PEMBIMBING:
Edi Soerjanto, Ir. M.Si
Disusun oleh :
Kelas 3E JTD
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bidang Kontruksi Bangunan di Indonesia" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang penerapan keselamatan
kerja dalam pekerjaan terutama di kontruksi pembangunan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Pengajar Edi Soerjanto untuk
Mata Kuliah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Fenny Fitriani
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Karena sangat pentingnya kesehatan pekerja dan untuk mengurangi kecelakaan kerja
sebagai salah satu jenis risiko kerja, sangat mungkin pada pekerja proyek konstruksi. Akibat
dari kecelakaan kerja bisa bermacam-macam mulai dari luka ringan, luka parah, cacat sebagian
anatomis, cacat sebagian fungsi, cacat total tetap, bahkan meninggal dunia. Untuk memberikan
rasa aman dalam melakukan pekerjaan merupakan tanggung jawab pemberi kerja melalui
pengalihan risiko kepada BPJS ketenagakerjaan dengan membayar iuran Jaminan Kecelakaan
Kerja bagi pekerjaanya yang jumlahnya berkisar antara 0,24% - 1,74% dari upah sebulan,
sesuai kelompok risiko jenis usaha (Program jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Bagi pekerja
penerima upah).
4
Dan ini merupakan salah satu kebijakan pemerintah. Karena pada dasarnya pemerintah
sudah mengatur dengan undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan kerja dan
undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang juga mengatur tentang
kesehatan kerja. Begitu pentingnya peranan kesehatan pekerja pada proyek konstruksi dan
banyaknya undang-undang yang mengatur jelas tentang kesehatan pekerja, oleh sebab itu untuk
melaksanakan tindakan K3 yang tepat di kontruksi bangunan akan dijelaskan pada makalah
ini.
1.3 Tujuan
Berikut tujuan dari pembuatan makalah ini:
1. Pembaca dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan K3.
2. Pembaca dapat memahami konsep dari pelaksanaan K3.
3. Pembaca dapat mengetahui penyakit yang sering dialami pekerja proyek konstruksi
bangunan.
4. Pembaca dapat mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada
lingkungan proyek kontruksi.
5. Pembaca dapat mengetahui kasus-kasus kecelakaan yang pernah terjadi pada
kontruksi bangunan dan penyebabnya.
6. Pembaca dapat memahami dan melaksanakan upaya pencegahan terjadinya
kecelakaan tersebut terulang.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian K3
Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6),
mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan
yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat
dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut [2].
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua Ilmu dan Penerapannya
untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan [1].
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang
lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja [1].
6
2.2 Konsep K3
Berdasarkan pada pengertian K3 oleh ILO, maka konsep dari adanya K3 ialah sebagai
berikut:
1. Promosi dan memelihara derajat tertinggi semua pekerja baik secara fisik, mental,
dan kesejahtraan sosial di semua jenis pekerjaan.
2. Untuk mencegah penurunan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekrjaan mereka.
3. Melindungi pekerja pada setiap pekerjaan dari risiko yang timbul dari faktor-faktor
yang dapat mengganggu kesehatan.
4. Penempatan dan memelihara pekerja di lingkungan kerja yang sesuai dengan
kondisi fisiologis dan psikologis pekerja dan untuk menciptakan kesesuaian antara
pekerjaan dengan pekerja dan setiap orang dengan tugasnya.
Kelima faktor ini layaknya kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh, maka
kartu ini akan menimpa kartu lain hingga kelimanya akan roboh secara bersama. Ilustrasi ini
mirip dengan mirip dengan efek domino yang telah kita kenal sebelumnya, jika satu bangunan
roboh, kejadian ini akan memicu peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan
lain [3].
7
Penyebab ambruknya girder tersebut, karena terhantam eskavator yang ingin memuat
tanah ke dumtruk yang ada di bawahnya. Satu balok girder yang terhantam eskavator terbalik
dan mengenai girder di sebelahnya. "Seperti efek domino sehingga enam balok girder jatuh
semuanya. Dan menimpa dumb truk di bawahnya," ucapnya. Ambruknya girder tidak akan
mempengaruhi target penyelesaian pembangunan proyek itu pada April 2018. Menurut dia,
proyek Tol Desari termasuk salah satu proyek strategis nasional, sehingga dapat dipastikan
pembangunannya akan diprioritaskan agar sesuai target yang direncanakan. Pihaknya akan
kembali mencetak girder pengganti yang roboh di Tol Depok-Antasari. Untuk membuat
girder yang baru akan memakan waktu satu bulan. Kemudian setelah umur betonnya
mencukupi baru di erection kembali ke atas pierhead. "Kami pastikan tidak akan
mempengaruhi target waktu pembangunan" [4].
Jadi akibatnya pada kecelakaan kerja ini, 6 buah balok girder pun jatuh dan menimpa 1
buah dumtruk yang sedang memuat tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
ini. Saat ini, area kejadian sudah disterilkan dan dipasang garis polisi. Pihak proyek sendiri
telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Pihak kepolisian pun sedang melakukan
proses investigasi terhadap kepala proyek dan para operator. [4]
8
Layer IV : Kecelakaan
• Kecelakaan kerja, seperti terpeleset, luka bakar, tertimpa benda di tempat kerja
terjadi karena adanya kontak dengan sumber bahaya.
Walaupun kasusnya sempat ramai di berita, namun setelah ditinjau, Kasatlantas
Polres Jakarta Selatan AKBP Edy Surasa menegaskan, para pekerja selamat dari
peristiwa tersebut. "Enggak ada korban jiwa, nihil," ujar dia saat dikonfirmasi,
Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Pada setiap layer faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja diatas, layaknya
kartu domino yang diberdirikan. Jika satu kartu jatuh, maka kartu ini akan menimpa kartu lain
hingga kelimanya akan roboh secara bersama. Ilustrasi ini mirip dengan mirip dengan efek
domino yang telah kita kenal sebelumnya, jika satu bangunan roboh, kejadian ini akan memicu
peristiwa beruntun yang menyebabkan robohnya bangunan lain
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan di atas mengenai pengaruh dan pelaksanaan
program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap produktivitas tenaga kerja pada
proyek Konstruksi, pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah diatur
dengan berbagai aturan yang secara jelas memberikan batasan-batasan dalam pekerjaan
kosntruksi agar pekerjaan konstruksi berjalan dengan baik tanpa menimbulkan bahaya.
Prosedur K3 juga telah memberikan langkah-langkah dalam mencegah dan menangani bahaya
dan kecelakaan dalam proyek kosntruksi.
Setelah dianalisis, seperti yang diketahui bahwa kegiatan kontruksi dapat menimbulkan
berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain menyangkut aspek keselamatan kerja dan
lingkungan. Maka, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan suatu program
yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan akibat
kerja dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi. Tujuannya
adalah untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat sehingga dapat menekan serendah
mungkin resiko kecelakaan dan penyakit serta mendukung berjalannya proses proyek
kontruksi.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://damkar.bandaacehkota.go.id/2020/07/13/keselamatan-kerja/
[2] https://medium.com/@emmarie30/pengertian-k3-secara-filosofis-e3d01ee3b849
[3] http://e-journal.uajy.ac.id/10542/3/2TS14385.pdf
[4] https://metro.tempo.co/read/1046799/girder-tol-depok-antasari-ambruk-kerugian-
di-atas-rp-50-miliar
11