OLEH:
KELOMPOK 5
JURUSAN FARMASI
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena atas limpahan
dan Karagenan”
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan telah memberikan
AkhirNya, bagai pepatah : Tiada gading yang tak retak , demikian juga dalam
penyusunan makalah ini, mungkin masih terdapat banyak kekurangan atau kesalahan
disana sini. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca makalah ini sangat kami
harapkan untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
serat yang dapat membantu proses pencernaan makanan dalam tubuh. Serat
sendiri banyak terdapat pada buah dan sayuran. Tetapi tidak semua kalangan
masyarakat menyukai sayuran ataupun buah. Oleh karena itu, agar sangat
cocok sebagai pengganti kebutuhan akan serat bagi mereka yang tidak
agar-agar mudah dibuat dan mudah dipadukan dengan berbagai macam bahan
yang tidak mengurangi cita rasa atau manfaat dari agar-agar tersebut. Rasa
alternative untuk anak yang sehat dibandingkan dengan makanan siap saji yang
kurang sehat. Warna yang cantik dari produk agar-agar pun dapat menarik minat
konsumen.
1
Agar-agar, agar atau agarosa adalah zat yang biasanya berupa gel yang
diolah dari rumput laut atau alga. Di Jepang dikenal dengan nama kanten dan
oleh orang Sunda disebut lengkong. Jenis rumput laut yang biasa diolah untuk
yang mengisi dinding sel rumput laut. Ia tergolong kelompok pektin dan
Gel terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan
akibat perbedaan tegangan antara dua kutub. Kepadatan gel agar-agar juga
cukup kuat untuk menyangga tumbuhan kecil sehingga sangat sering dipakai
bertekstur 'kenyal'. Sifat ini menarik secara inderawi sehingga banyak olahan
2
makanan melibatkan agar-agar: pengental sup, puding (jelly), campuran es krim,
karena mengandung serat (fiber) lunak yang tinggi dan kalori yang rendah.
tumbuh untuk kultur jaringan tumbuhan dan biakan mikroba, dan juga sebagai
dikemas dalam bentuk bubuk) dikenal sebagai agar atau agarosa saja.
3
2.8 Manfat Agar-Agar
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A) AGAR-AGAR
suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar yang terbuat
dari rumput laut dapat dibentuk sebagai bubuk dan diperjualbelikan. Gel
terbentuk karena pada saat dipanaskan di air, molekul agar-agar dan air
Sifat yang paling menonjol dari agar-agar adalah memiliki daya gelasi
(membentuk gel), viskositas (kental), setting point (suhu pembentukan gel) dan
melting point (suhu mencairnya gel) yang sangat menguntungkan untuk dipakai
pada dunia industri pangan maupun non pangan. Agar-agar dengan kemurnian
5
tinggi tidak akan larut pada air bersuhu 250C, tetapi larut di dalam air panas.
Pada suhu 32-390C, agar-agar akan berbentuk padatan yang tidak akan
compressus (Ag).
6
Pembuatan agar-agar secara komersial adalah dengan cara
thawing. Mula-mula rumput laut direndam dan dicuci dengan air tawar dan
diekstrak dengan air mendidih. Kalsium hipoklorit atau sodium bisulfit digunakan
disaring dalam keadaan panas dan residu diekstrak lagi satu atau dua kali.
Kandugan agar Gracilaria sp. Beragam tergantung pada jenis dan lokasi
Air : 16-20%
Protein : 2,3-5,9%
7
Lemak : 0,3-0,5%
Karbohidrat : 67,8-76,1%
Serat : 0,9-3,1%
Abu : 3,4-3,6%
Mineral Lainnya : kalsium ,fosfor, zat besi, natrium, kalium, sulfur, dan
lain-lain.
diuraikan dibawah ini dan hasil akhirnya berupa tepung, batangan, atau
berikut.
Rumput laut dicuci dengan air tawar sampai bersih. Kotoran yang
menempel seperti pasir, karang, lumpur, dan rumput laut jenis lain
dihilangkan.
8
Perendaman dilakukan agar rumput laut menjadi lunak, sehingga
laut direndam dalam air murni sebanyak 20 kali berat rumput laut selama
jam, rumput laut dicuci kembali selama 3 jam untuk menghilangkan bau
kaporit. Rumput laut yang telah bersih dan pucat dikeringkan selama 2
hari, sampai tahap ini rumput laut dapat disimpan lebih dulu bila tidak
segera diolah.
C Pelembutan
% dan Hypnea 25 %. Bila tidak ada asam sulfat dapat digunakan asam
asetat, asam sitrat, buah asam atau daun asam. Oleh karena asam sulfat
D Pemasakan
Rumput laut dimasak dalam air sebanyak 40 kali berat rumput laut.
9
memperoleh pH 6 – 7. Bila > 7, pH nya diturunkan dengan penambahan
tepung
Pengepakan
kertas glasin yang dilapisi lilin atau dapat juga dimasukkan plastik
10
2.8 Manfaat Agar-Agar
B) KARAGEAN
11
2.9 Pengertian Karagenan
digunakan dalam industry makanan untuk pembuatan kue, roti, makroni, jam,
jelly, sari buah, bir, es krim, dan gel pelapis produk daging. 9 Dalam industri
farmasi banyak dimanfaatkan untuk pasta gigi dan obat - obatan. Selain itu
garam kalsium.
iniakan terputus pda larutan asam, tetapi setelah gel terbentuk, kargenan
12
ini akan resisten terhadap degradasi. Kappa karagenan membentuk gel
paling stabil setelah iota karagenan pada larutan asam, tetapi pada
Iota Karagenan
b. Larut dalam air panas, Natrium karagenan iota larut dalam air dingin dan
air panas.
pelelehan.
e. Gel bening
Kappa Karagenan
13
a. Larut dalam air panas
pelelehan.
c. Kuat, gel padat, beberapa ikatan dengan ion K+ dan Ca++ menyebabkan
Lambda Karagenan
b. Larut sebagian dalam air dingin, dan larut dengan baik dalam air panas.
pembekuan
14
i. Larut dalam larutan garam 5%, baik dingin maupun panas
j. Diperkirakan mengandung 35% ester sulfat dan sedikit atau bahkan tidak
a. Kelarutan
karagenan kappa dan iota dapat larut dalam air dingin. Karagenan
jenis hidrat karagenan pada temperatur tinggi, karagenan jenis iota dan
b. Kestabilan Asam
15
rendah. Untuk mencegah terjadinya autohidrolisis, karagenan didinginkan
bagian akhir proses untuk mencegah degradasi kelebihan asam, dan jika
pangan lainnya seperti garam dan gula. Dalam proses kontinu, waktu
c. Karakteristik Gel
membentuk gel. Komposisi ionic dari system pangan adalah penting untuk
16
utilisasi karagenan. Misalnya, karagenan kappa lebih memilih ion kalium
kekokohan gel sebagai gel yang sedikit rapuh. Karagenan iota memilih ion
lembut elastic.
membentuk gel. Komposisi ionic dari system pangan adalah penting untuk
kekokohan gel sebagai gel yang sedikit rapuh. Karagenan iota memilih ion
lembut elastic.
a. Rumput laut direndam dalam air tawar selama 12-24 jam, kemudian
17
b. Setelah bersih rumput laut direbus dalam air dengan perbandingan rumput
laut dengan air sebesan 1:15, pada suhu 120 oC selama 15 menit.
dilakukan perebusan ulang tanpa tekanan pada suhu 100°C selama 2-3
jam.
c. Rumput laut yang lunak dihancurkan dengan blender dan ditambahkan air
kasa halus.
Endapan bercampur alkohol disaring dengan kain kasa. Hasil saringan ini
berupa karagenan basah. Filtrat yang beku dicairkan dahulu untuk selanjutnya
18
BAB III
3.1. Kesimpulan
serat yang dapat membantu proses pencernaan makanan dalam tubuh. Serat
sendiri banyak terdapat pada buah dan sayuran. Tetapi tidak semua kalangan
masyarakat menyukai sayuran ataupun buah. Oleh karena itu, agar sangat
cocok sebagai pengganti kebutuhan akan serat bagi mereka yang tidak
19
Karagenan merupakan senyawa yang termasuk kelompok polisakarida
magnesium, dan kalsium yang dapat terikat pada gugus ester sulfat dari
pada sediaan makanan, sediaan farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat
gel, pengental atau penstabil. Karagenan mempunyai tiga macam, yaitu Iota
dikembangkan. Umumnya prosedur ini terdiri atas tiga tahapan kerja yaitu;
dan daya larut karagenan dalam air dipengaruhi oleh temperatur dan waktu
proses bergabungnya seluruh fraksi karagenan dari rumput laut dengan fraksi air
3.2. Saran
tersebut.
produktivitas tanah.
20
Pada saat penyaringan perlu diperhatikan agar filtrat yang dihasilkan
murni dan bebas dari impuritas, dan perlu dilakukan pengujian terhadap
21
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, J T., Zatnika, A., Heri Purwoto, dan Istini, S., (2006). Rumput Laut.
Jakarta :Penerbit Penebar Swadaya.
Kadi, A. 2004. Potensi Rumput Laut Dibeberapa Perairan Pantai Indonesia : 4, 13.
Tri Yuni Hendrawati. 2016. Pengolahan Rumput Laut Dan Kelayakan Industrinya, 1
ed. UMJPress.