Pembelajaran usaha dan pekerjaan/profesi dalam agribisnis tanaman Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik memiliki informasi dan wawasan yang menyeluruh pada proses agribisnis tanaman sehingga terinspirasi dan memiliki kebanggaan, harapan besar, passion, dan vision (Visi) untuk melaksanakan pembelajaran di program keahlian agribisnis tanaman secara mandiri dan bertanggungjawab Elemen Perkembangan teknologi produksi tanaman Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik memahami peranan teknologi dalam peningkatan produktivitas dan kualitas pada proses produksi tanaman sehingga menimbulkan keingintahuan yang besar terhadap agribisnis tanaman. Elemen Isu-isu global terkait dengan produksi tanaman dengan penanganan pada tingkat lokal Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik memiliki kemampuan menyelesaikan masalah berbasis kondisi lokal terkait produksi tanaman yang menunjang ketersediaan pangan yang sehat dan berkelanjutan Elemen Pemahaman manajemen/pengelolaan secara menyeluruh dalam proses kegiatan produksi tanaman Pada akhir fase E (Kelas X SMK) peserta didik memiliki kemampuan mengatur/mengelola semua komponen, faktor penunjang, dan upaya pelestarian ekosistem dan kearifan lokal dalam produksi tanaman berkelanjutan dengan jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan menginternalisasi prinsip 8R (Rethink, Refuse, Reuse, Refurbish, Repair, Repurpose, Recycle) Elemen Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses produksi tanaman Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik memiliki pengetahuan tentang tanah dan air, syarat tumbuh tanaman, karakteristik tanaman, faktor tidak terduga (bencana alam, perubahan iklim) sebagai landasan dalam memproduksi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan benih di kelas XI dan XII Elemen Teknis dasar proses produksi tanaman Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan pembiakan tanaman dan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat prosedur dan presisi berdasarkan K3, sebagai dasar pengembangan kompetensi pada kosentrasi pembelajaran di kelas XI dan XII Alur Tujuan 1. Pemahaman profil industri dan profesi pada Pembelajaran produksi tanaman dan agribisnis tanaman 2. Pemahaman peluang pasar dan sistem kelembagaan pertanian 3. Pemahaman urgensi, prinsip, peluang dan tantangan serta perkembangan teknologi produksi tanaman; 4. Pemahaman terhadap isu-isu global terkait dengan ketahanan pangan, perubahan iklim dan pertanian berkelanjutan dalam rangka pelestarian ekosistem; 5. Pemahaman manajemen/pengelolaan secara menyeluruh dalam proses kegiatan produksi tanaman; 6. Penerapan teknis dasar proses produksi tanaman secara taat asas, taat prosedur dan presisi berdasarkan K3. Profil Pelajar Mata pelajaran Dasar-Dasar Agribisnis Tanaman Pancasila berkontribusi dalam memampukan peserta didik menjadi warga yang menguasai keahlian Agribisnis Tanaman, dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif, komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan, mempunyai kebanggaan terhadap negeri,
Perkiraan jumlah 216 jam pembelajaran
jam Kata/frasa kunci Pembentukan soft skill yaitu menumbuhkan motivasi, memliki visi dan misi dalam bidang pertanian, menumbuhhan passion , kebanggaan terhadap profesi, menumbuhkan keingintahuan yang besar terhadap pertanian dan teknologi, kemampuan menangani masalah/problem solving, managemen usaha Pembentukan hard sklii mengidentifikasi factor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman, menerapkan teknik dasar budidaya tanaman Glosarium Agripreneur adalah wirausahaan dalam bidang pertanian Hardskill adalah kemampuan yang dapat diperoleh dan ditingkatkan melalui latihan, pengulangan, dan pendidikan. Hard skill penting karena dapat meningkatkan prodktifitas dan efisiensi Softskill ragam kemampuan bersosialisasi/kecerdasan social dan berkomunikasi serta kemampuan beradaptasi dengan baik di dalam kehidupan maupun dunia kerja Problem based learning adalah model pembelajaran berbasis masalah Projek based learning adalah model pembelajaran berbasis projek atau order dari industri