Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR KIMIA

“ PERANAN ILMU KIMIA DALAM BIDANG KESEHATAN ”

Disusun oleh:

Audie Febriani

XII.MIA 3

JURUSAN MATEMATIKA & IPA

SMA KORPRI BEKASI

2021
PENERAPAN ILMU KIMIA DALAM
KEDOKTERAN

Kimia analisis telah berada di garis depan dari semua ilmu sejak manusia telah tertarik
dalam dunianya.

Kimia  analisis     merupakan  ilmu  kimia  yang  mendasari  analisis  dan 


pemisahan sampel.  Analisis dapat bertujuan untuk menentukan  jenis komponen apa
saja yang terdapat dalam suatu sampel (kualitatif), dan juga menentukan berapa banyak
komponen yang ada dalam suatu sampel (kuantitatif). Dibandingkan  dengan cabang
ilmu kimia lainnya seperti kimia anorganik, organik, fisik dan biokimia, maka kimia
analisis mempunyai penerapan yang lebih luas.  

Dalam bidang kedokteran diperlukan berbagai analisis untuk menentukan


berbagai unsur atau senyawa dalam sampe seperti darah, urin, rambut, tulang, dan
sebagainya.

Ditinjau dari caranya, kimia analisis digolongkan menjadi :

 Analisis klasik
Analisis klasik berdasarkan pada reaksi kimia dengan stoikiometri yang
telah diketahui dengan pasti. Cara ini juga disebut cara absolut karena penentuan
suatu komponen di dalam suatu sampel diperhitungkan berdasarkan perhitungan
kimia pada reaksi yang digunakan. Contoh analisis klasik yaitu volumetri dan
gravimetri. Pada volumetri besaran volume zat-zat yang bereaksi merupakan
besaran yang diukur, sedangkan pada gravimetri, massa dari zat-zat
merupakan besaran yang diukur.

 Analisis instrumental
Analisis instrumental berdasarkan sifat fisiko-kimia zat untuk
keperluan analisisnya. Misalnya interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat
menimbulkan fenomena absorpsi, emisi, hamburan yang kemudian
dimanfaatkan untuk teknik analisis spektroskopi. Sifat fisiko-kimia lain
seperti pemutaran rotasi optik, hantaran listrik dan panas, beda partisi
dan absorpsi diantara dua fase dan resonansi magnet inti melahirkan
analisis modern yang lain.

Dalam analisis kimia, untuk bidang seperti laboratorium medis, sampel cairan tubuh
pasien dianalisis untuk komposisi kimianya. Plasma darah, serum darah, urin, dan
bahkan cairan tulang belakang dapat dianalisis pada bahan kimia prinsip untuk
menunjukkan kesehatan atau penyakit yang mungkin. Plasma darah digunakan
umumnya dalam analisis kimia untuk mendeteksi kadar glukosa dalam darah, dan
analisis penting untuk diabetes.

Serum darah dapat digunakan untuk mendeteksi array yang luas dari fungsi
biokimia dalam tubuh manusia, seperti elektrolit untuk fungsi otak dan saraf, berfungsi
merangsang hormon tiroid. Kimia darah manusia sangat kompleks, tetapi analisis
kimia telah diurutkan keluar menjadi mudah dipahami.

Analisis kimia urin manusia dapat mengungkapkan sejumlah fungsi ginjal dan
fungsi metabolisme. Hal ini juga penting untuk menggunakan urin untuk mendeteksi
kemungkinan penggunaan narkoba sah pada individu itu dicurigai. Kimia urin sama
berharganya dengan analisis kimia darah, karena juga bisa membuat fungsi tertentu
yang dikenal dari organ-organ tubuh lainnya, dan bahkan menunjukkan masalah pada
pasien diabetes.

Cerebral fluid (CSF) analisis kimia tulang belakang adalah alat yang sangat
berguna untuk mendeteksi masalah-masalah neurologis banyak pasien. Protein dan
glukosa hadir dalam CSF dapat mengindikasikan penyakit potensial ketika terdeteksi
di luar rentang normal.

Manfaat analisis kimia dalam ilmu-ilmu alam seperti biologi dan disiplin
lingkungan luar biasa untuk memahami dunia kita. Perusahaan farmasi tidak akan pernah
bisa untuk penelitian obat alam yang potensial tanpa analisis kimia. Ini adalah suatu
fungsi penting dalam pengaturan ilmiah, ahli geologi, arkeolog, dan bahkan ahli
paleontologi akan buta tanpa itu.

Penerapan Ilmu Kimia:


Penerapan Ilmu Kimia dalam Operasi

Perkembangan ilmu kedokteran dunia pada umumnya di Indonesia


memasuki kajian dalam tingkat molekuler. Ilmu kedokteran molekuler dapat
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari dasar molekuler berbagai penyakit.
Berbagai kajian molekuler ilmu kedokteran, diantaranya adalah Stem Cell,
Rekayasa genetik dan salah satu diantarannya adalah Herbal. Herbal yang
merupakan produk alami banyak dikaji mekanisme molekuler dalam mengobati
penyakit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa herbal indonesia dan herbal dari
negara lain sudah terbukti mampu mengobati berbagai penyakit seperti
diabetes, kanker, leukimia, thalassemia dan lain-lain.
Hanya saja mekanisme kerja senyawa aktif maupun crude ekstrak dari
herbal tersebut dalam dunia kedokteran belum banyak diketahui. Publikasi
internasional tentang mekanisme molekuler herbal yang berasal dari
Indonesia belum sebanyak di negara lain. Itu yang menjadi alasan
mengapa herbal Indonesia yang kalah bersaing di pasaran dibandingkan
dengan herbal dari Cina misalnnya.

Dalam kedokteran molekuler para penelitinya yang sebagian besar


berasal dari fakultas kedokteran memiliki keterbatasan dalam
kemampuan menganalisis herbal. Pada umumnya para dosen di Fakultas
Kedokteran beharap akan ada mahasiswa dengan latar belakang kimia atau
farmasi yang mampu mengeksktrak crude maupun senyawa aktif berbagai
herbal. Mereka akan membandingkan kinerja senyawa aktif dari produk
alami dengan produk sintetik atau mengkombinasikan keduanya. Sebagai
contoh adalah dalam pengobatan kanker. Ada kombinasi dengan senyawa
turunan terpenoid yang merupakan produk alami dengan si RNA yang
merupakan senyawa sintetik.
Untuk lebih jelasnya kita dapat mengkaji mekanisme molekuler penyakit
kanker oleh herbal X misalnya. Herbal X yang mengandung senyawa aktif Y
misalnya mampu menekan resiko kanker pada stadium tertentu melalui
mekanisme A sedangkan si RNA mampu menekan melalui mekanisme Y
sehingga penyebaran kanker akan lebih dapat dikurangi. Herbal pada
umumnya mampu memicu sel kanker untuk membunuh dirinya sendiri
yang dikenal dengan istilah Apoptosis. Jadi sering terjadi kesalahpahaman
pada masyarakat umum bahwa herbal tertentu mampu mengobati berbagai
penyakit kanker. Itu boleh jadi benar tapi pasti tidak tepat. Dengan herbal
pengobat kanker, senyawa aktif yang baik untuk kanker payudara belum tentu
baik untuk kanker prostate. Mekanisme kerjanya berbeda. Dalam skala
molekuler invitro dikenal dengan IC50 cell lines. Dalam mekanisme
molekuler apoptosis sel kanker dikenal dengan mekanisme molekuler
intrinsik dan mekanisme molekuler ekstrinsik atau kombinasi keduanya .
Ini yang sekarang banyak dikaji apapun jenis kankernya. Itulah peran ahli
kimia dalam kedokteran molekuler dengan kanker sebagai salah satu
contohnya.
 
Obat-obatan

Kimia memainkan peran penting dalam bidang kedokteran. Sebagian


besar obat digunakan untuk perawatan atau pencegahan penyakit terbuat dari
bahan kimia. Pengetahuan tentang bahan kimia membantu medis dalam
mengetahui peran komposisi lalu obat harus diberikan juga bagaimana membantu.
Jika Anda melihat label obat, maka akan menemukan nama dari obat tersebut dan
kegunaannya obat dengan jumlah yang diperoleh berapa mili gram.

Tablet obat memiliki lapisan khusus sehingga hanya mengeluarkan


obat di usus. Tablet normal akan larut di perut. Jadi, dokter dapat menghitung obat
dalam paket, jumlah, bahan pelapis, dan lain-lain. Dokter dapat memutuskan
apakah dapat di kasi ke anak- anak, orang tua atau orang dewasa saja.
Dari berbagai macam obat untuk kepentingan medis yang sudah dikenal
di pasaran, misalnya beberapa macam obat batuk, sakit kepala, flu, antibiotik,
antihistamin, kosmetik, dan vitamin sebagian besar mengandung bahan kimia.
Bahan kimia obat untuk keperluan medis, baik murni maupun campuran,
memegang peranan penting di dalam masyarakat modern. Obat untuk
tujuan medis secara legal direkomendasikan oleh departemen kesehatan RI,
sehingga penggunaan obat yang tidak sesuai aturan medis dapat membahayakan
pengguna. Karena ketidakcocokan, salah obat, atau over dosis (melebihi dosis
maksimum) dapat berakibat serius, misalnya alergi, muntah-muntah, gelisah,
kejang-kejang, hilang kesadaran, bahkan sampai pada tingkat terparah, yaitu
kematian.
Perkembangan teknologi farmasi saat ini sudah mencapai fase designer
drug. Obat baru telah dapat dikembangkan hingga ribuan macam dengan
berbagai khasiat dan kegunaan. Globalisasi ikut menerpa Indonesia, termasuk
dalam pemakaian dan masalah penyalahgunaan obat. Penyalahgunaan obat di
Indonesiia masih tetap marak. Angka genarasi muda penerus bangsa yang
terpuruk dalam ketergantungan obat terus meningkat. Oleh karena itu,
pengetahuan tentang bahan kimia obat sangat diperlukan oleh seluruh
lapisan masyarakat, khususnya oleh pendidik dan siswa.
Agar dapat memanfaatkan obat-obatan dengan baik dan tidak
mengganggu kesehatan badan, perlu adanya pengetahuan yang cukup seputar
daftar dan simbol farmasi. Mengingat konsumen obat-obatan tidak semuanya
berkecimpung di bidang kimia, artinya tidak semua konsumen mengetahui
dampak bahkan bahaya dari obat yang akan mereka konsumsi, pembuat obat
atau produsen haruslah memasang label peringatan. Label tersebut antara lain
simbol R menunjukkan bahwa obat yang bersangkutan telah terintegrasi
di kementrin perdagangan, simbol bulatan dengan warna tertentu (hijau,
biru, merah, dan huruf K didalamnya serta tanda positif merah dalam
lingkaran merah) menunjukkan tingkat keamanan obat, simbol berupa
tanda peringatan menunjukkan bahwa obat yang bersangutan bisa dibeli
bebas tanpa menggunakan resep dokter tetapi di dalam penggunaannya
harus memperhatikan tanda peringatan yang dicantumkan.
Pemanfaatan Analisis kimia ini dalam bidang kedokteran seperti : dimanfaatkan untuk
membuat bahan-bahan kimia sering digunakan sebagai obat-obatan. Obat dibuat
berdasarkan basil penelitian terhadap proses dan reaksi kimia bahan-bahan yang
berkhasiat secara medis terhadap suatu penyakit. Contohnya, etanol atau alkohol
digunakan dalam proses pelarutan obat dan sebagai pensteril alat-alat kedokteran.
Peranan Penting Penelitian Biokimia dalam Bidang Kesehatan:

 Mengidentifikasi reaksi yang terjadi pada proses kehidupan sehingga mampu


menganalisa terjadinya penyakit atau masalah yang terjadi pada proses tersebut.
 Menganalisa perkembangan bakteri penyebab penyakit, mempelajari
sifatnya dan cara pengendaliannya menggunakan bahan-bahan kimia.
 Menentukan cara baru dalam menanggulangi penyakit yang berkembang
adalah hal yang dipelajari dalam bidang biokimia.
 Dalam bidang sanitasi, pengetahuan akan bahan-bahan kimia anti kuman
merupakan hal yang penting dalam aplikasinya.
 Penggunaan kemoterapi dalam menanggulangi penyakit kanker.
 Penggunaan enzim dalam menyelesaikan permasalahan dalam tubuh, dan
penyembuhan penyakit.
 Test kadar gula darah menggunakan dasar uji keton dalam ilmu kimia untuk
mengetahui jumlah glukosa yang terlarut dalam darah. Uji ini sangat penting
sebagai analisa diabetes.
 Penyimpanan obat dalam farmasi menggunakan uji biokimia. Uji ini akan
memberikan gambaran tentang cara penyimpanan obat-obatan yang aman
sehingga strukturnya tidak berubah. Ini akan mempertahankan fungsinya sebagai
obat.
 Uji biokimia lainnya digunakan pada obat-obatan untuk mengetahui masa
kedaluarsa dari obat.
 Membuat metode analisis penyakit yang akurat hinggal level molekular.

Peranan Ilmu Kimia Di Bidang Kedokteran:

1. Ilmu kimia diperlukan untuk mengatasi berbagai kasus, seperti uji


kesehatan, laboratorium, pembuatan alat pencuci darah, pembuatan materi
sintesis pengganti tulang, gigi dan pembuatan obat-obatan.
2. Analisis kimia di laboratorium rumah sakit menggunakan bahan-
bahan kimia untuk mengecek infeksi dalam sampel darah.
3. Penggunaan radiosotop untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit.
Misalnya, 131I digunakan untuk mendteksi kerusakan pada kelenjar
tiroid. 67Ga digunakan untuk memeriksa kerusakan getah bening.
4. Penggunaan zat-zat kimia (reagent) tertentu untuk mendeteksi ada atau
tidaknya virus HIV dalam darah.
5. Untuk mengobati kanker, maka berkas sinar γ dari 60Co yang berenergi
tinggi diarahkan dengan sangat hati-hati dan dosis tepat ke sel kanker
sampai mati. Dengan demikian, pertumbuhan sel kanker berhenti.

Daftar Pustaka:

 http://rar4869.blogspot.com/2015/04/peran-ilmu-kimia-
dalam-bidang-kedokteran.html
 https://mystupidtheory.com/peranan-ilmu-kimia-bidang-
kesehatan/
 https://reskiifeb.wordpress.com/2014/05/27/50/

Anda mungkin juga menyukai