Anda di halaman 1dari 2

Praktikum Biopur

Dasar Teori

Enzim merupakan biokatalis yang mempercepat reaksi biokimia pada organisme hidup,
enzim juga dapat diekstraksikan dari sel dan digunakan untuk mengkatalisis berbagai proses
penting secara komersial (Robinson, 2015). Enzim protease merupakan enzim yang berfungsi
untuk menghidrolisis ikatan peptide pada protein menjadi senyawa-senyawa yang lebih
sederhana seperti oligopeptida dan asam amino. Enzim protease akan mengkatalisis reaksi
hidrolisis, yang mana reaksi ini akan melibatkan unsur air pada ikatan spesifik substrat. Protease
berperan pada sejumlah reaksi biokimia seluler. Papain merupakan enzim proteolik pada
tanaman, dan ditemukan pada hampir seluruh bagian dari tanaman papaya (Carica papaya L.).
enzim ini mampu memecah molekul protein menjadi asam amino polipeptida. Enzim papain
merupakan protein globular dengan rantai tunggal yang memiliki berat molekul 23,406 DA dan
mengandung 212 asam amino.

Kondisi lingkungan enzim juga harus sesuai dengan karakter enzim, dengan kondisi
lingkungan yang optimum maka, kerja enzim juga bisa optimum dan akan mencapai hasil yang
maksimum pula. Aktivitas dari enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti suhu, pH, dan
konsentrasi. Faktor suhu, ketika suhu meningkat maka reaksi kimia juga akan meningkat, tetapi
seiring peningkatannya akan menemui titik tertentu yang mana hal ini jika suhu dinaikkan lagi
maka aktivitas akan menutun dengan tajam (protein terdenaturasi), maka bisa dikatakn ezim
emiliki suhu optimum, suhu optimum ini terjadi ketika laju reaksi berada pada titik tertinggi, dan
tiap enzim memilki suhu optimumnya masing-masing berkisar antara 37-40℃ (Whitaker, 2020).
Dikarenakan enzim merupakan zat protein yang memiliki gugus asam karboksilat dan gugus
amino, maka enzim dipengaruhi oleh perubahan nilai pH, pH memiliki peranan penting dalam
aktivitas suatu enzim. Setiap enzim memiliki nilai pH optimum yang menandakan enzim tersebut
akan bekerja optimal pada pH tertentu, jika lebih tinggi ada rendah dari pH optimumnya maka
aktivitasnya berkurang. Papain memiliki pH optimum berkisar 5-7 dengan suhu optimum 50-
65℃ (Robinson, 2015).

Aktivitas enzim dapat diketahui atau diukur dengan pemecahan substrat dan produk yang
dihasilkan menggunakan metode mengukur aktivitas enzim yang melibatkan spektrofotometeri,
florensensi dan radiolabeling. Metode yang digunakan adalah casein assay dan Bradford. Pada
casein assay, kasein berperan sebagai substrat, pada pengujiam protease, protease tersebut akan
mencerna kasein, kemudian asam amino tirosin dilepaskan bersama dengan asam amino lain
serta fragmen peptide, selain itu pada uji ini digunakan larutan TCA untuk menghentikan reaksi
enzim dan mendenaturasi kasein dengan menjadikannya insoluble. Pada Bradford assay,
pengujian ini didasarkan pada pengamatan absorbasi untuk larutan asam Coomassie Brilliant
Blue G-250 yang bergeser dari 465 nm menuju 595 nm, saat terjadi ikatan dengan protein..
adanya interaksi hidrofobik dan ionic akan menstabilkan bentuk anionik (perubahan warna
terlihat)

Untuk mendapatkan aktivitas enzim yang baik yaitu dengan pengendapan protein untuk
mengurangi kadar air pada protein tersebut yaitu dengan salting out, yang merupakan metode
presipitasi protein dengan menggunakan garam ammonium sulfat ditambahkan pada protein.
Ammonium sulfat digunakan dalam presipitasi karena mempunyai sifat kelarutan tinggi yang
mana mudah untuk berinteraksi dengan molekul air dan tidak merusak struktur dari protein.
Reaksi yang terjadi pada penambahan garam ke dalam protein yaitu adanya gaya tarik menarik
antar garam dan air yang menyebabkan protein mengendap, semakin tinggi konsentrasi suatu
garam maka kekuatan ionnya juga akan tinggi dan mampu untuk mengikat molekul air.

Dialisis merupakan teknik pemisahan senyawa yang tidak diinginkan dari makromolekul
dalamlarutan dengan difusi selektif dan pasif melalui membrane semipermeable (Walker, 2009).

Anda mungkin juga menyukai