Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Panjat tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock climbing merupakan salah
satu olahraga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak
bisa dilakukan dengan cara berjalankan kaki melainkan harus menggunakan pelaratan dan
teknik yang benar untuk bisa melewatinya.Pada umumnya panjat tebing dilakukan didaerah
dataran tinggi berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan mencapai lebih dari 45 drajat
dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.

1.2 Rumus Masalah


Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai
batasan dalam pembahasan bab isi.beberapa masalah tersebut antara lain:
1.Apa pengertian dasar rock climbing?

2.Sistem pamanjatan apa saja yang digunakan dirock climbing?


3.Kode kode apa saja yang digunakan dalam pemanjatan?

1.3 Maksud dan Tujuan


Tujuan penulisan

Tujuan dari pembuatan makalah ini sika untuk lebih mengetahui tentang TEKNIK REPLING
dan cara mengaplikasikan dan cara melakukannya dengan benar dan safety.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Rappeling adalah kebalikan dari prusiking,kalau prusik keatas sedangkan repling
kebawah dengan bantuan figur dari sebuah ketinggian.Repling ini bukan lagi kegiatan baru
hampir semua penggiat alam tau,sehingga membuat kegiatan repling ini menjadi salah satu
kegiatan yang seru dan menantang.Repling adalah satu kegiatan menuruni ketinggian dengan
media bantuan tali karnmatle ( biasa disebut tali karmantel ) dari atas kebawah. Dalam panjat
tebing, Repling masuk kedalam materi descending yakni menuruni tali.Repling juga biasa
dilakukan ketikan kita menuruni tebing yang curam tidak ada pijakannya.Dan menggunakan
karnmatle ( karmantel ) dan figure of eight sebagai pengaman.

 Prinsip Repeling sebagai berikut :


- Menggukan tali karmantel sebagai jalur lintasan dan tempat bergantung.
- Menggukan gaya berat badan dan gaya tolak kaki pada tebing sebagai pendorong
gerak turun.
- Menggunakan salah satu tangan untuk keseimbangan dan tangan lainnya untuk
mengatur kecepatan.
 Alat Alat untuk Repling
Untuk melakukan kegiatan repling yang aman kita perlu pelaratan khusus diantaranya
adalah :

 Tali Karnmantel
Tali ini kita gunakan untuk alat pengaman ketika kita naik ataupun turun dari tebing
atau pemanjatan dimedia lain.

 Descender
Descender merupakan alat untuk membantu pemanjat menuruni tali
(rappelling).Fungsinya adalah menahan laju alat dengan tali untuk menjaga agar
pendaki tidak meluncur bebas.

 Carabiner
Carabiner atau cincin kait yang kita gunakan sebagai penghubung tubuh kita dengan
figure of eight.adapun jenis carabiner yang kita gunakan adalah carabiner SGD (
Screw Gate Delta ) atau carabiner delta dengan pengancing Screw.

2
 Webbing
Webbing atau tali jiwa adalah salah satu alat panjat yang kita gunakan sebagai
pengaman tubuh kita Simba webbibg ini kita buat menjadi harness

 Helm
Helm atau helm panjat kita gunakan untuk melindungi kepala kita dari benda yang
jatuh dari atas kepala seperti batu atau kayu dan untuk menghindari benturan.

 Sarung Tangan
Sarung tangan ini kita gunakan untuk melindungi tangan kita saat menggenggam tali
karmentel sebagai kendali kecepatan saat turun.

 Sepatu Panjat
Sepatu Panjat sebagai pelindung kaki dan mempunyai daya friksi yang tinggi
sehingga dapat melekat di tebing.jenisnya sendiri yang sering digunakan adalah soft
(lentur/fleksibel) dan hard (keras).

 Tips Keamanan Tambahan Dalam Kegiatan repling


Hindari kebiasaan meloncat loncat ketika sedang menuruni tebing kecuali
benar-benar dalam kondisi yang mendesak karena bisa berakibat fatal pada alat
seperti terjadinya friksi dan rusaknya pengaman bagian atas. Pastikan ujung tali
bagian bawah dipegang oelh belayer,jika tidak pastikan ujung tali karmantel (bagian
bawah) disimpul agar kita tidak jatuh karena kehabisan tali.

 Macam dan Variasi Teknik Reppeling


1. Body Rappel

Menggunakan peralatan tali saja,yang dibelikan sedemikian rupa pada badan. Pada
teknik ini terjadi gesekan antara badan dengan tali sehingga bagian badan yang
terkena gesekan akan terasa panas.
2. Brakebar Rappe

Menggunakan Sling/tali tubuh,carabiner, tali,dan brakebar.modifikasi lain dari


brakebar adalah descender (figure of 8). pemakaiannya hampir serupa,dimana gaya
gesek yang diberikan pada descender atau brakebar.
3. Sling Rappel

Menggunakan sling/tali tubuh,carabiner,dan tali.cara ini paling banyak dilakukan


karena tidak memerlukan pelaratan lain,dan dirasakan cukup aman.jenis simpul yang
digunakan adalah jenis talian hitch.

3
4. Arm Rappel/Hesti
Menggunakan tali yang dibelikan pada kedua tangan melewati bagian belakang
badan.dipergunakan untuk tebing yang tidak terlalu curam.

Dalam repelling,usahakan posisi badan selalu tegak lurus pada tebing,dan jangan terlalu
cepat turun. Usahakan mengurangi sedikit benturan badan pada tebing dan gesekan antara
tubuh dengan tali,sebelum turun hendaknya :

- Periksa dahulu anchornya


- Pastikan bahwa tidak ada simpul pada tali yang digunakan
- Sebelum sampai ke tepi tebing hendaknya tali sudah terpasan danpastikan bahwa tali
sampai ke bawah ( ke tanah )
- Usahakanlah melakukan pengamatan sewaktu turun, keatas dan kebawah,sehingga
apabila ada batu atau tanah jatuh kita dapat menghindarkan ya selain itu juga salat
melihat lintasan yang ada
- Pastikan bahwa pakaian tidak akan tersangkut carabiner atau peralatan lainnya

4
2.2 Profil SMA NEGRI 1 SUKAGUMIWANG

a. profil wilayah SMA N 1 SUKAGUMIWANG


Nama sekolah SMA Negri 1 Sukagumiwang,sekolah ini terakreditasi A, Yang
beralamatan jl by pass kertasemaya km 37. Selain itu juga SMA N 1
SUKAGUMIWANG ini berkegiatan belajar diwaktu pagi dan lokasi SMA ini di
dalam lingkup pondok pesantren candangpinggan

b. Lokasi
SMA Negeri 1 Sukagumiwang yang berlokasi dilingkungan Pondok
PesantrenCadangpinggan dengan alamat blok Pesantren,Desa Gedangan,Jalan Raya
By Pass Kertasemaya Km. 37,Kecamatan Sukagumiwang,Kabupaten Indramayu.

c. sejarah
SMU Negeri 1 Kertasemay aadalah salah satu SMU Negeri yang berdiri atas
dasarkesepakatan masyarakatmelaluipemerintah Kecamatan Kertasemaya dengan
SMU Negeri1 Jatibarang (SMA Negeri1 Sliyeg) dan Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Indramayu.Dalam hal ini tampil figur seorang tokoh
ulamayang terkenal khususnya diKabupaten Indramayu yang memiliki wawasan
pendidikan dalam keikut sertaannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.Tokoh
tersebut adalah K.H.Abdur Syukur Yasin,M.A. Beliau dengan ikhlas mewakafkan
tanah seluas 1,5 hektar yang berlokasi diKecamatan Sukagumiwang untuk dibangun
SMU Negeri 1 Kertasemaya.

Setelah tanah tersebut tersedia,sembari menunggu proses pembangunan dan


penegerian,Kepala Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Indramayu
mengeluarkan kebijakan menunjuk Kepala SMU Negeri1 Jatibarang untuk menerima
peserta didik baru SMU Negeri1 Kertasemaya tahun pelajaran 1996/1997 dengan
daya tampung sebanyak 4 (empat) kelas. Selangkah demiselangkah SMU Negeri1
Kertasemaya terus mengalami kemajuan.Hingga pada tahun 2004 SMU Negeri 1
Kertasemaya berganti nama menjadi SMA Negeri 1 Sukagumiwang karena letaknya
berada di Kecamatan Sukagumiwang.Hal tersebut berdasarkan pada peraturan
pemerintah bahwa SMA/SMU harus mengacu dengan kecamatan yang ditempati.

2.3 Profil PANKER


Sebelum organisasi pecinta alam Negri 1 Kertasemaya berdiri,terlebih dahulu anak-
anak yang berminat dikegiatan outdoor dan memiliki jiwa kepencinta alaman bergabung
dengan SACAPALA, yang dimana organisasi itu didirikan bersama dengan pesantri
dipondok pesantren candangpinggan,kemudian salah satu pelatih/pembinanya kebetulan

5
menjadi staff pengajar diSMA,yaitu Taufan Ad, S.E. berinisiatif mendirikan organisasi
pecinta alam diSMA.

Atas persetujuan Kepala sekolah SMA Negeri 1 Kertasemaya ,ibu Dra. Hj. Sulastri
M.Pd, organisasi Pecinta Alam di dirikan dengan nama PANKER yang diambil dari
singkatan negri satu Kertasemaya.PANKER didirikan di SMA Negeri 1 Kertasemaya pada
tanggal 3 September 1999 oleh bapa Taufan Panca Adi, S.E. yang dimana beliau merupakan
pembina pertama.
Pada tahun 2004 wilayah Kecamatan Kertasemaya di Kembangkan menjadi 2 bagian
yaitu dengan dibentuk Kecamatan baru,Kecamatan Sukagumiwang.Seiring dengan
Perkembangan tersebut,secara geografis letak SMA Negeri 1 Kertasemaya berada di Desa
Cadangpinggan yang termasuk Wilayah Kecamatan Sukagumiwang sehingga nama sekolah
Pun harus diganti mengikuti nama Kecamatannya.Hingga Berubahlah dari SMA Negeri 1
Kertasemaya menjadi SMANegeri 1 Sukagumiwang.
Berubahnya nama sekolah tentu saja memengaruhi nama PANKER,yang mana nama itu
mengandung unsur “Kertasemaya” sehingga muncullah gagasan-gagasan untuk
Menyesuaikan nama organisasi dengan nama sekolah yang Sudah tidak mengandung ”kata”
Kertasemaya.Hampir2 Tahun gagasan nama itu bergejolak,hingga akhirnya pada Tahun 2006
dalam musyawarah anggota VII diputuskan nama organisasi tidak diganti,tetapi dalam
anggaran dasarnya tidak lagi disebutkan sebagai singkatan Pecinta Alam Negeri 1
Kertasemaya dan nama panker hanya menjadi trade Mark saja.Berdirinya PANKER sudah
melahirkan angkatan-angkatan dengan nama masing masing yang di ambil berdasarkan
kejadian dan karakteristik angkatan itu sendiri . Berikut nama-nama angkatan-angkatan
PANKER berserta artinya:
1. Antil Bupal : Anak Centil Bumi Palutungan
Pembina : Topan, S.E.
Ketua : 1999/2000

2. Anru Bupal : Anak Rued Bumi Palutungan


Pembina : 2000/2001

3. Baladeg Anpel : Tidak Menguasai Materi Tapi


Cekatan
Pembina :-
Ketua :-

4. Sultan Cesar : Tersesat Dalam Perjalanan Waktu Pendakian di Hutan dan


Salah
Satu Anggotanya Kesurupan
Pembina : R.R. Dwi Retno Titik Wardani, S.Pd

6
Ketua :2002/2003

5. Mapopo Asut : Manja, Planga-Plongo, Anaknya Susah di Atur


Pembina : Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Sutrisno

6. Prahara Candradimuka : Dalam angkatan ini mengalami Banyak Masalah


Pembina :Saeful Rizal, S.E.

Ketua :Tata 2004/2005

7. Pringgondani : Ksatria yang di harapkan mampu membawa kemajuan


Pembina : Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Ma'mun Ramadhan 2005/2006

8. Cakrabuana : Lima jari yang menggenggam bumi


Pembina : Saeful Rizal, S.E
Ketua :Marzuki 2006/2007

9. Mahesa : Kebo, Hewan yang maunya di atur tapi susah di atur


Pembina : Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Iswanto (Citeng) 2007/2008

10. Giri Bangun : Pembangun Hutan


Pembina : Jambroni, S.Pd
Ketua : Kharis 2008/2009

11. Panji Sumirang : Diambil dari Sejarah Indramayu


Pembina : Alm. Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Nuradidah 2009/2010

12. Bocul Taruni : Bocah Ucul Tanjakan Seruni


Pembina : Alm. Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Firman Wahiddin 2010/2011

13. Arca Dlongop : Arca = Patung Dlongop = Ya Dlongop


Pembina : Alm. Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Sulastri (Sule) 2011/2012

14. Janar Susat : Hujan Cibunar, Anak-anaknya Susah di atur


Pembina : Alm. Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Reza Pahlevi (Gezol) 2012/2013

7
15. Buret Purnama : Budak Ngaret Purnama
Pembina : Alm. Saeful Rizal, S.E.
Ketua : Abdul Jamal 2013/2014

16. Maritim Bahari : Manja, Riweh, Yatim, Bahari karena pengembaraan di Laut
Pembina : Ciptaroso, S.Pd.
Ketua : Khairul Anwar 2014/2015

17. Catur Paksi Tirta Buana : Empat Elang Air Langit


Pembina : Ahmad Fauzan, S.E.
Ketua :Mahrul 2015/2016

18. Tirta Paku Bumi : Air yang Terpaku di Bumi


Pembina : Ahmad Fauzan, S.E.
Ketua :Syu'ban 2016/2017

19. Kilat Cakra : Cahaya yang menerangi delapan penjuru mata angin
Pembina : Indah Sugiharti Wicapiah, S.Pd
Ketua : Fahri Bahtiar 2017/2018

20. Ombak Segara : Masalah yang terselesaikan diLaut


Pembina : 2018-2019
Ketua : Erlangga

21. Wana Jaladri : Hutan dan Lautan (Filosofi = dari Gunung turun ke Laut)
Pembina : Miky Widyanti, S.Pd.
Ketua : Sopiyah

8
2.4 Pembahasan
Panjat tebing adalah suatau olahraga yang mengutamakan kelenturan dan kekuatan
tubuh, kecerdikan serta keterampilan baik menggunakan pelaratan maupun tidak dalam
menyiasati tebing itu sendiri dengan memanfaatkan cacat batuan.

SISTEM PEMANJATAN
 Alpine Tactics yaitu Sistem Pemanjatan yang ditempuh dengan tujuan mencapai
puncak dengan membawa seluruh prlengkapan dan Peralatan pemanjatan biasanya
climber bermalam diatas tebing/Flying Camp, tanpa kembali lagi ke shelter induk.
Biasanya pada sistem ini seorang climber harus mempunyai kemampuan khusus
dalam penguasaan tehnik-tenhik pemanjatan karena resiko pemanjatannya sangat
tinggi.
 Himalayan Tactics yaitu Sistem pemanjatan yang dilakukan setahap demi setahap
hingga mencapai puncak tanpa membawa seluruh perlengkapannya dan pemanjat
kembali ke shelter induk

KODE-KODE DALAM PEMANJATAN


 Climb :pemanjat mengintruksi pada pembilay bahwa pemanjat siap
memanjat.
 Climbing :Pembilay memberitahukan kepada pemanjat bahwa dia siap
mengamankan pemanjat.
 On bilay :Pemanjat mengintruksi kepada pembilay bahwa pemanjat memulai
memanjat.
 Belay on :Pembilay memberitahukan kepada pemanjat bahwa dia telah siap
mengamankan pemanjat.
 Full :Pemanjat mengintruksi kepada pembilay agar tali dikencangkan.
 Slack :Pemanjat mengintruksi kepada pembilay agar tali diekndorkan.
 Top :Pemanjat memberitahu bahwa dia telah sampai puncak.
 Belay of :Pemanjat mengintruksikan kepad pembilay bahwa dia tidak
membutuhkan lagi pengaman
 Of bilay :Pembilay mengintruksi kepada pemanjat bahwa dia tidak
mengamankan lagi.

9
BAB III
PENUTUPAN

3.1 kesimpulan
Jadi kesimpulannya adalah sebelum kita melakukan sebuah kegiatan repling,kita hatus
mengetahui dulu apa resiko yang akan terjadi dan apa yang harus dipelajari supayabjika
terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan kita bisa Menghadapinya dengan tenang dan tidak
panik.

3.2 Saran-Saran
Penulis menyarankan sebelum melakukan REPLING alangkah baiknya untuk:

 Meminta bantuan orang yang berpengalaman


 Didampingi orang yang berpengalaman
 Jangan terburu buru saat sedang melakukan replig
 Jangan sesekali bergurau saat sedang melakukan repling
 Meminta saran kepada yang berpengalaman apa yang harus disiapkan

10
DAFTAR PUSAKA

https://id.scribd.com/document/382767852/MATERI-REPLING

https://id.scribd.com/doc/254354201/Makalah-Rock-Climbing

11
Lampiran

A.Manajemen perjalanan
No Hari, Tanggal Waktu Kegiatan
1. Minggu, 29 November 06.00 - 06.30 WIB Kedatangan siswa
2020
2. 06.30 - 07.00 WIB Cek up
3. 07.00 - 07.30 WIB Upacara pembukaan
4. 07.30 - 07.40 WIB Persiapan hiking
5. 07.40 - 08.00 WIB Mulai Perjalanan
6. 08.00 - 08.20 WIB Sampai pos 1
7. 08.20 - 08.25 WIB Menuju perjalanan
8. 08.25 - 08.40 WIB Menuju pos 2
9. 08.40 - 08.50 WIB Membersihkan pakaian
disungan kecil
10. 08.50 - 09.00 WIB Sampai pos 2
11. 09.00 - 09.15 WIB Meninggalkan pos 2
12. 09.15 - 09.20 WIB Menuju pos 3
13. 09.20 - 09.25 WIB Sampai pos 3
14. 09.25 - 09.30 WIB Meninggalkan pos 3 dan
menuju pos berikutnya
15. 09.30 - 09.40 WIB Istirahat diwarung
16. 09.40 - 10.00 WIB Melanjutkan perjalanan ke pos 4
17. 10.00 - 10.20 WIB Sampai pos 4
18. 10.20 - 10.30 WIB Menuju ke SMAN 1
SUKAGUMIWANG
19. 10.30 - 10.45 WIB Sampai SMAN 1
SUKAGUMIWANG
20. 10.45 - 11.45 WIB Istirahat di pos 5
21. 11.45 - 12.20 WIB Ishoma
22. 12.20 - 12.30 WIB Persiapan panjat dinding
23. 12.30 - 13.40 WIB Praktik panjat dinding
24. 13.40 - 14.00 WIB Persiapan repling
25. 14.00 - 15.00 WIB Praktik repling
26. 15.00 - 15.20 WIB Sholat ashar
27. 15.20 - 15.30 WIB Persiapan masak rimba
28. 15.30 - 16.00 WIB Masak rimba
30. 16.00 - 16.25 WIB Makan
31. 16.25 - 16.30 WIB Persiapan upacara pengukuhan
32. 16.30 - 17.00 WIB Upacara pengukuhan

12
33. 17.00 WIB Pulang

13
B. Dokumentasi Kegiatan
s
UPACARA PEMBUKAAN

CEK UP

14
HIKING

PANJAT DINDING

15
REPLING

\MASAK RIMBA

16
UPACARA PENGUKUHAN

FOTO BERSAMA

17
18

Anda mungkin juga menyukai