Anda di halaman 1dari 11

NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG BERDASARKAN

PANCASILA

Disusun Oleh :

Nama : Sherlly Ameilia Sephianti

Nim : 122020030028

Kelas :A

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, salawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pancasila dengan judul “Nilai-Nilai dalam
Pendidikan Karakter Bangsa yang Berdasarkan Pancasila”.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.

Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Kudus, 26 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI
COVER 1

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. LATAR BELAKANG 4

B. RUMUSAN MASALAH 6

C. TUJUAN 6

BAB II PEMBAHASAN 7

1. KONSEP DASAR PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG BERDASARKAN


PANCASILA 7

2. NILAI-NILAI PANCASILA MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA


8

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG


BERLANDASKAN PANCASILA 9

BAB II PEMBAHASAN 10

A. KESIMPULAN 10

B. SARAN 10

DAFTAR PUSTAKA 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas manusia, setiap bangsa di dunia
selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikannya, yang pada akhirnya untuk
meningkatkan kualitas bangsa. Maju dan tidaknya suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas
tingkat pendidikan warganegaranya. Pendidikan yang bermutu tidak hanya diukur dari aspek
kognitif tetapi pendidikan yang memadukan seluruh potensi manusia menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotorik. Selain pendidikan yang berkualitas eksistensi suatu bangsa juga
sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Bangsa yang memiliki karakter kuat yang
mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-
bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa bangsa yang berkarakter adalah suatu keharusan.
Bangsa yang baik adalah bangsa yang mampu mempertahankan budayanya sehingga mampu
dibedakan dengan bangsa lain. Mempertahankan budaya bangsa di tengah gempuran budaya
asing merupakan hal yang tidak mudah.

Sekolah bukanlah satu-satunya lembaga yang harus bertanggung jawab terhadap


pembentukan karakter. Walaupun seringkali guru dan lembaga sekolah yang dipersalahkan
dan dipermasalahkan setiap kali terjadi kasus yang menimpa peserta didik. Mulai dari sekedar
menyorot ketidakseriusan guru dalam mendidik dan krisis keteladanan guru, mempersoalkan
kurikulum, sampai kepada mempermasalahkan perlu tidaknya pendidikan budi pekerti dan
pendidikan karakter dihidupkan kembali atau menambah jumlah pelajaran agama di samping
pelajaran PPKn dan moral Pancasila yang semakin kehilangan orientasinya (Sugiyanto, tanpa
tahun: 4). Namun walaupun bukan satu-satunya lembaga yang harus disalahkan, sistem
pendidikan dan pembelajaran memang banyak mendapatkan kritik. Pendidikan kita dinilai
terlalu menonjolkan sisi kognisi tetapi kurang dalam hal emosi dan moral. Sebagian bahkan
menilai pendidikan Indonesia terkesan mekanistik, full hafalan dan mematikan kreativitas
peserta didik. Kondisi ini mencemaskan berbagai fihak, apalagi dengan melihat pendapat
Thomas Lickona (1992) dalam Eva Imania Eliasa (tanpa tahun:3) bahwa terdapat sepuluh

4
tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa yaitu: (1)
Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2) Ketidakjujuran yang membudaya, (3)
Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan figur pemimpin, (4)
Pengaruh teman sebaya terhadap tindakan kekerasan, (5) Meningkatnya kecurigaan dan
kebencian, (6) Penggunaan bahasa yang buruk, (7) Penurunan etos kerja, (8) Menurunnya rasa
tanggung jawab individu dan warga negara, (9) Meningkatnya perilaku merusak diri, (10)
Semakin kaburnya pedoman moral(Lickona dalam Eliasa).

Salah satu permasalahan saat ini yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah mulai
lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Memasuki zaman baru
atau era globalisasi, kehidupan masyarakat Indonesia telah banyak mangalami perubahan. Era
globalisasi banyak mendatangkan budaya luar yang masuk ke Indonesia. Serta, kurangnya
pemahaman masyarakat tentang arti dari Pancasila yang sebenarnya dan mereka hanya
menganggap Pancasila hanya sebagai simbol negara. Hal ini menyebabkan lunturnya nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Lunturnya nilai-nilai Pancasila didalam jiwa masyarakat Indonesia, disebabkan oleh


banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia. Masuknya kebudayaan asing ke
Indonesia mengakibatkan masyarakat meniru  perilaku orang-orang barat. Serta banyaknya
masyarakat yang masih menganggap Pancasila hanya sebagai dasar negara, karena kurangnya
pemahaman tentang penjabaran dari setiap sila dari Pancasila.

Lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia menimbulkan


dampak yang terjadi seperti, banyaknya generasi muda yang meniru cara berpakaian orang-
orang di negara lain. Pakaian yang tidak sopan dan menyimpang dari norma Pancasila, makin
maraknya tindakan kriminal seperti pengeboman, pemerkosaan, dan KKN. Tidak hanya itu
dampak lain yang ditimbulkan karena lunturnya nilai-nilai Pancasila yakni, maraknya
generasi muda bangsa yang terjerat kasus narkoba, seks bebas, bahkan terkena AIDS, serta
banyak terjadi aksi-aksi anarkis yang ditujukan oleh sekelompok agama tertentu yang diduga
dilakukan oleh Ormas keagamaan tertentu.

5
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep dasar pendidikan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila?


2. Apa saja nilai-nilai pancasila membentuk pendidikan karakter bangsa?
3. Apa kelebihan dan kekurangan pendidikan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila?

C. TUJUAN

1. Mengetahui konsep dasar pendidikan karakter bangsa yang berdasarkan Pancasila.


2. Mengetahui nilai-nilai pancasila membentuk pendidikan karakter bangsa.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pendidikan karakter bangsa yang berlandaskan
Pancasila.

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. KONSEP DASAR PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG BERDASARKAN


PANCASILA

Pendidikan Pancasila adalah pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap dan
perilaku positif manusia atau mahasiswa sesuai dengan  nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang dimana pada masanya nanti bibit ini
akan melahirkan pemimpin dunia, karena itulah diperlukan pendidikan Pancasila yang akan
menunjang sosok pribadi mahasiswa. Tujuan pendidikan Pancasila adalah mewujudkan warga
negara sadar bela negara yang berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam kehidupan bangsa, yang sesuai dengan
nilai-nilai moral dalam sila pada Pancasila.

Salah satu ciri utama pendidikan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila ini adalah,
pendidikan berbasis karakter dan moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan
Pancasilalah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara yang lebih
bertanggung jawab dan bermoral. Pendidikan Pancasila mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa.

Pemerintah harus lebih memaksimalkan kembali pendidikan karakter bangsa yang


berlandaskan Pancasila disetiap sekolah sejak sekolah dasar, sekolah menengah, dan bahkan
perguruan tinggi. Pembelajaran Pancasila di sekolah dasar sangat penting artinya, karena
merupakan proses awal dalam rangka pengembangan karakter manusia selanjutnya, dan
Pancasila merupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia, yang mengandung nilai-nilai luhur
dan ajaran moralitas. Pendidikan Pancasila yang diberikan pada siswa di sekolah menengah
juga sama pentingnya, mengingat bahwa teknologi yang semakin hari semakin terus
berkembang pesat, mengakibatkan para penerus bangsa lupa akan pentingnya Pancasila dalam
kehidupan mereka. Perguruan tinggi juga sangat penting diajarkan pendidikan Pancasila
karena mahasiswa adalah bibit bangsa dan masa depan bangsa, maka dengan menerapkan
Pancasila, warga negara Indonesia diharapkan mampu memahami, menganalisis, dan
menjawab masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara

7
konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan
dalam pembukaan UUD 1945.

2. NILAI-NILAI PANCASILA MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA

Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa perlu diimplementasikan untuk


membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun. Pancasila merupakan refleksi kritis
dan rasional sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk
mendapatkan pokok-pokok pengertiannya secara mendasar dan menyeluruh. Pancasila
sebagai ideologi baik dalam pengertian ideologi negara atau ideologi bangsa masih
dipertahankan. Namun, seiring kesalahan tafsir bahwa Pancasila dipergunakan untuk
memperkuat otoritarianisme negara. Salah satu ciri kekuasaan yang otoriter di manapun
adalah selalu menganggap ideologi sebagai maha penting yang berhubungan erat dengan
stabilitas atau kohesi sosial.

Oleh karena itu pendidikan karakter bertujuan mengembangkan nilai-nilai yang


membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila yang meliputi:
1. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik, berpikiran baik dan
berprilaku baik.
2. Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila
3. Mengembangkan potensi warga negara agar memiliki sikap percaya diri, bangga pada bangsa
dan negaranya serta mencintai umat manusia.

Selama ini nilai-nilai dan prinsip-prinsip UUD 1945 dan Pancasila telah diwariskan dan
telah menjadi kesepakatan seluruh rakyat seperti Proklamasi Kemerdekaan, lima sila dalam
Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam pembukaan UUD
1945. Sementara prinsip-prinsip penjelmaan Pancasila yang tercantum dalam UUD 1945
mengenai negara kesatuan yang berbentuk republik, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
sistem Bhineka Tunggal Ika, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah, sistem
ekonomi sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan, sistem pembelaan negara
berdasarkan hak dan kewajiban semua warga negara, pemerintahan presidentil dan
pengawasan oleh DPR.

8
Melihat nilai-nilai dan prinsip-prinsip UUD 1945tersebut, maka pendidikan karakter
yang dikembangkan memang mengarah kepada nilai dan prinsip tersebut yang intinya untuk
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.

3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG


BERLANDASKAN PANCASILA

Penerapan pendidikan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila memiliki banyak


kelebihan, antara lain :

(1) Pendidikan Pancasila memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia,

(2) Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelebihan-kelebihan tersebut tentu sangat penting dalam membentuk
moral peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Meskipun memiliki banyak kelebihan, tetapi pendidikan Pancasila juga memiliki


kelemahan, salah satunya adalah pendidikan Pancasila tidak dapat diterapkan oleh negara lain
selain Indonesia. Hal ini karena Pancasila adalah hasil pemikiran dari para pendiri bangsa
Indonesia, sehingga negara lain dilarang untuk menggunakannya. Hal ini tentu
mengecewakan negara lain yang ingin menerapkan pendidikan berbasis Pancasila, karena
pendidikan Pancasila sejalan dengan tujuan Pendidikan.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Degradasi karakter muncul karena adanya contoh kurang baik dari orang yang lebih
dewasa seperti guru, orang tua dan lainnya. Misalnya budaya buang sampah
sembarangan, budaya terlambat, budaya tidak sabaran dan budaya merokok.

2. Pendidikan karakter adalah usaha menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik


(habituation) sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-
nilai yang telah menjadi kepribadiannya bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang
benar dan mana yang salah.

3. Nilai materiil Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila merupakan pengikat sekaligus pendorong dalam usaha menegakkan
dan memperjuangkan kemerdekaan sehingga menjadi bukti bahwa Pancasila sesuai
dengan kepribadian dan keinginan bangsa Indonesia.

B. SARAN

1. Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dapat ditanamkan kepada peserta didik bukan
melalui hapalan tetapi tindakan. Aplikasi sila-sila dalam Pancasila dapat disisipkan pada
saat pembelajaran, tidak hanya pada mata pelajaran PKn tetapi mata pelajaran yang
lainnya.

2. Dalam pendidikan karakter yang penting bukan apa yang ditulis guru dalam RPP tapi apa
yang dilakukan dan dicontohkan guru ke peserta didik.

3. Guru dapat mengacu kepada pendidikan Ki Hajar Dewantara dan dapat menjadi contoh
yang langsung dapat ditiru oleh peserta didik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fatmawati, and Yani, Fitri (2017) NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA


YANG BERDASDARKAN PANCASILA DAN UUD 1945.
Maftuhatur Rizqiyah.2019 PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA YANG BERLANDASKAN
PANCASILA.
Samani, Muchlas, dan Hariyanto. KONSEP DAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER.Bandung:
Rosda, 2017.
Eliasa, Eva Imania. Peran Bimbingan Konseling dalam Pendidikan Karakter Siswa (Kajian
Psikologis Berdasarkan Teori Sistem Ekologis). Yogyakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan dan
Bimbingan Universitas Negeri Yogyakarta, tanpa tahun.

11

Anda mungkin juga menyukai