Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Kondisi Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Godean yang berlokasi di Jl. Jae

Sumantoro, Jowah, Sidoagung, Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta. SMK N 2 Godean merupakan salah satu sekolah menengah kejuruan

negeri di Kabupaten Sleman yang terdiri dari beberapa program keahlian antara

lain program keahlian Busana, dan Boga.

Pembelajaran pembuatan pola badan sistem Soen secara konstruksi di

SMK N 2 Godean diberikan pada semester 1 di kelas X Busana dengan waktu

pembelajaran 3 x 45 menit 1 kali dalam seminggu. Pembelajaran dilaksanakan di

ruangan yang luas dengan lingkungan bersih dan mendapat cahaya yang cukup,

pelajaran berlangsung dengan pemberian media pembelajaran berupa jobsheet dan

materi yang ditampilkan di layar monitor serta penjelasan yang diterangkan oleh

guru di papan tulis yang telah tersedia. Sarana dan prasarana yang terdapat di

SMK N 2 Godean sudah cukup lengkap dengan media pembelajaran dan kondisi

lingkungan yang baik untuk proses pembelajaran.

2. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam Membuat

Pola Badan Sistem Soen di Kelas X Busana 2 SMK N 2 Godean

Penelitian ini mengikuti alur penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

meningkatkan kemampuan unjuk kerja siswa dalam membuat pola badan sistem

78
Soen melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning. Tindakan

yang ada dalam penelitian tindakan ini meliputi Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus

II. Langkah kerja dalam setiap siklusnya terdiri atas tahap perencanaan,

pelaksanaan dan observasi, serta refleksi. Pengumpulan data dan penelitian

dilakukan dengan lembar penilaian unjuk kerja dan lembar observasi.

Selanjutnya akan dibahas tentang pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus dan

peningkatan kompetensi siswa dalam membuat pola badan sistem Soen melalui

penerapan model pembelajaran Project Based Learning.

Adapun hal-hal yang akan diuraikan meliputi deskripsi tiap siklus dan

hasil dari penelitian.

a. Pra Siklus

Penelitian siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 5

Oktober 2018 selama 3 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada pra

siklus adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan (Planning)

a) Perencanaan pembelajaran dilakukan oleh guru mata pelajaran tanpa

bekolaborasi bersama dengan peneliti. Pada pelaksanaan perencanaan ini guru

mengadakan kegiatan belajar mengajar pembuatan pola badan sistem Soen.

b) Peneliti menyiapkan lembar observasi untuk mencatat kegiatan pelaksanaan

proses pembelajaran pembuatan pola oleh guru mata pelajaran. Selain itu

peneliti juga menyiapkan lembar penilaian unjuk kerja untuk menghimpun

data nilai psikomotor siswa.

79
2) Tindakan (Acting) dan Observasi

a) Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan dimulai dengan guru melaksanaan kegiatan

pembelajaran dengan metode ceramah, guru menyampaikan materi tentang

pembuatan pola, kemudian guru menugaskan kepada siswa untuk mulai

membuat pola secara individu. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan hingga

jam pelajaran berakhir dengan metode ceramah.

b) Observasi/Pengamatan

Proses observasi dilakukan terhadap proses dan hasil belajar. Dilihat dari

proses selama pembelajaran berlangsung peneliti mengamati tentang kegiatan

belajar siswa, motivasi siswa dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Dilihat dari aspek hasil belajar peneliti dapat melihat pada hasil

peniaian unjuk kerja siswa dalam pembuatan pola badan sistem Soen.

Observasi dilakukan pada pembelajaran pembuatan pola bertujuan untuk

mengukur proses pembelajaran dan hasil belajar siswa oleh guru dengan

metode ceramah.

Adapun hasil observasi yang didapatkan dari pengamatan proses

pembelajaran pada pra siklus adalah sebagai berikut:

(1) Kondisi kelas cenderung tidak kondusif karena masih banyak siswa yang

suka mengajak ngobrol temannya yang lain.

(2) Masih rendahnya motivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan

merespon tugas yang diberikan guru.

80
(3) Proses pembelajaran praktik tampak gaduh sehingga memakan banyak

waktu untuk menyelesaikan.

3) Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran yang dilaksanakan pada pra

siklus menunjukkan pelaksanaan pembelajaran belum maksimal, sehingga

menyebabkan tujuan pembelajaran belum terwujud. Hal ini disimpulkan dari

hasil penilaian unjuk kerja pada pra siklus yang menunjukkan perolehan nilai

kemampuan unjuk kerja siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan yaitu

75% . Hal ini tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan yang harus

dihadapi saat pembelajaran pembuatan pola badan sistem Soen berlangsung.

Permasalahan tersebut antara lain:

(a) Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pada pembelajaran

pembuatan pola masih terpusat pada guru. Metode ceramah yang digunakan

guru mengakibatkan siswa sangat bergantung dengan guru untuk

mendengarkan saja, sedangkan untuk pembelajaran praktek, seharusnya siswa

dapat aktif untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik secara mandiri.

(b) Suasana dalam kelas tampak gaduh yang menyebabkan kelas menjadi tidak

kondusif dalam proses pembelajaran. Kegaduhan tersebut disebabkan karena

antar siswa masih suka saling bertanya da mengobrol diluar materi

pembelajaran

Berdasarkan kondisi tersebut penelitian tindakan kelas menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning perlu dilakukan melalui siklus I untuk

81
meningkatkan kemampuan unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen

dengan indikator keberhasilan minimal 75% dari jumlah siswa yang mencapai

kategori pencapaian nilai unjuk kerja yaitu 80.

b. Siklus I

Penelitian siklus I dilakukan dalam 1 kali pertemuan yaitu pada hari Jumat, 26

Oktober 2018 selama 3 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang dilakukan pada siklus

pertama adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan

a) Perencanaan pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti bekerjasama dengan

guru. Peneliti menganalisis silabus dan merancang RPP dengan materi

pembuatan pola dasar sistem Soen dengan menerapkan model pembelajaran

Poject Based Learning dengan durasi waktu pelaksanaan 3 x 45 menit (1 kali

pertemuan).

b) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan

tindakan yang digunakan dalam tindakan siklus I antara lain, LCD dan

proyektor, papan tulis, instrument penelitian, rpp, jobsheet.

c) Menyiapkan instrumen untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

Instrument yang perlu disiapakan antara lain lembar penilaian unjuk kerja dan

lembar observasi. Instrument lembar observasi digunakan untuk

mengumpulkan data pelaksanaan pembelajaran di kelas yang menggunakan

model pembelajaran Poject Based Learning. Instrument lembar penilaian

82
unjuk kerja digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar praktik siswa

dalam pembuatan pola badan sistem Soen.

2) Tindakan (Acting) dan Observasi

a) Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan kelas dengan model pembelajaran Poject Based

Learning dilakukan oleh peneliti dan 2 observer. Peneliti bertugas sebagai

pengganti guru yang bertugas untuk membuka pelajaran, menyampaikan

materi, mengawasi jalanya proses belajar mengajar, motivator dan menutup

pelajaran. Observer bertugas untuk melakukan observasi terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan model pembelajaran Poject Based Learning selama

proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah pelaksanaan tindakan dalam

pembelajaran pembuatan pola materi pembuatan pola badan sistem Soen .

(1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan, guru menyampaikan apersepsi, prediksi,

menjelaskan lingkup penilaian serta tujuan pembelajaran yang akan

dilaksanakan. Guru membimbing siswa untuk siap menerima pembelajaran.

(2) Kegiatan Inti

Tahap 1 Penentuan Proyek

(a) Guru membagi kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok 5-6 orang

Mengamati (observing)

(a) Guru menyiapkan sumber belajar

(b) Guru membagi jobsheet kepada siswa

(c) Siswa diberi kesempatan untuk mengamati jobsheet


83
(d) Guru menentukan tema/topik proyek bedasarkan tugas proyek yaitu membuat

pola badan sistem Soen skala 1:4

Menanya (questioning)

(a) Peserta didik dalam kelompok dengan dipandu oleh guru merumuskan

pertanyaan-pertanyaan tentang pola Soen, pembuatan pola badan sistem Soen,

alat yang dibutuhkan untuk membuat pola badan sistem Soen, prosedur

pembuatan pola badan sistem Soen.

Tahap 2 Perancangan langkah-langkah peyelesaian proyek

Menalar (associating)

(a) Guru menjelaskan tentang langkah-langkah model pembelajaran Project

Based Learning pada materi pembuatan pola badan sistem Soen,

(b) Siswa mengamati contoh pola badan sistem Soen yang sudah jadi

(c) Siswa menyiapkan alat dan bahan dalam hal penyelesaian proyek pembuatan

pola badan sistem Soen

(d) Siswa duduk bersama kelompok

Tahap 3: Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek

(a) Guru menjelaskan jadwal pelaksanaan proyek yang harus diselesaikan selama

waktu yang telah disetujui bersama

Tahap 4: Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru

Mencoba (experimenting)

(a) Siswa berdiskusi dan menganalisis pembuatan pola badan sistem Soen serta

mengajukan pertanyaan kepada guru (mengnteview) tentang penyelesaian

84
pembuatan pola badan sistem Soen. Guru mendampingi siswa dalam setiap

kelompok secara bergantian.

(b) Siswa membuat pola badan sistem Soen menggunakan ukuran teman dengan

segala bentuknya

Mencipta

(a) Siswa telah menyelesaikan projek pembuatan pola badan sistem Soen

Tahap 5: Penyusunan Laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek

(a) Siswa dan anggota kelompoknya menganalisis hasil dan membuat laporan

hasil pengerjaan proyek mereka tentang pembuatan pola badan sistem Soen

Mengomunikasikan(communicating)

(a) Siswa mempresentasikan hasil analisis pembuatan pola badan sistem Soen

(3) Penutup

Tahap 6: Evaluasi proses dan hasil proyek

(a) Simpulan

Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi guru membuat simpulan

tentang komponen, alat, dan prosedur pembuatan pola badan sistem Soen

(b) Konfirmasi

Guru menjelaskan kompetensi yang berhasil dicapai pada pembelajaran ini

berdasarkan hasil simpulan dan jika belum tercapai maka guru menambahkan

penjelasan

(c) Refleksi

Guru meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran

yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan


85
memberi wawasan lebih pada peserta didik.

(d) Evaluasi

Guru memberikan evaluasi terhadap hasil proyek berupa penegasan tentang

langkah-langkah kerja yang baku pada pembuatan pola badan sistem Soen

sehingga hasil proyek dapat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan

(e) Tindak Lanjut

Peserta didik diberi tugas membaca dan mendalami langkah-langkah

pembuatan pola badan sistem Soen

(f) Penutup

Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran

b) Observasi

Berdasarkan observasi di kelas saat di lakukan penerapan model

pembelajaran Project Based Learning pada siklus I adalah sebagai berikut :

(1) Saat guru mulai memberi penjelasan proses pembelajaran beberapa siswa

sibuk sendiri tidak memperhatikan penjelasan guru.

(2) Beberapa siswa masih canggung untuk bekerja sama dalam kelompok baru

sehingga lebih banyak diam dan lebih mengandalkan guru.

(3) Siswa masih bingung dalam pelaksanaan proyek karena belum terbiasa

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Hal tersebut

mengakibatkan beberapa langkah pembelajaran belum terlaksana.

Berikut ini adalah hasil observasi dari pelaksanaan model pembelajaran

Project Based Learning yang telah dilakukan oleh observer pada siklus I.

86
Pelaksanaan Project Based Learning dalam siklis I dalam model pembelajaran

ini belum terlaksana secara keseluruhan. Faktor-faktor yang menyebabkan hal

tersebut antara lain, (1) siswa belum aktif dalam membaca, mencari dan

mengumpulkan informasi serta menganalisis materi yang di berikan, (2) siswa

masih saling canggung dengan kelompok barunya, sehingga masih saling

mengandalkan teman kelompoknya, telihat dalam respon/umpan balik siswa

terhadap presentasi proyek dari kelompok lain. Dari hambatan dalam hasil

observasi pelaksanaan Project Based Learning tersebut perlu dilakukan

perbaikan.

3. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran yang dilaksanakan pada

siklus I menunjukkan pelaksanaan pembelajaran belum maksimal, sehingga

menyebabkan tujuan pembelajaran belum terwujud. Hal ini disimpulkan dari

hasil penilaian unjuk kerja pada siklus I yang menunjukkan perolehan nilai

kemampuan unjuk kerja siswa yang belum mencapai indikator keberhasilan yaitu

75% . Hal ini tidak lepas dari adanya permasalahan-permasalahan yang harus

dihadapi saat pembelajaran membuat kemeja anak berlangsung. Permasalahan

tersebut antara lain:

a) Saat guru mulai memberi penjelasan proses pembelajaran beberapa siswa

sibuk sendiri tidak memperhatikan penjelasan guru.

b) Beberapa siswa masih canggung untuk bekerja sama dalam kelompok baru

sehingga lebih banyak diam dan lebih mengandalkan guru.

87
c) Siswa masih bingung dalam pelaksanaan proyek karena belum terbiasa

menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Hal tersebut

mengakibatkan beberapa langkah pembelajaran belum terlaksana.

Berdasarkan kondisi tersebut penelitian tindakan kelas menggunakan model

pembelajaran Project Based Learning perlu dilakukan siklus selanjutnya yaitu

Siklus II untuk meningkatkan kemampuan unjuk kerja pembuatan pola badan

sistem Soen dengan indikator keberhasilan minimal 75% dari jumlah siswa yang

mencapai kategori pencapaian nilai unjuk kerja yaitu 80.

c. Siklus II

Penelitian siklus kedua ini dilakukan dalam satu kali pertemuan yaitu pada

hari Jumat, 2 November 2018 selama 3 x 45 menit. Tahapan- tahapan yang

dilakukan pada siklus kedua adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan

a) Menyiapkan RPP materi pembuatan pola dasar sistem Soen dengan

menerapkan model pembelajaran Poject Based Learning dengan perubahan

untuk menambahkan kegiatan penguatan dan motivasi sebelum kegiatan inti

dimulai untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. Hal tersebut diharapkan

siklus II dapat mencapai indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas pada

siklus ini. Durasi waktu pelaksanaan 3 x 45 menit (1 kali pertemuan).

b) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan

tindakan yang digunakan antara lain, LCD dan proyektor, papan tulis,

instrument penelitian, rpp, job sheet.

c) Menyiapkan instrumen lembar penilaian unjuk kerja dan lembar observasi.


88
2) Tindakan (Acting) dan Observasi

a) Tindakan (Acting)

Pelaksanaan tindakan kelas dengan model pembelajaran Poject Based

Learning dilakukan oleh peneliti dan 2 observer. Peneliti bertugas sebagai

pengganti guru yang bertugas untuk membuka pelajaran, menyampaikan materi,

mengawasi jalanya proses belajar mengajar, motivator dan menutup pelajaran.

Observer bertugas untuk melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan model pembelajaran Poject Based Learning selama proses pembelajaran

berlangsung. Berikut adalah pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran pembuatan

pola materi pembuatan pola badan sistem Soen .

(1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan, guru menyampaikan apersepsi, prediksi, menjelaskan

lingkup penilaian serta tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Guru

membimbing siswa untuk siap menerima pembelajaran.

Sebelum memasuki kegiatan inti guru memperbaiki beberapa hal dalam

pembelajaran dari hasil refleksi dari siklus I dalam kegiatan siklus II yang

dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I. hal yang dilakukan

diantaranya:

a) Menjelaskan kembali tahap-tahap proses pelaksanaan pembelajaran dengan

model pembelajaran Project Based Learning secara runtut.

b) Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih saling mengenal dan akrab

dengan kelompok barunya.

c) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih fokus dan aktif supaya
89
pembelajaran dapat terlaksana dengan tepat waktu.

(2) Kegiatan Inti

Tahap 1 Penentuan Proyek

(a) Guru membagi kelompok dengan jumlah masing-masing kelompok 5-6 orang

Mengamati (observing)

(a) Guru menyiapkan sumber belajar

(b) Guru membagi jobsheet kepada siswa

(c) Siswa diberi kesempatan untuk mengamati jobsheet

(d) Guru menentukan tema/topik proyek bedasarkan tugas proyek yaitu membuat

pola badan sistem Soen skala 1:4

Menanya (questioning)

(a) Peserta didik dalam kelompok dengan dipandu oleh guru merumuskan

pertanyaan-pertanyaan tentang pola Soen, pembuatan pola badan sistem Soen,

alat yang dibutuhkan untuk membuat pola badan sistem Soen, prosedur

pembuatan pola badan sistem Soen.

Tahap 2 Perancangan langkah-langkah peyelesaian proyek

Menalar (associating)

(a) Guru menjelaskan tentang langkah-langkah model pembelajaran Project Based

Learning pada materi pembuatan pola badan sistem Soen,

(b) Siswa mengamati contoh pola badan sistem Soen yang sudah jadi

(c) Siswa menyiapkan alat dan bahan dalam hal penyelesaian proyek pembuatan

pola badan sistem Soen

90
(d) Siswa duduk bersama kelompok berdiskusi tentang penyelesaian proyek yang

diberikan sesuai prosedur

Tahap 3: Penyusunan jadwal pelaksanaan proyek

(a) Guru menjelaskan jadwal pelaksanaan proyek yang harus diselesaikan selama

waktu yang telah disetujui bersama

Mencoba (experimenting)

(a) Siswa berdiskusi dan menganalisis pembuatan pola badan sistem Soen serta

mengajukan pertanyaan kepada guru (mengnteview) tentang penyelesaian

pembuatan pola badan sistem Soen. Guru mendampingi siswa dalam setiap

kelompok secara bergantian.

(b) Siswa membuat pola badan sistem Soen menggunakan ukuran teman dengan

segala bentuknya

Tahap 4: Penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru

Mencipta

(a) Siswa telah menyelesaikan projek pembuatan pola badan sistem Soen

Tahap 5: Penyusunan Laporan dan presentasi/publikasi hasil proyek

(a) Siswa dan anggota kelompoknya menganalisis hasil dan membuat laporan

hasil pengerjaan proyek mereka tentang pembuatan pola badan sistem Soen

Mengomunikasikan(communicating)

(a) Siswa mempresentasikan hasil analisis pembuatan pola badan sistem Soen

(b) Anggota kelompok yang lain memberi umpan balik

91
(3) Penutup

Tahap 6: Evaluasi proses dan hasil proyek

(a) Simpulan

Peserta didik dengan dibimbing dan difasilitasi guru membuat simpulan

tentang komponen, alat, dan prosedur pembuatan pola badan sistem Soen

(b) Konfirmasi

Guru menjelaskan kompetensi yang berhasil dicapai pada pembelajaran ini

berdasarkan hasil simpulan dan jika belum tercapai maka guru menambahkan

penjelasan

(c) Refleksi

Guru meminta umpan balik pada peserta didik tentang kegiatan pembelajaran

yang telah berlangsung. Apakah pembelajaran menarik, menyenangkan, dan

memberi wawasan lebih pada peserta didik?.

(d) Evaluasi

Guru memberikan evaluasi terhadap hasil proyek berupa penegasan tentang

langkah-langkah kerja yang baku pada pembuatan pola badan sistem Soen

sehingga hasil proyek dapat sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan

(e) Tindak Lanjut

Peserta didik diberi tugas membaca dan mendalami langkah-langkah

pembuatan pola badan sistem Soen

(f) Penutup

Berdoa dan atau salam untuk menutup kegiatan pembelajaran

92
a) Observasi

Berdasarkan observasi di kelas saat di lakukan penerapan model pembelajaran

Project Based Learning pada siklus II adalah sebagai berikut :

(1) Ada beberapa siswa yang masih suka gaduh dan tidak memperhatikan saat

guru sedang menyampaikan materi di depan kelas.

(2) Setiap tahapan dalam model pembelajaran Project Based Learning telah

dilaksanakan secara keseluruhan.

Berikut ini adalah hasil observasi dari pelaksanaan model pembelajaran

Project Based Learning yang telah dilakukan oleh observer pada siklus II.

Pelaksanaan Project Based Learning dalam siklus II diperoleh presentase 100%,

yang berarti tahapan dalam model pembelajaran ini telah dilaksanakan secara

keseluruhan.

3) Refleksi

Adapun hasil refleksi pada siklus kedua adalah sebagai berikut:

a) Penerapan model pembelajaran Project Based Learning pada pembuatan pola

badan sistem Soen, dilihat dari proses yang diamati selama pembelajaran

berlangsung telah mengalami peningkatan dari sebelum model pembelajaran

Project Based Learning diterapkan. Adapun nilai kemampuan unjuk kerja

siswa sudah mencapai 100% mampu dari kriteria nilai kemampuan yaitu 80.

Oleh karena itu peneliti sudah berhasil menerapkan model pembelajaran

Project Based Learning dalam pembelajaran pembuatan pola badan sistem

Soen.

93
Hasil refleksi di atas, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan model

pembelajaran Project Based Learning pada proses pembelajaran kompetensi

pembuatan pola badan sistem Soen dapat meningkatkan kemampuan unjuk kerja

siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pembelajaran yang dilaksanakan pada

siklus II dalam penerapan Project Based Learning menunjukan pelaksanaan

pembelajaran berjalan dengan sangat baik. Hal ini ditunjukkan pada siswa yang

dapat mengerjakan proyek dengan lancar serta langkah-langkah model

pembelajaran Project Based Learning dapat terlaksana secara runtut. Hal ini

menyebabkan nilai unjuk kerja siswa dapat mencapai nilai indikator yang telah

ditentukan. Sehingga dapat disimpulkan siklus II telah mencapai indikator

keberhasilan kemampuan unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen

minimal sebesar 75%. Dengan demikian penelitian tindakan kelas ini telah

berakhir karena telah mencapai indikator keberhasilan, sehingga tidak dilakukan

tindakan siklus selanjutnya.

3. Peningkatan Kemampuan Unjuk Kerja Pembuatan Pola Badan Sistem

Soen di Kelas X Busana 2 SMK N 2 Godean

a. Pra Siklus

Hasil jadi gambar pola yang dibuat siswa pada pra siklus setelah dievaluasi

hanya sebagian siswa saja yang sudah memenuhi kriteria membuat pola dengan

benar. Berikut ini adalah table distribusi frekuensi penilaian unjuk kerja Pra

Siklus.

94
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Unjuk Kerja Pra Siklus

No Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Komulatif (%)

1 66-68 8 25

2 69-71 7 21.875

3 72-74 3 9.375

4 75-77 2 6.25

5 78-80 2 6.25

6 81-83 10 31.25

Jumlah 32 100

Berdasarkan data yang telah di olah pada penilaian unjuk kerja pra siklus

menunjukan bahwa terdapat 12 siswa atau sekitar 37.5% yang mampu dalam

kategori pencapaian penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen,

sedangkan 20 siswa atau sekitar 62.5% belum memenuhi kategori yang telah di

tentukan. Nilai tertinggi yang diperoleh pada Pra Siklus yaitu 83, dan nilai

terendah yaitu 66, mean sebesar 74.25, dengan median 72 dan nilai modus 82.

95
Berikut adalah grafik pencapaian hasil penilaian kemampuan unjuk kerja

Pra Siklus:

Hasil Penilaian Pra Siklus


25
20
20

15 12
10

Mampu Belum Mampu

Gambar 5. Grafik Pencapaian Hasil Penilaian Kemampuan Unjuk Kerja Pra

Siklus

b. Siklus I

Berikut ini adalah table distribusi frekuensi penilaian unjuk kerja Siklus I.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Nilai Unjuk Kerja Siklus I

No Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Komulatif (%)

1 74-76 7 21.875

2 77-79 3 9.375

3 80-82 2 6.25

4 83-85 3 9.375

5 86-88 8 25

6 89-91 8 25

7 92-94 1 3.125

Jumlah 32 100

96
Berdasarkan data di atas menunjukkan kenaikan pencapaian kemampuan

unjuk kerja siswa sebesar 68%, yaitu kenaiakan pada pra siklus yaitu 12 siswa

menjadi 22 siswa dari 32 jumlah siswa telah mencapai kategori pencapaian nilai

unjuk kerja yaitu 80. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa yaitu sebesar 92 dan

nilai terendah sebesar 74, mean sebesar 83.75, dengan median 86 dan nilai modus

86. Berdasarkan data tersebut maka presentase nilai kemampuan unjuk kerja

siswa pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan

yaitu 75% dari jumlah siswa.

Berikut adalah grafik hasil pencapaian siswa yang telah memenuhi kriteria

penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen pada Siklus I:

Hasil Penilaian Siklus I


25
22

20

15
10
10

Mampu Belum Mampu

Gambar 6. Grafik Pencapaian Kemampuan Hasil Penilaian Unjuk Kerja Siklus I

97
Perbandingan Hasil Penilaian Pra Siklus
dan Siklus I
25
22

20

15
12

10

Pra Siklus Siklus 1

Gambar 7. Grafik Perbandingan pada Pencapaian Kemampuan Hasil Unjuk

Kerja Pra Siklus dan Siklus I

b) Siklus II

Berikut ini adalah table distribusi frekuensi penilaian unjuk kerja Siklus II.

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Unjuk Kerja Siklus II

No Interval Nilai Frekuensi Frekuensi Komulatif (%)

1 80-82 5 15.625

2 83-85 4 12.5

3 86-88 7 21.875

4 89-91 6 18.75

5 92-94 7 21.875

6 95-97 3 9.375

Jumlah 32 100

98
Berdasarkan data di atas menunjukkan kenaikan presentase hasil

kemampuan unjuk kerja siswa sebesar 100%, yaitu 32 dari 32 jumlah siswa telah

mencapai kategori pencapaian nilai unjuk kerja yaitu 80 dengan nilai tertinggi 96

dan nilai terendah 80, mean sebesar 88.38, dengan median 88.5 dan nilai modus

88.

Berdasarkan perolehan tersebut presentase kemampuan unjuk kerja pada siklus II

telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa.

Berikut adalah grafik hasil pencapaian siswa yang telah memenuhi kriteria

penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen pada Siklus II:

Hasil Penilaian Siklus II


35 32
30

25

20

15

10

5
0
0

Mampu Belum Mampu

Gambar 8. Grafik Pencapaian Kemampuan Hasil Penilaian Unjuk Kerja Siklus II

99
Perbandingan Hasil Penilaian Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II
35 32
30
25 22
20
15 12
10
5
0

Pra Siklus Siklus 1 Siklus II

Gambar 9. Grafik Perbandingan pada Pencapaian Kemampuan Hasil Unjuk

Kerja Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Presentase Penilaian Kemampuan Unjuk Kerja


120.00%
100%
100.00%

80.00% 68.72%
60.00%
37.50%
40.00%

20.00%

0.00%
Pra Siklus Siklus I Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Gambar 10. Grafik Presentase Penilaian Kemampuan Unjuk Kerja

100
B. Pembahasan

1. Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning dalam

Pembuatan Pola Badan Sistem Soen di Kelas X Busana 2 SMK N 2

Godean

Pada penelitian ini model pembelajaran Project Based Learning diterapkan

setelah melaksanakan kegiatan pra siklus yaitu sebanyak dua siklus, siklus I dan

siklus II.

Pada kegiata pra siklus, guru lebih mendominasi dalam pelaksanaan

pembelajaran di dalam kelas, sedangkan siswa menerima materi pembelajaran

penuh dari guru. Lebih dari 75% siswa sangat pasif dalam pembelajaran, saat

menghadapi kesulitan. Banyak dari mereka terus bertanya kepada guru dan

temannya yang lain menanyakan hal yang sama, dikarenakan siswa tidak

memperhatikan saat guru menjelaskan. Sehingga kelas terasa sering muncul

kegaduhan.

Pada kegiatan siklus I, terdapat perbedaan keadan yang terjadi setelah

diterapkannya model pembelajaran Project Based Learning diantaranya:

a. Siswa sudah mulai mendominasi pelaksanaan pembelajaran karena guru

hanya menjadi fasilitator

b. Siswa yang tadinya hanya mau duduk dengan teman dekatnya pada saat siklus

I ia harus bergabung dengan kelompok barunya.

c. Kegiatan pembelajaran siswa dapat terkontrol dalam pelaksanaan tugas yang

diberikan guru.

101
Pada siklus I, pembelajaran telah terlaksana dengan baik namun terdapat

sedikit kendala dimana siswa masih bingung dalam pelaksanaan proyek karena

belum terbiasa menggunakan model pembelajaran Project Based Learning. Hal

tersebut mengakibatkan beberapa langkah pembelajaran belum terlaksana.

Sedangkan pada kegiatan siklus II juga terdapat perbedaan keadan yang terjadi

diantaranya:

a. Siswa sudah tidak canggung untuk bekerja sama dalam kelompok baru

sehingga proses kegiatan kelompok berjalan dengan cepat dan efektif.

b. Siswa dan guru sudah terbiasa dengan pelaksanaan proyek menggunakan

model pembelajaran Project Based Learning. Sehingga langkah pembelajaran

terlaksana secara keseluruhan.

2. Peningkatan Kemampuan Unjuk Kerja Pembuatan Pola Badan Sistem

Soen di Kelas X Busana 2 SMK N 2 Godean

Berdasarkan data yang telah di olah pada penilaian unjuk kerja pra siklus

menunjukan bahwa terdapat 12 siswa atau sekitar 37.5% yang dinyatakan mampu

dalam kategori pencapaian penilaian unjuk kerja pembuatan pola badan sistem

Soen, sedangkan 20 siswa atau sekitar 62.5% belum memenuhi kategori yang

telah di tentukan. Nilai tertinggi yang diperoleh pada Pra Siklus yaitu 83, dan nilai

terendah yaitu 66, mean sebesar 74.25, dengan median 72 dan nilai modus 82.

Pada kegiatan siklus I, dari hasil penilaian menunjukkan kenaikan pencapaian

kemampuan siswa sebesar 68%, kenaiakan pada pra siklus yaitu 12 siswa menjadi

102
22 siswa dari 32 jumlah siswa telah mencapai kategori pencapaian nilai unjuk

kerja yaitu 80. Nilai tertinggi yang di peroleh siswa yaitu sebesar 92 dan nilai

terendah sebesar 74, mean sebesar 83.75, dengan median 86 dan nilai modus 86.

Berdasarkan data tersebut menjelaskan bahwa presentase kemampuan unjuk

kerja siswa pada siklus I belum memenuhi indikator keberhasilan yang ditentukan

yaitu 75% dari jumlah siswa.

Sedangkan pada kegiatan siklus II, dari hasil penilaian menunjukkan

kenaikan pencapaian kemampuan siswa sebesar 100%, yaitu 32 dari 32 jumlah

siswa telah mencapai kategori pencapaian nilai unjuk kerja yaitu 80 dengan nilai

tertinggi 96 dan nilai terendah 80, mean sebesar 88.38, dengan median 88.5 dan

nilai modus 88.

Berdasarkan perolehan tersebut presentase kemampuan unjuk kerja pada

siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 75% dari jumlah siswa.

C. Temuan Penelitian

1. Siswa semakin antusias dan komunikatif selama pembelajaran berlangsung,

siswa sudah berani aktif dalam berdiskusi dan presentasi.

2. Pada siklus II suasana kelas semakin kondusif, karena siswa mulai terbiasa

dengan tahapan-tahapan dalam proses model pembelajaran Project Based

Learning.

3. Model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan

kemampuan unjuk kerja pembuatan pola badan sistem Soen pada mata

pelajaran pembuatan pola di kelas X Busana 2 SMK N 2 Godean.


103
D. Keterbatasan Penelitian

1. Pada penelitian ini kemampuan siswa hanya diukur dari aspek psikomotor

karena ingin mengetahui hasil praktik pembuatan pola badan sistem Soen,

sehingga hasil akhir penelitian ini tidak dapat dikatakan tuntas atau tidak

tuntas karena tidak menilai pada ranah afektif dan kognitif.

2. Hasil penelitian ini hanya berlaku pada kondisi subjek yang telah diteliti yaitu

kelas X Busana 2 SMK N 2 Godean yang tidak dapat disamakan dengan

subjek pada kelompok siswa di lokasi lain.

3. Penerapan model pembelajaran Project Based Learning ini hanya dilakukan

pada mata pelajaran pembuatan pola kompetensi dasar menerapkan prosedur

pembuatan pola dasar di kelas X Busana 2 SMK N Godean, sehingga apabila

model pembelajaran ini hendak diterapkan pada mata pelajaran lain akan

dibutuhkan peyesuaian kembali.

104

Anda mungkin juga menyukai