KONSEP EPIDEMIOLOGI (Sehat Sakit) Dan Askep Komunitas
KONSEP EPIDEMIOLOGI (Sehat Sakit) Dan Askep Komunitas
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2022
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat dan taufik serta hidayah. Sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KONSEP EPIDEMIOLOGI (SEHAT SAKIT) DAN ASKEP KOMUNIKASI ”. Dengan
baik tanpa ada halangan yang berarti.
Makalah ini kita selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terimakasih kepada segenap pihak
yang telah berkonstribusi secara maksimal dalam menyelesaikan makalah ini.
Diluar itu penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, penyusun kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kita sebagai penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
TINJAUN PUSTAKA.........................................................................................................................6
A. DEFINISI EPIDEMIOLOGI.....................................................................................................6
B. KONSEP SEHAT SAKIT DAN PENYEBAB PENYEBARAN PENYAKIT..........................7
C. SURVEILLANCE EPIDEMIOLOGI........................................................................................7
D. INDIKATOR...........................................................................................................................10
E. PENYEBAB DAN CARA PENYEBARAN PENYAKIT YANG BERKEMBANG DI
INDONESIA...................................................................................................................................11
KONSEP ASKEP KOMUNITAS.....................................................................................................12
A. PENGKAJIAN........................................................................................................................12
B. DIAGNOSA............................................................................................................................15
C. INTERVENSI..........................................................................................................................15
D. IMPLEMENTASI...................................................................................................................17
E. EVALUASI.............................................................................................................................17
BAB III...............................................................................................................................................19
PENUTUP..........................................................................................................................................19
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................19
B. SARAN...................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud epidemiologi dan konsep terjadinya penyakit ?
b. Apa yang dimaksud dengan konsep sehat sakit daan penyebab penyebaran
penyakit ?
c. Apa yang dimaksud dengan surveillance ?
d. Bagaimana penyusunan indikator dari epidemiologi ?
e. Apa yang di maksud dengan penyebab dan cara penyebaran penyakit yang
berkembang di indonesia ?
f. Bagaimana cara penyusuanan askep komunitas?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui konsep empiologi sehat sakit dan caya penuyusunan aksep
komunitas
2. Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui pengertian epidemiologi dan konsep penyakit
b. Dapat mengetahui konsep sehat sakit dan penyebab penyebaran
penyakit
c. Dapat mengetahui dengan surveillance
d. Dapat menyusun indikator dari epidemiologi
e. Dapat mengetahui penyebab penyebaran penyakit di indonesia
f. Dapat menyusun askep komunitas
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. DEFINISI EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan determinan
kejadian penyakit dan kondisi penyakit dan kondisi kesehatan lainnya pada populasi
umum atau khusus untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan dalam
mengontrol masalah kesehatan. (Eliana, 2016, hal. 30)
Triad epidemiologi atau segitiga epidemiologi merupakan sutau model yang
mengilustrikan bagaimana penyakit menular menyebar. Triad epidemiologi terjadi
dari agen, host (pejamu) dan lingkungan. Ketiga faktor saling terkait dan bersinergi
satu sama lain. Ketika salah satu dimensi tidak seimbang, misal ketika imunisasi
pejamu rentan atau lingkungan cuaca berubah, atau jumlah sumber penyakit
bertambah akan menyebabkan ketidakseimbangan kesehatan seseorang yang akan
menyebabkan sakit
Tiga faktor triad yang bersinambungan, yaitu :
1. Agent
Faktor penyebab dapat berupa unsur mati atau hidup yangterdapat dalam
jumlah berlebih atau kurang. Agent adalah mikroorganisme, zat kimia atau
radiasi yang ada, keberadaanya berlebihan atau faktor seperti cenderung tidak
ada dalam menimbulkan suatu penyakit. Sejumlah besar mikroorganisme
menyebabkan penyakit kepada manusia. Infesi merupakan masuk dan
berkembangnya agen menular pada pejamu. Agen bisa meliputi agen biologik
(virus, bakteri, protozoa, dll), gizi (lemak jenuh, kurang serat) dan fisika
(cahaya, kelembaban)
2. Host
Faktor pejamu atau host adalah orang atau hewan termasuk burung dan
artopoda yang menyediakan tempat yang cocok untuk agen infeksius agar
tumbuh dan berkembang biak dalam kondisi alamiah. Titik titik masuk ke
pejamu bervariasi dengan agen dan termasuk kulit, selaput lendir, dan
pernafasan dan saluran pencernaan
3. Lingkungan
Faktor lingkungan adalah semua unsur diluar dari faktor individu pejamu yang
mempengaruhi status kesehatan populasi, meliputi faktor ekonomi,
lingkungan, biologi dan lingkungan fisik. Lingkungan memainkan peran
penting dalam perkembangan penyakit menular. Suhu, populasi, cuaca, dan
kualitas air merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi semua tahap
dalam rantai infeksi.
2. Surveilans Penyakit
5. Surveilans terpadu
D. INDIKATOR
Untuk mengukur keberhasilan Pembangunan kesehatan diperlukan indikator. Derajat
kesehatan merupakan salah satu kelompok penting indikator Indonesia Sehat atau
merupakan indikator hasil.
Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indikator Mortalitas (kematian),
Morbiditas (kesakitan), dan Status Gizi. Angka mortalitas dapat dilihat dari Angka
Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup, Angka Kematian Balita (AKABA)
per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran
hidup. Angka Morbiditas dilihat dari angka kesakitan beberapa penyakit balita dan
dewasa.
Selain dipengarui oleh faktor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan
sumber daya kesehatan, derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor
lain seperti faktor ekonomi, pendididkan, lingkungan, sosial serta faktor-faktor lain
yang kondisinya indikator angka kesakitan Malaria per 1000 penduduk, Angka
Kesembuhan TB Paru per 1000 penduduk, Angka Acute Flaccid Paralysis (AFP)
2/100.000 usia.
Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi permasalahan hingga saat ini. ISPA dan
diare yang merupakan penyakit berbasis lingkungan selalu masuk dalam 10 besar
penyakt di hampir seluruh Puskesmas di Indonesia. Menurut Profil Ditjen PP&PL thn
2006, 22,30% kematian bayi di Indonesia akibat pneumonia. sedangkan morbiditas
penyakit diare dari tahun ketahun kian meningkat dimana pada tahun 1996 sebesar
280 per 1000 penduduk, lalu meningkat menjadi 301 per 1000 penduduk pada tahun
2000 dan 347 per 1000 penduduk pada tahun 2003. Pada tahun 2006 angka tersebut
kembali meningkat menjadi 423 per 1000 penduduk. enis penyakit berbasis
lingkungan yang pertama disebabkan oleh virus seperti ISPA, TBC paru, Diare, Polio,
Campak, dan Kecacingan; yang kedua disebabkan oleh binatang seperti Flu burung,
Pes, Anthrax ; dan yang ketiga disebabkan oleh vektor nyamuk diantanya DBD,
Chikungunya dan Malaria.
3) Ekonomi
6) Komunikasi
Data yang dikumpulkan terkait dengan komunikasi dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu komunikasi formal yang meliputi
surat kabar, radio dan televisi, telepon, internet, dan hotline, serta
komunikasi informal yang meliputi papan pengumuman, poster,
brosur, halo-halo, dan sebagainya.
7) Pendidikan
Data yang terkait dengan pendidikan meliputi, sekolah yang ada
di komunitas, tipe pendidikan, perpustakaan, pendidikan khusus,
pelayanan kesehatan di sekolah, program makan siang di sekolah,
dan akses pendidikan yang lebih tinggi.
8) Rekreasi.
c. Data persepsi
1) Tempat tinggal yang meliputi bagaimana perasaan masyarakat
tentang komunitasnya, apa yang menjadi kekuatan mereka,
permasalahan, tanyakan pada masyarakat dalam kelompok yang
berbeda (misalnya, lansia, remaja, pekerja, profesional, ibu rumah
tangga, dan sebagainya).
2) Persepsi umum yang meliputi pernyataan umum tentang kesehatan
dari komunitas, apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau
potensial masalah yang dapat diidentifikasi.
3. Validasi Data
Informasi yang dikumpulkan selama tahap pengkajian harus lengkap,
faktual dan akurat, sebab diagnosa keperawatan dan intervensi
keperawatan didasarkan informasi ini. Validasi merupakan verifikasi data
untuk mengkonfirmasi bahwa data tersebut akurat dan faktual. Validasi
data sangat membantu perawat dalam melaksanakan tugas, meyakinkan
bahwa informasi pengkajian sudah lengkap, serta data subjektif dan objektif
dapat diterima.
4. Analisis komunitas
5. Pendokumentasian Data
B. DIAGNOSA
Diagnosis adalah suatu pernyataan tentang sintesis analisis data. Diagnosis
keperawatan adalah respon manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau
risiko dan potensial, serta perawat diberi kewenangan untuk mengatasi. Penulisan
diagnosis keperawatan kelompok dan komunitas berbeda dengan individu dan
keluarga. Menurut Freeman (1970) dalam Ervin (2008), upaya atau action
pelayanan keperawatan komunitas haruslah berlandaskan pengkajian yang akurat
yang dilakukan oleh seluruh komponen yang ada di dalam komunitas, sehingga
diagnosis keperawatan komunitas adalah kunci utama pelayanan keperawatan yang
dilakukan di komunitas. (Ns. Wahyu Widagdo, 2016, hal. 155)
C. INTERVENSI
Perencanaan terdiri atas beberapa tahapan, yaitu: (1) memprioritaskan diagnosis
komunitas; (2) menetapkan sasaran intervensi yang diharapkan; (3) menetapkan
tujuan yang diharapkan; dan (4) menetapkan intervensi keperawatan.
1. Memprioritaskan diagnosis komunitas
Perawat tidak bisa melakukan penyelesaian terhadap seluruh
diagnosis keperawatan yang telah diidentifikasi. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan sumber daya yang ada (tenaga, dana dan waktu).
Untuk itu perlu menetapkan metode dalam memprioritaskan diagnosis
keperawatan komunitas.
Dalam menetapkan prioritas diagnosis keperawatan komunitas perlu
melibatkan masyarakat atau komunitas dalam suatu pertemuan
musyawarah masyarakat. Masyarakat atau komunitas akan
memprioritaskan masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan
perawat kesehatan komunitas. Masyarakat atau komunitas dalam
musyawarah tersebut dapat memprioritaskan masalah tersebut dengan
menggunakan scoring. Adapun aspek yang disekor (diberi nilai) meliputi hal-
hal sebagai berikut.
a. Risiko terjadinya masalah tersebut di komunitas.
b. Risiko parah dari masalah tersebut.
c. Potensial untuk dilakukan pendidikan.
d. Minat dari masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
e. Kemungkinan masalah tersebut diatasi.
f. Kesesuaian dengan program pemerintah.
g. Tersedianya tempat untuk mengatasi.
h. Tersedianya waktu untuk mengatasi masalah.
i. Tersedianya dana untuk mengatasi masalah.
j. Tersedianya fasilitas untuk mengatasi masalah.
k. Tersedianya sumber daya manusia untuk mengatasi masalah.
2. Menetapkan sasaran
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Epidemiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang distribusi dan
determinan kejadian penyakit dan kondisi penyakit dan kondisi kesehatan lainnya
pada populasi umum atau khusus untuk memberikan masukan kebijakan kesehatan
dalam mengontrol masalah kesehatan. Triad epidemiologi terjadi dari agen, host
(pejamu) dan lingkungan. Penyakit (disease) suatu kondisi adanya gangguan dari
struktur atau fungsi normal bagian, organ atau sistem tubuh yang dimanifestasikan
dengan sejumlah karakteristik dari gejalah dan tanda pengyakit. Sakit (ilness)
merupakan sebuah proses abnormal dimana aspek sosial, fisik, emosional atau
intelektual seseorang berada dalam kondisi dan fungsi yang menurun atau melehmah
dibandingkan dengan kondisi orang tersebut sebelumnya.
B. SARAN
Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari makalah yang kelompok buat ini,
hendaknya pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan pengkajian ulang
(diskusi) terhadap penulisan sehingga dapat terhindar dari kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Wahyu Widagdo, M. S. (2016). Keperawatan Keluarga Dan Komunitas . Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia .
https://www.academia.edu/signup?a_id=34642196
https://www.academia.edu/8215168/konsep_sehat_sakit