Anda di halaman 1dari 7

Sanawiah, Perkawinan Sejenis Menurut Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Hukum Islam

PERKAWINAN SEJENIS MENURUT HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(The Homosex Marriage According to the Human Rights in Islamic Law Perspective)

SANAWIAH

Program Studi Al Ahwal Al Syakhsiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Jl. RTA Milono Km.1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111

e-mail : sanaw10@yahoo.co.id

ABSTRACT

Purpose of this study is to analyze that the homosex marriage in accordance with human rights which is just and
civilized, and to determine the homosex marriage according to the marriage act and the perspective of Islamic law.
The method used is a method normative considering that this study emphasizes that the secondary data that is
studying and reviewing principles, materials and positive legal principles that of the materials libraries that exist in
legislation marriage law and human rights law in Indonesia.
Results from this study showed that the homosex marriage in the name of human rights it violates human rights
itself. Because the rights that should be fought is right according to the nature of natural and ordained by god, since
man was created in pairs regarding marriages recognized by the state is only marriages between men and women can
also be seen in Article 34 paragraph (1) of the Act Number 23 Year 2006 concerning population administration.

Keywords: marriage, the homosex marriage.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa apakah perkawinan sejenis sesuai dengan hak asasi manusia (HAM)
yang adil dan beradab, dan untuk mengetahui perkawinan sejenis menurut Undang-Undang Perkawinan dan perspektif
hukum Islam.
Metode yang digunakan adalah metode yuridis normatif mengingat bahwa penelitian ini menekankan bahwa
pada data sekunder yakni mempelajari dan mengkaji azas-azas, bahan-bahan dan kaidah-kaidah hukum positifnya
yang dari bahan-bahan kepustakaan yang ada dalam perundang-undangan Hukum Perkawinan dan Undang-Undang
HAM Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pernikahan sejenis atas nama hak asasi manusia (HAM) justru
melanggar HAM itu sendiri. Pasalnya, HAM yang seharusnya diperjuangkan adalah hak yang sesuai dengan kodrat
alam dan digariskan tuhan, mengingat manusia telah diciptakan berpasang-pasangan. Mengenai perkawinan yang
diakui oleh negara hanyalah perkawinan antara pria dan wanita juga dapat kita lihat dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan.

Kata kunci : perkawinan, perkawinan sejenis

PENDAHULUAN negara bagian saja yang telah mengesahkan


Polemik pernikahan akhir-akhir ini menjadi pernikahan sesama jenis (Republika on Line, 26
fenomena yang sangat menarik dan menyita Juni 2015).
perhatian banyak pihak. Hal ini berawal dari Sebagai akibat keputusan itu, beberapa
keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat figur publik di indonesia yang menjadi aktifis dari
yang membolehkan pernikahan sesama jenis di fenomena ini, mendukung dan bergembira atas
seluruh wilayah Amereka Serikat yang meliputi putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat
50 negara bagian, padahal sebelumnya hanya 37 tersebut. Mereka seakan menanti aturan tersebut

77
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 77 ± 83 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)

juga diberlakukan di Indonesia. Walaupun Asasi Manusia (HAM) menjadi penting


sebagian besar juga menolak dan anti terhadap mendapatkan perhatian dalam perspektif Islam
pernikahan sesama jenis ini. sehingga dapat didudukkan dengan bijaksana
Ade Armando seorang aktifis dan pakar dari sudut pandang agama dan kepentingan
komunikasi Universitas Indonesia dan Universitas pihak-pihak tertentu. Dalam kajian ini ada
Paramadina Jakarta, adalah salah satu beberapa poin tujuan penelitian antara lain;
pendukung yang cukup kontroversial dalam 1). mengetahui apakah perkawinan sejenis sesuai
pernikahan sesama jenis ini. Dia dengan hak asasi manusia yang adil dan
mempertanyakan status haram dalam Islam beradab, dan 2). mengetahui perkawinan sejenis
terkait kelompok lesbian, gay, bisektual, dan menurut Undang-Undang Perkawinan dan
transgender (LGBT). Dalam pandangannya perspektif hukum Islam.
perilaku LGBT dan pernikahan sejenis tidak
diharamkan dalam ajaran agama Islam. KAJIAN PUSTAKA
Perspektif itu kemudian menjadi Pengertian Perkawinan menurut Undang-
permasalahan yang pelik ketika harus Undang Nomor 1 Tahun 1974 dalam Pasal 1,
disandingkan dengan aturan tentang perkawinan memberikan definisi perkawinan sebagai berikut :
pada Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun ´SHUNDZLQDQ DGDODK LNDWDQ ODKLU EDWLQ DQWDUD
1974. Dalam aturan tersebut jelas dan dengan seorang pria dan seorang wanita sebagai suami
tegas mengatakan bahwa perkawinan adalah istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
seorang wanita wanita sebagai suami istri dengan .HWXKDQDQ <DQJ 0DKD (VD´
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang Amanat Perkawinan menurut Undang-
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Undang Nomor 1 Tahun 1974 dengan tegas
Maha Esa. dipahami bahwa ikatan itu terjadi antara dua jenis
Terbentuknya keluarga yang bahagia kelamin yang berbeda antara laki-laki dan
dalam pernikahan menjadi harapan dan tujuan perempuan. Penegasan ini menjadi penting
luhur dalam hal ini. Harapan ini kemudian menjadi karena dalam amanat tersebut jelas UU
permasalahan yang muncul kemudian dengan Perkawinan ini hanya membenarkan perkawinan
maraknya pemberitaan di media tentang yang bukan sesama jenis. Mengingkari Undang-
pernikahan sejenis dan membuat banyak Undang ini bermakna mengingkari hukum yang
masyarakat Islam Indonesia gerah. Kegelisahan berlaku di Indonesia.
ini terus berlanjut karena fenomena ini juga Adapun penikahan sesama sejenis yang
pernah muncul di zaman Nabi Luth AS. Hal ini sedang marak menjadi perbincangan dikenal
sebagaimana tertuang Al-Qur¶DQ 6XUDK $O $¶UDI sebangai pernikahan gay, yang dalam kajian ini
ayat 80±84. lebih mengambil pengertian tentang pernikahan
Kajian tentang pernikahan sesama jenis antara dua orang yang memiliki jenis kelamin
dan perlindungan terhadap mereka dalam Hak dan/atau identitas gender. Pengakuan hukum

78
Sanawiah, Perkawinan Sejenis Menurut Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Hukum Islam

pernikahan sejenis atau kemungkinan untuk menggunakan dalih hak asasi manusia (HAM)
melakukan pernikahan sesama jenis atau sebagai upaya meresmikan hubungan mereka.
kemungkinan untuk melakukan pernikahan Upaya pihak-pihak tertentu yang
sesama jenis kadang-kadang disebut sebagai menginginkan legalitas pernikahan sejenis
kesetaraan perkawinan atau pernikahan setara, tersebut bukan berarti juga melengggang dengan
terutama oleh para pendukungnya. mulus tanpa adanya penolakkan walaupun
menggunakan bahasa hak asasi manusia (HAM)
METODOLOGI agar mendapatkan haknya. Penentangan
Metode penelitian dalam kajian ini beberapa pihak yang tidak setuju antara lain
menggunakan metode yuridis normatif. datang dari Maneger Nasution sebagai
Penggunaan ini dilakukan karena alasan bahwa Komisioner Komisi Nasional (Komnas) HAM yang
fokus penelitian ini menekankan pada data mengaku.
sekunder dengan mempelajari dan mengkaji ³Jika suatu saat muncul usulan tersebut,
dirinya akan dengan tegas menolak aturan
azas-azas, bahan-bahan dan kaidah-kaidah
pernikahan sejenis. Manager Nasution
hukum positifnya berdasarkan bahan-bahan mengatakan lembaganya tidak pernah
membicarakan persoalan legalitas
kepustakaan yang ada dalam perundang-
hubungan sesama jenis. Apalagi perilaku
undangan Hukum Perkawinan dan Undang- ini memang sudah bertentangan dengan
landasan hukum di Indonesia. "Komnas
Undang Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia.
HAM tidak pernah membicarakan legalitas
pernikahan sejenis. Kalau ada yang
HASIL DAN PEMBAHASAN mengusulkan, maka saya akan dengan
tegas menolak," (Republik on Line, 3 juli
2015).
Perspektif Perkawinan Sejenis
dalam Konteks HAM yang Adil dan Beradab
Upaya Komnas HAM dalam konteks ini
Eksistensi Hak Asasi Manusia (HAM) ada justru bukan tertuju pada legalitas perkawinan itu
sejak manusia tercipta. Hal ini karena HAM sendiri tetapi lebih mengarah pada upaya
berasal dari status seseorang sebagai manusia penyembuhan jika pelaku hubungan sejenis
yang secara hakiki mendapat perlindungan terkena penyakit. Tidak ada pembahasan
dengan sebaik-baiknya. Perjuangan menegakkan mengenai usulan pernikahan sejenis karena
HAM menjadi perhatian yang sangat besar dari memang di Indonesia tidak akan pernah terbuka
berbagai pihak di dunia karena ini berkaitan peluang memberikannya. Hingga saat ini tidak
dengan eksistensi manusia itu sendiri. Atas dasar ada rencana pembahasan legalitas pernikahan
inilah kemudian muncul banyak pihak yang sejenis. Walaupun tidak menutup kemungkinan
berkepentingan menuntut hak tersebut walaupun usulan itu bisa muncul.
kemudian tuntutan itu bertentangan dengan Undang-undang perkawinan di indonesia
fitrahnya sebagai manusia. Salah satunya adalah merupakan perwujudan dan bentuk komitmen dari
Kampanye legalitas pernikahan sejenis selalu segenap bangsa Indonesia dalam rangka
membangun Negara Kesatuan Republik

79
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 77 ± 83 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)

Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai haram. Hal ini sebagaimana yang disampaikan
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimuat beliau dengan pernikahan tersebut sebagai
dalam konstitusi Indonesia. berikut; ³Laki-laki sama laki-laki atau perempuan
Pihak lain yang juga menentang sama perempuan itu kan kaumnya Nabi Luth.
perkawinan sesama jenis datang dari Ketua Perbuatan ini jelas lebih buruk daripada zina.´
Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay. Polemik perkawinan sejenis yang menjadi
Dalam pandangannya pernikahan sesama jenis ramai dalam pergulatan pemikiran dan
tidak boleh dilakukan di Indonesia. Selain perbincangan di kalangan akademisi selain
menyalahi berbagai norma, pernikahan sesama berangkat dari fenomena di Amerika juga pegiat
jenis juga bertentangan dengan aturan undang- Hak Asasi Manusia Ade Armando yang konon
undang. Hal ini juga sesuai dengan Undang- terinspirasi dari pemikiran-pemikiran Musda Mulia
Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974, yang tentang kebebasan manusia dan hak asasi yang
mengamanatkan bahwa perkawinan mestinya perlu mendapat porsinya untuk diperjuangkan.
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Tidak ada Walaupun tidak mulus dan mendapat kecaman
aturan yang memperbolehkan pernikahan sesama keras berbagai pihak, pemikiran ini terus menjadi
jenis, baik norma hukum, norma agama maupun diskursus yang panjang di Indonesia. Kecaman itu
norma sosial masyarakat Indonesia. Selain itu, datang antara lain dari pakar kedokteran jiwa dari
pandagannya juga menegaskan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK-
pernikahan sesama jenis mengganggu tatanan UI) Prof. Dr. dr. H. Dadang Hawari yang
kehidupan sosial, keyakinan dan nilai-nilai mengangggap bahwa perilaku LGBT itu bukan
spiritual masyarakat. Sebab, belum ada satu fitrah atau gen, tapi penyakit. LGBT itu
agama pun yang memberikan legalisasi terhadap penyimpangan atau kelainan, bisa dikoreksi
pernikahan sesama jenis (Republika on Line, (disembuhkan) karena bukan dari gen, tapi
Jumat (3/6/2015). pengaruh lingkungan, yang penting yang
Pandangan tentang perkawinan sesama bersangkutan menyadari bahwa apa yang dia
jenis bahkan juga datang dari Menteri Agama lakukan tidak sesuai dengan fitrah. Dalam
Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin. pandangannya, menghalalkan perkawinan
Pernikahan sesama jenis dalam pandaagannya (homoseksual dan lesbian) sebenarnya lebih
tidak dapat diterima di Indonesia. Sebab, bersumber dari jiwa yang sakit, emosi yang tidak
masyarakat Indonesia merupakan warga negara stabil dan nalar yang sakit. Penyakit homoseksual
yang religius. Pernikahan adalah bagian dari dan lesbian bisa diobati, kasus homoseksual tidak
ibadah. Karenanya, nilai-nilai agama tidak bisa terjadi dengan sendirinya, melainkan melalui
dipisahkan dari sebuah pernikahan. proses perkembangan psikoseksual seseorang,
Selain itu, paradigma perkawinan sesama terutama faktor pendidikan keluarga di rumah dan
jenis akhirnya juga keluar dari Ketua Komisi pergaulan sosial.
Fatwa MUI KH. Ma'ruf Amin yang dengan tegas
menyatakan bahwa pernikahan sejenis adalah

80
Sanawiah, Perkawinan Sejenis Menurut Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Hukum Islam

Anggota Majlis Tarjih PP Muhammadiyah, negara barat terakhir selain Australia yang
Marifat Iman menyampaikan bahwa pernikahan mengesahkan pernikahan sesama jenis dan
sejenis atas nama hak asasi manusia (HAM) berlaku penuh di seluruh negara bagian.
justru melanggar HAM itu sendiri. Pasalnya, HAM Indonesia memiliki Undang-undang sendiri
yang seharusnya diperjuangkan adalah hak yang yaitu dalam Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan
sesuai dengan kodrat alam dan digariskan tuhan. dikatakan juga bahwa perkawinan adalah sah
Hal ini mengingat manusia telah diciptakan apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
berpasang-pasangan. agamanya dan kepercayaannya. Ini berarti selain
Indonesia memang bukan negara agama, negara hanya mengenal perkawinan antara
tetapi menganut asas Ketuhanan Yang Maha Esa wanita dan pria, negara juga mengembalikan lagi
dimana nilai-nilai keagamaan harus hal tersebut kepada agama masing-masing.
dikedepankan, disamping itu budaya timur kita Mengenai perkawinan yang diakui oleh negara
juga menjunjung tinggi etika dan moralitas hanyalah perkawinan antara pria dan wanita juga
bangsa, oleh karenanya sudah sejatinya dapat kita lihat dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-
Indonesia melarang pernikahan sesama jenis, Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
bukan saja tidak sesuai dengan HAM di Indonesia Kependudukan (sering disebut UU Adminduk)
yaitu HAM yang adil dan beradab, tetapi juga beserta penjelasannya dan Pasal 45 ayat (1)
melampaui keadaban kita sebagai bangsa. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 2
Tahun 2011 tentang Pendaftaran Penduduk dan
Perkawinan Sejenis Menurut Undang-Undang Pencatatan Sipil (Perda DKI Jakarta No. 2/2011
Perkawinan dan Perspektif Hukum Islam
beserta penjelasannya).
a. Perkawinan Sejenis Menurut Undang- Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang
Undang Perkawinan di Indonesia
Administrasi Kependudukan bahwa perkawinan
Hakim Agung Kennedy sebagaimana yang yang sah berdasarkan ketentuan Peraturan
dikutip harian New York Times mengatakan ³7KH\ Perundang-undangan wajib dilaporkan oleh
ask for equal dignity in the eyes of the law, the penduduk kepada instansi pelaksana di tempat
FRQVWLWXWLRQ JUDQWV WKHP WKDW ULJKWV´ Di detik terjadinya perkawinan paling lambat 60 (enam
pembacaan keputusan tersebut, ribuan warga puluh) hari sejak tanggal perkawinan. Penjelasan
LGBT di seluruh negara bagian Amerika Serikat Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Administrasi
bergembira, bahkan Presiden Barack Obama Kependudukan bahwa yang dimaksud dengan
mengatakan bahwa keputusan ini mengafirmasi "perkawinan" adalah ikatan lahir batin antara
adanya kepercayaan masyarakat Amerika bahwa seorang pria dan seorang wanita sebagai suami
mereka diperlakukan secara sama di mata istri berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
hukum. ³7KH\ DVN IRU HTXDO GLJQLW\ LQ WKH H\HV RI undangan (Undang-Undang Nomor 23 Tahun
WKH ODZ WKH FRQVWLWXWLRQ JUDQWV WKHP WKDW ULJKWV´ - 2006 tentang Administrasi Kependudukan).
Anthony Kennedy. Keputusan ini tentu sangat
bersejarah mengingat Amerika Serikat adalah

81
Anterior Jurnal, Volume 16 Nomor 1, Desember 2016, Hal 77 ± 83 ISSN 1412-1395 (cetak) 2355-3529 (elektronik)

b. Perkawinan Sejenis dalam Perspektif bahwa praktik homoseksual adalah dosa. Kami
Hukum Islam
umat Islam tidak akan meganggap kaum
Sejarah dan buruknya pernikahan sejenis di homoseksualitas sebagai musuh namun kami
zaman Nabi Luth a.s. dalam Al-Quran sudah ingin membuat mereka sadar bahwa apa yang
memberikan gambaran jelas bagaima terkutuknya mereka lakukan adalah salah.
kaum Nabi Luth adalah karena perilaku hoseksua
di antara mereka. Hal sebagaimana Al-QXU¶DQ KESIMPULAN DAN SARAN
6XUDK $O $¶UDI D\DW ±84, menjelaskan:
³'an (kami juga telah mengutus) Luth Kesimpulan
(kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia
Pernikahan sejenis atas nama hak asasi
berkata kepada mereka: "Mengapa kamu
mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang manusia (HAM) justru melanggar HAM itu sendiri.
belum pernah dikerjakan oleh seorangpun
Pasalnya, HAM yang seharusnya diperjuangkan
(di dunia ini) sebelummu?"
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki adalah hak yang sesuai dengan kodrat alam dan
untuk melepaskan nafsumu (kepada
digariskan tuhan yaitu manusia telah diciptakan
mereka), bukan kepada wanita, malah
kamu ini adalah kaum yang melampaui berpasang-pasangan dan berdasarkan peraturan
batas.
perundang-undangan di Indonesia perkawinan
Jawab kaumnya tidak lain hanya
mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan sesama jenis tidak dapat dilakukan karena
pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini;
menurut hukum perkawinan adalah dilakukan
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang
yang berpura-pura mensucikan diri." antara seorang pria dan seorang wanita. Sisi lain
Kemudian Kami selamatkan Dia dan
menegaskan bahwa hukum agama Islam secara
pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; Dia
Termasuk orang-orang yang tertinggal tegas melarang perkawinan sesama jenis.
(dibinasakan).
Komnas HAM Indonesia tidak pernah
Dan Kami turunkan kepada mereka hujan
(batu); Maka perhatikanlah bagaimana membicarakan persoalan legalitas hukum
kesudahan orang-orang yang berdosa itu.
hubungan sesama jenis, karena perilaku
Al-4XU¶DQ PHODUDQJ VHJDOD KXEXQJDQ VHNV pernikahan sesama jenis bertentangan dengan
kecuali di dalam ikatan perkawinan antara landasan hukum di Indonesia.
seorang pria dan seorang wanita. Sebagian besar Saran
penikmat homosexsualitas mengklaim bahwa Komnas HAM Indonesia sebaiknya
mereka terlahir dengan kecenderungan seks mensosialisasikan di media sosial berupa
sesama jenis itu. Mereka mengatakan bahwa larangan masyarakat yang menyukai sesama
mereka tidak mempunyai pilihan, ´VXGDK GDUL jenis apalagi mengarah kepada perkawinan, dan
VDQDQ\D´ 0HVNLSXQ DVXPVL LQL PDVLK ELVD menyampaikan larangan baik secara hukum
diperdebatkan di dunia medis, bahkan kalaupun positif di Indonesia maupun hukum agama dan
asumsi ini memang benar, Al-4XU¶DQ GHQJDQ menyampaikan bahaya terhadap kesehatan bagi
tegas menolak menjadikannya sebagai yang melakukannya hubungan sesama jenis.
pembenaran bagi pecinta sesama jenis. Menurut
Amir Syarifuddin, pengurus MUI, menyatakan

82
Sanawiah, Perkawinan Sejenis Menurut Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Hukum Islam

Kepada masyarakat dihimbau melaporkan


kepada yang berwajib ketika mengetahui perilaku
warga yang melakukan hubungan sesama jenis
(homoseksual dan lesbian), agar warga yang
memiliki kelainan perilaku dapat segera dibina
dan diobati, karena orang yang menyukai sesama
jenis dianggap menderita sakit secara mental.

DAFTAR PUSTAKA

$O 4XU¶DQ 7HUMHPDKDQ .HPHQWerian Agama R.I.

Artikel, Fact Check, Apa Yang Mendasari


Legalisasi Pernikahan Sesama Jenis, Akun
Selasar.com yang mengecek data-fakta isu,
diakses 4 Desember 2011.

Dadang Hawari, Pendekakan Psikoreligi pada


Homoseksual.

Departemen Agama R.I., Bahan Penyuluhan


Hukum, Tahun 2004.

Majalah Tabligh, Allah Tak Haramkan LGBT,


Fatwa Sesat Ade Armando.

Nasution, Manager. Majalah Tabligh, edisi Special


Muktamar Ke- 47.

Pernikahan Sejenis, dari Wikipedia Bahasa


Indonesia, Ensiklopedia Bebas, Artikel
diakses 21 Desember 2015.

Republika.co.id, Jakarta

Undang-Undang Perkawinan Tahun 1974.

Zainal Abidin Abubakar, Kumpulan Peraturan


Perundang-undangan Dalam Lingkungan
Peradilan Agama, Yayasan Al-Hikmah
1992.

83

Anda mungkin juga menyukai