Anda di halaman 1dari 8

Listrik Statis

KD KI-1
Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
KD KI-2
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan ,
melaporkan, dan berdiskusi.
KD KI-3
FISIKA SMA
Menganalisa gaya listrik, kuat medan listrik, fluks, potensial KELAS XII
listrik, energi potensial listrik serta penerapannya pada berbagai
kasus.
Semua orang pasti tidak asing dengan petir. Kejadiannya saat mendengar waktu
hujan, cukup menakutkan. Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul
pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang
beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar, sering disebut guruh. Petir
merupakan contoh dari kejadian listrik statis. Ada muatan-muatanyang bergerak pada saat
itu dan memunculkan cahaya yang disebut kilat. Apa sebenarnya muatan itu, apa yang
terjadi diantara muatan? Mengapa bisa bergerak bagaimana besaran-besaran yang
dimiliki. (pemberian stimulus)

1. MUATAN LISTRIK

Mengapa sisir yang semula tidak dapat menarik


kertas lalu dapat menarik kertas setelah sebelumnya
digosok-gosokkan pada rambut? Sebelum sisir digosok-
gosokan pada rambut, sisir adalah netral (tidak
bermuatan listrik) sehingga tidak dapat menarik
sobekan-sobekan kertas. Setelah sisir digosok-gosokan
pada rambut, sisir menjadi bermuatan listrik, sehingga
Gambar 1. Sisir yang bermuatan negatif dapat menarik sobekan-sobekan kertas.
menarik pototngan-potongan kertas

Prosesnya sisir yang bermuatan listrik dapat menarik sobekan-sobekan kertas dapat
dijelaskan sebagai berikut. Dalam kebanyakan atom atau molekul netral, pusat muatan positif
berimpit dengan pusat muatan negatif. Ketika isolator itu (misalnya,sobekan-sobekan kertas)
didekati oleh benda bermuatan listrik (misalnya, sisir yang bermuatan listrik positif), pusat
muatan negatif ditarik mendekati benda bermuatan positif. Hal ini  akan menghasilkan
muatan positif. Dengan demikian, akan dihasilkan muatan lebih negatif pada sisi yang
berdekatan dengan benda pemberi muatan. Ini menghasilkan muatan lebih negatif pada sisi
yang berdekatan dengan benda pemberi muatan. Muatan yang berbeda jenis ini menghasilkan
gaya tarik menarik sehingga isolator dapat menempel pada benda bermuatan listrik.

Apa itu muatan listrik

Muatan listrik merupakan entitas dasar dan menjadi primadona dalam elektrostatika.
Muatan listrik dapat dipindah dari suatu benda ke benda lainnya dengan cara menggosok atau
cara lainnya, akan tetapi muatan tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Muatan listrik
adalah sifat (muatan dasar) yang dibawa oleh partikel dasar sehingga menyebabkan partikel
dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak menolak. Muatan listrik dari suatu
partikel dasar bisa berjenis positif dan negatif. Jika dua benda memiliki muatan yang sama
akan tolak menolak dan kedua benda tersebut akan tarik menarik jika muatannya berbeda
jenis. Asal sobat hitung tahu, partikel dasar dan subatomik seperti elektron dan proton punya
muatan listrik. Elektron bermuatan negatif dan proton bermuatan positif.
Muatan listtrik terdiri dari dua jenis yaitu

1. Elektron yang membawa muatan nefgatif


2. Proton yang membawa muatan positif
Masing-masing muatan mempunyai

Muatan 1 elektron = -1,6.10-19 coulomb


Muatan 1 elektron = +1,6.10-19 coulomb

Muatan listrik dari suatau benda ditentukan oleh


jumlah proton dan elektron yang dikandung benda Gambar 3. Charles Augustin Coulomb (1736-1806)
tersebut.

 Bila sebuah benda kelebihan elektron = kekurangan


proton (Σ elektron > Σ Proton), maka benda tersebut
bermuatan negatif
 Bila benda kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ
elektron < Σ Proton), maka benda tersebut bermuatan
positif
 Jika jumlah elektron = jumlah Σ proton = Σ elektron
maka benda tersebut tidak bermuatan (muatan netral)

Sifat-sifat dari Muatan Listrik


Gambar 2.Interaksi dua muatan

sifat dari muatan listrik mirip dengan sifat pada manusia, antara lain:

1. Muatan Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik menarik. Ini mirip
laki-laki sama perempuan. Jika berlawanan jenis akan punya kecenderungan untuk tarik
menarik dan jika sesama jenis akan punya kecenderungan untuk tolak menolak.
2. Muatan Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan coulomb
disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x 10 18 e (e = muatan proton).
Sehingga mautan yang dikandung oleh sebuah proton adalah 1,602 x 10 -19 coulomb.
Elektron mempunyai muatan yang sama dengan proton tapi berbeda jenis (-)1,602 x 10 -
19
 coulomb.
3. Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan sama seperti
hukum kekekalan massa.  Gaya yang ditimbulkan oleh dua muatan itu punya karakter
yang sama seperti gaya gravitasi yang ditumbulkan oleh dua buah benda dengan massa
tertentu. Gaya antar muatan ini juga bersifat konservatif dan terpusat. (Data Callecting)
2. HUKUM COULOMB
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang ahli Fisika Prancis,
Charles Augustin Coulomb (1736-1806) disimpulkan bahwa: “besarnya gaya tarik
menarik atau tolak-menolak antara dua benda bermuatan listrik (yang kemudian disebut
gaya Coulomb) berbanding lurus dengan muatan masing-masing benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda tersebut“

Besarnya gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh Charles
Augustin Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah neraca puntir yang
mirip dengan neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada percobaan gravitasi.
Bedanya, pada neraca puntir Coulomb massa benda digantikan oleh bola kecil bermuatan.

Untuk memperoleh muatan yang bervariasi, Coulomb menggunakan cara induksi.


Sebagai contoh, mula-mula muatan pada setiap bola adalah q0, besarnya muatan tersebut

dapat dikurangi hingga menjadi  q0 dengan cara membumikan salah satu bola agar muatan
terlepas kemudian kedua bola dikontakkan kembali. Hasil eksperimen Coulomb menyangkut
gaya yang dilakukan muatan titik terhadap muatan titik lainnya.

Gambar 4. Neraca Puntir Alat Percobaan Coulomb

Gaya Coulomb

Perhatikan gambar di bawah yang memperlihatkan dua buah benda bermuatan listrik
q1dan q2 terpisah pada jarak r. Apabila kedua benda bermuatan listrik yang sejenis, kedua
benda tersebut akan saling tolak-menolak dengan gaya sebesar F dan jika muatan listrik pada
benda berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan gaya sebesar F.
Perhatikan gambar diatas yang menggambarkan dua buah benda bermuatan listrik q1dan q2
terpisah pada jarak r. Apabila kedua benda bermuatan listrik yang sejenis, kedua benda
tersebut akan saling tolak-menolak dengan gaya sebesar F dan jika muatan listrik pada benda
berlainan jenis, akan tarik-menarik dengan gaya sebesar F.

Pernyataan Charles Augustin Coulomb (1736-1806) yang kemudian dikenal dengan Hukum


Coulomb yang dinyatakan dalam persamaan :

di mana :

F= gaya tarik-menarik atau tolak-menolak/gaya Coulomb (Newton)

k = bilangan konstanta =  = 9. 109N m2/C2


q1, q2 = muatan listrik pada benda 1 dan benda 2 (Coulomb/C)
r = jarak pisah antara kedua benda (m)

Berdasarkan persamaan Hukum Coulomb di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya


coulomb berbanding lurus dengan muatan danberbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara kedua muatan. (Generalization)

Gaya Coulomb termasuk besaran vektor. Apabila pada sebuah benda bermuatan dipengaruhi
oleh benda bermuatan listrik lebih dari satu, maka besarnya gaya Coulomb yang bekerja pada
benda itu sama dengan jumlah vektor dari masing-masing gaya Coulomb yang ditimbulkan
oleh masing-masing benda bermuatan tersebut. Misalnya untuk tiga buah muatan listrik.
Besarnya Gaya Coulomb yang dialami oleh q3 pada F = F1 + F2

di mana :

F1 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q1


F2 = gaya Coulomb pada q3 akibat yang ditimbulkan oleh q2
F = gaya Coulomb pada q3 akibat muatan q1 dan q2

Gaya Coulomb pada muatan q3  adalah F  = F1 +F2

Karena letak ketiga muatan tidak dalam satu garis lurus, maka besarnya nilai F  dihitung
dengan

dengan α adalah sudut yang diapit antara  F1 dan F2.

CONTOH SOAL

1. Dua muatan titik masing-masing sebesar 0,05 μC dipisahkan pada jarak 10 cm. Tentukan
(a) besarnya gaya yang dilakukan oleh satu muatan pada muatan lainnya dan (b) Jumlah
satuan muatan dasar pada masing-masing muatan.

Penyelesaian:

Kedua muatan dan gambar gaya yang bekerja seperti berikut.

(a)    F = k =9× 109 = 2,25×10-3 N.

(b)    q = Ne

N= = 3,12 × 1011

2. Tiga muatan titik terletak pada sumbu x; q1 = 25 nC terletak pada titik asal, q2 = -10 nC 
berada pada x=2m, dan qo = 20 nC berada pada x = 3,5 m. Tentukan gaya total pada qo akibat
q1 dan q2.
Penyelesaian:

Ketiga muatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

F10 = k = 9×109 = 0,367 μN

F20 = k = 9×109 = - 0,799 μN

Ftotal = F10 + F20 = 0,367 μN  - 0,799 μN = - 0,432 μN

LATIHAN

Kerjakanlah beberapa soal berikut!

1. Empat muatan titik qA = qC = -2μC dan qB = qD = + 2μC ditempatkan di titik sudut


persegi yang sisinya 30 cm seperti pada Gambar 4.4. Tentukan gaya yang dirasakan
muata qA!
2. Dua muatan disusun seperti pada gambar di bawah ini. Muatan di A adalah +8 mikro
Coulomb dan muatan di B adalah -5 mikro Coulomb. Besar gaya listrik yang bekerja
pada kedua muatan adalah… (k = 9 x 109 Nm2C−2, 1 mikro Coulomb = 10−6 C)
3. Tiga buah muatan A, B dan C tersusun seperti gambar berikut!

Jika QA = + 1 μC, QB = − 2 μC ,QC = + 4 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar dan
arah gaya Coulomb pada muatan B !
DAFTAR PUSTAKA

Handayani, sri dan Ari Damari. 2009. Fisika Untuk SMA.Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasioal

http://ltps.uad.ac.id/karya/wahyubs_listrik_statis/gaya_coulomb.html

http://fisikazone.com/hukum-coulomb/

Anda mungkin juga menyukai