Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

CITRA DAN KOMITMEN GURU PROFESIONAL

DISUSUN OLEH
KELOMPOK V:
WANDA SULFINA SYALINA (10120210036)
NUR ANNISA SULTAN (10120210050)
HASNIA SALSYABILA (10120210029)

PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021/2022
i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.


Puji syukur atas nikmat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “citra dan komitmen guru profesional” tepat waktu.

Makalah citra dan komitmen guru ptofesional disusun guna memenuhi tugas ayah
mustain pada Mata Kuliah Etika profesi keguruan di Universitas Muslim Indonesia. Selain itu,
kami penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi teman-teman dan
para pembaca sekalian.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ayah mustamin selaku Dosen
Matakuliah Etika profesi keguruan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga mengucapkan terima kasih pada
semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 03 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i
KATA PENGANAR ..................................................................................................................... ii
DARTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Pendahuluan ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
A. Definisi Komitmen ............................................................................................................ 2
B. Jenis-jenis Komitmen Guru Profesional ......................................................................... 2
C. Karalteristik Guru Profesional ........................................................................................ 5
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Guru Profesional ............................. 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A .Latar belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pembangunan Indonesia. Penyelenggaraan pendidikan berkualitas merupakan prasyarat bagi
terciptanya peningkatan sumber daya manusia tersebut. Dari hal tersebut, peran seorang guru
menjadi sangat penting sebagai ujung tombak dalam mendidik putera bangsa di masa datang.
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Oleh karena
itu guru harus dapat membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu
mempengaruhi siswanya,berpandangan luas dan memiliki berbagai kriteria sebagai seorang guru
yang otentik.
Guru yang efektif adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional.
Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional diperlukan berbagai persyaratan seperti 4
kompetensi ,kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, serta harus mempunyai komitmen yang
tinggi.
Dengan tingkat komitmen yang tinggi dari guru diharapkan pendidikan akan lebih siap
dan mampu untuk menghadapi segala macam tantangan dan hambatan.

B. Rumusan masalah
a. Apa definisi komitmen
b. Apa saja jenis-jenis komitmen guru profesional
c. Bagaimana karakteristik komitmen guru profesional
d. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen guru profesional

C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu definisi komitmen
b. Mengetahui jenis-jenis komitemen guru profesional
c. Mengatahui karakteristik komitmen guru profesional
d. Mengetahu faktos-faktor yang mempengaruhi komitmen guru profesional

1
BAB II
PEMBAHASAN

A .Definisi Komitmen
Kata komitmen berasal dari bahasa latin commitere, to connect, entrust-the state of being
obligated or emotionally, impelled adalah keyakinan yang mengikat (aqad) Sedemiki-an
kukuhnya sehingga membelenggu seluruh hati nuraninya dan kemudian menggerakan perilaku
menuju arah yang diyakininya.
Park menjelaskan, komitmen guru merupakan kekuatan batin yang datang dari dalam hati
seorang guru dan kekuatan dari luar itu sendiri tentang tugasnya yang dapat memberi pengaruh
besar terhadap sikap guru berupa tanggung jawab dan responsive (inavotif) terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Komitmen lebih luas dari kepedulian, sebab
dalam pengertian komitmen tercakup arti usaha dan dorongan serta waktu yang cukup banyak.
Mulyasa berpendapat bahwa komitmen secara mandiri perlu dibangun pada setiap
individu warga sekolah termasuk guru, terutama untuk menghilangkan setting pemikiran dan
budaya kekakuan birokrasi, seperti harus menunggu petunjuk atasan dengan mengubahnya
menjadi pemikiran yang kreatif dan inovatif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komitmen guru professional adalah suatu
keterikatan diri terhadap tugas dan kewajiban sebagai guru yang dapat melahirkan tanggung
jawab dan sikap responsive dan inovatif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Jadi didalam komitmen tersebut terdapat beberapa unsur antara lain adanya
kemampuan memahami diri dan tugasnya, pancaran sikap batin (kekuatan batin) kekuatan dari
luar dan tanggap terhadap perubahan. Unsur-unsur inilah yang melahirkan tanggung jawab
terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi komitmen seseorang sehingga tugas tersebut
dilakukan dengan penuh keikhlasan.

B. Jenis-jenis Komitmen Guru Profesional


Menurut Louis menjelaskan 4 jenis komitmen guru, yaitu :
a. Komitmen serhadap sekolah sebagai satu unit sosial.
Sekolah adalah lembaga sosial yang tumbuh dan berkembang dari dan untuk masyarakat.
Lembaga sosial formal tersebut merupakan suatu organisasi yaitu terikat terhadap tata aturan
formal memiliki program dan target atau sasaran yang jelas serta struktur kepemimpinan
penyelenggaraan atau pengelolaan yang resmi.
Guru sebagai pendidik berkewajiban membawa anak didik ke arah kedewasaan dengan
memanfaatkan pergaulan sehari-hari dalam pendidikan merupakan cara yang paling baik dan
efektif dalam pembentukan pribadi anak didik. Cara ini akan menghilangkan jurang pemisah
antara guru dan anak didik. Dengan kata lain guru mempunyai komitmen terhadap sekolah,
bertanggung jawab terhadap sekolah dan profesinya dalam arti dengan sukarela, menciptakan
iklim sekolah yang kondusif dan berusaha mewujudkan tanggung-jawab dan peranan sekolah
dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan dan pengajaran.

2
b. Komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah
Tugas guru terkait dengan komitmen terhadap kegiatan akademik sekolah antara lain :
1. Guru sebagai perancang pembelajaran, meliputi kegiatan :
a) Membuat dan merumuskan pembelajaran
b) Menyaiapkan materi yang relevan dan dengan tujuan waktu, faslitas,
perkembang-an imu, kebutuhan dan kemmpuan siswa siswi.
c) Merancang metode yang seusia dengan situasi dan kondisi Peserta didik.
d) Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator
dalam pengajaran.
e) Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan memperhatikan
relevansi, efektifitas dan efisiensi, kesesuaian dengan motode serta pertimbangan
praktis.
2. Guru sebagai pengelola pembelajaran
Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas dalam
kegiatan belajar mengajar, sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan
Peserta didik dalam menggunaan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan peserta didik bekerja dan belajar, serta membantu peserta didik memperoleh
hasil yang diharapkan. Selain itu guru juga membimbing pengalaman sehari-hari anak didik
kearah pengenalan tingkah laku dan kepribadiannya sendiri.
3. Guru sebagai pengarah pembelajaran
Guru hendaknya berusaha menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi
peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini guru mempunyai fungsi sebagai motivator
dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Empat hal yang dapat dikerjakan guru dalam
memberikan motovasi adalah:
a) Membangkitkan dorongan peserta didik untuk belajar.
b) Menjelaskan secara kongkrit apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran.
c) Memberikan gambaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang
pecapaian prestasi yang lebih baik.
d) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.
4. Guru sebagai pelaksana kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik
selama dia mengikuti proses pendidikan. Keberhasilan dari suatu kurikulum tergantung pada
factor kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru, artinya guru adalah orang yang bertanggung
jawab dalam upaya mewujudkan segala sesuatu yang ada dalam kurikulum resmi.
Guru merupakan faktor yang pertama dan utama yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah harus diawali dengan adanya
komitmen guru untuk menjalankan tugas yang aktif, kreatif dan inovatif.
5. Guru sebagai evaluator
Tujuan utama penilaian adalah untuk melihat tingkat keberhasilan efktifitas dan efisiensi dalam
proses pebelajaran. Di sampng itu penilaian juga bertujuan untuk mengetahui kedudukan peserta

3
didik didalam kelas atau kelompoknya. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penilai hasil
belajar peserta didik, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah
dicapai peserta didik dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh dari evaluasi ini akan
menjadi umpan balik terhadap proses pembelajaran. Umpan balik yang diperoleh lewat penilaian
akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran selanjutnya.
Dengan demikian proses pembelajaran akan terus menerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil
yang optimal.

c. Komitmen terhadap siswa-siswi sebagai individu yang unik


Berikut ini adalah pendapat Gardner mengenai perbedaan yang prinsip dari siswa-siswi
yang harus diketahui oleh guru sebagai landasan membangun komitmen kesadaran bahwa pelajar
adalah individu yang unik.
1. Perbedaan dalam latar belakang rumah. Rumah yang kaya dan rumah yang miskin, rumah
tempat banyak yang dikerjakan dan dilihat, dan rumah tempat yang sedikit hal-hal yang
menstimulasi anak,Pekerjaan yang dikerjakan para orang tua, para anggota keluarga atau para
tetangga, dan lingkungan sekitar sekolah
2. Perbeadaan dalam kesehatan dan nutrisi. Tinggi dan berat anak; energi anak dan kesiagaan
umum sering dikaitkan dengan makanan yang mereka makan, catatan tentang penyakit anak
berapa sering anak tidak masuk sekolah,
3. Perbedaan dalam kemampuan anak di sekolah. Perkembangan pengetahuan dan keterampilan
anak, dalam mata-mata pelajaran dasar maupun mata-mata pelajaran yang menuntut kondisi
fisik, dan perkembangan tanggung jawab anak dan pengertiannya tentang cara berperilaku.
4. Perbedaan dalam minat. Anak-anak memiliki perbedaan minat baik didalam maupun diluar
sekolah. Dengan mengetahui minat anak-anak, guru dapat belajar bagaimana menyajikan
pelajaran, sehingga dapat lebih diminati dan bermakna bagi anak.

d. Komitmen untuk menciptakan pengajaran bermutu


Seorang guru senantiasa merespons perubahan-perubahan pengetahuan baru dan terkini
terutama ide-ide baru tersebut dalam implementasi kurikulum dikelas, sehingga pembelajaran
bermutu.
Mutu pembelajaran atau mutu pendidikan akan dapat dicapai jika guru memenuhi
kebutuhan siswa-siswi dan yang harus dipersiapkan oleh guru. Kemampuan guru menciptakan
pembelajaran yang aktif dan menyenangkan adalah upaya posistif untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Mengajar adalah upaya yang dilakukan guru untuk menciptakan suasana yang kondusif
agar terjadi proses pembelajaran yang efektif. Menjadikan proses pembelajaran yang efektif
artinya harus mampu melibatkan peserta didik, baik keterlibatan emosional, pikiran dan fisik.
Keterlibatan emosional menjadikan siswa-siswi merasakan pentingnya materi yang dipelajari,
sehingga benar-benar menjadi sebuah kebutuhan. Melibatkan pikiran, siswa-siswi dapat
digerakan dan dibangkitkan motivasinya agar melibatkan pikiran untuk mempelajari konsep

4
maupun prinsip dalam ilmpu pengetahuan yang dipelajari, dan keterlibatan fisik adalah untuk
mengasah keterampilan dan mengembangkan bakat.

C. Karakteristik Komitmen Guru Profesional


Glickman menggambarkan ciri-ciri komitmen guru profesional, berupa :
1. Tingginya perhatian terhadap siswa-siswi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru terkait dengan perhatiannya kepada
siswa dan siswinya, antara lain sebagai berikut :
a). Memberikan bimbingan. Salah satu tugas guru adalah membimbing siswa-siswi.
Membimbing berarti mengarahkan siswa-siswi yang mempunyai kemampuan kurang, sedang
dan tinggi. Disini arti bimbingan yang sebenarnya bagi guru. Guru harus memahami masing-
masing siswa-siswinya dari kondisi fisik dan psikisnya agar mampu melaksanakan pembelajaran
dengan sebaik-baiknya.
b). Mengadakan komunikasi yang intensif untuk memperoleh infomasi tentang anak didik
Komunikasi dalam segala hal sangat dibutuhkan, apalagi berkaitan dengan aktifitas sebagi guru.
Guru yang bijaksana adalah guru yang peduli terhadap keadaan siswa-siswinya. Perbedaan-
perbedaan yang terdapat pada peserta didik hendaknya dijadikan landasan dalam memberikan
pengajaran. Oleh karenanya, guru harus selalu menjalin komunikasi intensif dengan orang tua
dan masyarakat terkait dengan keadaan keluarga, lingkungan dan pergaulan peserta didiknya.

2. Banyaknya waktu dan tenaga yang dikeluarkan


Tugas guru merupakan tugas yang kompleks mulai dari mendidik, mengajar, melatih,
membimbing dan sebagainya. Oleh karenanya guru harus memiliki banyak waktu dan tenaga
untuk menunaikan kewajibannya yaitu Guru tidak hanya pendidik didalam kelas, tetapi juga
disela-sela waktu di luar jam mengajar serta guru sebagai penghubung antara sekolah dan
masyarakat.

3. Bekerja sebanyak-banyaknya untuk orang lain


Pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan dibidang jasa. Terkait dengan tugas tersebut, para guru
dibebankan dengan tugas-tugas sebagai berikut :
a) Guru memiliki tugas professional. Guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian
khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang
diluar bidang kependidikan meskipun kenyataannya masih banyak dilakukan orang diluar
kependidikan.
b) Guru memiliki tugas kemanusiaan. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan disekolah
harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mapu menarik simpati
sehingga ia menjai idola para siswa-siswinya.
c) Guru memiliki tugas kemasyarakatan. Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang
lebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat
memperoleh ilmu pengetahuan.

5
Guru yang memiliki komitmen terhadap tugas setidaknya dari dalam dirinya terpancar beberapa
sikap:
a) Tugas sebagai guru merupakan pancaran sikap batin.
b) Siap sedia dimanapun.
c) Tanggap terhadap perubahan.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komitmen Guru Profesional


Komitmen organisasi terbangun bila tiap individu mengembangkan tiga sikap yang saling
berhubungan terhadap organisasi atau profesi meliputi :
a) Identification yaitu pemahaman atau penghayatan dari tujuan organisasi.
b) Involment yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan bahwa
pekerjaannya adalah menyenangkan.
c) Loyality yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempat bekerja dan tempat tinggal.
Menurut David dalam Sopiah mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen
karyawan pada organisasi, yaitu:
a) Faktor personal.
b) Karakteristik pekerjaan.
c) Karekteristik struktur.
d) Pengalaman kerja.

6
BAB III
PENUTUP

A .Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa komitmen merupakan salah satu hal yang harus
dimiliki oleh seorang guru dalam menjalankan kewajibannya sebagai pendidik di sekolah.
Sebagaimana diketahui bahwa komitmen merupakan orientasi guru terhadap dunia
pendidikan dimana mereka bekerja. Komitmen guru diwujudkan dengan keterlibatan mereka di
dalam pengajaran di sekolah. Komitmen organisasional adalah tingkatan dimana seseorang
bekerja mengidentifikasikan diri dengan organisasi dan tujuan-tujuannya, dan berkeinginan
untuk memelihara keanggotaannya dalam organisasi.
Diatas telah dijelaskan bahwa ada empat jenis komitmen guru professional,keempat jenis
komitmen tersebut saling berkaitan dan melengkapi suatu komitmen penuh yang diberikan oleh
seorang guru yang professional.
Dalam berkomitmen menjadi guru yang professional akan tampak dalam karakteristik
keseharian guru tersebut. Hal ini dapat dilihat juga dari bagaimana guru menghadapi anak didik
dan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran.
Selain jenis dan karakteristik, adapula faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen
seorang guru, ketiga hal ini harus dipahami secara mendalam oleh para guru maupun calon-calon
guru agar tercipta suatu pembelajaran yang efektif khususnya,dan tercipta lingkungan
pembelajaran yuang mampu mendukung perkembangan peserta didik dan sekolah tersebut
kearah yang lebih baik.

7
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia Vol. 1 No. 1 Desember 64 2006


Sahertian, Profil Pendidik Profesional, Yogyakarta : Andi Offset, 1994.
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,Bandung : PT.Remaja Rosdakarya,2003.
Kunandar,Guru Profesional .Jakarta : Raja Grafindo Persada ,2010.
Moch.Uzer Usman,Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2010.
Burhanuddin salam, Pengantar Pedagogik (dasar-dasar ilmu mendidik), Jakarta : Rieneka Cipta,
1997
Fachruddin Saudagar, Pengembangan Profesionalitas Guru , Jakarta : Gaung Persada Press,2009.

Anda mungkin juga menyukai