PROSES TERMODINAMIKA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Dasar I yang dibimbing oleh Rianita
Puspasari, ST.,
Disusun oleh :
Banyak sekali contoh penerapan termodinamika dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya
Air Conditioner (AC), Dispenser, dll.
Dengan dibuatnya makalah ini, saya berharap dapat membantu dalam memahami konsep
Termodinamika dalam kehidupan sehari-hari.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya Penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Makalah Fisika Proses Termodinamika. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi Tugas Fisika Dasar I.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini Penulis menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, terutama kepada yang
Terhormat:
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang
diberikan. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua mahluk hidup melakukan pekerjaan. Tumbuh-tumbuhan melakukan pekerjaan
ketika mengangkat air dari akar ke cabang-cabang, hewan melakukan pekerjaan ketika
berenang, merayap, dan terbang. Kerja juga terjadi ketika pemompaan darah melalui
pembuluh darah dalam tubuh dan pada pemompaan ion-ion melewati dinding sel. Semua
kerja ini diperoleh dari pengeluaran energi kimia yang disimpan dalam makanan yang
dikonsumsi oleh mahluk hidup. Termodinamika berasal dari dua kata yaitu thermal (yang
berkenaan dengan panas) dan dinamika (yang berkenaan dengan pergerakan).
Termodinamika adalah kajian mengenai hubungan, panas, kerja, dan energi dan secara
khusus perubahan panas menjadi kerja. Hukum termodinamika pertama dan kedua
dirumuskan pada abad ke-19 oleh para ilmuan mengenai peningkatan efisiensi mesin uap.
Bagaimanapun hukum ini merupakan dasar seperti hukum fisika lainnya. Mereka membatasi
efisiensi amuba atau ikan paus seperti mereka membatasi efisiensi mobil atau tenaga nuklir
tumbuhan.
a. Proses isotermal
Proses isotermal adalah proses perubahan keadaan sistem pada P1 suhu tetap. Proses ini
mengikuti hukum Boyle, yaitu :
PV = konstan. Hal ini dilakukan dengan menempatkan silinder yang dihubungkan dengan
sumber air pada suhu yang di inginkan. Silinder mempunyai dinding yang tipis yang
terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan panas,misalnya tembaga, sehingga panas
dengan mudah mengalir secara bolak-balik antara sumber air dan gas. Sumber air cukup
besar dengan suhu yang tidak dapat dipengaruhi oleh jumlah perubahan panas dan gas.
Selama ekspansi isothermal, panas mengalir ke gas untuk menjaga suhu agar konstan (ingat,
suhu gas menurun jika panas terhalangi untuk mengalir ke gas selama ekspansi terjadi).
Untuk menghitung usaha yang dilakukan oleh sistem, P2 kita tentukan dahulu persamaan
tekanan sebagai fungsi volume berdasarkan persamaan keadaan V1 V2 V gas ideal, yaitu: P
= nRT
Dengan menggunakan rumus umum usaha yang dilakukan oleh gas diperoleh.
c. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah proses perubahan keadaan sistem pada tekanan tetap . Usaha yang
dilakukan oleh gas adalah sesuai dengan persamaan.
d. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan sistem tanpa
adanya kalor yang masuk ke atau keluar dari sistem (gas), yaitu Q = 0.
Hali ini karena dikelilingi oleh silinder dengan bahan-bahan penyekat seperti asbes atau
streafoam jika gas ideal di kembangkan secara adiabatic, 8 suhu dan tekanan menurun.
Sistem tersebut ditunjukan oleh garis penuh AB pada Kurva adiabatik lebih curam dibanding
kurva isotermal. Usaha yang dilakukan oleh sistem (gas) hanya mengubah energi dalam,
sebab sistem tidak menerima ataupun melepas kalor. Besarnya usaha yang dilakukan oleh
sistem dapat ditentukan dengan menerapkan persamaan sehingga menghasilkan hubungan.
Selain itu, dengan menggunakan hukum termodinamika I (akan dibahas kemudian), usaha
yang dilakukan oleh gas pada proses adiabatik.
Apabila keadaan awal dan keadaan akhir dari suatu proses adiabatik diketahui, usaha yang
dilakukan oleh gas pada proses adiabatik tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan. Proses adiabatik sangat penting dalam bidang rekayasa. Beberapa contoh proses
adiabatic adalah pemuaian gas panas dalam suatu mesin diesel, pemuaian gas cair dalam
sistem pendingin, dan langkah kompresi dalam mesin diesel.
Sebagaimana diketahui dari pengalaman sehari-hari bahwa suatu benda yang awalnya
diam di tanah tidak akan pernah secara spontan meloncat ke udara. Hal tersebut tidak
mungkin terjadi karena melanggar hukum pertama.Jika sebuah benda meloncat ke udara,
akan terjadi peningkatan energi mekanik semesta.Hal ini tidak akan melanggar hukum
pertama, bagaimanapun jika terdapat hubungan penurunan energi termal semesta. Hukum
pertama tidak menjelaskan mengapa benda tidak pernah meloncat ke udara secara spontan.
Proses benda meloncat ke udara secara spontan adalah kebalikan dari proses benda jatuh ke
tanah secara spontan. Satu proses terjadi dengan mudah. Sedangkan proses kebalikannya
tidak akan pernah terjadi sama sekali. Banyak proses irreversible yang lain yang dapat terjadi
hanya dalam satu arah. Sebagai contoh, ketika benda yang dingin dan benda panas
bersentuhan, kalor selalu mengalir dari benda panas ke benda yang dingin, dan tidak pernah
dari benda dingin ke benda yang panas. Akibatnya suhu benda yang panas menurun,
sedangkan suhu benda yang dingin meningkat.Jika proses kebalikan yang terjadi, benda yang
dingin akan menjadi lebih dingin sedangkan benda yang panas akan lebih panas. Contoh lain,
tinta diteteskan kedalam segelas air, menyebar hingga tinta tersebut dalam air. Proses
kebalikannya, dimana campuran air dan tinta secara spontan memisah menjadi air murni dan
tinta murni, tidak akan pernah terjadi Formulasi Kelvin-Planck atau hukum termodinamika
kedua menyebutkan bahwa adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang
bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari
suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.
Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah dengan
kata lain, tidak semua proses di alam semesta adalah reversible (dapat dibalikkan arahnya).
Sebagai contoh jika seekor beruang kutub tertidur di atas salju, maka salju dibawah tubuh
nya akan mencair karena kalor dari tubuh beruang tersebut. Akan tetapi beruang tersebut
tidak dapat mengambil kalor dari salju tersebut untuk menghangatkan tubuhnya. Dengan
demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting
dari hukum kedua adalah studi tentang mesin kalor.
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor C suatu zat adalah banyaknya kalor Q yang diperlukan untuk menaikkan
suhu suatu zat sebesar 1 kelvin. Secara matematis ditulis :
Q = m C ΔT
Kapasitas kalor untuk gas ada dua macam, yaitu untuk volume tetap (CV) dan untuk tekanan
tetap (CP).
Kapasitas kalor untuk proses isokhorik diperoleh dari persamaan sebagai berikut.
Q = nR(ΔT)
Kapasitas kalor untuk proses isobarik diperoleh dari persamaan sebagai berikut.
Q = ΔU +P(Δ V )= nR(ΔT) = nR( ΔT)
Dari persamaan diperoleh bahwa :
Cp – Cv = nR
Kapasitas kalor yang diperoleh pada persamaan adalah untuk gas monoatomik. Untuk gas
diatomik, besar CV dan CP tergantung pada derajat kebebasan gas. Sebagai acuan praktis
dapat digunakan pembagian suhu sebagai berikut:
- pada suhu rendah (± 250 K) : CV = nR dan CP = nR
- pada suhu sedang (± 500 K) : CV = nR dan CP = nR
- pada suhu tinggi (± 1000 K) : CV = nR dan CP = nR
BAB III
PEMBAHASAN
3. Rice Cooker
Pada rice cooker, energi panas ini dihasilkan dari energi listrik. Suatu cairan akan
menguap bila tekanan uap gas yang berasal dari cairan adalah sama dengan tekanan dari
cairan ke sekitarnya (Puap = Pcair). Jadi, titik didih suatu cairan sebenarnya bisa
dimanipulasi dengan meningkatkan tekanan di luar cairan (tekanan eksternal). Pada penanak
nasi biasa, air akan dididihkan dengan tekanan eksternal biasa, yaitu 101 kPa, dan mendidih
pada titik didih biasa, yaitu 100°C (373 K).
Sementara, pada penanak nasi yang memanipulasi tekanan (pressure cooker,
atau electric pressure cooker) jika tutup lubang uapnya dibuka, makapressure cooker akan
bekerja seperti penanak nasi biasa, karena tekanan eksternalnya sama dengan tekanan udara
luar.
Namun, jika tutup lubang uapnya (biasanya berupa katup) ditutup, akan ada perubahan
pada tekanan udara di ruang dalam pressure cooker dan titik didih cairan akan berubah.
Ketika katupnya ditutup, kondisi sistem berubah karena uap airnya hanya dapat berada di
dalam ruang pressure cooker.
Karena ada tambahan massa (tutup katup), tekanan makin tinggi dan titik kesetimbangan
antar fase (dalam hal ini, antara fase cair dan fase uap) berubah ke temperatur yang lebih
tinggi, dan terbentuklah titik didih baru.
Massa tutup katup menentukan tekanan di dalam ruang pressure cooker, karena lubang
katup akan membiarkan uap air keluar ketika tekanannya telah mencapai titik tertentu.
Kelebihan tekanan akan dikurangi dengan melepaskan sedikit uap melalui katup.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hukum pertama termodinamika (first law of thermodynamics). ”Jika energi panas yang
diberikan sistem dikurangi dengan usaha yang dilakukan oleh sistem sama dengan
perubahan energi dalam sistem”. Dengan demikian, hukum pertama termodinamika
menyatakan bahwa “sejumlah kalor (Q) yang diterima dan usaha (W) yang dilakukan
terhadap suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam”.
Usaha pada berbagai proses termodinamika, meliputi isobarik (tekanan konstan), isokhorik
(volume konstan), isotermik (suhu konstan), dan adiabatik (tanpa panas). Keempat proses ini
memiliki aplikasi masing-masing dalam kehidupan sehari-hari, proses ini merupakan salah
satu penerapan termodinamika yang dapat dilihat secara jelas.
Pada proses merebus air, dua buah sistem (api/gas dan air) yang berbeda suhunya
digabungkan. Telah diketahui bahwa temperatur akhir yang dicapai oleh kedua sistem akan
berada di antara temperatur awal kedua sistem. Proses perpindahan kalor dari suatu benda ke
benda lain menyangkut perpindahan energi dapat dihitung secara pasti. Sejumlah kalor Q
yang diterima gas dapat digunakan untuk melakukan usaha W dan menambah energi
dalam gas.
DAFTAR PUSTAKA