Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MATERNITAS

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREAE (SC) PADA PASIEN


POSTNATAL ATAS INDIKASI PARTUS TAK MAJU (PTM) DAN
CHEPALOPELVIC DISPROPORTION

Disusun Oleh :
Zhabila Nur Afifah
P1337420119043
3A1

DIPLOMA III KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2022
LAPORAN KASUS KEPERAWATAN MATERNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN SECTIO CAESAREAE (SC) PADA PASIEN
POSTNATAL ATAS INDIKASI PARTUS TAK MAJU (PTM) DAN
CHEPALOPELVIC DISPROPORTION

Ruang : Jasmine/VK No.RM : 019483


Bagian : Kandungan

I. Biodata
A. Data Umum Klien
Initial klien : Ny.N Initial Suami : Tn.T
Usia : 26 tahun Usia : 33 tahun
Suku/bangsa : Jawa Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Pendidikan : SD
Status perkawinan : Menikah Alamat : Temuloso 07/03
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMU
terakhir
Alamat : Temuloso 07/03

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, akan betambah jika
bergerak dan beraktivitas.
2. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Berapa kali periksa kehamilan : pasien mengatakan rajin memeriksan
kehamilannya ke puskesmas atau dokter kandungan tiap 1 bulan sekali,
2) Masalah kehamilan : pasien mengatakan selama hamil ia mengalami
mual dan muntah pada trimester 1. Namun, ia tahu cara mengatasi hal
tersebut, sebab keadaan tersebut terjadi pada saat hamil pertama.

Keadaan
Jenis
No Jenis bayi Masalah
Tahun Persal Penolong
. Kelamin wkatu kehamilan
inan
lahir
1. `2020 SC Dokter Perempuan Sehat -
2. 2022 SC Dokter Laki – laki Sehat -

3. Riwayat Keperawatan Sekarang


Pasien datang ke poli obsygn RSUD Sultan Fatah Karangawen Demak
pada tanggal 21 Maret 2022, pasien datang ke poli dengan keluhan perut
nyeri, kencang hilang timbul status G2P1A0, usia kehamilan 39 minggu.
Saat di poli, pasien dilakukan pemeriksaan TTV didapatkan didapatkan
TD 113/85 mmHg, N : 84x/menit, RR : 20x/menit, SpO2 98%, Suhu
36,0°C dan dilakukan pemeriksaan USG. Berdasarkan keterangan dari
dokter, dokter menyatakan bahwa usia kandungan sudah cukup umur
(aterm). Oleh dokter, pasien disarankan untuk segera melakukan
persalinan melalui SC karena usia kehamilan sudah cukup umur, serta
karena adanya ketidaksesuaian antara ukuran janin dengan ukuran
panggul. Sehingga pasien segera dirujuk ke ruang jasmine/vk atas indikasi
Janin Tunggal Hidup Intra Uterin (JTHIU) preskep dengan RBSC 2 tahun
yang lalu. Keesokan harinya pada 22 Maret 2022 pukul 08.00 pasien
dijadwalkan untuk SC, operasi berlangsung sekitar 45 menit. Kemudian
pasien dipindahkan kembali ke ruang perawatan jasmine. Saat dilakukan
pemeriksaan fisik setelah post SC di ruang jasmine didapatkan TD 110/80
mmHg, Nadi : 98x/menit, RR 20x/,menit, suhu 36,0°C, SpO2 90%. 5
menit pertama post SC, pasien belum merasakan nyeri karena anestesi
masih bekerja, namun 45 menit post SC pasien merasakan nyeri seperti
teriris pada bagian perut luka post operasi dengan skala nyeri 6, pasien
juga mengatakan takut luka SC pada persalinan pertama mengalami
infeksi.

C. Pemeriksaan Fisik
1. Status Obstetri : P2A0
2. Keadaan umum : composmentis (E4M5V6 = 15)
3. Tanda – tanda vital
- Tekanan darah 110/80mmHg
- Nadi 82x/menit
- RR 23x/menit
- Suhu 36,3°C
- TFU 2 jari turun pusat
- Lochea rubra
- Mamae lembek
4. Kepala
a. Leher : tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak terdapat
pembesaran vena jugularis.
b. Kepala : bentuk kepala mesocephal, tidak ada benjolan, tidak ada lesi,
bersih dan wajah terlihat tidak pucat.
c. Mata : kedua mata simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik, dan tidak ada gangguan penglihatan.
d. Hidung : keadaan hidung bersih dan tidak ada polip
e. Mulut : keadaan mulut bersih, tidak ada stomatitis, sianosis, gigi
lengkap dan sedikit menonjol, mukosa bibir kering
f. Telinga : Telingan bersih, tidak terdapat penumpukan serumen,
simetris kanan kiri, tidak ada kelainan maupun gangguan fungsi
pendengaran.
5. Dada
a. Jantung
- Inspeksi : dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : posisi jantung ictus cordis berada pada sela iga ke – 5
dan tidak terdapat pembesaran jantung
- Perkusi : suara pekak
- Auskultasi : terdengar suara jantung I dan II, tidak terdapat
bunyi jantung tambahan
b. Paru – paru
- Inspeksi : dada kanan dan kiri simetris
- Palpasi : getaran dada kanan dan kiri sama, tidak terdapat nyeri
tekan
- Perkusi : suara sonor
- Auskultasi : suara nafas vesikuler dan tidak terdapat bunyi
suara nafas tambahan
c. Payudara
- Inspeksi : payudara kanan dan kiri simetris, puting susu
menonjol dan kolostrum sudah keluar
- Palpasi : tidak teraba benjolan yang abnormal
6. Abdomen
a. Involusio Uterus : Baik, tidak tampak adanya peningkatan aliran
pengeluaran lochea, TFU 2 jari dibawah pusat, konsistensi uteri baik
dan keras
b. Kandung kemih : Fungsi sistem perkemihan normal, namun pasien saat
ini terpasang kateter
c. Diastasis rektus abdominalis : Pelebaran otot perut normal
d. Fungsi pencernaan : Normal tidak ada gangguan, bising usus 12
kali/menit
e. Bila dilakukan SC : Terdapat luka post operasi SC dengan jenis
memanjang sekitar 10 cm, lebar 1-2 cm, kondisi luka nampak bersih
7. Perineum dan Genetalia
a. Vagina : integritas kulit lembab, tidak terdapat oedema ataupun luka
b. Perineum : terpasang kateter, tidak terdapat luka sobekan pada
perineum (utuh)
8. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas : terpasang infus RL 500cc di tangan kanan, tidak
terdapat oedema.
b. Ekstremitas bawah : pasien belum dapat menggerakkan kakinya karena
efek anestesi dan nyeri, tidak terdapat oedema.
5 5
2 2
D. Pola Fungsional (Gordon)
1. Pola Manajemen & Persepsi Kesehatan
Sebelum melahirkan pasien mengetahui pentingnya menjaga kesehatan
janin dan dirinya, sehingga pasien rutin memeriksakan diri ke bidan
maupun fasyankes terdekat untuk mengetahui kesehatan janinnya. Sesudah
melahirkan pasien akan tetap menjaga kesehatannya agar luka bekas
operasa segera pulih.
2. Pola Nutrisi dan Metabolik
Sebelum dirawat : pasien mengatakan biasanya dirinya makan 3x sehari,
habis satu porsi dengan jenis makanan nasi, lauk pauk berupa sayur, tahu,
tempe, dan selalu berganti lauk. Pasien mengatakan setiap hari minum air
putih 6-8 liter/hari, teh manis hangat sehari sekali, tidak meminum kopi
maupun susu.
Selama dirawat : pasien mengatakan nafsu makannya baik namun masih
masih dalam keadaan lemas sehingga makan secara perlahan. Pasien
mampu menghabiskan 1 porsi makan dengan menu nasi, sayur, tempe, dan
buah – buahan secara bertahap. Pasien minum air putih dan teh manis
hangat.
3. Pola Eliminasi
BAB
Sebelum dirawat : pasien mengatakan BAB 1x sehari, berwarna kuning,
konsistensi lunak, dan bau khas.
Selama dirawat : pasien mengatakan setelah dilakukan operasi sectio
caesarea dirinya belum BAB.
BAK
Sebelum dirawat : pasien mengatakan BAK 4 – 5 kali per hari, warna
kuning jernih, dan bau khas.
Selama dirawat : pasien mengatakan sudah BAK warna urine kuning
sedikit kemerahan bercampur dengan darah pasca SC, bau khas, dan
volume urine 250cc/jam (terpasang DC)
4. Pola Aktivitas & Latihan
Sebelum dirawat : pasien mengatakan bisa melakukan aktivitas sehari –
hari secara mandiri dan jalan – jalan di waktu pagi hari.
Selama dirawat : pasien mengatakan belum bisa melakuka aktivitas
ringan seperti duduk di kasur, berjalan, karena pada saat miring nyeri
timbul sehingga belum berani bergerak banyak. Setelah post SC 6 jam
pertama pada gerakan pasien terbatas belum berani miring kanan dan kiri
hanya mau menggerakkan tangan, telapak, dan jari kaki. Saat digerakkan
pasien meringis menahan nyeri pada lua post operasi SC dengan skala
nyeri 6 fisiknya lemah dengan kekuatan otot 2 pada ekstremitas bawah.
5. Pola Persepsi & Kognitif
Pasien mengatakan sudah mengetahui tentang cara merawat bayi, karena
ini adalah kelahiran anak keduanya.
P : Ny.N mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, akan bertambah nyeri
apabila bergerak dan beraktivitas
Q : nyeri perih seperti teriris
R : skala nyeri 6
T : nyeri hilang timbul

6. Pola Istirahat & Tidur


Sebelum melahirkan, pasien mengatakan tidur selama 30 menit saat siang
hari dan 7 jam saat malam hari, pasien dapat tidur nyenyak. Setelah
melahirkan, pasien mengatakan tidurnya kurang nyenyak, pasien
mengatakan tidur siang hanya 20 menit dan 6 jam saat malam hari, pasien
mengatakan tidur kurang nyenyak akibat rasa nyeri bekas post op.
7. Pola Peran & Hubungan
Sebelum melahirkan, pasien mengatakan ingin segera merawat janin yang
ada di kandungannya. Setelah melahirkan, pasien mengatakan ingin
segera bertemu dan dapat segera merawat bayinya.
8. Pola Seksual & Reproduksi
Pasien berjenis kelamin perempuan, seorang istri dan seorang ibu, pasien
belum menopause, pasien melakukan KB suntik sudah 2 tahun. Pasien
mengatakan tidak memiliki masalah seksualitas.
9. Pola Pengetahuan
Pasien mengatakan bahwa dirinya mengetahui bagaimana perawatan pasca
persalinan secara caesar, pasien mengetahui cara perawatan bayi dan
mengetahui sedikit mengenai tahapan mobilisasi pasca SC karena
sebelumnya ia sudah pernah melakukan SC pada anak pertamanya.
10. Pola Mekanisme Koping
Pasien mengatakan ketika ada masalah selalu berdiskusi dengan suami dan
keluarga dalam mencari solusi dan jalan keluar atas permasalahan yang
terjadi.
11. Pola Keyakinan & Kepercayaan
Pasien beragama islam, pasien mengatakan ibadah yang dijalani sholat 5
waktu dan selalu berdoa kepada Allah SWT. Sejauh ini pasie mengatakan
belum dapat sholat karena masih berada dalam masa nifas. Namun, pasien
selalu beroda untuk kesembuhan dirinya.

E. Hasil Pemeriksaan Penunjang


1. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 21 Maret 2022 ; 15.53
Nilai
Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.1 11,5 – 16,5 g/dl
Hematokrit 33.3 L 36 – 45 %
Eritrosit 4.20 4,0 – 6,0 106 /uL
Leukosit 12.31 H 3,6 – 11,0 103/ ul
Trombosit 314 150 – 400 103/ ul
Eosinofil 5 H 1-3 %
Basofil 0 0 -1 %
Neutrofil 72 H 50 – 70 %
Limfosit 18 L 25 – 40 %
Monosit 6 2–8 %
MCV 79.5 L 80 – 100 fL
MCH 28.7 26 – 34 Pg
MCHC 36.1 H 32 – 36 %
RDW 15.1 H 11.5 – 14.5 %
MPV 8.0 6.8 – 10.0 fL
PDW 8.3 L 10.0 – 18.0 fL
Golongan Darah/Rhesus Factor
Golongan Darah A
Rhesus +
KIMIA DARAH DM
Glukosa Sewaktu 80 70 - 115 mg/dL
SEROLOGI
HEPATITIS
HbsAg Negatif Negatif

2. Therapy
- Cefadroxil 3x500mg
- Inj.kalnex 3x500 gr
- Kaltrofen supp 3x1
- Inj.bactesyn 1gr
- Inj.asam tranexamat 3x510mg
- Amoxicillin 3x500mg
- Asam mefenamat 3x500mg
- Vitamin K

ANALISA DATA
No Tanggal/jam Data Fokus Etiologi Masalah
.
1. Selasa, 22 Maret DS : Agen pencedera Nyeri akut
2022 - Pasien mengatakan fisik (prosedur
nyeri pada luka operasi)
Pukul 10.00 bekas operasinya
P : nyeri setelah menjaalni
prosedur operasi sectio
caesarea akan bertambah
nyeri saat bergerak dan
berkurang saat beristirahat
Q : nyeri seperti teriris
R : perut daerah luka bekas
operasi
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul

DO :
- Pasien tampak
meringis menanhan
nyeri saat bergerak,
lemah, sulit tidur
akibat adanya rasa
nyeri, makan habis
½ porsi, menu nasi,
lauk ayam, tahu,
sayuran dan buah –
buahan
- Terdapat luka post
SC horizontal
dengan panjang ±
10cm pada
abdomen pasien
dan lebar 1-2 cm
- Pasien tampak
meminum 1 gelas
air putih, susu tida
diminum
2. Selasa, 22 Maret DS : - Prosedur Resiko Infeksi
2022 DO : invasive (post
Keadaan umum : baik SC)
Pukul 10.05 Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan TTV
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- RR : 23x/menit
- Suhu : 36,3°C
Terdapat balutan post SC,
balutan bersih, dan tidak
basah, panjang jahitan
operasi = 10 cm.
Hasil pemeriksaan
laboratorium
Hematokrit : 33.3%
(normal 36 – 45)
Leukosit : 12.31x103/ ul
(normal 3,6 – 11,0)
Eosinofil : 5% (normal 1 –
3)
Neutrofil : 72% (normal 50
– 70)
Limfosit : 18% (normal 25
– 40)
3. Selasa, 22 Maret DS : Luka post Gangguan
2022 - Pasien mengatakan pembedahan mobilitas fisik
sulit menggerakkan sectio caesarae
Pukul 10.14 kakinya (SC)
dikarenakan merasa
nyeri akibat adanya
luka sayatan di post
op sebelumnya
- Pasien mengatakan
rasa perih jauh
lebih terasa
dibandingkan
persalinan pertama
- Pasien mengatakan
lemas karena masih
terpengaruh efek
anestesi
DO :
- Pasien tampak
lemas, meringis,
hanya terbaring di
tempat tidur
- Kemampaun
aktivitas Pasien
tingkat 3
(memerluka
bantuan,
pengawasan orang
lain, dan peralatan)
- Kekuatan otot skala
2 (tidak mampu
melawan gaya
gravitasi gerakan
pasif)

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) (D.0077)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive (post SC) (D.0142)
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan luka post pembedahan sectio caesareae
(D.0054)
INTERVENSI/PERENCANAAN KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri (I.08238) 1. Mengetahui lokasi,
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 karakteristik, durasi,
agen pencedera fisik jam maka ekspetasi tingkat Observasi frekuensi, kualitas,
(prosedur operasi) nyeri menurun dengan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, intensitas, dan skala nyeri
(D.0077) kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas, pasien
intensitas nyeri, dan skala nyeri 2. Mengetahui faktor yang
Tingkat nyeri menurun 2. Identifikasi faktor yang memperberat dan
(L.08066) memperberat dan memperingan mempeirngan nyeri
1. Keluhan nyeri nyeri 3. Mengajarkan kepada
menurun Edukasi pasien teknik
2. Gelisah menurun 1. Ajarkan teknik nonfarmakologis nonfarmakologis untuk
3. Frekuensi nadi untuk mengurangi rasa nyeri mengurangi rasa nyeri
membaik 4. Melakukan kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik
1. Kolaborasi pemberian analgesik,
jika perlu
2. Risiko infeksi Setelah dilakukan asuhan Edukasi Pencegahan Infeksi (I.14206) 1. Memonitor kesiapan dan
berhubungan dengan keperawatan selama 2x24 kemampuan pasien dalam
efek prosedur invasive jam maka ekspetasi tingkat Observasi menerima informasi
(post SC) (D.0142) infeksi menurun dengan 1. Periksa kesiapan dan kemampuan 2. Memonitor tanda- tanda
kriteria hasil pasien dalam menerima informasi vital dan KU pasien
2. Monitor TTV 3. Menilai adanya tanda dan
Tingkat infeksi (L.14137) 3. Monitor adanya tanda dan gejala gejala infeksi
1. Tidak ditemukan infeksi 4. Menilai asupan intake
adanya tanda – tanda 4. Monitor asupan intake nutrisi nutrisi pasien
infeksi pasien 5. Mempersipakan media
2. Tanda – tanda vital Terapeutik : yang berisikan amteri
dalam batas normal pencegahan infeksi di
3. Menunjukkan 1. Siapkan materi atau media yang rumah sakit maupun di
perilaku hidup sehat berisikan pencegahan infeksi di rumah
rumah sakit maupun di rumah 6. Memberikan kesempaatan
2. Berikan kesempatan pasien untuk pasien untuk bertanya
bertanya 7. Memberikan edukasi
mengenai tanda dan gejala
Edukasi : infeksi
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 8. Mengajarkan kepada
2. Ajarkan cara memeriksa kondisi pasien cara memeriksa
luka atau luka operasi kondisi luka atau luka
3. Ajarkan cara perawatan luka secara operasi
mandiri 9. Mengajarkan cara
4. Ajarkan pasien dan keluarga perawatan luka secara
tentang tanda dan gejala serta cara mandiri
menghindari infeksi 10. Mengajarkan kepada
pasien dan keluarga
Kolaborasi : mengenai tanda dan gejala
1. Kolaborasi pemberian obat serta cara menghindari
antibiotik, jika perlu infeksi
3. Gangguan mobilitas Setelah dilakukan asuhan Dukungan ambulasi (I.06171) 1. Menilai kemampuan
fisik berhubungan keperawatan selama 2x24 pasien dalam melakukan
dengan efek prosedur jam maka ekspetasi Observasi aktivitas sehari – hari
invasive (post SC) mobilitas fisik meningkat 1. Identifikasi adanya nyeri atau 2. Membantu pemenuhan
(D.0054) dengan kriteria hasil : keluhan fisik lainnya ADL pasien
2. Kaji kemampuan pasien untuk 3. Mengatur posisi pasien
Mobilitas Fisik (L.05042) melakukan aktivitas sehari – hari senyaman mugkin
1. Aktivitas pasien 4. Memotivasi pasien untuk
meningkat secara Terapeutik melakukan aktivitas secara
bertahap 1. Fasilitasi pasien dalam melakukan bertahap
2. Tanda – tanda vital mobilisasi dini
pasien dalam batas 2. Atur posisi pasien senyaman
normal mungkin
3. Bantu pemenuhan ADL
4. Atur posisi pasien senyaman
mungkin
5. Motivasi pasien untuk melakukan
aktivitasnya secara bertahap

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal/jam Dx Tindakan Keperawatan Respon TTD


Selasa, 22 Maret 1 Observasi DS :
2022 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan sekujur kakinya masih
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, dan skala sulit untuk digerakkan
Pukul 10.16 nyeri - Pasien mengatakan SC kedua terasa lebih
sakit dibandingkan SC pertama
P : nyeri setelah menjaalni prosedur operasi sectio
caesarea akan bertambah nyeri saat bergerak dan
berkurang saat beristirahat
Q : nyeri seperti teriris
R : perut daerah luka bekas operasi
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul
DO :
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak terbaring di tempat tidur
- Terdapat luka post SC horizontal dengan
panjang ± 10cm pada abdomen pasien lebar
1-2 cm
Selasa, 22 Maret 1 Observasi DS :
2020 Mengidentifikasi faktor yang memperberat - Pasien mengatakan nyeri bertambah apabila
dan memperingan nyeri dibuat beraktivitas
10.18 - Pasien mengatakan keluhan nyeri berkurang
apabila dibuat beristirahat
- Pasien mengatakan belum bisa miring kanan
kiri
DO :
- Pasien tampak lemas
- Pasien menjawab pertanyaan dengan lirih
Selasa, 22 Maret 1 Edukasi DS :
2022 Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk - Pasien mengatakan paham dengan cara
mengatasi nyeri (mengajarkan teknik distraksi mengatasi rasa nyeri dengan relaksasi nafas
10.20 dan maasage pada kedua kaki dan relaksasi dalam dan teknik massage pada kedua kaki
nafas dalam) DO :
- Pasien mampu mempraktekkan dengan baik
Selasa, 22 Maret 1 Kolaborasi DS :
2022 Melakukan kolaborasi pemberian analgetik - Pasien mengatakan bersedia untuk
- Amoxicillin 3x500mg meminum obat
13.00 - Asam Mefenamat 3x500 mg DO :
- Obat masuk, tidak timbul reaksi alergi obat
Selasa, 22 Maret 2 Observasi DS :
2022 Memonitor TTV - Pasien mengatakan masih belum bisa
beraktivitas banyak
10.23 - Pasien mengatakan bersedia untuk diperiksa
DO :
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Pemeriksaan TTV
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- RR : 23x/menit
- Suhu : 36,3°C
TFU turun 2 jari menuju pusat, PPV ±100cc
Lochea rubra, mamae lembek
Selasa, 22 Maret 2 Observasi DS :
2022 Memonitor adanya tanda dan gejala infeksi - Pasien mengatakan nyeri pada daerah luka
post pembedahannya
10.26 P : nyeri setelah menjaalni prosedur operasi sectio
caesarea akan bertambah nyeri saat bergerak dan
berkurang saat beristirahat
Q : nyeri seperti teriris
R : perut daerah luka bekas operasi
S : skala nyeri 6
T : hilang timbul

DO :
- Pasien meringis merasakan nyeri
- Luka tampak tertutup balutan
- Tidak ada tanda rubor, kalor, tumor, dan
fungsioa laesea di sekitar area luka post op
Selasa, 22 Maret 2 Observai DS :
2022 Memonitor asupan intake nutrisi pasien - Pasien mengatakan makan 3x sehari dan
menghabiskan ½ porsi, pasien makanan
10.28 secara perlahan dengan jenis makanan
bubur, ayam, sayur sop, apel, dan air putih

DO :
- Pasien menghabiskan ½ porsi makanan
dengan jenis makanan bubur, ayam, sayur
sop, apel, dan air putih
Selasa, 22 Maret 2 Edukasi DS :
2022 1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi - Pasien mengatakan paham akan materi yang
2. Ajarkan cara memeriksa kondisi luka diberikan perawat
10.31 atau luka operasi - Pasien mengatakan akan mengikuti anjuran
3. Ajarkan cara perawatan luka secara dari perawat
mandiri DO :
4. Ajarkan pasien dan keluarga tentang - Pasien tampak antusias
tanda dan gejala serta cara menghindari - Pasien dan keluarga pasien mendengarkan
infeksi dengan seksama
Selasa, 22 Maret 3 Obsevasi DS :
2022 1. Mengkaji kemampuan pasien untuk - Pasien mengatakan takut bergerak karena
melakukan aktivitas sehari – hari adanya luka opersi dan tidak bisa untuk
10.32 menggerakkan kakinya
DO :
- Pasien tampak meringis, nilai kekuatan otot
ekstremitas atas 5 (normal), nilai kekuatan
otot ekstremitas bawah 2
- Pasien tampak hanya mampu menggerakkan
pergelangan kakinya saja pada ekstremitas
bawah
Selasa, 22 Maret 3 Terapeutik DS :
2022 1. Mengatur posisi pasien senyaman - Pasien mengatakan bisa miring kanan kiri
mungkin namun masih dengan bantuan
10.33 2. Membantu pemenuhan ADL - Pasien mengatakan masih bisa miring kanan
3. Memfasilitasi pasien dalam kiri namun dengan bantuan
melakukan mobilisasi dini DO :
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak melakukan miring kanan dan
miring kiri sesuai anjuran
Selasa, 22 Maret 3 Terapeutik DS :
2022 1. Memotivasi pasien untuk melakukan - Pasien mengatakan akan mulai melatih
aktivitasnya secara bertahap kakinya untuk bergerak
10.35 DO :
- Pasien tampak antusias
- Pasien menerima saran dari perawat
Rabu, 23 Maret 1 Kolaborasi DS :
2022 Memberikan terapi obat analgetik - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang,
- Inj.bactecin 1gr skala nyeri 5
16.25 - Cefadrocyl 3x500mg DO:
- Inj.asam tranexamat 3x500mg - Pasien kooperatif
- Kaltrofen supp 100mg - Obat masuk, tidak ada reaksi alergi apapun
Rabu, 23 Maret 1 Observasi DS :
2022 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan bahwa nyeri di perut
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, dan skala daerah luka bekas operasi mulai berkurang
17.15 nyeri P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : seperti tersayat
R : perut daerah luka bekas operasi
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul

DO :
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Keadaan pasien jauh lebih baik
- Pasien tampak kooperatif
Rabu, 23 Maret 1 Observasi DS :
2022 Mengidentifikasi faktor yang memperberat - Pasien mengatakan nyeri bertambah apabila
dan memperingan nyeri pasien duduk/beraktivitas
17.16 - Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan
kiri sedikit
DO :
- Pasien menjawab kooperatof
- Pasien menjawab pertanyaan dengan
Rabu, 23 Maret 1 Terapeutik DS :
2022 Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk - Pasien mengatakan menerapkan ajaran yang
mengatasi nyeri (mengajarkan teknik distraksi diajarkan perawat mengenai cara
17.19 maasage pada kedua kaki dan relaksasi nafas mengalihkan rasa nyeri
dalam) DO :
- Pasien mampu mempraktekkan dengan baik
Rabu, 23 Maret 1 Kolaborasi DS :
2022 Melakukan kolaborasi pemberian terapi - Pasien mengatakan bersedia untuk
farmakologi meminum obat
17.21 - Cetfadroxcil 3x500mg DO :
- Inj.asam tranexamat 3x500mg - Pasien tampak kooperatif, obat masuk, tidak
- Asam mefenamat 3x50 mg terdapat tanda – tanda alergi
- Vit.A
- Inj. Methergin 3x1
Rabu, 23 Maret 2 Observasi DS :
2022 Memonitor keadaan umum dan tanda – tanda - Pasien mengatakan bersedia untuk diperika
vital DO :
17.23 Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi 84x/menit:
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5°C
TFU turun 2 jari pusat, lochea rubra, PPV dalam
batas normal
Rabu, 23 Maret 2 Observasi DS :
2022 Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah - Pasien mengatakan bersedia untuk dibuka
pakaiannya untuk melihat kondisi balutan
17.25 post pembedahan sectio ccaesarea
DO :
- Terdapat baluran luka post sectio caesarea,
balutan bersih, kering
Rabu, 23 Maret 2 Observasi DS :
2022 Mengobservasi tanda dan gejala infeksi - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
sistemik dan lokal daripada hari kemarin
17.26 P : luka post sectio caesarea
Q : rasa nyeri seperti tersayat
R : perut daerah luka operasi
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul
DO :
- Pasien meirngis kesakitan saat balutan
diperiksa
- Tidak terdapat tanda – tanda infeksi seperti
rubor, kalor, tumor, dan fungsio laesa.

Rabu, 23 Maret 2 Observasi DS :


2022 Memonitor asupan intake nutrisi pasien - Pasien mengatakan makan 3x sehari dan
sudah mampu menghabiskan 1 porsi
17.27 makanan dengan jenis makanan bubur,
ayam, sayur, tahu, pisang, dan air putih
DO :
- Pasien menghabiskan 1 porsi makanan
secara perlahan
- Pasien kooperatif
Rabu, 23 Maret 3 Observasi DS :
2022 Mengidentifikasi adanya keluhan nyeri atau - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
keluhan fisik lainnya P : luka post sectio caesarea
17.29 Q : rasa nyeri seperti tersayat
R : perut daerah luka operasi
S : skala nyeri 5
T : nyeri hilang timbul

DO :
- Pasien tampak meringis kesakitan
- Pasien tampak kurang nyaman
Rabu, 23 Maret 3 Terapeutik DS :
2022 Mengajakan mobilisasi sederhana yang harus - Pasien mengatakan bersedia melakukan
dilakukan (menggerakkan kaki dan tangan, mobilisasi sederhana yang diajarkan
17.32 miring kanan kiri) - Pasien dapat menggerakkan kaki dan tangan
seperti memegang gelas saat mau minum
Rabu, 23 Maret 3 Terapeutik DS :
2022 1. Mengatur posisi pasien senyaman - Pasien menagatakan ingin segera belajar
mungkin duduk
17.34 2. Membantu pemenuhan ADL - Pasien mengatakan masih merasakan nyeri
3. Memfasilitasi pasien dalam namun tetap ingin belajar duduk supaya
melakukan mobilisasi dini segera pulih
DO :
- Pasien tampak rileks
- Pasien mengatakan sudah bisa miring kanan
kiri walaupun sedikit
- Pasien kooperatif dengan instruksi yang
diberikan
Rabu, 23 Maret 1,2,3, Kolaborasi DS :
2022 Melakukan kolaborasi pemberian terapi - Pasien bersedia untuk minum obat
farmakologi, bila perlu DO :
17.37 - Pasien kooperatif
- Cetfadroxcil 3x500mg - Obat masuk, tidak ada reaksi alergi apapun
- Inj.asam tranexamat 3x500mg
- Asam mefenamat 3x50 mg
- Vit.A
- Inj. Methergin 3x1
Kamis, 24 Maret 1 Observasi DS :
2022 Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan bahwa nyeri di perut
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, dan skala daerah luka bekas operasi hari kedua sudah
08.15 nyeri berkurang
- Pasien mengatakan sudah bisa duduk dan
berdiri
P : nyeri bertambah saat bergerak
Q : seperti tersayat
R : perut daerah luka bekas operasi
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul

DO :
- Pasien tampak meringis menahan nyeri
- Keadaan pasien jauh lebih baik
- Pasien tampak kooperatif
Kamis, 24 Maret 1 Terapeutik DS :
2022 Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk - Pasien mengatakan mengikuti anjuran dari
mengatasi nyeri (mengajarkan teknik distraksi perawat dalam mengalihkan rasa nyeri
08.24 maasage pada kedua kaki dan relaksasi nafas - Pasien mengatakan kondisinya sudah jauh
dalam) lebih baik
DO :
- Pasien kooperatif
- Pasien tampak lebih segar dari hari
sebelumnya
Kamis, 24 Maret 1 Kolaborasi DS :
2022 Melakukan kolaborasi pemberian terapi - Pasien mengatakan bersedia untuk minum
farmakologi obat
09.03 - Asam mefenamat 3x500mg DO :
- Cefatdroxcil 3x500mg - Pasien kooperatif
- Bactecyn 3x1 - Obat masuk tidak ada reaksi alergi apapun
Kamis, 24 Maret 2 Observasi DS :
2022 Memonitor keadaan umum dan tanda – tanda - Pasien mengatakan bersedia untuk diperika
vital - Pasien mengatakan kondisinya sudah jauh
10.08 lebih baik daripada kemarin
DO :
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : composmentis
TD : 125/85 mmHg
Nadi 86x/menit:
RR : 20x/menit
Suhu : 36,0°C
TFU turun 2 jari pusat, lochea rubra, PPV dalam
batas normal
Kamis, 24 Maret 2 Observasi DS :
2022 Menginspeksi kondisi luka/insisi bedah - Pasien mengatakan bersedia untuk dibuka
pakaiannya untuk melihat kondisi balutan
10.10 post pembedahan sectio ccaesarea
DO :
- Terdapat baluran luka post sectio caesarea,
balutan bersih, kering
Kamis, 24 Maret 2 Observasi DS :
2022 Mengobservasi tanda dan gejala infeksi - Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang
sistemik dan lokal daripada hari kemarin
10.25 - Pasien mengatakan sudah dapat mentolerir
rasa nyeri
P : luka post sectio caesarea
Q : rasa nyeri seperti tersayat
R : perut daerah luka operasi
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul
DO :
- Pasien sudah bisa beraktivitas secara
mandiri
- Pasien tampak sedang mem pumping asi
- Tidak terdapat tanda – tanda infeksi seperti
rubor, kalor, tumor, dan fungsio laesa.

Kamis, 24 Maret 2 Observasi DS :


2022 Memonitor asupan intake nutrisi pasien - Pasien mengatakan makan 3x sehari dan
sudah mampu menghabiskan 1 porsi
10.30 makanan dengan jenis makanan bubur,
ayam, sayur, tahu, pisang, dan air putih
DO :
- Pasien menghabiskan 1 porsi makanan
secara perlahan
- Pasien mau meminum susu
- Pasien kooperatif
Kamis, 24 Maret 3 Observasi DS :
2022 Mengidentifikasi adanya keluhan nyeri atau - Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan saat ini kondisinya
10.33 sudah jauh membaik
P : luka post sectio caesarea
Q : rasa nyeri seperti tersayat
R : perut daerah luka operasi
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul

DO :
- Pasien tampak rileks
- Pasien sudah bisa duduk dan berdiri

Rabu, 23 Maret 3 Terapeutik DS :


2022 Mengajakan mobilisasi sederhana yang harus - Pasien mengatakan bersedia melakukan
dilakukan (menggerakkan kaki dan tangan, mobilisasi sederhana yang diajarkan
10.35 miring kanan kiri) DO :
- Pasien tampak rileks
- Pasien kooperatif
- Pasien mengikuti instruksi dari perawat
Rabu, 23 Maret 3 Terapeutik DS :
2022 1. Mengatur posisi pasien senyaman - Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
mungkin - Pasien mengatakan sudah bisa berdiri
10.37 2. Membantu pemenuhan ADL sendiri
3. Memfasilitasi pasien dalam - Pasien mengatakan sudah bisa berjalan
melakukan mobilisasi dini namun pelan – pelan
DO :
- Pasien tampak rileks
- Pasien duduk di kursi sambil memakan
makanan
- Pasien kooperatif
- Pasien menunjukkan bahwa dirinya sudah
bisa berjalan sendiri

EVALUASI/CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tindakan Keperawatan


No Tanggal/jam Catatan Perkembangan (SOAPIER) TTD Perawat
Keperawatan
1. Selasa, 22 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
Maret 2022 berhubungan dengan karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan nyeri di
agen pencedera fisik frekuensi kualitas, perut daeran bekas operasi
12.03 (prosedur operasi) intensitas nyeri, dan skala - Pasien hanya bisa memiringkan
(D.0077) nyeri badan ke kanan kiri dan
2. Mengidentifikasi faktor aktivitas masih dibantu
yang memperberat dan - Pasien mengatakan nyaman
memperingan nyeri dengan keadaan di sekitar
3. Mengajarkan teknik P : nyeri pada perut daerah bekas
nonfarmakologis untuk operasi, nyeri bertambah saat bergerak
mengurangi rasa nyeri Q : nyeri seperti tersayat
4. Melakukan kolaborasi R : perut daerah luka bekas operasi
pemberian analgesik jika S : skala nyeri 6
perlu T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak meringis
menahan nyeri saat bergerak
- Pasien tampak lemas
Pemeriksaan TTV
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 82x/menit
- RR : 23x/menit
- Suhu : 36,3°C
- TFU turun 2 jari menuju pusat,
PPV ±100cc
- Lochea rubra, mamae lembek
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, frekuensi,
kualitas, intensitas, dan skala
nyeri
2. Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan memperingan
nyeri
3. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Melakukan kolaborasi
pemberian analgesik, jika perlu
2. Selasa, 22 Risiko infeksi 1. Monitor keadaan umum S : pasien mengatakan nyeri bertambah
Maret 2022 berhubungan dengan dan TTV apabila dibuat beraktivitas
efek prosedur invasive 2. Monitor adanya tanda Q : rasa nyeri seperti teriris
12.07 (post SC) (D.0142) dan gejala infeksi R : perut bagian bawah bekas post SC
3. Monitor asupan intake S : skala nyeri 6
nutrisi pasien T : nyeri hilang timbul
4. Jelaskan pada pasien
mengenai tanda dan O:
gejala infeksi - Keadaan umum : sedang
5. Jelaskan cara memeriks - Kesadaran : composmentis
akondisi luka ataupun Pemeriksaan TTV
luka operasi - TD : 110/80 mmHg
6. Mengajarkan kepada - Nadi : 82x/menit
pasien dan keluarga - RR : 23x/menit
mengenai tanda dan - Suhu : 36,3°C
gejala serta cara - TFU turun 2 jari menuju pusat,
menghindari infeksi PPV ±100cc
7. Melakukan kolaborasi - Lochea rubra, mamae lembek
pemberian terapi - Terdapat balutan luka post SC,
farmakologi berupa balutan bersih dan kering.
antibiotik - Pasien meringis kesakitan
merasakan nyeri, tidak terdapat
adanya tanda infeksi seperti
rubor, kalor, tumor, dan fungsio
lasea
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor tanda – tanda vital
2. Inspeksi kondisi luka insisi
bedah
3. Observasi tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
4. Berikan intake nutrisi
5. Anjurkan pasien untuk
beristirahat dengan memberikan
lingkungan yang nyaman
6. Melakukan pemberian obat
injeksi cefadroxyl 3x500 mg

3. Selasa, 22 Gangguan mobilitas 1. Identifikasi adanya nyeri S:


Maret 2022 fisik berhubungan atau keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan masih nyeri
dengan efek prosedur 2. Kaji kemampua pasien namun sedikit demi sedikit
12.11 invasive (post SC) untuk melakukan akivitas sudah bisa menggerangkan kaki
(D.0054) sehari – hari - Pasien mengatakan sudha
3. Memfasilitasi pasien mengetahui tujuan, manfaat,
dalam melakukan dan kerugian jika tidak
mobilisasi dini melakukan mobilisasi post SC
4. Mengatur posisi pasien dan akan melakukan mobilisasi
senyaman mungkin secara bertahap
5. Membantu pemenuhan O:
ADL - Pasien tampak menggigit bibir
6. Memotivasi pasien untuk bawah saat latihan miring kanan
melakuka aktivitas secara dan kiri
bertahap TD : 110/75 mmHg
N : 86x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,7°C

A : masalah belum teratasi


P : lanjutkan intervensi
1. Identifikasi toleransi fisik dalam
melakukan pergerakan
2. Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
3. Ajarkan mobilisasi sederhana
yang harus dilakukan
4. Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
5. Kolaborasi dengan tim medis
lain dalam pemberian terapi
farmakologi
4. Rabu, 23 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
Maret 2022 berhubungan dengan karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan nyeri di
agen pencedera fisik frekuensi kualitas, daerah perut bekas operasi
18.47 (prosedur operasi) intensitas nyeri, dan skala sudah mulai berkurang
(D.0077) nyeri - Pasien sudah bisa mengalihkan
2. Mengidentifikasi faktor rasa nyeri dengan mengajarkan
yang memperberat dan teknik distrakasi, massage pada
memperingan nyeri kedua kaki, dan relaksasi nafas
3. Mengajarkan teknik dalam).
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri Pengkajian nyeri
4. Melakukan kolaborasi P : nyeri bertambah saat bergerak
pemberian analgesik jika Q : seperti tersayat
perlu R : perut daerah luka bekas operasi
S : skala nyeri 5
T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak sedikit rileks
Pemeriksaan TTV
- Keadaan umum : sedang
- Kesadaran : composmentis
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi 84x/menit:
- RR : 22x/menit
- Suhu : 36,5°C
- TFU turun 2 jari pusat, lochea
rubra, PPV dalam batas normal
5. Rabu, 23 Risiko infeksi 1. Monitor keadaan umum S
Maret 2022 berhubungan dengan dan TTV - Pasien mengatakan nyeri sudah
efek prosedur invasive 2. Monitor adanya tanda sedikit berkurang dari hari
18.53 (post SC) (D.0142) dan gejala infeksi pertama post SC kemarin
3. Monitor asupan intake Pengkajian nyeri
nutrisi pasien P : nyeri bertambah saat pasien
4. Jelaskan pada pasien beraktivitas
mengenai tanda dan Q : rasa nyeri seperti teriris
gejala infeksi R : perut bagian bawah
5. Jelaskan cara memeriks S : skala nyeri 5
akondisi luka ataupun T : nyeri hilang timbul
luka operasi
6. Mengajarkan kepada O:
pasien dan keluarga - Keadaan umum : baik
mengenai tanda dan - Kesadaran : composmentis
gejala serta cara - TD : 135/95 mmHg
menghindari infeksi - Nadi : 89x/menit
7. Melakukan kolaborasi - RR : 20x/menit
pemberian terapi - Suhu : 36,°C
farmakologi berupa Terdapat balutan luka post SC, balutan
antibiotik bersih dan kering
Pasien tampak meringis merasakan
nyeri, tidak terdapat adanya tanda
infeksi seperti rubor, kalor, tumor, dan
fungsio laesa
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor KU dan TTV
2. Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
3. Observasi tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
4. Berikan intake nutrisi
5. Menganjurkan klien untuk
beristirahat
6. Memberikan terapi farmakologi
sesuai advice
6. Rabu, 23 Gangguan mobilitas 1. Identifikasi adanya nyeri S:
Maret 2022 fisik berhubungan atau keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan masih nyeri
dengan efek prosedur 2. Kaji kemampua pasien tetapi sudah bisa menggerakkan
18.58 invasive (post SC) untuk melakukan akivitas kaki dan tangan tanpa bantuan
(D.0054) sehari – hari - Pasien mengatakan sudah
3. Memfasilitasi pasien mengetahui tujuan, manfaat,
dalam melakukan dan kerugian jika tidak
mobilisasi dini melakukan mobilisasi post SC
4. Mengatur posisi pasien - Pasien mengatakan akan
senyaman mungkin melakukan mobilisasi secara
5. Membantu pemenuhan bertahap
ADL P : nyeri saat bergerk
6. Memotivasi pasien untuk Q : nyeri seperti teriris
melakuka aktivitas secara R : daerah luka post SC
bertahap S : skala nyeri 5
T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak meringis saat
disuruh miring kanan kiri
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
2. Ajarkan teknik nonfarmakologi
untuk mengalihkan rasa nyeri
3. Ajarkan mobilisasi sederhana
pada pasien secara bertahap
4. Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
5. Kolaborasi pemberian terapi
farmakologi
7. Kamis, 24 Nyeri akut 1. Mengidentifikasi lokasi, S:
Maret 2022 berhubungan dengan karakteristik, durasi, - Pasien mengatakan nyeri di
agen pencedera fisik frekuensi kualitas, daerah perut bekas operasi
10.40 (prosedur operasi) intensitas nyeri, dan skala sudah mulai berkurang
(D.0077) nyeri - Pasien sudah bisa mengalihkan
2. Mengidentifikasi faktor rasa nyeri dengan mengajarkan
yang memperberat dan teknik distrakasi, massage pada
memperingan nyeri kedua kaki, dan relaksasi nafas
3. Mengajarkan teknik dalam).
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri Pengkajian nyeri
4. Melakukan kolaborasi P : nyeri saat bergerak namun sudah
pemberian analgesik jika berkurang
perlu Q : seperti tersayat
R : perut daerah luka bekas operasi
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul

O:
- Pasien tampak sedikit rileks
Pemeriksaan TTV
- Keadaan umum : sedang
- Kesadaran : composmentis
- TD : 120/90 mmHg
- Nadi 86x/menit:
- RR : 20x/menit
- Suhu : 36,0°C
TFU turun 2 jari pusat, lochea rubra,
PPV dalam batas normal
8. Kamis, 24 Risiko infeksi 1. Monitor keadaan umum S
Maret 2022 berhubungan dengan dan TTV - Pasien mengatakan nyeri sudah
efek prosedur invasive 2. Monitor adanya tanda bekurang berkurang dari hari
10.43 (post SC) (D.0142) dan gejala infeksi pertama post SC kemarin
3. Monitor asupan intake - Pasien mengatakan bahwa
nutrisi pasien dirinya sudah bisa duduk
4. Jelaskan pada pasien Pengkajian nyeri
mengenai tanda dan P : nyeri saat bergerak, namun sudah
gejala infeksi berkurang
5. Jelaskan cara memeriks Q : rasa nyeri seperti teriris
akondisi luka ataupun R : perut bagian bawah
luka operasi S : skala nyeri 4
6. Mengajarkan kepada T : nyeri hilang timbul
pasien dan keluarga
mengenai tanda dan O:
gejala serta cara - Keadaan umum : baik
menghindari infeksi - Kesadaran : composmentis
7. Melakukan kolaborasi - TD : 120/85 mmHg
pemberian terapi - Nadi : 85x/menit
farmakologi berupa - RR : 20x/menit
antibiotik - Suhu : 36,0°C
Terdapat balutan luka post SC, balutan
bersih dan kering
Pasien tampak meringis menhan nyeri
saat perut ditekan
Tidak terdapat adanya tanda infeksi
seperti rubor, kalor, tumor, dan fungsio
laesa
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Monitor KU dan TTV
2. Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
3. Observasi tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
4. Berikan intake nutrisi
5. Menganjurkan klien untuk
beristirahat
6. Memberikan terapi farmakologi
sesuai advice
9. Kamis, 24 Gangguan mobilitas 1. Identifikasi adanya nyeri S:
Maret 2022 fisik berhubungan atau keluhan fisik lainnya - Pasien mengatakan nyeri sudah
dengan efek prosedur 2. Kaji kemampua pasien berkurang
Pukul 10.46 invasive (post SC) untuk melakukan akivitas - Pasien mengatakan sudah
(D.0054) sehari – hari mengetahui tujuan, manfaat,
3. Memfasilitasi pasien dan kerugian jika tidak
dalam melakukan melakukan mobilisasi post SC
mobilisasi dini - Pasien mengatakan sudah bisa
4. Mengatur posisi pasien duduk
senyaman mungkin - Pasien mengatakan sudah bisa
5. Membantu pemenuhan beranjak dari kasur
ADL - Pasien mengatakan sudah bisa
6. Memotivasi pasien untuk berjalan namun pelan – pelan
melakuka aktivitas secara P : nyeri saat bergerak
bertahap Q : nyeri seperti teriris
R : daerah luka post SC
S : skala nyeri 4
T : hilang timbul
O:
- Pasien tampak jauh lebih baik
daripada hari sebelumnya
- Pasien menunjukkan bahwa
dirinya sudah bisa duduk dan
berjalan
- Pasien kooperatif
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Identifikasi adanya nyeri atau
keluhan fisik lainnya
2. Ajarkan teknik nonfarmakologi
untuk mengalihkan rasa nyeri
3. Ajarkan mobilisas sederhana
pada pasien secara bertahap
4. Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
5. Kolaborasi pemberian terapi
farmakologi

Anda mungkin juga menyukai