Dosen Pembimbing :
Ns. Neneng Aria N, S.Kep., M.Kep
Disusun Oleh :
1. Dara Dicha Ayu (CKR0190204) 2. Devi Citra
Herawan (CKR0190205)
i
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................4
2.1 Definisi Kekurangan Kalori Protein (KKP)...................................................4
2.2 Etiologi...........................................................................................................4
2.3 Tanda dan Gejala............................................................................................5
2.4 Patofisiologi...................................................................................................6
2.5 Pathway..........................................................................................................7
2.6 Pemeriksaan penunjang..................................................................................7
2.7 Penatalaksanaan.............................................................................................8
ASUHAN KEPERAWATAN.............................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................19
3.1 Kesimpulan..................................................................................................19
3.2 Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
* SPIDER WEB....................................................................................................21
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
Kecukupan Gizi (AKG). Bergantung pada derajat kekurangan energy protein
yang terjadi, maka manifestasi penyakitnya pun berbeda-beda. Penyakit KKP
ringan sering diistilahkan dengan kurang gizi.
Penyakit ini paling banyak menyerang anak balita, terutama di
negaranegara berkembang. Gejala kurang gizi ringan relative tidak jelas,
hanya terlihat bahwa berat badan anak tersebut lebih rendah dibanding anak
seusianya. Kira-kira berat badannya hanya sekitar 60% sampai 80% dari berat
badan ideal.
1.3 Tujuan
2
6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang Kekurangan Kalori Protein.
1.4 Manfaat
Mahasiswa dapat memahami pengertian, etiologi, tanda dan gejala,
patofisiologi, pathway, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Etiologi
Etiologi malnutrisi dapat primer, yaitu apabila kebutuhan individu yang sehat
akan protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang
adekuat, atau sekunder, akibat adanya penyakit yang menyebabkan asupan
suboptimal, gangguan penyerapan dan pemakaian nutrien, dan/atau
peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan
4
stres. Kekurangan kalori protein merupakan penyakit energi terpenting di
negara yang sedang berkembang dan salah satu penyebab utama morbilitas
dan mortalitas pada masa kanak-kanak diseluruh dunia.
Penyebab langsung dari KKP adalah defisiensi kalori protein dengan
berbagai tekanan, sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai
nuansa dan melahirkan klasifikasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus
kwashiorkor). Penyebab tak langsung dari KKP sangat banyak sehingga
penyakit ini disebut sebagai penyakit dengan multifactoral.
Berikut ini merupakan sistem holistik penyebab multifactoral menuju ke arah
terjadinya KKP : 1. Ekonomi negara rendah
2. Pendidikan umum kurang
3. Produksi bahan pangan rendah
4. Hygiene rendah
5. Pekerjaan rendah
6. Pasca panen kurang baik
7. Sistem perdagangan dan distribusi tidak lancar
8. Persediaan pangan kurang
9. Penyakit infeksi dan investasi cacing
10. Konsumsi kurang
11. Absorpsi terganggu
12. Utilisasi terganggu
13. KKP
14. Pengetahuan gizi kurang
15. Anak terlalu banyak (Betz, L & Linda S, 2013).
5
e. Ratio berat terhadap tinggi normal atau cenderung menurun
f. Anemia ringan atau pucat
g. Aktifitas berkurang
h. Kelainan kulit (kering, kusam)
i. Rambut kemerahan
2. KKP Berat
a. Gangguan pertumbuhan
b. Mudah sakit
c. Kurang cerdas
d. Jika berkelanjutan menimbulkan kematian (Betz, L & Linda S, 2013).
2.4 Patofisiologi
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori,
protein, atau keduanya tidak tercukupi oleh diet. Dalam keadaan kekurangan
makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan
memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk
mempergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat
penting untuk mempertahankan kehidupan, karbohidrat (glukosa) dapat
dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya
kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga
setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein
terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera
diubah jadi karbohidrat di hepar dan ginjal. Selam puasa jaringan lemak
dipecah menjadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat
mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau
kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri
jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari
tubuh. (Arisman, 2012).
6
2.5 Pathway
7
2.7 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kurang kalori protein
8
pengantinya). Anggap semua anak KKP berat dengan diare encer
mengalami dehidrasi sehingga harus diberikan :
a. Cairal Resomal/pengantinya sebanyak 5ml/kgBB setiap 30 menit
selama 2 jam secara oral atau lewat pipa nasogastrik.
b. Selanjutnya beri 5 -10 ml/kgBB/jam selama 4-10 jam berikutnya ;
jumlah yang tepat harus diberikan tergantung berapa baanyak anak
menginginkannntya dan banyaknya kehilangan cairan melalui tinja dan
muntah.
c. Ganti Resomal/penganti pada jam ke-6 dan ke-10 dengan formulas
khusus sejumlah yang sama, bila keadaan rehidrasi menetap/stabil.
d. Selanjutnya mulai beri formula khusus.
4) Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
Pada senua KKP berat terjadi kelebihan natrium tubuh, walaupun kadar Na
plasma rendah. Defisiensi kalium (K) dan magnesium (Mg) sering terjadi
dan paling sedikit perlu 2 minggu untuk pemulihan. Ketidakseimbangan
ini ikut andil pada terjadinya edema (jangan obati dengan pemberian
diuretik). Berikan :
a. Tambahkan K2-4 mEq/kgBB/hari (= 150-300mg KCL/kgBB/hari)
b. Tambahkan Mg 0,3-0,6 mEq/kgBB/hari (=7,5-15mg KCL/kgBB/hari)
c. Siapkan makanan tanpa beri garam
Tambahkan K dan Mg dapat disiapkan dalam bentuk cairan dan
tambahkan langsung pada makanan. Penambahan 20ml larutan pada 1
liter formula. Selain itu atasi penyakit penyerta, yaitu : 1. Defisiensi
vitamin A, seperti korelasi defisiensi mikro
2. Dermatosis
Umum defisiensi Zn terdapat pada keadaan ini dan dermatosis membaik
dengan pemberian suplementasi Zn, selain itu :
a. Kompres bagian kulit yang terkena dengan KmnO (K-permanganat)
1% selama 10 menit.
b. Beri salep (Zn dengan minyak kastor).
9
3. Parasit/cacing, beri mebendazol 100 mg oral, 2 kali sehari selama 3
hari.
4. Diare melanjut
Diare biasa menyertai dan berkurang dengan sendirinya pada
pemberian makanan secara berhati-hati. Bila ada intoleransi laktosa
(jarang) obati hanya bila diare berlanjutnya diare. Bila mungkin
lakukan pemeriksaan tinja mikroskopik, berikan metronidazol 7,5
mg/kgBB setiap 8 jam selama 7 hari. (Arisman, 2012).
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1) Identitas Klien (nama, nomor regular, jenis kelamin, usia,
pendidikan, tanggal MRS, tanggal pengkajian, penanggung jawab,
nama orang tua, usia, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan
anak, agama dan alamat).
2) Keluhan Utama a. Saat MRS : lemas dan menangis b. Saat
Pengkajian : anak lemas, pucat, dehidrasi, aktivitas menurun
3) Riwayat Penyakit Sekarang : anak lemas, pucat, dehidrasi, aktivitas
menurun
4) Riwayat Penyakit Dahulu : Penyakit yang pernah dialami,
Kecelakaan ( termasuk kecelakaan lahir/persalinan), Operasi ( jenis
dan waktu )
5) Riwayat Penyakit Keluarga : Penyakit yang pernah diderita
keluarga, Lingkungan rumah dan komunitas, Perilaku yang
mempengaruhi kesehatan, Persepsi keluarga terhadap penyakit
anak)
6) Riwayat Psiko Sosial Spiritual : orang tua merasa cemas dengan
keadaan anaknya yang mengalami penurunan aktivitas serta nampak
lemas, pucat, dan terjadi penurunan berat badan yang signifikan.
Orang tua berharap anaknya dapat sembuh dan kembali.
7) Riwayat Tumbuh Kembang
10
a. Antenatal :
1. Hiperemesis gravidarum : ibu beresiko mengalami
kekurangan nutrisi dan penurunan berat badan akibat mual
muntah yang berlebihan sehingga bayi lahir BBLR dan
kekurangan kalori protein (nutrisi)
2. Perdarahan pervagina : tidak ada perdarahan vagina selama
kehamilan
3. Anemia : pada awal kehamilan trimester 1
4. Penyakit infeksi : tidak ada penyakit infeksi selama
kehamilan
5. Preeklampsia dan eklampsia : tidak ada preeklampsia dan
eklampsia saat kehamilan maupun melahirkan
6. Gangguan kesehatan :
b. Natal : bisa lahir normal atau SC
c. Post Natal : bayi yang beresiko mengalami KKP antara lain
yang lahir premature, dan BBLR.
d. Pertumbuhan : mengalami keterlambatan pertumbuhan, TB dan
BB tidak sesuai umur
e. Perkembangan : jika masalah nutrisi ini tidak segera diatasi
maka akan berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif(pengetahuan), afektif(sikap, perilaku) dan
psikomotor(tingkah laku) pada anak.
11
8 ) riwayat imunisasi
18 bulan DPT-HB-Hib
Campak- Rubella
Kelas 2 SD Td
Kelas 5 SD Td
12
makan
2. Eliminasi alvi (BAB) : frekuensi jarang, jumlah, konsistensi
sedikit
3. Eliminasi urine (BAK) perlu dikaji apakah sering kencing,
sedikit/banyak, sakit/tidak
4. Tidur dan istirahat : anak sering mengalami kurang tidur
karena mengalami sakit/nyeri otot dan persendian sehingga
kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang
5. Kebersihan : upaya keluarga untuk menjaga kebesihan,
perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yangsakit sertta
upaya untuk menjaga keseehatan. (Wong, L, D & Whaleys,
2012)
10) Pengkajian fisik
a. Keadaan Umum : Sadar (Composmentis)
b. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Ubun-ubun cekung
2. Mata : Cekung atau mata cowong
3. Hidung : Normal
4. Mulut : mukosa bibir kering, pucat
5. Telinga : normal
6. Leher : tampak kurus
7. Dada : tulang rusuk nampak jelas
8. Perut : buncit
9. Genitalia : Ulserasi
10.Ekstrimitas : kulit kering, CRT >2 detik, lesi kulit
hipo/hiper pigmentasi (Nelson. 2011)
11) Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap (Hb, Ht, albumin, globulin, protein
total, elektrolit serum)
2. Pemeriksaan urine
3. Uji faat hati
13
4. EKG
5. Photo thorax
6. Antropometri anak (TB/U, BB/U, LK/U)
12) Terapi yang diberikan
1. Diit tinggi kalori, protein, mineral dan vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit 3. Penannganan diare
bila ada : cairan, antidiare, dan antibiotic
Analisa data
No Data Etiologi Masalah
14
DO
Adanya
: penurunan
BB Perubahan biokimia
Turgor kulit tubuh
CRT > buruk
2 detik
rambut Hipoalbuminenia
Adanya kemerahan pada
Tek. Osmotik plasma
menurun
Edma
2. Diagnosis Keperawatan
1) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrien
2) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan
status nutrisi
(kekurang protein)
3) Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan defisiensi
stimulus
3. Rencana Keperawatan
15
N Diagnosa SLKI SIKI
o
16
dengan jam, diharapkan defisit O: Identifikasi
ketidakmampuan nutrisi terpenuhi dengan status nutrisi
mengabsorbsi nutrien kriteria hasil : Identifikasi
• Monitor IMT dan kebutuhan
Data mayor BB kalori dan
Subjektif : - Objektif : jenis
• Mempertahank an
- BB nutrirnt
asupan makanan
menurun Monitor
yang
minimal 10% asupan
bernutrisi
dibawah makanan
• Memilih Monitor BB
rentan makanan dan
ideal minuman yang
Berikan
berprotein dan
Data minor makanan
berkalori
Subjektif : TKTP
tinggi
Berikan
- Kram/nyer • Pengetahuan T: suplemen
i abdomen tentang standar makanan, jika
- Nafsu makan asupan nutrisi perlu
menurun yang tepat
- Cepat makan meningkat
Ajarkan diet
setelah • Pengetahuan yang
makan tentang memilih diprogaram
makanan dan kan
Objektif : minuman
- Bising usus meningkat E: Kolaborasi
hiperaktif • Memperoleh dengan ahli
- Membran bantuan keuangan gizi untuk
mukosa pucat untuk membeli menentuka n
- Serum makanan jumlah kalori
albumin K: dan jenis
turun nutrien yang
diberikan, jika
- Otot menelan
lemah perlu
- Otot
penguyah
lemah
- Diare
- Rambut
17
rontok
berlebihan
- Sariawan
2 Gangguan Setalah dilakukan tindakan Perawatan
integrasi kulit selama 1x24 jam,
berhubungan dengan diharapkan dehidrasi O:
perubahan status teratasi dan kulit kembali
nutrisi (kekurangan normal dengan kriteria hasil
protein) :
• Elastisitas kulit
Data mayor normal
Subjektif : - Objektif : • Perfusi jaringan
- Kerasukan normal integrasi kulit :
jaringan atau • Kulit membaik
lapisan Identifikasi
kulit
• Tekstur kulit penyebab
normal gangguan
Data minor
Subjektif : - Objektif : • Membran mukosa T : integrasi kulit
normal (mis.
- nyeri
• CRT < 2 detik Perubahan
- Pendaraha status nutrisi
n terapeutik )
- Kemeraha
n Gunakan
- Hematoma produk
berbahan
petrolium atau
minyak pada
kulit kering
Hindari
produk
berbahan
dasar alkohol
pada kulit
kering
E:
Anjurkan
menggunak an
pelembab
(lotion,seru m)
Anjurkan
meningkatk
an asupan
nutrii
Asupan
meningkatk an
asupan buah
dan
18
sayur K :
Kolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentuka n
jumlah kalori
dan jenis
nutrien yang
diberikan,
jika perlu
19
3 Gangguan tumbuh Setelah dilakukan tindakan Perawata n
kembang berhubungan 1x24 jam, diharapkan perkembangan :
dengan defisiensi tumbuh kembang normal O:
stimulus dengan kriteria hasil :
Identifikasi
• Keterampilan dan pencapaian
Data mayor prilaku sesuai usia tugas
Subjektif : - Objektif : meningkat perkemban gan
- Tidak mampu • Kemampuan anak
melakukan mengenali Identifikasi
keterampil an perubahan status isyarat perilaku
atau prilaku kesehatan fisiologis yang
khas sesuai ditunjukan
• Pemantauan
usia pada bayi atau
perubahan
(fisik, bahasa, anak
status nutri
motorik,
psikososia meningkat
Motivasi anak
l) • Penggunaan berinterasi
- Pertumbuh fasilitas kesehatan dengan anak
an fisik meningkat T: lain
terganggu Pertahanka n
lingkungan
Data minor yang
mendukung
Subjektif : - Objektif :
perkemban
- Tidak mampu gan Fasilitasi
melakukan
anak untuk
melatih
20
perawatan diri keterampila n
sesuai usia
Afek datar
Respon
- sosial lambat
- kontak mata
terbatas Nafsu
makan
menurun
Lesu Mudah
marah
Regersi
- Pola tidur
terganggu
(pada bayi)
-
-
-
-
3.1 Kesimpulan
Kekurangan Kalori Protein (KKP) adalah defisiensi gizi terjadi pada anak
yang kurang mendapat masukan makanan yang cukup bergizi, atau asupan
kalori dan protein kurang dalam waktu yang cukup lama.
21
perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada
tingkat setinggi mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami
kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi esensial.
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, peningkatan
perbaikan gizi merupakan salah satu upaya kesehatan yang sangat penting.
Disamping itu kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan manusia
dan status gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan mutu
hidup dan produktivitas tenaga kerja.
Anak yang sehat dan cerdas merupakan harapan bangsa dan negara, harapan
tersebut akan terpenuhi jika anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
sempurna sehingga kelak mereka akan menjadi tenaga yang produktif dan
terampil.
3.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini ibu lebih memperhatikan status gizi
anak agar tidak terjadi malnutrisi atau kekurangan kalori protein (KKP).
DAFTAR PUSTAKA
Ismed. 2020. Tingkat Konsumsi Zat Gizi dan Status Gizi Anak Balita di Desa
Rajawali Kec. Lintau Buo Kab. Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat.
Tersedia : http://jurnal.ensiklopediaku.org (Diakses pada tanggal 2 Juli
2021)
22
Ayu Nita. 2019. Kekurangan Kalori Protein. Tersedia : https://pdfcoffee.com
(Diakses pada tanggal 2 Juli 2021)
* SPIDER WEB
KKP RINGAN
KKP BERAT