Anda di halaman 1dari 3

KETENTUAN PERIBADATAN YOPEM SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

Misdinar : ( fakultatif )
1. Misdinar 2 orang
2. Ruang ganti misdinar di sakristi (seperti biasa)
3. Misdinar ikut perarakan dengan romo
4. Tempat duduk misdinar di bawah panti imam (area dekat gong)
5. Pelayanan misdinar seperti biasa, roti anggur di meja kredens
6. Setelah Doa Bapa kami misdinar tetap di panti imam membantu ASIM memakai
hand sanitizier
7. Misa harian tanpa misdinar
8. Mematuhi protokol kesehatan (masker, face shield, cuci tangan)

PSA :
1. Lektor 1 orang, pemazmur 1 orang
2. Ruang ganti PSA di Bapar Ruang C (sesuai lay out yang disediakan)
3. PSA tidak ikut perarakan, langsung duduk di bangku petugas
4. Mazmur dinyanyikan 2 ayat
5. Doa Pandemi didoakan sesudah komuni
6. Pengumuman dibacakan Pra Misa
7. Mematuhi protokol kesehatan (masker, face shield, cuci tangan)

Cantor (Dirigen Umat) :


1. Tim padus maks 11 orang termasuk dirigen dan organis
2. Lagu pembuka, persiapan persembahan dan penutup cukup 1 ayat
3. Lagu yang dinyanyikan sesuai liturgi dan yang dikenal umat
4. Lagu komuni dipilih yang panjang, boleh lebih dari 1 lagu (untuk mengiringi prosesi
komuni sesuai kondisi social distancing)
5. Mematuhi protokol kesehatan (masker, face shield, cuci tangan)

ASIM :
1. Jumlah ASIM minimal 4 orang, dan atau menyesuaikan kebutuhan
2. Ruang ganti ASIM di Bapar Ruang C (sesuai lay out yang disediakan)
3. ASIM tidak ikut perarakan, langsung duduk di bangku petugas (10 menit sebelum
misa ASIM yang bertugas berjalan bersama dari ruang C menuju bangku petugas)
4. Sebelum membagi komuni cuci tangan di ruang sakristi hosti, lalu memakai hand
sanitizier di panti imam (agar terlihat umat) dibantu oleh misdinar
5. Saat membagikan Komuni Suci ASIM bisa mengatakan "Tubuh Kristus" dalam hati
(atau dengan lirih) dan umat menjawab "Amin" dalam hati (atau dengan lirih)
sehingga mulut tetap tertutup dan memperkecil penularan
6. Diusahakan saat membagi Komuni Suci dilakukan dengan baik tanpa menyentuh
tangan umat (dengan tehnik tertentu), tangan umat disodorkan masuk ke lubang
sketsel untuk menerima Tubuh Kristus
7. Jika ada umat atau anak yang tetap maju untuk minta berkat, ASIM cukup
menganggukkan kepala dan berkata lirih "Tuhan memberkati"
8. Mematuhi protokol kesehatan (masker, face shield, cuci tangan)
Dekorasi :
1. Tetap menampilkan masa liturgi sesuai tahun liturgi
2. Memakai dekorasi minimum, dengan maksud mengurangi potensi tempat kuman

Pemandu Umat :
1. Jumlah petugas minimal 6 orang dan atau menyesuaikan kebutuhan
2. Petugas PU wajib memakai protokol kesehatan (masker, face shied)
3. Tugas-tugas PU :
 Mengarahkan umat untuk melewati bilik disinfektan sebelum memasuki gereja
 Menghitung jumlah umat dengan alat digital
 Tembak suhu badan umat (max. 37.5 C), di atas suhu tersebut umat dihimbau untuk
pulang
 Mengarahkan umat untuk mencuci tangan di tempat yang telah disiapkan
 Mengarahkan umat menempati bangku yang sudah disiapkan sesuai protokol
kesehatan, yaitu umat harus duduk berjarak 1 meter (di area yang tidak disilang).
 Mengarahkan umat difabel ke bangku yang telah disiapkan (bertanda khusus)
 Balai Paroki dibuka jika gereja sudah penuh
 Menjaga kotak persembahan di pintu gereja dan balai paroki; mengarahkan umat
untuk memasukkan kolektenya di kotak persembahan saat hadir di gereja (sebelum
misa)
 Saat Romo menyambut Tubuh dan Darah Kristus (setelah Anak Domba Allah),
petugas PU menyiapkan sketsel pembatas di titik penerimaan komuni (gereja dan
bapar)
 Mengarahkan umat keluar gereja lewat jalur yang sudah disediakan
 Di pintu keluar petugas PU dengan ramah mengingatkan umat untuk langsung
pulang (tidak berkerumun di area sekitar gereja)
 Sehubungan dengan kapasitas bangku terbatas perlu persiapan PU untuk menjawab
dan mengarahkan umat apabila yang hadir melebihi kapasitas yang disediakan
paroki. Hal tsb dibantu oleh data jumlah umat dari Kawil yang dilaporkan ke
sekretariat paling lambat setiap jumat
 Catatan kapasitas tempat duduk (total 234) dengan rincian :
a. Gereja 184
b. Balai Paroki 50
HIMBAUAN UNTUK UMAT

Sehubungan dengan 'gereja kembali dibuka untuk umat' dalam masa pandemi Covid-19,
beberapa hal yang perlu diketahui dan dilaksanakan saat misa, sbb :

1. Parkir kendaraan tetap di halaman gereja


2. Umat dalam kondisi SEHAT (tidak sedang mengalami gejala sakit maupun sakit)
3. Umat WAJIB mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker (dan face shield),
mencuci tangan di tempat yang telah disiapkan
4. Pintu masuk gereja dibagi 2, yaitu :
 sebelah barat di depan pintu utama gereja
 sebelah timur di depan area balai paroki
5. Umat wajib mengikuti alur (tanda panah) yang telah disiapkan saat masuk dan keluar
gereja, dengan mengikuti arahan petugas PU
6. Anak-anak usia 10th ke atas dan atau yang sudah menerima komuni boleh datang misa
di gereja; yang belum menerima komuni mengikuti kegiatan biak dan misa online di
rumah
7. Misa diadakan 3x setiap minggu, sbb :
 sabtu jam 17.00
 minggu jam 08.00
 minggu jam 17.00
8. Setiap misa umat dibatasi dengan kuota 5 orang per lingkungan
9. Kawil/kaling melaporkan jumlah umat yang akan hadir misa ke sekretariat paroki
selambatnya hari jumat
10. Disediakan hand sanitizier di pintu-pintu gereja dan bapar
11. Air suci di pintu gereja ditiadakan
12. Semua doa dan nyanyian lewat tampilan slide, tidak ada teks misa dan Puji Syukur
13. Kolekte disiapkan sejak dari rumah dalam amplop
14. Selesai misa umat dihimbau untuk segera pulang (tidak berkerumun di area gereja)
15. Bagi yang tidak dapat hadir misa di gereja bisa ikut misa live streaming di rumah (yopem
tetap mengadakan misa live streaming selama masa pandemi)
16. Segala kegiatan non liturgis tidak boleh dilakukan di gereja

Anda mungkin juga menyukai