ANTAR AGAMA
Memahami agama dengan seutuhnya akan
menciptakan rasa toleransi sebesar-besarnya
1
antar satu dengan yang lainnya. Toleransi tersebut dikembangkan dalam bentuk saling
menghormati dan saling menghargai antar sesama umat beragama. Toleransi juga tidak
mengijinkannya perbuatan diskriminatif terhadap pemeluk agama lain.
Ada tiga toleransi beragama antar mahasiswa maupun masyarakat (Yosef Lalu,2010). Toleransi
negatif adalah toleransi individu atau kelompok lain yang berbeda, dimana isi atau ajaran serta
penganutnya tidak dihargai namun dibiarkan saja. Toleransi Positif adalah sikap toleransi yang
tidak menghargai isi atau ajaran agama lain yang berbeda, namun menghargai pemeluk atau
penganutnya.Toleransi Ekumenis adalah toleransi yang menghargai semua bentuk pembedaan,
baik toleransi maupun isi, ajaran keyakinan indivisu lain dan toleransi pada setiap umat yang
memeluknya
Ada beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dengan menanamkan sikap toleransi, manfaat
tersebut adalah:
1. Hidup bermasyarakat akan lebih tentram
2
2. Persatuan, bangsa Indonesia, akan terwujud
3. Pembangunan Negara akan lebih mudah
3
Kerukunan Umat Beragama di Indonesia
Kerukunan umat beragama adalah program pemerintah meliputi semua agama, semua warga
negara RI.Pada tahun 1967 diadakan musyawarah antar umat beragama, Presiden Soeharto
dalam musyawarah tersebut menyatakan antara lain: “Pemerintah tidak akan menghalangi
penyebaran suatu agama, dengan syarat penyebaran tersebut ditujukan bagi mereka yang belum
beragama di Indonesia. Kepada semua pemuka agama dan masyarakat agar melakukan jiwa
toleransi terhadap sesama umat beragama”.Pada tahun 1972 dilaksanakan dialog antar umat
beragama. Dialog tersebut adalah suatu forum percakapan antar tokoh-tokoh agama, pemuka
masyarakat dan pemerintah. Tujuannya adalah untuk mewujudkan kesadaran bersama dan
menjalin hubungan pribadi yang akrab dalam menghadapi masalah masyarakat.Kerukunan umat
beragama bertujuan untuk memotivasi dan mendinamisasikan semua umat beragama agar dapat
ikut serta dalam pembangunan bangsa.
Landasan Hukum
Landasan Operasional
4
UU No. 1/PNPS/l 965 tentang larangan dan pencegahan penodaan dan penghinaan agama Keputusan
bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI.No.01/Ber/Mdn/1969 tentang pelaksanaan aparat
pemerintah yang menjamin ketertiban dan kelancaran pelaksanaan dan pengembangan ibadah pemeluk
agama oleh pemeluknya. SK. Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI. No.01/1979 tentang tata
cara pelaksanaan pensyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada lembaga-lembaga keagamaan swasta
di Indonesia. Surat edaran Menteri Agama RI. No.MA/432.1981 tentang penyelenggaraan peringatan hari
besar keagamaan .
Dalam hal ini untuk menciptakan kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. Saling tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama
2. Tidak memaksakan seseorang untuk memeluk agama tertentu.
3. Melaksanakan ibadah sesuai agamanya
4. Mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan Negara.
Sikap tenggang rasa, menghargai, dan toleransi antar umat beragama merupakan indikasi dari
konsep trilogi kerukunan.Seperti dalam pembahasan sebelumnya upaya mewujudkan dan
memelihara kerukunan hidup umat beragama, tidak boleh memaksakan seseorang untuk
memeluk agama tertentu.Karena hal ini menyangkut hak asasi manusia (HAM) yang telah
diberikan kebebasan untuk memilih baik yang berkaitan dengan kepercayaan, maupun diluar
konteks yang berkaitan dengan hal itu. Kerukunan antar umat beragama dapat terwujud dan
senantiasa terpelihara, apabila masing-masing umat beragama dapat mematuhi aturan-aturan
yang diajarkan oleh agamanya masing-masing serta mematuhi peraturan yang telah disahkan
Negara atau sebuah instansi pemerintahan.Umat beragama tidak diperkenankan untuk membuat
aturan-aturan pribadi atau kelompok, yang berakibat pada timbulnya konflik atau perpecahan
diantara umat beragama yang diakibatkan karena adanya kepentingan ataupun misi secara
pribadi dan golongan.
5
Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat
Beragamara
Pengertian Hak
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita
sendiri.Contoh dari hak adalah:
1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum;
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak;
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan
masing-masing yang dipercayai.
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran;
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri
dari serangan musuh;dan
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Pengertian Kewajiban
Kewajiban adalah sesuatu yg dilakukan dengan tanggung jawab.Contoh dari kewajiban adalah:
1. warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan
kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh;
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda);
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya;
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku
di wilayah negara Indonesia;dan
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksananan.Jika tidak dilaksanakan dapat
mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya.Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk
melakukan sesuatu.Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh undang-undang. Pembatasan ini
harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi
pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah seimbang, artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak
6
tanpa memenuhi kewajiban.Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari beragam suku dan agama,
dengan adanya sikap toleransi dan sikap menjaga
hak dan kewajiban antar umat beragama,
diharapkan masalah-masalah yang berkaitan
dengan sara tidak muncul kepermukaan. Dalam
kehidupan masyarakat sikap toleransi ini harus
tetap dibina, jangan sampai bangsa Indonesia
terpecah antara satu sama lain.Toleransi Hak dan
kewajiban dalam umat beragama telah tertanam
dalam nilai-nilai yang ada pada pancasila.
Indonesia adalah Negara majemuk yang terdiri dari
berbagai macam etnis dan agama, tanpa adanya
sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban
maka akan dapat muncul berbagai macam gesekan-
gesekan antar umat beragama. Pemeluk agama
mayoritas wajib menghargai ajaran dan keyakinan
pemeluk agama lain, karena dalam UUD 1945
Pasal 29 ayat 2 dikatakan bahwa “setiap warga Gambar 2.2 : id.pinterest.com
diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat
menurut agama dan kepercayaannya.” Hal ini berarti kita tidak boleh memaksakan kehendak,
terutama dalam hal kepercayaan, kepada penganut agama lain, termasuk mengejek ajaran dan
cara peribadatan mereka
Penutup
Kerukunan hidup umat beragama yang diharapkan adalah
kerukunan antar para pemeluk agama dalam semangat saling
mengerti, memahami antara satu dengan yang lainnya.Dengan
kata lain secara bahasa mengerti artinya memahami, tahu tentang
sesuatu hal, dapat diartikan mengerti keadaan orang lain, tahu
serta paham mengenai masalah-masalah sosial kemasyarakatan,
sehingga dapat merasakan apa yang orang lain rasakan. Dengan
semangat saling mengerti, memahami, dan tenggang rasa- maka
akan menumbuhkan sikap dan rasa berempati kepada siapa pun Gambar 2.3 : Ahmadgaus.com
yang sedang mengalami kesulitan dan dapat memahami bila berada di posisi orang lain.
Sehingga akan terwujud dan terpelihara kerukunan antar umat beragama. Agar kerukunan hidup
umat beragama dapat terwujud dan senantiasa terpelihara, perlu memperhatikan upaya-upaya
yang mendorong terjadinya kerukunan secara mantap dalam bentuk memperkuat dasar-dasar kerukunan
internal dan antar umat beragama, serta antar umat beragama dengan pemerintah.
7
Daftar pustaka
Mhiqbah, 2015 Pancasila dalam kerukunan beragama,
http://mhiqbah.blogspot.co.id/2015/04/pengalaman-nilai-nilai-pancasila-dalam.html. Diakses pada
tanggal 21/11/2015 jam 19.22 WIB