ISLAM
RANGKUMAN BAB 10
KONSEP ISLAM TENTANG PEMBINAAN KELUARGA
Disusun Oleh :
Rujuk
Rujuk adalah bersatunya kembali sepasang suami dan istri dalam ikatan pernikahan setelah
terjadinya talak raj'i (di antara talak satu dan talak dua), dan sebelum habis masa iddah (masa saat
istri menunggu setelah diceraikan oleh suaminya).
3. Metode Ceramah
Dalam membina seorang anak, kita bisa menggunakan metode ceramah. Metode ini dinilai
cukup efektif dalam memberikan pemahaman kepada anak dalam mengajarkan perilaku
dan juga larangan – larangan sesuai dengan ajaran agama.
5. Metode Diskusi
Metode ini bisa digunakan dalam membina anak karena orangtua dapat berdiskusi dengan
anak dengan tujuan untuk memantapkan pikiran mereka dan juga pengetahuan mereka
terhadap suatu hal. Selain itu, dalam metode diskusi ini anak dapat mempelajari sikap –
sikap yang baik seperti dapat menerima pendapat oranglain, dapat bertambahnya wawasan
mereka, dan dapat melatih kemampuan berpikir kritis mereka.
G. Kesimpulan
keluarga memiliki kedudukan yang sangat penting oleh karena itu Allah telah mengatur konsep
pembinaan keluarga agar hubungan di dalam suatu keluarga dapat terjaga keharmonisannya. Konsep
pembinaan ini mengatur segala jenis hubungan antar suami dengan istri, hubungan antar orangtua
dengan anak, dan hubungan antar anak dengan orangtuanya. Dimulai dari rukun dan syarat dalam
pernikahan, talak dan rujuk, hingga kewajiban seorang orangtua dalam mengasuh anak dan kewajiban
seorang anak terhadap orangtuanya.
Rujuk sendiri adalah bersatunya kembali sepasang suami dan istri dalam ikatan pernikahan
setelah terjadinya talak raj'i, dan sebelum habis masa iddah.
Konsep pembinaan keluarga juga mengatur tentang hubungan antara seorang orangtua terhadap
anak dan begitupula sebaliknya. Dalam membina hubungan antara orangtua dengan seorang anak dapat
menggunakan beberapa metode yakni, metode suri tauladan, metode pembiasaan, metode ceramah,
metode kisah – kisah, dan metode diskusi.
Pembinaan dalam keluarga tentu saja membutuhkan koordinasi yang baik antara dua pihak.
Baik itu antara suami dengan istri maupun antara orangtua dengan anak. Apabila salah satu pihak tidak
bisa berkoordinasi dengan baik, tentu saja dalam mewujudkan keluarga yang baik dan harmonis tidak
akan tercapai.