
100
B. Pembahasan
Godean
setelah melaksanakan kegiatan pra siklus yaitu sebanyak dua siklus, siklus I dan
siklus II.
penuh dari guru. Lebih dari 75% siswa sangat pasif dalam pembelajaran, saat
menghadapi kesulitan. Banyak dari mereka terus bertanya kepada guru dan
temannya yang lain menanyakan hal yang sama, dikarenakan siswa tidak
kegaduhan.
b. Siswa yang tadinya hanya mau duduk dengan teman dekatnya pada saat siklus
diberikan guru.
101
Pada siklus I, pembelajaran telah terlaksana dengan baik namun terdapat
sedikit kendala dimana siswa masih bingung dalam pelaksanaan proyek karena
Sedangkan pada kegiatan siklus II juga terdapat perbedaan keadan yang terjadi
diantaranya:
a. Siswa sudah tidak canggung untuk bekerja sama dalam kelompok baru
Berdasarkan data yang telah di olah pada penilaian unjuk kerja pra siklus
menunjukan bahwa terdapat 12 siswa atau sekitar 37.5% yang dinyatakan mampu
dalam kategori pencapaian penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem
Soen, sedangkan 20 siswa atau sekitar 62.5% belum memenuhi kategori yang
telah di tentukan. Nilai tertinggi yang diperoleh pada Pra Siklus yaitu 83, dan nilai
terendah yaitu 66, mean sebesar 74.25, dengan median 72 dan nilai modus 82.
kemampuan siswa sebesar 68%, kenaiakan pada pra siklus yaitu 12 siswa menjadi
102
22 siswa dari 32 jumlah siswa telah mencapai kategori pencapaian nilai unjuk
kerja yaitu 80. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa yaitu sebesar 92 dan nilai
terendah sebesar 74, mean sebesar 83.75, dengan median 86 dan nilai modus 86.
kerja siswa pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan
siswa telah mencapai kategori pencapaian nilai unjuk kerja yaitu 80 dengan nilai
tertinggi 96 dan nilai terendah 80, mean sebesar 88.38, dengan median 88.5 dan
siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa.
C. Temuan Penelitian
2. Pada siklus II suasana kelas semakin kondusif, karena siswa mulai terbiasa
Learning.
kemampuan unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen pada mata
1. Pada penelitian ini kemampuan siswa hanya diukur dari aspek psikomotor
karena ingin mengetahui hasil praktik pembuatan pola badan sistem Soen,
sehingga hasil akhir penelitian ini tidak dapat dikatakan tuntas atau tidak
2. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada kondisi subjek yang telah diteliti yaitu
model pembelajaran ini hendak diterapkan pada mata pelajaran lain akan
104