Anda di halaman 1dari 34

Kebijakan

Pelayanan
Kefarmasian dalam
Sistem Kesehatan
Nasional
Disampaikan oleh
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan pada
Pelatihan Pelayanan Kefarmasian bagi Tenaga
Kefarmasian di Puskesmas Gelombang 2 5 April
2022

Outline

• Bidang kefarmasian pada RPJMN dan Sistem Kesehatan Nasional


• Pelayanan kefarmasian pada masa pandemi COVID-19: • Program
vaksinasi COVID-19
• Teknologi informasi pada pelayanan kefarmasian
• Implementasi standar pelayanan kefarmasian
• Way forward
• Bidang kefarmasian pada RPJMN dan Sistem Kesehatan Nasional
• Pelayanan kefarmasian pada masa pandemi COVID-19
• Program vaksinasi COVID-19
• Teknologi informasi pada pelayanan kefarmasian
• Implementasi standar pelayanan kefarmasian
• Way forward
Fokus Pembangunan RPJMN
Prioritas Nasional III : Peningkatan SDM Berkualitas & Berdaya Saing
Akses obat dalam pelayanan kesehatan tidak dapat terlepas
dari pelayanan kefarmasian
6. Penggunaan :
Pelayanan ●NIE atau EUA

Kefarmasian ●Standar 5. Distribusi


Pelayanan Kefarmasian
●Good Prescribing Practice
06 Tata 01
●Good Pharmacy Practice 1. Pemilihan/Seleksi 2. Perencanaan dan
●Analisis Farmakoekonomi
05 ●FORNAS

Pembiayaan
02
Kelola
●LP-LPO
●Good DistributionPractice ●Good StoragePractice
●E-Monev Katalog Obat 04
●Sistem logistik terintegrasi 02 03
4. Produksi
●Kapasitas produksi IF
●Ketersediaan bahan baku ●RKO 3. Pengadaan
●E-Purchasing (e-Katalog) ●Cara lain sesuai
peraturan
Kemenkes berkomitmen untuk melakukan transformasi sistem kesehatan
6 pilar transformasi penopang kesehatan Indonesia
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome RPJMN bidang anak, keluarga Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat Hidup Sehat pengendalian obat dan makanan
kesehatan berencana dan kesehatan masyarakat pengendalian penyakit (GERMAS)
Meningkatkan kesehatan ibu, reproduksi Memperkuat sistem kesehatan &

1 Transformasi layanan primer 2 3 Transformasi sistem ketahanan Transformasi layanan


rujukan kesehatan

abcdab

6 rokok, sanitasi & kebersihan perluasan sasaran usia, skrining


Pembangunan Pembangunan RS di & alat kesehatan tanggap darurat
kategori utama lingkungan, skrining penyakit, cakupan di seluruh Indonesia. stunting, & Puskesmas di 171 kec., Kawasan Timur,
peningkatan ANC untuk Produksi dalam Jejaring nasional surveilans
Edukasi kepatuhan pengobatan Pencegahan penyediaan 40 obat esensial, jejaring pengampuan 6
kesehatan ibu & bayi. negeri 14 vaksin rutin, top 10 berbasis lab, tenaga
penduduk Pencegahan primer sekunder pemenuhan SDM kesehatan layanan unggulan, kemitraan
obat, top 10 alkes by volume cadangan tanggap darurat,
Meningkatkan kapasitas primer dengan world’s top
7 kampanye utama: Penambahan Skrining 14 penyakit & by value. table top exercise
dan kapabilitas Meningkatkan akses dan healthcare centers.
imunisasi, gizi imunisasi rutin penyebab kematian tertinggi Memperkuat kesiapsiagaan krisis.
layanan primer mutu layanan Meningkatkan
seimbang, olah raga, anti menjadi 14 antigen dan di tiap ketahanan
sekunder & tersier ketahanansektor farmasi

Transformasi sistem 4 pembiayaan kesehatan


Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: tersedia, cukup, dan
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan pemanfaatan yang efektif dan efisien. Penambahan kuota mahasiswa, Transformasi teknologi
Transformasi SDM beasiswa dalam & luar negeri, kesehatan
5 6 Kesehatan kemudahan penyetaraan nakes
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi, dan bioteknologi di sektor
lulusan luar negeri. kesehatan.

Sistem pelayanan kefarmasian merupakan salah satu pendukung utama transformasi sistem
kesehatan

Telefarmasi untuk memperluas jangkauan Suplemen ibu hamil dan


Imunisasi rutin: 14 jenis anak untuk mengatasi

vaksin
pelayanan Apoteker Upaya kesehatan pelayanan farmasi
promotif dan preventif melalui
Agility Pelayanan obat untuk 7 penyakit 40 obat esensial di FKTP
katastropik di FKRTL
sistem
stunting
pelayanan
kefarmasian

Praktik kefarmasian yang bertanggung jawab demi mencapai patient


safety harus dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan kefarmasian
PP 51/2009 - Pekerjaan Kefarmasian
Legal

Standar Pelayanan Kefarmasian:


• Permenkes 72/2016 - di Rumah Sakit
Standar Etika Profesi PELAYANAN KEFARMASIAN:
Pelayanan - Merupakan pelayanan
Kefarmasian
• Permenkes 73/2016 - di
langsung - Bertanggung jawab
Apotek • Permenkes
kepada pasien
74/2016 - di Puskesmas •
Permenkes 34/2021 - di
Memiliki Klinik
SOP

1. Meningkatkan mutu pelayanan Kefarmasian


2. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian 3. Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat
yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
- Berkaitan dengan sediaan farmasi
- Untuk mencapai hasil yang pasti
- Bertujuan meningkatkan mutu kehidupan pasien Berorientasi pada Patient Safety
STANDAR
PELAYANAN
KEFARMASIAN
DALAM FUNGSI

MANAJERIAL LOGISTIK, PELAYANAN FARMASI KLINIS, DAN KESEHATAN


MASYARAKAT MELALUI UPAYA KESEHATAN PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF,
DAN REHABILITATIF

Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Alat Pelayanan Farmasi Klinis


Kesehatan
+
DIDUKUNGOLEH KEFARMASIAN

Public health

SUMBER DAYA
KEFARMASIAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN • Monitoring


• Evaluasi
• Bidang kefarmasian pada RPJMN dan Sistem Kesehatan Nasional
• Pelayanan kefarmasian pada masa pandemi COVID-19: •
Program vaksinasi COVID-19
• Teknologi informasi pada pelayanan kefarmasian
• Implementasi standar pelayanan kefarmasian
• Way forward
KEBIJAKAN KEFARMASIAN
DALAM PENANGANAN COVID-
19

Memenuhi kebutuhan obat 19


dan vaksin dalam
penanganan wabah Covid
Meningkatkan aksesibilitas
sediaan farmasi, alat kesehatan
dan PKRT yang dibutuhkan dalam
penanganan Covid-19
penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian

Kendali mutu dan biaya


kesehatan

Mendorong pemanfaatan Meningkatkan edukasi


teknologi informasi dalam masyarakat

Kebutuhan Dalam Penanganan COVID-19


Obat Diagnostik Kit
Desinfektan Produk Darah APD
Reagen

Alat Kesehatan Vaksin


Standar pelayanan kefarmasian
sangat vital dalam pengelolaan
vaksin dan pelaksanaan vaksinasi

Kebijakan Pemerintah Dalam Program Vaksinasi COVID-19

Demand Side approach


Supply Side approach
Sosialisasi dan promosi program vaksinasi

Sertifikasi halal vaksin

Health promotion and risk

Penyiapan ketersediaan vaksin melalui

Penyiapan anggaran
berbagai channel vaksin
Community engagement Roll-out vaksinasi Peningkatan sistem dan distribusi vaksin Kebijakan vaksin gotong royong
communication manajemen logistik dan

MANAJEMEN LOGISTIK
PROGRAM VAKSINASI COVID-19
Merupakan bagian dari implementasi standar pelayanan kefarmasian

MONITORING DAN EVALUASI

Sistem Manajemen
Distribusi Vaksin
(SMDV)

DISTRIBUSI
Good Distribution Practice
Sistem Manajemen
Distribusi Vaksin
(SMDV)

PENYIMPANAN
Berdasarkan jenisnya,
vaksin COVID-19 harus disimpan dalam suhu 2-8⁰C dan -20⁰ C 🡪
memerlukan Good Storage Practice Diperlukan sistem pengelolaan vaksin yang baik

PEMILIHAN/SELEKSI
Jenis & jumlah vaksin Covid-19 ditetapkan oleh pemerintah // Standar // NIE / EUA
Penyediaan obat covid berdasarkan Pedoman Tata Laksana Covid-19

PERENCANAAN DAN PEMBIAYAAN


Rencana kebutuhan disusun berdasarkan penetapan sasaran // Sumber anggaran: APBN, APBD, dan sumber lain yang sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan

PENGADAAN
Pengadaan vaksin dilakukan sesuai dengan Perpres No 99 tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) // Pengadaan logistik vaksinasi lainnya sesuai dengan Perpres tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah

2
Transportasi menggunakan
VAKSIN DIDUKUNG TEKNOLOGI
SISTEM MANAJEMEN DISTRIBUSI INFORMASI SANGAT
1
MANAJEMEN LOGISTIK
VAKSIN
kendaraan berpendingin
VITAL DALAM
Dinkes
Provinsi

PT Bio
Farma (Persero) print
GS1 barcode pada
kemasan
1st/2nd, 3rd

Hub
3
Dinkes

4
Internet of Things

Transport
Management System
5

Kab/Kota

BI
Dashboard

Command Center untuk memudahkan pemantauan distribusi vaksin secara realtime


Track and Trace
• Bidang kefarmasian pada RPJMN dan Sistem Kesehatan Nasional
• Pelayanan kefarmasian pada masa pandemi COVID-19: •
Program vaksinasi COVID-19
• Teknologi informasi pada pelayanan kefarmasian
• Implementasi standar pelayanan kefarmasian
• Way forward

GOALS Penggunaan Manajemen Farmasi


• Peningkatan Mutu •
Penurunan Biaya • Supply Chain
Memudahkan Penerimaan obat
Teknologi informasi Pendistribusian obat
Pengelolaan stok
dalam pelayanan Hasil Kuisioner Pemanfaatan TI di RS :
kefarmasian untuk 77,1 % manajemen pengelolaan obat 69,8
% pengadaan obat
Laporan
Laporan Stok Obat
meningkatkan agility 36,2 % pelayanan resep elektronik
25,0 % Patient medication record 10,3
Laporan Jumlah Resep
% pengantaran obat yang Terlayani
9,1 % PIO dan Konseling Laporan Narkotika,
Psikotropika Penerimaan Resep E-Farmasi
Laporan Obat ED Penghitungan Harga Obat
Pembuatan Label/Etiket Obat Pengantaran Obat
Farmasi Klinik Pembuatan Copy Resep
Penyerahan Obat Pelayanan Informasi
E-Prescribing - Dispensing Obat Online

Pengaturan e-Farmasi terkait Pelayanan Kefarmasian Meningkatkan


aksesibilitas, keterjangkauan, dan
03 menggunakan aplikasi berbasis
teknologi informasi
Menjamin kepastian hukum
04 penyelenggaraan pengelolaan
kualitas pengelolaan dan dan pelayanan kefarmasian
pelayanan kefarmasian kepada secara elektronik
masyarakat Memberikan pilihan secara
Memberikan kemudahan objektif kepada masyarakat
pengelolaan dan pelayanan untuk mendapatkan informasi
01
kefarmasian dengan pelayanan kefarmasian secara
02 elektronik
Resep
PENYELENGGARAAN SISTEM Elektronik
ELEKTRONIK FARMASI
DOKTER/FASYANKES
PSEF memberikan informasi
pilihan apotek yang dapat
psef.kemkes.go.id

Resep 1. Apotek menyiapkan obat


sesuai resep dan/atau
Resep/ pembelian obat bebas/obat
Tanpa Resep bebas terbatas sesuai
aplikasi.
Swamedikasi: PSEF
Masyarakat dapat
melayani. Pasien/Masyarakat
berhak memilih
MASYARAKAT terbatas tanpa resep. 3. Apotek dapat melakukan penghantaran
membeli obat 2. Apotek membuat informasi obat secara atau
bebas/obat bebas tertulis. bekerjasama dengan pihak ketiga
TELEHEALTH - TELEMEDICINE - TELEPHARMACY
FRAMEWORK

Penggunaan teknologi yang lebih luas


pada
pelayanan kesehatan (misal: kesehatan
masyarakat,
pendidikan medis, layanan non-
klinis)

Pelayanan medis jarak jauh (misal:


konsultasi
dokter online,
kunjungan virtual)

Pelayanan kefarmasian jarak


jauh (misal:
MTM/ medication therapy management ,
konsultasi
online)

TELEMEDICINE SURAT EDARAN NOMOR

HK.02.01/MENKES/303/2020
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Rangka
Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
kompetensi dan kewenangannya. timbul dari obat yang
ditulis dalam resep
elektronik.
Resep * Penulisan resep elektronik dikecualikan untuk obat golongan narkotika
dan psikotropika.

Teknologi
Informasi
Dokter menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk Elektronik *
mendiagnosis, mengobati, Dokter yang menuliskan resep
mencegah, dan/atau elektronik obat dan/atau
mengevaluasi kondisi kesehatan alat kesehatan harus
pasien sesuai dengan bertanggung jawab terhadap
isi dan dampak yang mungkin
Pengantaran Hasil pelayanan
telemedicine dicatatkan dalam catatan
Kedokteran
melalui Jasa Pengantaran digital atau manual yang dipergunakan Data Pasien (rekam medik) harus dijaga
atau Penyelenggara Sistem oleh Dokter sebagai dokumen rekam kerahasiaannya sebagai bagian dari
Elektronik Kefarmasian medik. Rahasia Kedokteran dan Perlindungan
Data Pribadi, serta
Catatan dipergunakan sesuai dengan ketentuan
peraturan
Digital Rahasia perundang-undangan.

Telefarmasi adalah pelayanan kefarmasian yang diberikan kepada


pasien dengan memanfaatkan teknologi informasi dimana pasien tidak
kontak langsung dengan Apoteker
Contoh Pengkajian Resep / Pengobatan

Pemantauan Terapi Obat / MTM ( Medication Therapy Management )

Konseling Pasien

Konsultasi Apoteker / Pelayanan Informasi Obat

Rekomendasi Pemantauan Terapi

Telefarmasi Manajemen Pengobatan Penyakit Kronis

• Bidang kefarmasian pada RPJMN dan Sistem Kesehatan Nasional


• Pelayanan kefarmasian pada masa pandemi COVID-19 • Program
vaksinasi COVID-19
• Teknologi informasi pada pelayanan kefarmasian
• Implementasi standar pelayanan kefarmasian
• Way forward
Implementasi Pelayanan Kefarmasian untuk
memastikan akses masyarakat terhadap obat dan
pelayanan kesehatan yang paripurna

RPJMN Perpres 18/2020 2021 2022 2023 2024 •Persentase Fasyankes yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai standar

•Jumlah fasyankes yang melaksanakan


pelayanan kefarmasian sesuai standar
4.000 5.000 RENSTRA PMK 21/2020 50% 55% 55-60% 65-70% 75-90%
3.000 6.000 7.000 Tahun 2020
Implementasi Pelayanan Kefarmasian untuk memastikan akses
masyarakat terhadap obat dan pelayanan kesehatan yang paripurna
Definisi Operasional (DO) Fasyankes yang melaksanakan
pelayanan kefarmasian sesuai standar
Fasyankes yang memiliki SOP Pengelolaan Obat serta melakukan pengkajian dan
pelayanan resep, konseling dan Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang terdokumentasi

Pengkajian dan SOP Pengelolaan Obat • dan persyaratan klinis dan mengidentifikasi dan
SOP Pengelolaan Pemberian informasi Rusak persyaratan klinis • penyelesaian masalah
dan Kedaluwarsa obat Penyerahan (dispensing) • pasien yang berkaitan
Obatpelayanan
dengan penggunaan Obat
Resep Pengkajian dan Penyerahan (dispensing) •
Pelayanan Informasi Obat
Pengkajian dan Pemberian informasi • (PIO)
• Pengkajian: Persyaratan pelayanan Resep Pemberian informasi obat
• SOP Perencanaan Kegiatan pelayanan yang
pelayanan Resep obat
administrasi, farmasetik dilakukan oleh Apoteker
• Pengkajian: Persyaratan • untuk memberikan
Kebutuhan Obat Pengkajian: Persyaratan Konseling informasi secara akurat,
dan persyaratan klinis •
administrasi, farmasetik jelas dan terkini kepada
SOP Penyimpanan Obat • dokter, apoteker, perawat,
administrasi, farmasetik
Penyerahan (dispensing) • Proses untuk
profesi kesehatan lainnya dan pasien

• Bedakan Pelayanan Informasi Obat (PIO) dengan pemberian informasi obat •


Pemberian informasi obat merupakan bagian dari pelayanan resep yang
sifatnya wajib

Beberapa kesalahan “persepsi”


Yang sering salah dimengerti:
▪ Pemberian informasi obat = pelayanan informasi obat (PIO) 🡪 ini salah ▪
Jumlah resep = jumlah PIO 🡪 ini salah
▪ Konseling = PIO 🡪 ini salah
▪ Pemberian informasi obat = konseling 🡪 ini salah
▪ Jumlah resep = jumlah konseling 🡪 ini salah
▪ Jumlah resep + jumlah konseling = jumlah PIO 🡪 ini salah
▪ Jumlah Resep = jumlah konseling + jumlah PIO 🡪 ini salah ▪ Tidak dilakukan
konseling karena pandemi 🡪 bisa gunakan media lain/online

1. Mohon baca kembali Permenkes 72/2016 dan Permenkes 74/2016


2. Pahami baik-baik definisi:
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Konseling
c. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
3. Lakukan sesuai SOP dan dokumentasikan implementasi Standar
Pelayanan Kefarmasian dengan sebenar-benarnya
• Bidang kefarmasian pada RPJMN dan Sistem Kesehatan Nasional
• Pelayanan kefarmasian pada masa pandemi COVID-19 • Program
vaksinasi COVID-19
• Teknologi informasi pada pelayanan kefarmasian
• Centre of Excellence dispensing sediaan obat steril •
Implementasi standar pelayanan kefarmasian
• Way forward
WAY FORWARD
Optimalisasi Peran Apoteker dalam pelayanan kesehatan di
puskesmas untuk menjamin ketersediaan sediaan farmasi
dan patient safety

Adopsi dan pemanfaatan teknologi dan informasi untuk


meningkatkan efisiensi dan agility sistem pelayanan kefarmasian
Implementasi menyeluruh pelayanan kefarmasian sesuai
standar sebagai bukti nyata peran kefarmasian dalam sistem
kesehatan
KEMENTERIA
N
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Direktorat
Pelayanan
Kefarmasian

Anda mungkin juga menyukai