PENDAHULUAN
diperkirakan berasal dari Meksiko bagian selatan dan Nikaragua, dan masuk ke
Indonesia pada abad 17 dengan dibawa oleh pedagang-pedagang Gujarat dari India.
Sebagai tanaman tropis basah maka pepaya dapat dibudidayakan pqda suhu
mulai 15°C sampai dengan 43°C. Akan tetapi suhu yang optimal untuk pertumbuhan
pepaya berkisar antara 22°C sampai dengan 26OC. Pada penelitian yang dilakukan
terhadap kuditas pepaya varietas Solo diketahui bahwa makin rendah suhu rata-rata
di suatu lokasi tanam maka makin rendah pula kualitas buah yang dibasilkan,
sedangkan curah hujan yang sesuai untuk tanaman pepaya berkisar antara 1500-2000
mm setahun. Produksi akan semakin meningkat pada daerah yang lembab dengan
curah hujan tinggi. Lokasi ideal untuk penanaman buah pepaya adalah pada lahan
Bogor yang terletak pada 106.48' Bujur Timur dan 6.36' Lintang Selatan
dengan >350m dari penukaan laut d e ~ g a ntype tanah terbesar bejenis l2tosal dan
rata-rata curah hujan antara 3000-4000 mrnttahun. Suhu rata-rata daerah Bogor
adalah 26°C dan suhu tertinggi 30,J°C dengan kelembaban udara rata-rata *70%
(Bappeda kota Bogor, Data Pokok Kota Bogor Tahun 2000). Dengan kondisi diatas
I
maka Bogor telah menjadi sentra produksi buah dan sayuran di Jawa Barat, Iennasuk
Kecamatan Sukatani. khususnva Desa Sukatani dan Desa Sukatani. vang masuk
dalam wilavah administrasi Kabuoaten Bogor serta di Desa Cimahoar dan sekitamva
vane masuk dalam wilavah administrasi Kota Boeor denean luas areal *75 ha.
Disamping itu Bogor iuga dikenal sebagai penghasil salah satu ienis varietas pepaya
vang disebut sebaaai Pepava Cibinong. Pevava vang dihasilkan oleh ketiga desa
tersebut umumnva diiual dalam bentuk buah seear keoada aedaeane oeneumoul. dan
pedagang besar di pasar induk Jakarta, Bogor dan kota besar lainnva. Di ketiga desa
tersebut telah terbentuk Ko~erasiUsaha Bersama (KUB) vang dibentuk qleh para
Pemerintah Daerah vang memberi kewenangan yang luas kepada daerah, maka
daerah hams jeli untuk menggali dan memanfaatkan potensi dan kekayaan daerahnya
ketiga desa tersebut terbuka dengan mengolah pepaya meniadi papain dan pektin. dua
diantara sekian banyak produk turunan pepaya yang mampu memberikan nilai
tambah yang berlipat jika dibandingkan peniualan pepaya dalam bentuk buah segar.
Enzim Papain terdapat dalam getah seluruh bagian tanaman, yaitu batang, daun
dan buah pepava muda, kecuali akar dan biii. Getah vang mengandung enzim
industri pakan temak. industri kimia. industri penyamakan kulit. industri minuman
bir, industri farmasi, industri kosmetik, kain, keju, kue serta industri minuman
(Daryono. 1974).
Senyawa Pektin terkandung dalam seluruh bagian tanaman seperti akar, batang,
daun, bunga dan buah. Fungsi pektin dalam tanaman ialah sebagai perekat yang
melekatkan satu sel dengan sel lain. Perekat sel tersebut sering disebut jug? sebagai
protopektin. Pektin juga dipakai dalam berbagai industri antara lain pada indutri
makanan dan minuman, industri farmasi, kosmetika, sabun, pasta gigi, industri baja
Apabila ditelaah dari aspek peluang pemasarannya maka baik enzim papain
maupun pektin tidak hanya dapat memasok pasar dalam negeri saja tetapi juga
pasaran luar negeri. Negara-negara pengekspor utama papain adalah India, Thailand
adalah Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat seperti Inggns, Belanda,
Perancis dan Jerman. Harga papain dunia saat ini berfluktuasi pada kisaran
sederhana dengan bahan baku dari limbah sisa sadap industri papain, mqka pada
pengusahaan industri pektin. Sebagai salah satu negara penghasil buah pepaya
(+ 400 tonftahun) (Kalie. 1999), Indonesia sendiri ban1 melakukan ekspor buah
pepaya dengan negara tujuan terbatas seperti Singapura, Australia, Korea Selatan,
Arab Saudi, Perancis dan Belanda, namub deinikian baik volume m a u p h liiiai
Kebutuhan papain dunia tiap tahun rata-rata sebesar 1000 metrik ton per tahun
dan kebutuhan tersebut tiap tahun akan terus meningkat sejalan dengan pesatnya
perkembangan industri dunia. Dari kebutuhan sebesar 1000 metrik ton tersebut barn
dapat terpenuhi oleh negara-negara penghasil papain sebesar 900 metrik ton yang
sebagian besar diantaranya dipasok dari India (daerah Bengalore), (Quenum, 2001
Indonesia sendiri sebagai negara terbesar keempat penghasil pepaya, belunl optimal
dalam penanganar? bisnis papain. Terdapat beberapa industri kecil dan rumah tangga
menggembirakan. Di Semarang misalnya PT Agro Java Papain sedang dalam uji coba
pengembangan papain dalam skala industri, bermitra dengan petani pepaya setempat
PT. Gistex di Jawa Barat), PT Gistex, perusahaan tekstil terbesar kedua setelah
menjadi papain dengan luas lahan ya.ng direncanakan sebesar 50 ha, kini kegiata~nya
Purwakarta.
papain masih harus diimpor dari luar. Namun dengan didirikannya KUB Agropaptin
1. Terdapat kesenjangan yang cukup besar antara pasokan dan kebutuhan papain
dunia.
3. Belum adanya cetak biru (blue print) strategi pengembangan agribisnis papain
pengembangan agribisnis papain di kota Bogor, maka penelitian ini hanya akan
akan direkomendasikan baik kepada petani pepaya yang tergabung dalam KUB
Agropaptin di ketiga desa tersebut maupun kepada Pemda Bogor sebagai pemegang
otoritas wilayah. Sebagai industri pemula banyak ha1 yang masih harus dilakukan
untuk pengembangan agribisnis papain, antara lain strategi pemasaran yang paling
Pada saat kebutuhan papain dunia makin meningkat sedangkan pasokan yang
menyebabkan harga papain menjadi semakin tinggi dan barang akan menjadi sulit
diperoleh. Dilain fihak sebagai negara penghasil buah pepaya no. 4 terbesar dunia
yang memiliki sejumlah besar Perguruan Tinggi dan lembaga penelitian, Indonesia
petani pepaya yang berada di Desa Sukatani, Sukatani dan Cimahpar, Bogor untuk
lokasi bekas kantor Koperasi Unit Desa Sukatani berdekatan dengan lokasi tanam
3. Strategi bisnis apa yang paling tepat dan sebailcnya diterapkan ojeh KUB
Agropaptin.
1.5. Tujuan Penlitian
agribisnis papain.
keberadaan operasinya.
3. Memilih formulasi strategi bisnis yang tepat dan sesuai dengan kondisi KUB
datang.