Daftar isi
1Pengenalan
o 1.1Ringkasan protes menurut negara
2Lihat pula
3Catatan kaki
4Bacaan lanjutan
5Pranala luar
Pengenalan[sunting | sunting sumber]
Serangkaian protes dan demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan Afrika Utara telah dikenal luas
dengan sebutan "The Arab Spring",[28][29][30][31][32][33] dan kadang "Musim Semi dan Dingin Arab",
[34]
"Kebangkitan Arab"[35] atau "Pemberontakan Arab"[36] meski tidak semua pihak yang terlibat
dalam protes merupakan bangsa Arab. Rangkaian ini berawal dari protes pertama yang terjadi
di Tunisia tanggal 18 Desember 2010 setelah pembakaran diri Mohamed Bouazizi dalam protes
atas korupsi polisi dan perawatan kesehatan.[37][38] Dengan kesuksesan protes di
Tunisia, gelombang kerusuhan menjalar ke Aljazair, Yordania, Mesir, dan Yaman,[39] kemudian ke
negara-negara lain, dengan unjuk rasa terbesar dan paling terorganisir terjadi pada "hari
kemarahan", biasanya hari Jumat setelah salat Jumat.[40][41][42] Protes ini juga mendorong
kerusuhan sejenis di luar kawasan Arab.
Hingga Juli 2011, unjuk rasa ini telah mengakibatkan penggulingan dua kepala negara, yaitu
Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali yang kabur ke Arab Saudi tanggal 14 Januari setelah
protes revolusi Tunisia, dan di Mesir, Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri pada 11
Februari 2011, setelah 18 hari protes massal dan mengakhiri masa kepemimpinannya selama 30
tahun. Selama periode kerusuhan regional ini, beberapa pemimpin negara mengumumkan
keinginannya untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya berakhir.
Presiden Sudan Omar al-Bashir mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015,
[43]
begitu pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya berakhir tahun 2014,
[44]
meski unjuk rasa semakin menjadi-jadi menuntut pengunduran dirinya sesegera mungkin.
[45]
Protes di Yordania juga mengakibatkan pengunduran diri pemerintah[46] sehingga mantan
Perdana Menteri and Duta Besar Yordania untuk Israel Marouf al-Bakhit ditunjuk sebagai
Perdana Menteri oleh Raja Abdullah dan ditugaskan membentuk pemerintahan baru.
[47]
Pemimpin lain, Presiden Ali Abdullah Saleh dari Yaman, mengumumkan pada 23 April bahwa
ia akan mengundurkan diri dalam waktu 30 hari dengan imbalan kekebalan hukum,[48] sebuah
persetujuan yang diterima oposisi Yaman secara tidak formal pada 26 April;[49] Saleh kemudian
mengingkari persetujuan ini dan semakin memperpanjang pemberontakan di Yaman.
Pemimpin Libya Muammar al-Gaddafi menolak mengundurkan diri dan mengakibatkan perang
[50]
Revolusi
tampil
Tipe
tampil
Metode
tampil
Sebab
tampil
Contoh
Portal Politik
l
b
s
Aljazair
Libya
Mesir
Sudan
Mauritania
—Tunisia
Maroko
Sahara
Barat
Arab Saudi
Yordania
Lebanon—
Perbatasan Israel—
Suriah
Irak
—Kuwait
—Bahrain
Oman
Yaman
Revolusi Perang saudara Mengalami kerusuhan sipil dan perubahan pemerintahan Protes dan
perubahan pemerintahan
Protes besar Protes kecil Protes di luar dunia Arab