Anda di halaman 1dari 16

TEORI – TEORI BELAJAR

Budi Rahmawati, M. Psi


Teori Teori Belajar
• 1. Teori Perilaku
a. Classical Conditioning
b. Operant Conditioning
• 2. Teori Kognitif
• 3. Konstruktivisme
• 4. Teori Belajar Sosial
a. Observational Learning
b. Self Regulated Learning
CLASSICAL CONDITIONING
• Ivan Pavlov (1849-1936) berdasarkan
eksprimennya : Pavlov’s Dogs
menyimpulkan bahwa terdapat respon
refleks terhadap stimulus yang alami.
Namun, respon juga dapat dikondisikan
menggunakan stimulus netral atau tidak
terhubung dengan refleks atau respon
alami. Jika stimulus netral tersebut
diasosiasikan dengan respon, maka dapat
menghasilkan respon yang dikondisikan.
Contoh:

• Dilingkungan Sekolah, Stimulus • Ketika ada siswa yang


BEL tidak terasosiasi sebagai menangis karena disuntik
sinyal apapun oleh murid. vaksin, lalu teman lain yang
Tetapi setelah dikondisikan, mengantri untuk vaksin ikut
meringis meskipun belum
maka ketika bel dibunyikan
disuntik. Karena anak anak
maka akan direspon oleh tersebut sudah
murid, sebagai tanda masuk mengasosiasikan jarum suntik
kelas, atau tanda istirahat dengan rasa sakit
ataukah tanda bahwa
pelajaran telah berakhir.
OPERANT CONDITIONING
• B.F. Skinner (1904 -1990) : Bahwa perilaku apapun
yang menjadi bentuk tindakan seseorang terhadap
lingkungannya akan mengarah kepada
konsekuensinya.
• Skinner mengidentifikasi bahwa proses penguatan
dalam setiap peristiwa yg dialami seseorang dapat
mempengaruhi perilakunya. Baik itu penguatan
positif (reward) dan penguatan negatif (Punishment)
CONTOH:
Penguatan Positif Penguatan Negatif
• Semisal Murid yang • Semisal ada anak yang
berprestasi atau patuh sesuai meminjam alat tulis temannya
tata tertib akan memperoleh tanpa ijin maka akan dihukum
piagam dan hadiah. atau diberikan sanksi dengan
tidak boleh keluar kelas saat
• Pola ini akan memberikan istirahat
dampak semakin kuatnya • Pola ini dapat menimbulkan
minat anak untuk berprestasi efek jera dan menurunkan
perilaku yang salah.
TEORI KOGNITIF
• Teori Belajar Kognitif – muncul setelah teori
behavioristik
• 1. Jean Piaget
Tahap Sensorimotor (0-2tahun)
Tahap Pra-Operasional (2-7tahun)
Tahap Operasional Konkrit (7-12tahun)
Tahap Operasional Formal (11-18tahun)
• 2. David Ausubel
Belajar Bermakna (Meaningful Learning)
Belajar Menghafal (Rote Learning)
• 3. Jerome Bruner
Tahap Enaktif
Tahap Ikonik
Tahap Simbolik
Model Pemrosesan Informasi
• Model pembelajaran pemrosesan
informasi adalah model pembelajaran yang
menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan
kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk
meningkatkan kapabilitas siswa
melalui proses pembelajaran.
• Proses informasi yang efektif meliputi perhatian,
memori dan proses.
METAKOGNISI
• Metakognisi adalah seperangkat keterampilan yang
memungkinkan peserta didik menjadi sadar tentang
bagaimana mereka belajar dan untuk mengevaluasi serta
menyesuaikan keterampilan ini menjadi semakin
efektif dalam pembelajaran.
• Strategi metakognitif sangat penting untuk menentukan
keefektifan pembelajaran, karena
memungkinkan siswa merencanakan strategi, kemudian
melakukan pemantauan serta mengendalikan dan
melakukan evaluasi pembelajaran.
KONSTRUKTIVISME
• Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang
mengedepankan kegiatan mencipta serta membangun
dari sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan membangun
(konstruktif) dapat memacu siswa untuk selalu aktif,
sehingga kecerdasannya akan turut meningkat.
• Aliran ini lebih menekankan bagaimana
siswa belajar bukan bagaimana guru mengajar. Sebagai
fasilitator guru bertanggung jawab terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas. Diantara tanggung jawab
guru dalam pembelajaran adalah menstimulasi dan
memotivasi siswa.
OBSERVATIONAL LEARNING (Humanisme)
• Menurut Albert Bandura, sebagian besar perilaku
manusia dipelajari secara observatif lewat modeling,
sehingga dengan melihat bagaimana orang lain
berperilaku, maka akan muncul konsep baru yang
dipercaya menjadi cara bertindak yang tepat.Teori
belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara
teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi:
perhatian, memori, dan motivasi.
TAHAPAN
• Perhatian
Anak harus memberikan atensi atau perhatian. Apapun yang mengalihkan
perhatian akan berdampak buruk pada proses pembelajaran sosial.
• Retensi
Kemampuan untuk menyimpan informasi juga penting. Ada banyak faktor
yang berpengaruh terhadap hal ini, utamanya adalah kemampuan untuk
menyerap hal-hal baru.
• Reproduksi
Setelah memberikan perhatian kemudian menyimpannya, tiba saatnya
untuk melakukan tindakan yang telah dipelajari. Inilah peran penting dari
latihan, sehingga perilaku akan semakin terasah.
• Motivasi
motivasi untuk meniru perilaku yang telah dilihat. Konsep pemberian
hadiah atau hukuman bisa menjadi cara menggali motivasi.
SELF REGULATED LEARNING
• Self- regulated learning adalah suatu kemampuan
dimana seseorang dapat mengaktifkan dan mendorong
pemikiran (kognisi), perasaan (afeksi), dan tindakan (aksi)
yang telah direncanakan secara sistematis dan berulang
yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan dalam
belajarnya.
• Self regulated learning merupakan karakteristik
belajar peserta didik yang telah diyakini ahli-ahli
psikologi, yang telah mengakomodasikan pandangan
tentang peserta didik yang bertanggung jawab terhadap
belajar sendiri, aktif dalam belajar, dalam upaya
meningkatkan prestasi belajarnya.
4 Prinsip Self Regulated Learning
• 1) mempersiapkan lingkungan belajar,
• 2) mengorganisasi materi,
• 3) Memonitoring kemajuan,
• 4) melakukan evaluasi kinerja terhadap proses
belajar.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai