Jurnal Desi Dwi 12
Jurnal Desi Dwi 12
Jurnal Desi Dwi 12
ABSTRAK
ABSTRACT
1
2
showed from 28 respondents that have positive family support there are 24 respondents have
good social interaction and 4 respondents have enough social interaction. From
22 respondents who have negative family support there is 5 respondents have good social
interactions good and 17 respondents who have enough social interaction. Chi square test
results showed the value of ρ = 0.000 α = 0.05, Then ρ < α so that H0 rejected it’s means
there is a relationship between families support with elderly social interaction in the Rembu
Tengah Hamlet, Japanan Village Kemlagi Subdistrict Mojokerto . The conclusion
Elderly who obtain family support have a better social interaction than on the elderly who
did not obtain family support . the family Should therefore further enhance attention and
support given to the elderly, so that the elderly do not feel lonely and they can still run their
activities better.
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO) tahun
Lanjut usia sebagai tahap akhir siklus 2012 memperkirakan di seluruh dunia
perkembangan manusia. Masa dimana jumlah orang lanjut usia berjumlah 500
semua orang berharap akan menjalani
hidup dengan tenang, damai serta juta jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun
menikmati masa pensiun bersama anak dan dan pada tahun 2025 diperkirakan
cucu tercinta dengan penuh kasih sayang. mencapai 1,2 milyar jiwa. Infodatin Lansia
Pada kenyataannya tidak semua lanjut usia tahun 2016 menunjukkan bahwa penduduk
mendapatkannya. Berbagai persoalan lanjut usia di Indonesia sebanyak 8,5%
hidup yang menimpa lanjut usia sepanjang dari total penduduk Indonesia, sedangkan
hayatnya seperti kemiskinan, kegagalan di provinsi Jawa Timur mencapai 11,5%
yang beruntun, stres yang berkepanjangan dari jumlah penduduk Jawa Timur
ataupun konflik dengan keluarga atau anak (Kemenkes RI 2016). Cakupan pelayanan
dan sebagainya. Kondisi seperti ini dapat kesehatan usila (60 tahun +) di kabupaten
memicu depresi (Mustika, 2014). Lansia Mojokerto tahun 2015 dari total 108.166
memiliki resiko yang besar untuk yang mendapat pelayanan kesehatan
mengalami depresi. Depresi dapat sebesar 57.548 (53,20 %) (Dinkes
menyebabkan penurunan kualitas hidup Kabupaten Mojokerto, 2016). Hasil
pada lansia salah satunya interaksi sosial penelitian yang dilakukan oleh Nusi (2014)
dengan lingkungan sekitarnya (Wedhari, dengan judul hubungan dukungan keluarga
2013). Interaksi sosial yang kurang dari dengan respon social lanjut usia pada
para lansia terjadi karena kurangnya lansia diperoleh hasil Dukungan keluarga
dukungan yang diberikan oleh keluarga dikategorikan efektif sebanyak 38
sehingga lansia sering merasa murung atau responden atau 50.7%. Respon Sosial
stress dengan keadaan mereka saat ini. Lansia sebagian besar dikategorikan aktif
Interaksi sosial yang kurang ini seperti sebanyak 39 responden atau 52.0%. Hasil
mereka jarang berkumpul dengan sesama studi pendahuluan yang dilakukan di Desa
lansia, lebih banyak lansia yang senang Rembu Tengah Desa Japanan Kecamatan
menyendiri di rumah, dan mereka tidak Kemlagi Kabupaten Mojokerto diperoleh
akan pergi data jumlah lansia sebanyak 58 lansia.
Hasil wawancara terhadap 7 lansia
ke posyandu atau bertemu teman jika tidak diperoleh data 4 lansia (57%) menyatakan
ada keluarga yang mengantarkan mereka. bahwa jarang ada keluarga yang mengajak
Selain itu karena lansia mengalami rekreasi, sering ditinggal sendiri di rumah,
kesulitan dalam mendengar sehingga mereka juga menyatakan dirinya memiliki
mereka kurang percaya diri ketika harus keterbatasan fisik tubuhnya, sering merasa
berkumpul dengan teman-teman yang lain. putus asa sehingga mereka menolak untuk
3
DATA KHUSUS
No Usia F %
1. 60-65 tahun 35 70 a. Karakteristik responden berdasarkan
2. 66-74 tahun 15 30 dukungan Keluarga
Jumlah 50 100
Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Tabel 1. menunjukkan bahwa sebagian Responden Berdasarkan
besar usia responden adalah 60-65 Dukungan Keluarga di Dusun
tahun sebanyak 36 responden (72%). Rembu Tengah Desa Japanan
Kecamatan Kemlagi Bulan
b. Karakteristik Responden berdasarkan November 2017
pendidikan
Dukungan
No F %
Tabel 2. Distribusi Frekuensi keluarga
Responden Berdasarkan 1. Positif 28 56
2. Negatif 22 44
Pendidikan di Dusun Rembu
Tengah Desa Japanan Jumlah 50 100
Kecamatan Kemlagi Bulan
November 2017 Tabel 4. menunjukkan bahwa sebagian
besar responden memperoleh
dukungan keluarga secara positif
No Pendidikan F %
sebanyak 28 responden (56%)
1. SD 24 48
2. SLTP 14 28 b. Karakteristik responden berdasarkan
3. SLTA 12 24 interaksi sosial
Jumlah 50 100
Tabel 5. Distribusi Frekuensi
Tabel 2. menunjukkan hampir Responden Berdasarkan
setengahnya lansia berpendidikan SD Interaksi Sosial di Dusun
sebanyak 24 responden (48%). Rembu Tengah Desa Japanan
Kecamatan Kemlagi Bulan
c. Karakteristik Responden berdasarkan November 2017
Jenis Kelamin
No Interaksi Sosial F %
Tabel 3. Distribusi Frekuensi
Responden Berdasarkan Jenis 1. Baik 29 58
Kelamin di Dusun Rembu 2. Cukup 21 42
Tengah Desa Japanan 3. Kurang 0 0
Kecamatan Kemlagi Bulan Jumlah 50 100
November 2017
Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian
No Jenis Kelamin F % besar responden dapat berinteraksi
dengan baik sebanyak 29 responden
1. Laki-laki 25 50 (58%).
2. Perempuan 25 50
Jumlah 50 100 c. Hubungan Dukungan keluarga dengan
interaksi sosial
Tabel 3 menunjukkan setenganya
responden adalah berjenis kelamin sama Tabel 6 Tabulasi silang Dukungan
yaitu laki-laki dan perempuan masing- Keluarga Dengan Interaksi
masing sebanyak 25 responden (50%). Sosial di Dusun Rembu
Tengah Desa Japanan
5
keluarga akan semakin dihormati dalam dukungan dengan sebaiknya akan tetapi
memberikan informasi karena dianggap responden tetap merasa dirinya belum
lebih berpengalaman. . diperhatikan atau diberikan dukungan oleh
keluarga.
Menurut Erfandi (2009) usia
mempengaruhi terhadap daya tangkap dan Menurut (Mubarak, 2007) latar belakang
pola pikir seseorang. Semakin bertambah pendidikan dapat mempengaruhi
usia akan semakin berkembang pula daya pengetahuan seseorang dimana pendidikan
tangkap dan pola pikirnya, sehingga berarti bimbingan yang diberikan
pengetahuan yang diperolehnya semakin seseorang pada orang lain terhadap sesuatu
membaik. Cohen & Syme (1985) dalam hal agar mereka dapat memahami. Tidak
Wangmuba (2009) menyatakan keluarga dapat dipungkiri bahwa makin tinggi
berfungsi sebagai sistem pendukung bagi pendidikan seseorang semakin mudah pula
anggotanya. Anggota keluarga memnadang mereka menerima informasi, dan pada
bahwa orang yang bersifat mendukung akhirnya makin banyak pula pengetahuan
selalu siap memberikan pertolongan dan yang dimilikinya. Sebaliknya jika
bantuan jika diperlukan. seseorang tingkat pendidikannya
rendah,akan menghambat perkembangan
Faktor yang kedua yaitu pendidikan sikap seseorang terhadap penerimaan
responden diperoleh data bahwa hampir informasi dan nilai-nilai yang baru
setengahnya lansia berpendidikan SD diperkenalkan. Sedangkan menurut
sebanyak 24 responden (48%). (Maharani Tri, 2016) Dukungan keluarga
Berdasarkan tabulasi silang antara latar yang diberikan kepada lansia dalam
belakang pendidikan dan dukungan pemenuhan aktivitas sehari-hari di Desa
keluarga diperoleh data dari 24 responden Banjaragung Kecamatan Bareng
terdapat 13 responden (54,2%) yang Kabupaten Jombang adalah dukungan
memperoleh dukungan positif dan 11 keluarga dengan kriteria sedang, serta
responden (45,8%) yang memperoleh Kemandirian lanjut usia dalam pemenuhan
dukungan negatif. aktivitas sehari-hari di Desa Banjaragung
Kecamatan Bareng Kabupaten Jombang
Pendidikan sangat mempengaruhi adalah bantuan sebagian.
seseorang dalam memperoleh informasi
atau memberikan dukungan. Pendidikan Interaksi Sosial pada lansia
bisa diperoleh secara informal dan formal,
dengan pendidikan tinggi maka Tabel 5. menunjukkan bahwa sebagian
pengetahuan seseorang akan lebih banyak, besar responden dapat berinteraksi dengan
namun dari hasil penelitian ini banyak baik sebanyak 29 responden (58%) dan
dukungan keluarga yang negatif. lansia yang mempunyai interaksi sosial
Walaupun dengan pendidikan yang cukup, yang cukup sebanyak 21 responden (42%).
karena dukungan merupakan suatu
perilaku sedangkan perilaku terbentuk Menurut peneliti interaksi sosial pada
setelah seseorang tahu, bersikap, walaupun lansia menunjukkan sebagian besar
dengan pendidikan cukup tetapi kurangnya interaksi sosialnya baik, hal ini dapat
suatu pengalaman dapat juga terjadi karena responden mempunyai
mempengaruhi seseorang untuk bertindak. lingkungan pendukung yang baik dalam
Responden pada penelitian ini melakukan hubungan komunikasi karena
menunjukkan bahwa latar belakang tradisi dan kebudayaan yang ada di desa
pendidikan yang dimiliki termasuk masih terjaga dengan baik, sehingga masih
pendidikan dasar, sehingga responden terjalin komunikasi yang baik antar
belum mampu memahami bagaimana perorangan. Sedangkan responden yang
bentuk dukungan yang tepat dan harus mengalami interaksi sosial yang kurang
diberikan oleh keluarga, meskipun baik dikarenakan mereka belum dapat
terkadang keluarga sudah memberikan beradaptasi dengan baik dengan situasi
7
tetapi lansia tersebut masih tetap merasa Mojokerto diperoleh data sebagian
kesepian dan tidak ada yang menemani besar responden dapat berinteraksi
sehingga mereka lebih senang menyendiri dengan baik.
dalam beberapa saat. Dan pada 22 lansia
yang memperoleh dukungan negatif 3. Terdapat hubungan dukungan keluarga
terdapat 5 lansia yang mempunyai dengan interaksi sosial lansia di Dusun
interaksi sosial baik, hal ini terjadi karena Rembu Tengah Desa Japanan
meskipun keluarga jarang memperhatikan Kecamatan Kemlagi Kabupaten
para lansia, akan tetapi mereka berusaha Mojokerto yang artinya semakin baik
untuk dapat menghibur diri mereka biar dukungan yang diberikan akan semakin
tidak merasa bosan dengan cara baik interaksi sosial lansia.
berinteraksi dengan teman-teman di
lingkungan mereka, sehingga lansia dapat Saran
tetap percaya diri dan tidak merasa sepi
serta bosan sendiri di rumah. 1. Hendaknya keluarga lebih
meningkatkan perhatian dan dukungan
Menurut Rahmi (2008) menyebutkan yang diberikan pada lansia, sehingga
bahwa dengan interaksi sosial yang bagus para lansia tidak merasa kesepian dan
memungkinkan lansia untuk mereka tetap dapat menjalankan
mendapatkan perasaan memiliki suatu aktivitas mereka dengan lebih baik,
kelompok sehingga dapat berbagi cerita, serta diharapkan keluarga juga
berbagi minat, berbagi perhatian, dan dapat mengajak lansia untuk sering
melakukan aktivitas secara bersama-sama melaksanakan sholat berjamaah agar
yang kreatif dan inovatif. Lansia dapat dapat mengurangi perawsaan yang tidak
berkumpul bersama orang seusianya nyaman yang sering dialami.
sehingga mereka dapat saling
menyemangati dan berbagi mengenai 2. Hendaknya petugas kesehatan lebih
masalahnya. Hal ini akan berdampak efektif lagi dalam memberikan promosi
terhadap psikososial lansia berupa kesehatan pada lansia sehingga layanan
menurunnya beban pikiran yang ada pada yang diberikan lebih memberikan
lansia dan rendahnya tingkat kesepian serta manfaat pada lansia.
gangguan kesehatan lainnya.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Berdasarkan penjelasan pada pembahasan memberikan masukan bagi institusi
tersebut diatas maka dapat disimpulan pendidikan keperawatan terutama
bahwa semakin baik dukungan yang dalam meningkatkan proses
diberikan oleh keluarga akan semakin baik pembelajaran praktik keperawatan
interaksi sosial yang dilakukan lansia. gerontik khususnya informasi tentang
masalah dukungan keluarga dan
interaksi sosial sehingga mahasiswa
SIMPULAN DAN SARAN dapat lebih siap dalam melakukan
tindakan promosi dan preventif tentang
Simpulan menghadapi lansia pada masyarakat
dengan lebih baik.
1. Dukungan keluarga di Dusun Rembu
Tengah Desa Japanan Kecamatan 4. Hendaknya peneliti selanjutnya dapat
Kemlagi Kabupaten Mojokerto menggunakan metode atau materi yang
sebagian besar memperoleh dukungan lain dalam melakukan penelitian seperti
keluarga secara positif faktor yang mempengaruhi faktor lain
yang mempengaruhi dukungan keluarga
2. Interaksi sosial yang ditunjukkan lansia dan interaksi sosial lansia
di Dusun Rembu Tengah Desa Japanan
Kecmatan Kemlagi Kabupaten
9
KEPUSTAKAAN
Friedman, M. B. (2009). Buku ajar keperawatan keluarga: Riset, teori, dan praktik, alih
bahasa, Akhir Yani S. Hamid dkk ; Ed 5. Jakarta: EGC.
Mubarak, W. I. (2007). Buku Ajar Kebutuhan Manusia: Teori & Aplikasi. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Stuart, G. &. (2007). Principles and practice of psychiatric nursing, (8th ed). St. Louis:
Mosby.