Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN KOMUNITAS
MDG’s, SDG’s,SKN dan BPJS

Disusun Oleh
Kelompok 1 :
1. Milda Aulia
2. Moh Nur Fiqih Bagas Saputra
3. Mohamad Rizal Fahmi
4. Muhammad Rifki Cahyono
5. Nadia Azkal Uyun
6. Nadia Yuliandra
7. Naidatul Khairiyah
8. Nanda Riski Putri Amalia

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karuniaNya kepada kami sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul
”MDG’s, SDG’s, SKN dan BPJS”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas komunitas.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai salah satu metode pembelajaran bagi
mahasiswa-mahasiswi Sekolah Tinggi DIII Keperawatan Rustida Krikilan.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku. Dalam
penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu. Oleh karena itu,
kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu saya menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya serta
jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, harapan kami agar tulisan ini dapat diterima dan
dapat berguna bagi semua pihak. Untuk itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Krikilan, 16 februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Tujuan...................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
A. MDG’s dan SDG’s................................................................................................5
B. SKN.......................................................................................................................8
C. BPJS....................................................................................................................11
BAB III...........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan era millenium yang sudah di deklaraasikan, dikenal dengan Millennium
Development Goals (MDGs), dan deklarasi MDGs merupakan hasil perjuangan dan kesepakatan
bersama antara negara-negara berkembang dan negara maju. Negara-negara berkembang berkewajiban
untuk melaksanakannya, termasuk salah satunya Indonesia di mana kegiatan MDGs di Indonesia
mencakup pelaksanaan kegiatan monitoring MDGs. Sedangkan negara-negara maju berkewajiban
mendukung dan memberikan bantuan terhadap upaya keberhasilan setiap tujuan dan target MDGs.
MDGs akan berakhir pada 2015, namun hingga kini belum ada konsep final yang akan
meneruskan program MDGs. Untuk itu, ilmuwan dan berbagai kalangan berusaha mendalami konsep
Suitanable Development Goals (SDGs) sebagai penerus MDGs.

B. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian MDGs dan SDGs
2. Untuk memahami tujuan MDGs dan SDGs
3. Untuk mengetahui Pencapaian MDGs Di Indonesia
4. Untuk memahami pengertian SKN
5. Unuk memahami tujuan SKN
6. Untuk memahami Sub sistem SKN
7. Untuk memahami Pelaksanaan SKN
8. Untuk memahami pengertian BPJS
9. Hak Peserta BPJS Kesehatan
10. Kewajiban Peserta BPJS
11. Pertanggung Jawaban BPJS
12. Jenis pelayanan
13. Prosedur Pelayanan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. MDG’s dan SDG’s


1. Pengertian
SDGs adalah Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals,
yaitu sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan
dan perundingan negara-negara di dunia.
Sustainable Development Goals (SDGS) ini menjadi salah satu isu yang dibahas
di KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta Kementrian/Lembaga
lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan indikator untuk SDGS ini.
Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Berkelanjutan, terkait dengan pengembangan konsep
awal SDGs tersebut, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015
semestinya dapat menjamin kelanjutan dari lingkunga hidup dan sumber daya alam.
Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia internasional
kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energy dan ketahanan air. Ketiga
masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam pengembangan konsep SDGs 2015.
Millennium Development Goals (MDGs) atau dalam bahasa Indonesia
diterjemahkan menjadi Tujuan Pembangunan Milenium, adalah sebuah paradigma
pembangunan gobal yang dideklarasikan Konferensi Tingkat Tinggi Milenium oleh 189
negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York pada bulan September
2010.
2. Tujuan
a. Tanpa Kemiskinan:Mengakhiri segala bentuk kemiskinan di seluruh penjuru dunia.
b. Tanpa Kelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi, serta
mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
c. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraanseluruh masyarakat di segala umur.
d. Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan keempatan
belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta
mendorong kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang.
e. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dn memberdayakan kaum ibu dan perempuan.
f. Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
orang.
g. Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energy yang terjangkau, terpercaya, berkelanjutan,
dan modern untuk semua orang.
h. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, lapangan kerja
yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua orang.
i. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan industri yang
inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
j. Mengurangi Kesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah Negara maupun di antara Negara-
negara di dunia.
k. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yng inklusif, berkualitas, aman,
berketahanan dan berkelanjutan.
i. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan pola produksi.
a. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
b. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan sumber daya laut
untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
c. Kehidupan Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan pemakaian
ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, mengurangi tanah tandus,
serta tukar guling tanah, memerangi penggurunan, menghentikan dan memulihkan
degradasi tanah, serta menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
d. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang termasuk lembaga dan
bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta membangun institusi yang efektif,
akuntabel, dan inklusif di seluruh tingkatan.
e. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuat implementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global untuk
pembangunan yang berkelanjutan.
3. Pencapaian MDGs Di Indonesia
a. Target Yang Telah Tercapai
1) MDG 1, proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,00 (PPP)
perkapita per hari.
2) MDG 3, Rasio perempuan terhadap laki-laki di tingkat pendidikan dasar,
menengah dan tinggi,; dan rasio angka melek huruf perempuan terhadap laki-laki
umur 15-24 tahun.
3) MDG 6, angka kejadian, prevalensi dan tingkat kematian, serta proporsi jumlah
kasus tuberculosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan.
4) MDG 8, Proporsi penduduk yang memiliki telepon seluler.
b. Target On Track
1) MDG 1, prevalensi balita dengan berat bdan rendah/ kekurangan gizi.
2) MDG 2, Angka Partisipasi Murni (APM) SD, proporsi murid kelas 1 yang
berhasil menamatkan sekolah dasar; serta angka melek huruf penduduk usia 15-24
tahun (perempuan dan laki-laki).
3) MDG 4, angka kematian neonatal, bayi, dan balita serta proporsi anak usia 1
tahun yang mendapat imunisasi campak.
4) MDG 6, Angka kejadian Malaria (per 1.000 penduduk), proporsi penduduk
terinfeksi HIV lanjut yang memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).
B. SKN
1. Pengertian
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) adalah suatu tatanan yang menghimpun bebagai upaya
bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan
umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945.
2. Tujuan
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi
bangsa, baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan
berdaya guna, sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-yingginya.
Sistem Kesehatan Nasional akan berfungsi baik untuk mencapai tujuannya apabila terjadi
Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS), baik antar pelaku maupun
antar subsistem SKN. Dengan tatanan ini, maka sistem atau seluruh sektor terkait, seperti
pembangunan prasarana, keuangan dan pendidikan perlu berperan bersama dengan sektor
kesehatan untuk mencapai tujuan nasional.
3. Sub sistem SKN
a. Subsistem Upaya Kesehatan
b. Subsistem Pembiayaan Kesehatan
c. Subsistem Sumber Daya Manusia Kesehatan
d. Subsistem Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Makanan
e. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan.
f. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat.
4. Pelaksanaan SKN
a. Menerapkan pendekatan kesisteman yaitu cara berpikir dan betindakyang logis,
sistematis, komprhensif, dan holistic dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan :
1) Masukan :
subsistem pembiayaan kesehatan, subsistem SDM kesehatan, subsistem obat
dan pembekalan kesehatan.
2) Proses :
subsistem upaya kesehatan, subsistem pemberdayaan masyarakat, subsistem
manajemen kesehatan.
3) Keluaran :
terselenggaranya pembangunan kesehatan yang berhasil guna, berdaya guna,
bermutu, merata, dan berkeadilan.
4) Lingkungan :
berbagai keadaan yang menyangkut ideologi, politik, ekonomi, social,
budaya, pertahanan dan keamanan baik nasional, regional, maupun global yang
berdampak terhadap pembangunan kesehatan.
b. Penyelenggaraan SKN memerlukan keterkaitan antar unsur-unsurSKN, yaitu :
1) Subsistem pembiayaan kesehatan diselenggarakan guna menghasilkan
ketersediaan pembiayaan kesehatan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi
secara adil, termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, sehingga upaya
kesehatan masyarakat maupun perorangan dapat diselenggarakan secara merata,
tercapai, terjangkau, dan bermutu bagi seluruh masyarakat. Tersedianya
pembiayaan yang memadai juga akan menunjang terselenggaranya subsistem
SDM kesehatan, subsistem perbekalan kesehatan, subsistem pemberdayaan
masyarakat, subsistem manajemen kesehatan.
2) Subsistem SM kesehatan diselenggarakan gunamenghasilkan tenaga kesehatan
yang bermutu dalam jumlah yang mencukupi, terdistribusi secara adil, serta
termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, sehingga upaya kesehatan
dapat diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat.
3) Subsistem obat dan pembekalan kesehatan diselenggarakan guna menghasilkan
ketersediaan obat dan pembekalan kesehatan yang mencakupi, aman, bermutu,
dan bermanfaat serta terjangkau oleh masyarakat, sehingga upaya kesehatan dapat
diselenggarakan dengan berhasil guna dan berdaya guna.
4) Subsistem perberdayaan masyarakat diselenggarakan gunamenghasilkan
individu, kelompok, dan masyarakat, umum yang mampuberperan aktif dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan.
5) Subsistem manajemen kesehatan iselenggarakan guna menghasilkan fungsi-
fungsi adm kesehatan,kesehatan, IPTEK kesehatan, dan hokum kesehatanyang
memadai dan menunjang penyelenggaraan upaya kesehtan secara berhasil guna
dan berdaya guna.
c. Penyelenggaraan SKN memerlukan penerapan prinsip koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, dan sinergisme (KISS), baik antar pelaku, antar subsistem SKN, maupun
dengan system serta subsistem lain diluar SKN.
5. Peningkatan Akselarasi dan Mutu Pelaksanaan SKN.
Perlu melandaskan pada pemikira dasar pembangunan kesehatan, meliputi pemikiran
tentang pelaksanaan, tujuan dan prinsip dasar pembangunan kesehatan yang terdiri dari :
a. Perikemanusiaan.
b. Pemberdayaan dan kemandirian.
c. Adil dan merata.
d. Penutamaan dan manfaat.

C. BPJS
1. Pengertian
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial (UU No 24
Tahun 2011). BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS
Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
jaminan kesehatan. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
2. Hak Peserta BPJS Kesehatan
a. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan;
b. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur
pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
c. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan; dan
d. Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke
Kantor BPJS Kesehatan.
3. Kewajiban Peserta BPJS
a. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yang besarannya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku ;
b. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, perceraian, kematian,
kelahiran, pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan tingkat I;
c. Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang yang
tidak berhak.
4. Pertanggung Jawaban BPJS
BPJS Kesehatan wajib membayar Fasilitas Kesehatan atas pelayanan yang diberikan
kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari sejak dokumen klaim diterima lengkap.
Besaran pembayaran kepada Fasilitas Kesehatan ditentukan berdasarkan kesepakatan
antara BPJS Kesehatan dan asosiasi Fasilitas Kesehatan di wilayah tersebut dengan
mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Dalam hal tidak ada
kesepakatan atas besaran pembayaran, Menteri Kesehatan memutuskan besaran
pembayaran atas program JKN yang diberikan. Asosiasi Fasilitas Kesehatan ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan. Dalam JKN, peserta dapat meminta manfaat tambahan berupa
manfaat yang bersifat non medis berupa akomodasi. Misalnya: Peserta yang
menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi daripada haknya, dapat meningkatkan
haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih
antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dan biaya yang harus dibayar akibat
peningkatan kelas perawatan, yang disebut dengan iur biaya (additional charge).
Ketentuan tersebut tidak berlaku bagi peserta PBI. Sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugasnya, BPJS Kesehatan wajib menyampaikan pertanggungjawaban
dalam bentuk laporan pengelolaan program dan laporan keuangan tahunan (periode 1
Januari sampai dengan 31 Desember). Laporan yang telah diaudit oleh akuntan publik
dikirimkan kepada Presiden dengan tembusan kepada DJSN paling lambat tanggal 30
Juni tahun berikutnya. Laporan tersebut dipublikasikan dalam bentuk ringkasan eksekutif
melalui media massa elektronik dan melalui paling sedikit 2 (dua) media massa cetak
yang memiliki peredaran luas secara nasional, paling lambat tanggal 31 Juli tahun
berikutnya.
5. Jenis Pelayanan
Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN, yaitu berupa
pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta akomodasi dan ambulans (manfaat non
medis). Ambulanshanya diberikan untuk pasien rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan
kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
6. Prosedur Pelayanan
Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus memperoleh
pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama. Bila Peserta memerlukan
pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu harus dilakukan melalui rujukan oleh
Fasilitas Kesehatan tingkat pertama, kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
SDGs ini tidak terpisah dari MDGs, SDGs merupakan bentuk penyempurnaan
MDGs. SDGs merupakan kelanjutan dari apa yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium
Development Goals). SDG’s memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa
mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim.
Suatu tatanan yangmenghimpun bebagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan
UUD 1945.
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan
hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terdiri dari
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan. 2. BPJS Kesehatan akan
membayar kepada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama dengan Kapitasi. Untuk Fasilitas
Kesehatan rujukan tingkat lanjutan, BPJS Kesehatan membayar dengan sistem paket INA
CBG’s

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak untuk dapat
menjadikan makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Bappenas (2015). Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah 2015-2019. Jakarta:


Bappenas
Bappenas. (2015). http://www.bappenas.go.id/berita-dan-siaran-pers/berita-harian-bappenas/
konsep-sdgs-kerangka-pembangunan-pasca-2015/. Retrieved November 26, 2015, from
www.bappenas.go.id.
Sekretariat MDGs. (2015, Oktober 12). sekretariatmdgs.or.id/. Retrieved November 26, 2015,
from. United Nations. 2013. Sustainable Develoment Knowledge Paltform.
http://sustainabledevelopment.un.org/index.php?menu [ 20 Mei 2014].
Kementerian kesehatan republik indonesia. 2013. Buku pegangan sosialisasiJaminan kesehatan
nasional (JKN)Dalam sistem jaminan sosial nasional: Jakarta.
Putri p, novana. 2013. Konsep pelayanan primer di era JKN. Direktorat bina upaya kesehatan
dasarDitjen bina upaya kesehatan Kemenkes RI : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai