0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan16 halaman
Teori-teori belajar meliputi teori perilaku (classical dan operant conditioning), teori kognitif (Piaget, Ausubel, Bruner), konstruktivisme, dan teori belajar sosial (observational learning dan self-regulated learning). Teori-teori ini menjelaskan proses belajar melalui penguatan, pemrosesan informasi, pengalaman, dan interaksi sosial.
Teori-teori belajar meliputi teori perilaku (classical dan operant conditioning), teori kognitif (Piaget, Ausubel, Bruner), konstruktivisme, dan teori belajar sosial (observational learning dan self-regulated learning). Teori-teori ini menjelaskan proses belajar melalui penguatan, pemrosesan informasi, pengalaman, dan interaksi sosial.
Teori-teori belajar meliputi teori perilaku (classical dan operant conditioning), teori kognitif (Piaget, Ausubel, Bruner), konstruktivisme, dan teori belajar sosial (observational learning dan self-regulated learning). Teori-teori ini menjelaskan proses belajar melalui penguatan, pemrosesan informasi, pengalaman, dan interaksi sosial.
Teori Teori Belajar • 1. Teori Perilaku a. Classical Conditioning b. Operant Conditioning • 2. Teori Kognitif • 3. Konstruktivisme • 4. Teori Belajar Sosial a. Observational Learning b. Self Regulated Learning CLASSICAL CONDITIONING • Ivan Pavlov (1849-1936) berdasarkan eksprimennya : Pavlov’s Dogs menyimpulkan bahwa terdapat respon refleks terhadap stimulus yang alami. Namun, respon juga dapat dikondisikan menggunakan stimulus netral atau tidak terhubung dengan refleks atau respon alami. Jika stimulus netral tersebut diasosiasikan dengan respon, maka dapat menghasilkan respon yang dikondisikan. Contoh:
• Dilingkungan Sekolah, Stimulus • Ketika ada siswa yang
BEL tidak terasosiasi sebagai menangis karena disuntik sinyal apapun oleh murid. vaksin, lalu teman lain yang Tetapi setelah dikondisikan, mengantri untuk vaksin ikut meringis meskipun belum maka ketika bel dibunyikan disuntik. Karena anak anak maka akan direspon oleh tersebut sudah murid, sebagai tanda masuk mengasosiasikan jarum suntik kelas, atau tanda istirahat dengan rasa sakit ataukah tanda bahwa pelajaran telah berakhir. OPERANT CONDITIONING • B.F. Skinner (1904 -1990) : Bahwa perilaku apapun yang menjadi bentuk tindakan seseorang terhadap lingkungannya akan mengarah kepada konsekuensinya. • Skinner mengidentifikasi bahwa proses penguatan dalam setiap peristiwa yg dialami seseorang dapat mempengaruhi perilakunya. Baik itu penguatan positif (reward) dan penguatan negatif (Punishment) CONTOH: Penguatan Positif Penguatan Negatif • Semisal Murid yang • Semisal ada anak yang berprestasi atau patuh sesuai meminjam alat tulis temannya tata tertib akan memperoleh tanpa ijin maka akan dihukum piagam dan hadiah. atau diberikan sanksi dengan tidak boleh keluar kelas saat • Pola ini akan memberikan istirahat dampak semakin kuatnya • Pola ini dapat menimbulkan minat anak untuk berprestasi efek jera dan menurunkan perilaku yang salah. TEORI KOGNITIF • Teori Belajar Kognitif – muncul setelah teori behavioristik • 1. Jean Piaget Tahap Sensorimotor (0-2tahun) Tahap Pra-Operasional (2-7tahun) Tahap Operasional Konkrit (7-12tahun) Tahap Operasional Formal (11-18tahun) • 2. David Ausubel Belajar Bermakna (Meaningful Learning) Belajar Menghafal (Rote Learning) • 3. Jerome Bruner Tahap Enaktif Tahap Ikonik Tahap Simbolik Model Pemrosesan Informasi • Model pembelajaran pemrosesan informasi adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas yang terkait dengan kegiatan proses atau pengolahan informasi untuk meningkatkan kapabilitas siswa melalui proses pembelajaran. • Proses informasi yang efektif meliputi perhatian, memori dan proses. METAKOGNISI • Metakognisi adalah seperangkat keterampilan yang memungkinkan peserta didik menjadi sadar tentang bagaimana mereka belajar dan untuk mengevaluasi serta menyesuaikan keterampilan ini menjadi semakin efektif dalam pembelajaran. • Strategi metakognitif sangat penting untuk menentukan keefektifan pembelajaran, karena memungkinkan siswa merencanakan strategi, kemudian melakukan pemantauan serta mengendalikan dan melakukan evaluasi pembelajaran. KONSTRUKTIVISME • Teori belajar konstruktivisme adalah teori belajar yang mengedepankan kegiatan mencipta serta membangun dari sesuatu yang telah dipelajari. Kegiatan membangun (konstruktif) dapat memacu siswa untuk selalu aktif, sehingga kecerdasannya akan turut meningkat. • Aliran ini lebih menekankan bagaimana siswa belajar bukan bagaimana guru mengajar. Sebagai fasilitator guru bertanggung jawab terhadap kegiatan pembelajaran di kelas. Diantara tanggung jawab guru dalam pembelajaran adalah menstimulasi dan memotivasi siswa. OBSERVATIONAL LEARNING (Humanisme) • Menurut Albert Bandura, sebagian besar perilaku manusia dipelajari secara observatif lewat modeling, sehingga dengan melihat bagaimana orang lain berperilaku, maka akan muncul konsep baru yang dipercaya menjadi cara bertindak yang tepat.Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi: perhatian, memori, dan motivasi. TAHAPAN • Perhatian Anak harus memberikan atensi atau perhatian. Apapun yang mengalihkan perhatian akan berdampak buruk pada proses pembelajaran sosial. • Retensi Kemampuan untuk menyimpan informasi juga penting. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap hal ini, utamanya adalah kemampuan untuk menyerap hal-hal baru. • Reproduksi Setelah memberikan perhatian kemudian menyimpannya, tiba saatnya untuk melakukan tindakan yang telah dipelajari. Inilah peran penting dari latihan, sehingga perilaku akan semakin terasah. • Motivasi motivasi untuk meniru perilaku yang telah dilihat. Konsep pemberian hadiah atau hukuman bisa menjadi cara menggali motivasi. SELF REGULATED LEARNING • Self- regulated learning adalah suatu kemampuan dimana seseorang dapat mengaktifkan dan mendorong pemikiran (kognisi), perasaan (afeksi), dan tindakan (aksi) yang telah direncanakan secara sistematis dan berulang yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan dalam belajarnya. • Self regulated learning merupakan karakteristik belajar peserta didik yang telah diyakini ahli-ahli psikologi, yang telah mengakomodasikan pandangan tentang peserta didik yang bertanggung jawab terhadap belajar sendiri, aktif dalam belajar, dalam upaya meningkatkan prestasi belajarnya. 4 Prinsip Self Regulated Learning • 1) mempersiapkan lingkungan belajar, • 2) mengorganisasi materi, • 3) Memonitoring kemajuan, • 4) melakukan evaluasi kinerja terhadap proses belajar. TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT