PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
NELDA ANDA YENI
NIM. 17031066/2017
i
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Angket Observasi Keterampilan Berpikir Kreatif Peserta Didik Kelas XI
IPA MAN 3 Kota Padang ................................................................................. 3
2. Randomized Control-Group Posttest Only Design ........................................... 20
3. Tahap Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol .................... 24
4. Kriteria Reliabilitas Soal ................................................................................... 27
5. Kriteria Kesukaran Soal .................................................................................... 28
6. Kriteria Daya Pembeda Soal ............................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fenomena alam dan isinya. Selain daripada itu IPA merupakan upaya untuk
seseorang dapat berpikir logis dan berpikir ilmiah. Dilihat dari sudut pandang
diharapkan dapat membantu para peserta didik untuk dapat memahami dirinya
berpikir kreatif dengan cara memanfaatkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap
didik.
salah satunya adalah dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Hal ini
1
2
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
guru kurang memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kreatif. Guru banyak
untuk ikut aktif dalam pembelajaran. Karena hal tersebut keterampilan berpikir
mengembangkan kreativitasnya.
Gaol (2020: 64), menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kreatif peserta didik
kelas XI IPA MAN 3 Kota Padang tergolong rendah. Angket observasi untuk
mengukur kemampuan berpikir kreatif diisi oleh 32 orang peserta didik. Total
pilihan jawaban adalah 160 yang terbagi dalam 4 skor dari yang terendah hingga
tertinggi. Total yang memilih skor terendah (pemula) sebanyak 49, skor dasar
sebanyak 51, skor ahli sebanyak 38, dan skor tertinggi (terdepan) sebanyak 22.
didik yang rendah, karena peserta didik terbanyak memilih pada tingkat dasar.
Hasil angket observasi keterampilan berpikir kreatif peserta didik dapat dilihat
peserta didik akan dibimbing untuk mencari dan menemukan sendiri materi atau
penemuan. Sesuai dengan namanya, model ini mengarahkan peserta didik untuk
penemuan sendiri sesuai gaya belajarnya (Nurhayati & Wahyuni, 2020: 32).
Dalam model discovery learning peserta didik tidak hanya dihadapi oleh
berbagai fakta yang ada. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bariroh et
signifikan terhadap kreativitas dan hasil belajar kognitif peserta didik. Sejalan
dengan Aldila et al (2017: 86) menyatakan bahwa kreativitas yang dimiliki oleh
peserta didik berkaitan erat dengan keterampilan berpikir kreatif yang mereka
didik. Hal ini didukung oleh pendapat Masrida (2016: 86) bahwa model
Kota Padang.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
informasi ilmiah.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Kajian Teori
Model pembelajaran adalah pola interaksi peserta didik dengan guru dalam
merupakan suatu proses yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
dilakukannya. Peserta didik tidak hanya dihadapi oleh sejumlah teori, tetapi
mereka berhadapan dengan berbagai fakta (Kosasih, 2014: 83). Hal ini juga
7
8
1) Stimulation, pada tahap ini guru memberikan rangsangan kepada peserta didik
dapat berupa bacaan, gambar dan cerita yang sesuai dengan materi
3) Data collection, pada tahap ini peserta didik diberikan kesempatan untuk
4) Data processing, pada tahap ini semua informasi yang sudah diperoleh dari
kesimpulan sementara.
5) Verification, pada tahap ini peserta didik mengecek kembali hasil informasi
antara lain:
1) Peserta didik lebih aktif untuk menemukan sendiri inti materi yang diajarkan.
5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses
pengembangan pengetahuan.
sebagai berikut: (1) kemampuan berpikir rasional peserta didik ada yang masih
terbatas, (2) tidak semua peserta didik mampu melakukan suatu penemuan, (3)
objek yang berbeda, yang berasal dari pemikiran manusia dengan berbagai macam
faktor yang mempengaruhinya (Mursidik et al, 2015: 26). Hal ini sejalan dengan
seseorang dalam mencari cara, strategi, ide atau gagasan baru untuk memecahkan
menurut Siregar et al (2017: 184) berpikir kreatif adalah proses menghasilkan ide-
dalam diri individu untuk menghasilkan ide, gagasan atau sesuatu yang baru
berpikir kreatif
kompetensi berpikir kreatif sangat penting bagi peserta didik dalam era persaingan
11
mengarah pada keterbukaan untuk menguji ide atau pengalaman dengan cara yang
gagasan yang tidak biasa atau jarang secara statistik (gagasan yang hanya sedikit
berarti memikirkan sesuatu yang berbeda terlihat serupa atau berbeda, kemudian
yang dihadapi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan keterampilan berpikir
Nahdi & Apriadi (2015) yang berjudul “Pengaruh Model Discovery Learning
Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik pada Mata Pelajaran Ilmu
discovery learning secara signifikan lebih baik daripada peserta didik yang
penelitian Nahdi & Apriadi adalah penelitian ini tentang pengaruh model
Peserta didik VII SMP Bekasi”. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh
berpikir kreatif pada peserta didik . perbedaan penelitian ini dengan penelitian
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut.
14
diberikan diberikan
Pretest Pretest
diterapkan diterapkan
Keterangan:
Keterampilan Berpikir = mengalami peningkatan
Kreatif
D. Hipotesis
Kota Padang.
BAB III
METODE PENELITIAN
operasional, populasi dan sampel, variabel dan data, instrumen penelitian, dan
A. Jenis Penelitian
B. Definisi Operasional
dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dalam
16
17
kesimpulan)
untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berinovasi dari yang telah ada
menghasilkan ide baru atau ide yang sebelumnya tidak ada), dan 4)
1. Populasi
MAN 3 Kota Padang pada Tahun Pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari
lima kelas.
18
2. Sampel
sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak, artinya setiap anggota
berikut.
c. Memasukkan kertas yang sudah digulung tersebut ke dalam kaleng atau tempat
sejenis.
d. Mengocok baik kaleng tersebut sehingga akan keluar dua gulungan kertas.
e. Dari kertas yang keluar dapat ditentukan mana yang kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
menjadi kelas eksperimen adalah kelas XI IPA 2 dan yang menjadi kelas
1. Variabel
Terdapat dua variabel dalam penelitian yaitu variabel bebas dan variabel
terikat.
19
a. Variabel Bebas
learning.
b. Variabel Terikat
2. Data
a. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data primer, berupa keterampilan
b. Sumber Data
Sumber data adalah peserta didik kelas XI IPA MAN 3 Kota Padang yang
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan tes tertulis.
3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
a. Tahap Persiapan
observasi sekolah.
20
keterampilan berpikir kreatif peserta didik dan lembar tes keterampilan berpikir
kreatif.
b. Tahap Pelaksanaan
langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab. Tahap pelaksanaan dapat
c. Tahapan penyelesaian
2) Mengelola data keterampilan berpikir kreatif peserta didik kedua kelas sampel
3) Menarik kesimpulan dari hasil yang didapat sesuai dengan teknik analisis yang
digunakan.
E. Instrumen Penelitian
21
dengan uji coba peserta didik untuk mendapatkan data validasi empiris,
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Analisis item menggunakan
1. Validasi Tes
2. Reliabilitas
c. Daya Pembeda
agar didapatkan hasil untuk menjawab hipotesis. Analisis data pada penelitian ini
eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan uji One-Way ANCOVA dengan
asumsi dari ANCOVA harus dipenuhi dahulu. Asumsi tersebut adalah sebagai
berikut.
1. Uji Normalitas
Data distribusi normal artinya memiliki sebaran yang normal pula. Dengan
kata lain, data berdistribusi normal dapat mewakili populasi dalam penelitian
2. Uji Homogenitas
mencakup interaksi antara kovariat dan variabel bebas (Field, 2009: 399). Analisis
23
dengan taraf signifikansi 0,05. Kemiringan garis regresi dapat dikatakan saling
homogen jika interaksi antara kovariat dan variabel bebas memiliki nilai
Hasil uji normalitas, uji homogenitas varians serta homogenitas regresi linear
diperoleh bahwa data penelitian berdistribusi normal dengan taraf signifikansi >
0,05, varians skor yang diukur pada kedua kelas sampel memiliki variansi yang
sama dan kemiringan garis regresi antara kovariat dan variabel bebas saling
homogen. Maka uji hipotesis bisa menggunakan uji parametrik. Sesuai dengan
Uji ini bertujuan untuk menguji perbedaan yang signifikan secara statistik
antara dua atau lebih sampel independen (atau tingkat dari variabel independen)
setelah secara statistik mengontrol efek dari “variabel ketiga”. Kovariat dikatakan
memiliki hubungan linear dengan variabel terikat apabila nilai signifikan kovariat