Anda di halaman 1dari 50

KOMUNIKASI DATA

Wiji Lestari Panjidang


TRANSMISI DATA
Model Sederhana Sistem Komunikasi

• Source System
– Source
Menentukan data untuk dikirim
– Transmitter
Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim
• Transmission System
– Mengirim data
• Destination System
– Receiver
Mengubah signal yang diterima menjadi data
– Destination
Pengguna data yang diterima
Model Sederhana Komunikasi Data

• Contoh Komunikasi Data menggunakan jaringan telepon:


– Sumber/Source  Workstation, menghasilkan data berupa text. Dalam contoh ini text  data digital
– Pengirim/Transmiter  Modem, mengubah data digital ke bentuk sinyal analog (karena akan dikirim
melalui jaringan telepon analog)
– Sistem Transmisi  jaringan telepon publik
– Penerima/Receiver  Modem, mengubah sinyal analog ke data digital
– Tujuan/Destination  Server, mengambil data digital dalam bentuk Text
• Dalam dunia nyata, model komunikasi “point to point” jarang diimplementasikan (walaupun
tetap ada).
– Jumlah titik yang perlu berkomunikasi semakin banyak  jumlah sambungan point to point akan
bertambah lebih banyak  tidak praktis
– Jarak yang jauh  memerlukan sistem transmisi sendiri  tidak praktis bila dibangun sendiri (point
to point)
– Solusinya  Jaringan Telekomunikasi (akan dibahas di modul mengenai Switching)
Istilah-istilah dalam Sistem Komunikasi
• Transmitter • Point-to-point
– Converts data into – Direct link
transmittable signals – Only 2 devices share link
• Receiver • Multi-point
– Converts received signal into – More than two devices share
data the link
• Transceiver • Simplex
– Device with transmitter and – One direction
receiver functionality • e.g. Television
• Medium • Half duplex
– Guided medium – Either direction, but only one
• e.g. twisted pair, optical fiber way at a time
– Unguided medium • e.g. police radio
• e.g. air, water, vacuum • Full duplex
• Direct link – Both directions at the same
– No intermediate devices time
• e.g. telephone
Pengantar ke “Frekuensi”
• Frekuensi: terkait dengan kekerapan / jumlah
perulangan  wilayah waktu (time domain). Contoh:
(diskusikan!)
• Dalam wilayah waktu, suatu kejadian/
kegiatan/kondisi yang diamati dalam ukuran waktu
bersifat:
– Kontinu: perubahan terjadi secara halus/ sangat
rapat/smooth sepanjang waktu pengamatan
– Diskrit: perubahan terjadi secara seketika dari kondisi
tetap tertentu ke kondisi tetap lain
– Periodik: Pola berulang sepanjang waktu
– Non Periodik: Pola tidak berulang sepanjang waktu
Contoh dalam bentuk Grafik
Non periodik periodik

Bentuk yang periodik  Frekuensi


Frekuensi: jumlah siklus dalam suatu
waktu
Satuan Frekuensi: cycle/second (umum)
atau Hertz (dari Gustav Hertz)
Terminologi Transmisi

• Point to Point
Direct link antara dua device, dan hanya 2 peralatan
sama-sama memakai media.

• Multipoint
Konfigurasi multipoint dimana dapat lebih dari dua
device pada medium yang sama.
Data
• Data
– Entitas yang melambangkan suatu pengertian
• Data Analog
– Nilai kontinu di dalam beberapa interval
• Data Digital
– Nilai diskrit di dalam beberapa interval
 Data analog - mempunyai nilai kontinyu untuk
interval tertentu
Contoh : data suara, gambar

 Data digital - mempunyai nilai diskrit


Contoh: data biner (komputer), teks(ASCII)
Sinyal
• Suatu cara untuk menjalarkan/
mempropagasikan data
• Analog
– Variabel yang kontinu
– Medium yang bervariasi
• Kabel tembaga, serat optik, udara
• Digital
– Menggunakan 2 nilai arus listrik searah DC
Sinyal: gelombang listrik dan elektromagnetis untuk
encoding data.

 Sinyal analog: gelombang elektromagnetis kontinyu

 Sinyal digital: pulsa tegangan, positif=1, negatif=0.

Transmisi: cara pengiriman data melalui propagasi


gelombang sinyal pada media transmisi.
Data & Sinyal
• Umumnya menggunakan sinyal digital untuk
data digital dan sinyal analog untuk data
analog
• Sinyal analog untuk membawa data digital
– Modem
• Sinyal digital untuk membawa data analog
– Compact Disc Audio
Transmisi Analog
• Dapat berupa data analog atau data digital
• Menggunakan amplifier untuk memperbaiki kualitas.

Transmisi Digital
• Dapat berupa data analog atau data digital
• Menggunakan repeater untuk mendapatkan kembali
sinyal digital
Kode Transmisi
• ASCII 7-bit (American Standard Code for Information
Interchange)
• ASCII 8-bit (American Standard Code for Information
Interchange)
• SBCDIS (Standard Binary Coded Decimal Interchange
Code)
• EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange
Code)
Satuan Transmisi
• Baud (bd) : kecepatan modulasi
• Bit per second (bps) : kecepatan transmisi per Bit
• Character per second (cps) : kecepatan transmisi per
Karakter
Kapasitas Jalur Transmisi
• NarrowBand
Bandwidth rendah
• VoiceBand
Bandwidth Sedang
• WideBand
Bandwidth besar

Jenis Channel Kapasitas Biaya Biaya Tingkat


Transmisi Total Rata-rata Kesalahan
NarrowBand 50-300 bps Rendah Tinggi Tinggi
VoiceBand 300-500 bps Sedang Sedang Sedang
WideBand 1 juta bps Tinggi Rendah Rendah
Klasifikasi Transmisi Data
Untuk dapat lebih menjelaskan mengenai
transmisi data, maka transmisi data dapat
dikelompokkan ke dalam tiga hal utama :

1. Bagaimana data mengalir melalui peralatan


2. Jenis hubungan fisik
3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi
Metode Transmisi Data
3. Jenis waktu yang digunakan untuk transmisi
 Pengiriman data Synchronous
Pengiriman sejumlah blok data secara kontinyu tanpa bit
awal dan bit akhir, dimana waktu penerimaan bit-bit data
dari sumber harus sama dengan waktu penerimaan bit-bit
data oleh penerima.

Terdapat dua jenis synchronous :


1. Bit synchronous
2. Character synchronous
1. Bit Synchronous

Sumber Penerima

100 bps 100 bps

clock clock

100 bps 100 bps


2. Character Synchronous

Sumber 01010110 00010110 00010110 Penerima

SYN SYN

Pada transmisi ini menggunakan bit pengontrol SYN.


Umumnya dua buah karakter kontrol SYN dapat
digunakan di awal blok data yang akan ditransmisikan.
 Pengiriman data Asynchronous
Pengiriman satu karakter data tiap satu waktu
tertentu.

Untuk dapat mengenali karakter yang


dikirimkan dari sumber, maka tiap karakter
ditambahkan start bit (0) di awal dan stop bit
(1) di akhir karakter.
Frekuensi dan Panjang Gelombang
• Peak Amplitude (A)
– Kuat sinyal maksimum
– Diukur dalam volts
• Frequency (f)
– Kecepatan perubahan kuat sinyal
– Diukur dalam Hertz (Hz) atau
Cycle/second (C/s)
• Panjang Gelombang ()
– Jarak satu buah siklus
– Diukur dalam meter (m)
– Faktor kecepatan sinyal  v
•  = v.T = v/f
• Sinyal telekomunikasi  kecepatan sinyal =
kecepatan cahaya di udara bebas,
dilambangkan dengan c
• c = 3.108 m/det
Wilayah Frekuensi
(Frequency Domain)

• Sinyal umumnya terdiri dari


banyak frekuensi
• Dengan analisa Fourier
sembarang sinyal dapat diuraikan
menjadi gelombang berbentuk
sinus (sine wave) dengan
frekuensi yang berbeda-beda
• Dapat digambarkan dalam fungsi
wilayah frekuensi  cara lain
memandang/ menggambarkan
sinyal
Spektrum dan Bandwidth
• Spectrum
– rentang frekuensi yang diduduki oleh sinyal
• Absolute bandwidth (Lebar pita absolut)
– lebar dari spectrum
• Effective bandwidth (lebar pita efektif)
– biasa disebut bandwidth
– pita sempit (narrow band) dari frekuensi-frekuensi dengan
energi yg utama
• Kecepatan data (data rate)
– sistem transmisi memiliki lebar pita frekuensi yang
terbatas
– hal ini membatasi kecepatan data yang disalurkan
Sinyal analog untuk membawa data analog dan
digital
Sinyal digital untuk membawa data analog dan
digital
Transmisi Analog
• Sinyal analog ditransmisikan tanpa
memperhatikan isinya
• Data dapat berupa data analog atau digital
• Terdapat redaman yang berbanding lurus
dengan jarak
• Menggunakan amplifiers untuk memperkuat
sinyal  noise/derau juga ikut dikuatkan
Transmisi Digital
• Memperhatikan isi data
• Integritas terancam oleh noise/derau,
redaman dan lainnya
• Menggunakan pengulang / repeaters
• Repeater menerima sinyal, mengekstrak pola
bit,dan kemudian ditransmisikan kembali
• Dengan demikian, redaman dapat diatasi
namun noise/derau tidak dikuatkan.
Perbandingan Transmisi Analog & Digital

Analog Digital
1. Rentan terhadap Noise 1. Tahan terhadap Noise
2. Signal yang diterima diproses 2. Proses regenerasi dilakukan
dengan diulang dan bagi signal yang diterima.
diamplifikasi. 3. Bebas cross talk
3. Mudah terjadi crosstalk 4. Bentuk signal diskrit (discrete)
4. Bentuk sinyal kontinyu. 5. Kualitas signal diukur dalam
5. Kualitas signal diukur dalam BER (Bit Error Rate)
satuan S/N (Signal To Noise
Ratio)
Keuntungan Transmisi Digital
• Teknologi digital, murah (LSI, VLSI)
• Data integrity
– Jarak lebih panjang melalui saluran kualitas rendah
• Capacity utilization
– Ekonomis untuk link dengan bandwidth tinggi
– Multiplexing untuk derajat yang tinggi lebih mudah pada teknologi
digital
• Security & privacy
– Encryption
• Integration
– Perlakuan sama untuk data analog maupun digital
Gangguan dalam Transmisi
• Sinyal yang diterima dapat berbeda dari sinyal
yang dikirim
• Pada sistem transmisi analog terjadi
degradasi/penurunan kualitas sinyal
• Pada sistem transmisi digital terjadi kesalahan
bit (bit errors)
• Hal-hal tersebut disebabkan oleh
– Redaman atau distorsi redaman
– Distorsi delay
– Derau (Noise)
Redaman (Attenuation)
• Kekuatan sinyal menurun sejalan dengan jarak
• Hal tersebut tergantung juga dengan media
transmisi yang digunakan
• Kekuatan sinyal yang diterima:
– Harus mencukupi untuk dideteksi
– Harus cukup tinggi dari derau untuk dapat
diterima tanpa kesalahan
• Redaman adalah fungsi yang meningkat dari
frekuensi
Distorsi Delay
• Terjadi hanya di media transmisi terbimbing
(guided media) misalnya kabel tembaga
• Kecepatan propagasi bervariasi dengan
frekuensi
Derau (Noise)
• Merupakan sinyal tambahan (yang tidak diinginkan) yang
disisipkan antara perangkat pengirim dan penerima
• Jenis-jenis derau:
– Thermal
• Dikarenakan pancaran panas dari elektron
• Terdistribusi dengan Uniform
• Sering disebut white noise
– Intermodulasi
• Sinyal yang merupakan penjumlahan dan perbedaan frekuensi yang
orisinil melakukan sharing medium
– Bicara Silang (Crosstalk)
• Sinyal dari suatu jalur telekomunikasi terdengar oleh orang lain
– Impuls
• lonjakan tajam atau pulsa yang tidak biasanya
• Contoh: inteferensi elektromagnetik dari luar
• Durasinya pendek
• Amplitudonya tinggi
Kapasitas kanal (Channel Capacity)

• Data rate
– Dalam satuan bits/second
– Kecepatan di mana data dapat dikomunikasikan
• Bandwidth
– Dalam satuan cycle/second (Hertz)
– Terbatas berdasarkan kemampuan transmitter dan media
Contoh Metoda deteksi kesalahan

1. Echo check

2. Parity check

3. Cyclic Redudancy Check


1. Echo Checking

Adalah dengan mengirim kembali data yang diterima


oleh penerima ke pengirim.Untuk dibandingkan dg data
awal. Jika data keduanya sama maka tidak terjadi
kesalahan.
2. Parity Check

• menambahkan bit pendeteksi pada akhir karakter yg


ditansmisikan. Bit tersebut dinamakan Bit Paritas

P
ASCII 7 bit Bit Paritas
-Parity check-

Ada 2 jenis Parity check

1. Paritas ganjil (Odd Parity)


Bit paritas=0 jika bit 1 jumlah ganjil
=1 jika bit 1 jumlah genap

2. Paritas genap (Even Parity)


Bit paritas=0 jika bit 1 jumlah genap
=1 jika bit 1 jumlah ganjil
Contoh :

1. Representasikan karakter B dalam ASCII dengan pariti


ganjil!
B = 42 (heks) = 1000010 (7 bit)
jumlah "1" adalah 2 (genap)
maka pariti diset ( = 1)
Maka representasi B dalam ASCII sistem pariti ganjil
adalah 1000010 1
2. Sama dengan di atas, tetapi untuk pariti genap
B = 1000010 0
Ilustrasi pendeteksian

P DATA

.DATA DATA

Generate P Generate
Bit paritas Bit paritas

P’=1
P ≠ P’

P=0
• Pengirim dan Penerima menggunakan sistem pariti
bit yang sama . Asumsi pariti genap
• Pengirim men-generate bit pariti dan mengirimkan
karakter beserta bit paritinya, total 8 bit
• Pada Penerima, setiap karakter (8 bit) yang diterima
diperiksa apakah bit "1" berjumlah genap atau tidak.
Bila genap, dianggap tidak ada kesalahan. Bila ganjil
karakter tersebut ditolak
Keterbatasan:

• hanya mampu mendeteksi (bukan mengoreksi


kesalahan), karena tidak dapat menunjukkan posisi
bit yang salah
• hanya mampu mendeteksi satu (atau sejumlah ganjil)
kesalahan. Bila ada dua kesalahan akan dianggap
benar
Contoh:

1. Pengirim transmit karakter B (dalam pariti genap)


100 0010 0
Bit ke-3 dari kanan berubah menjadi 1 karena
derau (misalnya)
Penerima mendapat :
100 01100
Karena jumlah bit "1" berjumlah 3 (ganjil), maka
Penerima menolak karakter yang baru saja diterima
2. Pengirim transmit karakter B (dalam pariti genap)
100 0010 0
Bit ke-3 dan 4 dari kanan berubah menjadi 1 karena
derau (misalnya)
Penerima mendapat :
100 11100
Karena jumlah bit "1" berjumlah 4 (genap), maka
Penerima menganggap karakter yang baru saja
diterima valid.
3. Cyclic Redudancy Checking
• Pendeteksian kesalahan dengan cara membagi nilai
bilangan binari dari data dengan suatu nilai bilangan
lainnya (constanta). Pengecekkan dilakukan dengan
mencocokkan sisa bagi.

• Teknik CRC dapat menggunakan : modulo arithmetic


atau polynomials.
1. Modulo Arithmetic

Modulo arithmetic menggunakan penambahan


biner tanpa pembawa, yang hanya merupakan
operasi XOR. Pengurangan biner tanpa pembawa
juga diterjemahkan sebagai operasi XOR. Sebagai
contoh:
Contoh:
 Sisi Pengirim

Misal: Data dikirim 1001 bit #m = 4


Misal: constant 101 #r = 3
Tambahkan data yang dikirim dengan r-1 bit 0
#100100

Bagi bilangan ini (100100) dengan constant (101), maka akan


didapat hasil bagi (quotient) dan sisa pembagian (remainder)

Tambahkan remainder ke data asal: 100111


 Sisi penerima:

Bagi data (100111) yang diterima dengan constant (101).

Jika sisanya 0, berarti tidak terjadi kesalahan,


Jika sisanya bukan 0, berarti terjadi kesalahan.
sesuai dengan kriteria generator yang digunakan.

m=110101, r=1001
m=1010001101, r=110101

Anda mungkin juga menyukai