Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH LAPORAN OBSERVASI

SMP N 17 TEGAL

Nama Anggota Kelompok :


1. Aldi Riyanto (1520600004)
2. Alif Danuartha F ( 1520600021)
3. Hafid Ramadhan Ismail ( 1520600029)
4. Teguh Hidayat (1520600053)

SEMESTER 3A
PRODI PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Berbicara merupakan suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada
kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan berbahasa yang berkembang
pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa
tersebutlah kemampuan berbicaradipelajari. Berbicara juga merupakan pengetahuan yang
sangat fungsional dalam memahami seluk beluk berbicara.
Manusia hidup selalu berkelompok mulai dari kelompok kecil, misalnya keluarga,
sampai kelompok yang besar seperti organisasi sosial. Dalam kelompok itu mereka
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dimana ada kelompok baru manusia disitu pasti
ada bahasa. Kenyataan ini berlaku baik pada masyarakat tradisional maupun masyarakat
moderen.
Pendidik hendaknya memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak
untuk melakukan semua keterampilan. Komunikasi lisan sering terjadi dalam kehidupan
manusia, misalnya dialog dalam lingkungan keluarga, percakapan antara tetangga,
percakapan antara pembeli dan penjual di pasar dan sebagainya. Bahasa Indonesia dalam
dunia pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dapat dirasakan pada
waktu proses pembelajaran, karena Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang digunakan
dalam penyampaian materi pembelajaran. Pembinaan kemampuan menggunakan Bahasa
Indonesia meliputi aspek keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalasah yaitu
antara lain :

1. Bagaimana proses pembelajaran di sekolah ?

2. Apakah pengajaran di sekolah sudah sesuai dengan RPP yang dibuat guru ?

3. Kendala apa saja yang dihadapi guru saat pembelajaran berbicara di kelas ?

4. Metode atau solusi apa saja yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala yang
muncul ?

5. Bagaimana mekanisme/proses pembelajaran berbicara yang dilakukan ?

6. Bagaimana mekanisme/proses penilaian pembelajaran yang dilakukan di dalam


pembelajaran ?
C. Tujuan Observasi
Setiap kegiatan mempunyai tujuan yang ingin di capai, karena tujuan merupakan
sasaran yang ingin dicapai sekaligus sebagai pengarah aktivitas dan usaha yang
dilakukan. Tujuan yang dilakukan ini adalah : " Untuk Belajar lebih Dalam mengenai
bagaimana metode pembelajaran yang baik di sekolah yang sudah diterapkan dari
Narasumber yang berpengalaman".

D. Manfaat Observasi
Sebagai penambah pengetahuan mengenai bagaimana metode pembelajaran yang
baik di sekolah yang sudah diterapkan dari Narasumber yang berpengalaman serta
semoga bermanfaat bagi pembaca makalah ini bagi calon guru di masa depan.

E. Metode Observasi
1. Wawancara

2. Observasi
BAB II
PEMBAHASAN

F. Waktu dan Pelaksanaan Observasi

Hari/Tanggal : Kamis, 30 September 2021


Pukul : 09:00 WIB
Tempat : Kelas 9C, SMP N 17 Tegal

G. Profil Singkat Sekolah

SMP N 17 Kota Tegal


Alamat: Jalan Sibandaran No.13 Sumurpanggang Kota Tegal
Telp: (0283) 358848
Website: http//smpn17tegal.sch.id/
Facebook: https://id.id.facebook.com/smpnegeri17tegal

H. Profil Singkat Guru Pengajar (Narasumber)

Nama :PRIHANI, S.Pd


TTL : Tegal, 9 Juni 1972
NIP :19720609 200801 2010
Alamat : JI. Perintis Kemerdekaan gang 18 No. 19 RT 07 RW 07 Tegal.
Jabatan : Guru Mapel Bahasa Indonesia

I. Hasil Wawancara dan Observasi

1. Proses pembelajaran di sekolah

Pada Pandemi saat ini, sebelum PTM (pembelajaran tatap muka) berlangsung
mengadakan proses pembelajaran jarak jauh ( PJJ ) mengunnakan pemberian materi,
materi dirangkum dalam bentuk power point, di buat menjadi video agar lebih menarik.
Dibuat sedemikian rupa dengan aplikasi seperti Vrecorder. Respon dari siswa sangat
memuaskan, karena guru mengharapkan feedback dari siswa, yaitu kesan dan pesan dari
mereka, dan mereka memahami materi dari model pembelajaran yg diterapkan dalam
pembelajaran.
Untuk pembelajaran tatap muka( PTM) tatap muka sudah diterapkan sejak tanggal
1 September dan dalam pembelajaran tatap muka kami harus bisa novatif agar siswa itu
tidak selalu mendengar kan ceramah, karena keterbatasan waktu hanya 45 menit kami
tidak mungkin menggunakan LCD jadi kami menggunakan bentuk materi bermain.

2. Pengajaran di sekolah sudah sesuai dengan RPP yang dibuat guru.

Sudah sesuai, walaupun tidak semua karena menyesuaikan dengan waktu dan
untuk RPP skrng ibu menggunakan RPP kombinasi dari mulai PJJ ke PTM itu ada alih
waktunya tpi klo sekrng sudah penuh untuk PTM nya. RPp nya itu ada RPP kombinasi
dan RPP PTM ,yg semula durasinya 2 x 40 menit sekrng menjadi 1 x 45 menitt ,karena
sudh ditentukan tidak boleh lebih dari 2 jam 1 harinya .

3. Kendala yang dihadapi guru saat pembelajaran berbicara di kelas

Tentu saja ada kendalanya, kaitannya dengan kosakata atau diksi terutama untuk
pembelajaran bahasa Indonesia, terutama pidato untuk kemarin pembelajaran pidato kami
belum PTM masih melaksanakan PJJ jadi untuk pidato ada yg melalui rekaman tapi
karena anak anak belum terbiasa jadi kami memilih pidato yg menggunakan naskah
kendala nya itu saat kita menuntut anak untuk menghafal tapi beberapa anak susah untuk
menghafal.

4. Metode atau solusi yang dilakukan guru dalam mengatasi kendala yang muncul.

Jika Siswa tersebut Tidak bisa menghafal dalam mempraktikan pidato jadi kami
mengizinkan dan mengupayakan siswa untuk tetap mendapatkan kan nilai dengan
membacakan teks pidato jadi solusinya menggunakan teks dalam pembelajaran pidato.

5. Mekanisme/proses pembelajaran berbicara yang dilakukan.

Proses pembelajaran karena pada saat itu belum PTM untuk bentu soal di share
ke Goggle Clasroom , untuk jawaban yg menggunakan lisan atau praktek bisa share ke
GC atau bisa dengan mengirimkan kan japri ke WA jadi seperti itu prosedurnya.

6. Mekanisme/proses penilaian pembelajaran yang dilakukan di dalam pembelajaran,

Untuk penilaian untuk pidato , jadi tidak mengharapkan saat pengambilan gambar
jadi kami menilai dari cara dia berpidato, jadi ekspresi pelafalan dan kesesuaian judul dan
isinya, ya kendala nya tetap saja ya ada yg belibet dalam pengucapan kata, ada juga yg
membaca mungkin karena grogi tapi ya tetep ada yg menyebutkan kata nya dua kali, jadi
unuk solusinya sering seringlah berlatih didepan cermin. Atau ditekan dulu latihan
sampai bagus apanila sudah bagus baru dishare ke Goggle Clasroom.
BAB III
PENUTUP

J. Simpulan

Setelah kami melakukan Wawancara dan Observasi di SMP N 17 Tegal, denga


keadaan pandemi Covid 19 ini beliau melakukan proses pembelajaran dengan mengikuti
anjuran pemerintah yang di mana sekarang menerapkan sistem PTM (Pembelajaran Tatap
Muka) yang tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat, dan pengajaran di sekolah
pun sudah sesuai dengan RPP yang dibuat oleh guru sendiri. Ada kendala namun dapat
diatasi secara baik serta mekanisme atau proses pembelajarannya pada masa itu tidak
boleh secara tatap muka, maka beliau menggunakan aplikasi Google Classroom, Google
Meet, dan Whatsapp, untuk mekanisme dalam penilaian tersebut dengan seperti sistem
biasanya dan sewajarnya.

K. Saran Pengembangan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diusulkan beberapa saran yang akan
disampaikan kepada guru, pengelola SMP N 17 Tegal, dan peneliti lain, sebagai berikut:

1. Saran untuk guru, dapat meningkatkan kreativitas anak untuk menjadika siswa yang
cerdas dan memiliki tingkat kreativitas yang lebih tinggi lagi.

2. Saran untuk pengelola SMP N 17 Tegal, hendaknya memberikan kesempatan kepada


para guru/pendidik untuk melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran sehingga
memotivasi guru membuat atau mengembangkan media pembelajaran dalam upaya
meningkatkan kreativitas peserta didik.

3. Saran untuk peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini
dengan menggunakan variabel lain, seperti aspek motivasi, fisik, kognitif, bahasa, dan
lainnya.

L. Lampiran

1. RPP Guru

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (9)

Sekolah : SMP Negeri 17

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas /Semester : IX / 1

Waktu/
Materi
KD Tujuan Pembelajaran
Pokok Pertemua
n ke-

3.5 Mengidentifikasi unsur pem- Teks cerita 60 Menit Setelah mengikuti pembelajaran dengan medel
bangun karya sastra dalam pendek Discovery Learning, peserta didik dapat:
teks cerita pendek yang
dibaca atau didengar 1. Mengembangkan rasa tanggung jawab, kreatif dan
Pertemuan peduli
4.5 Menyimpulkan unsur-unsur ke-9 2. Menyebutkan unsur pembangun karya sastra dalam
teks cerita pendek yang dibaca
pembangun karya sastra
3. Menjelaskan unsur pembangun karya sastra dalam
dengan bukti yang men- teks cerita cerpen yang dibaca
dukung dari cerita pendek 4. Menentukan unsur pembangun karya sastra dalam
yang dibaca atau didengar teks cerita pendek yang dibaca

Kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan Guru:

1. Menyapa peserta didik kemudian melakukan presensi;


2. Mengajak peserta didik berdoa sebelum belajar, dipimpin salah seorang peserta didik.
3. Menyampaikan pertanyaan menantang terkait materi yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;
5. Menyampaikan rencana penilaian.
Kegiatan inti Discovery Learning

Stimulation 1. Peserta didik membaca cerpen (kegiatan literasi) yang dikirimkan guru melalui alamat :
https://www.kelasindonesia.com/2015/05/contoh-cerpen-pendidikan-bagi-siswa-smp.html
2. Peserta didik melakukan curah pendapat berdasarkan penggalan cerpen tersebut
3. Peserta didik merespon pertanyaan membangun yang berkaitan dengan cerpen yang dibaca.
4. Peserta didik membaca cerpen “Kebaikan Membawa Berkah”
5. Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang terkait unsur-unsur pembangun teks cerpen
yang dibaca.
6. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, peserta didik merumuskan masalah terkait dengan
unsur-unsur pembangun teks cerpen.
7. Peserta didik mengumpulkan informasi dan membaca berbagai sumber terkait unsur-unsur
pembangun cerpen.
8. Peserta didik mendata unsur instrinsik dan ekstrinsik yang berhubungan dengan cerpen yang
dibaca.
9. Peserta didik mengolah data yang sudah dikumpukan untuk menjawab permasalahan mengenai
Problem Statement unsur ekstrinsik dan instrinsik pada teks cerpen yang dibaca.
10. Peserta didik mengirimkan data unsur pembangun cerpen melalui WAG.
11. Peserta didik lain saling menanggapi data kiriman yang masuk untuk membuktikan
kebenarannya.
12. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dengan mencatat hasil yang tertulid dalam WAG.
13. Peserta didik menyimpulkan apa saja yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk
menentukan unsur pembangun karya sastra.
Data Collection

Data Processing

Verification

Generalization

Penutup 1. Guru memberikan tindak lanjut berupa penugasan yaitu menentukan unsur pembangun karya
sastra dalam teks cerita pendek; dan
2. Guru menyampaikan pembelajaran yang akan datang, yaitu membandingkan unsur pembangun
karya sastra dari 2 cerita pendek.
Model Aplikasi Zoom, WAG, Google Classroom
Pembelajaran

Media Link https://www.kelasindonesia.com/2015/05/contoh-cerpen-pendidikan-bagi-siswa-smp.html


Pembelajaran

Penilaian: Tujuan: Teknik: Bentuk: Contoh: Waktu:

Sikap Mengetahui Observasi Penilaian Lihat lampiran Selama


sikap peserta Orang Tua pembelajaran
didik

Pengetahuan Mengetahui Tes Tulis Lihat lampiran Selama/setelah


kemajuan dan pembelajaran
hasil belajar
peserta didik

Karakter yang dikembangkan: Tanggung jawab, kreatif, peduli

Mengetahui: Tegal, September 2020

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Sarmin, S.Pd Prihani, S.Pd.

NIP 19620818 198301 1 002 NIP 19720609 200801 2 010


2. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai