Nilai Nilai Dalam Pendidikan Karakter
Nilai Nilai Dalam Pendidikan Karakter
PANCASILA
Disusun Oleh :
Nim : 122020030028
Kelas :A
FAKULTAS KESEHATAN
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, salawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pancasila dengan judul “Nilai-Nilai dalam
Pendidikan Karakter Bangsa yang Berdasarkan Pancasila”.
Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karenanya, diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di
masa mendatang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. RUMUSAN MASALAH 6
C. TUJUAN 6
BAB II PEMBAHASAN 7
BAB II PEMBAHASAN 10
A. KESIMPULAN 10
B. SARAN 10
DAFTAR PUSTAKA 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas manusia, setiap bangsa di dunia
selalu berupaya untuk meningkatkan mutu pendidikannya, yang pada akhirnya untuk
meningkatkan kualitas bangsa. Maju dan tidaknya suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas
tingkat pendidikan warganegaranya. Pendidikan yang bermutu tidak hanya diukur dari aspek
kognitif tetapi pendidikan yang memadukan seluruh potensi manusia menyangkut kognitif,
afektif dan psikomotorik. Selain pendidikan yang berkualitas eksistensi suatu bangsa juga
sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Bangsa yang memiliki karakter kuat yang
mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-
bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa bangsa yang berkarakter adalah suatu keharusan.
Bangsa yang baik adalah bangsa yang mampu mempertahankan budayanya sehingga mampu
dibedakan dengan bangsa lain. Mempertahankan budaya bangsa di tengah gempuran budaya
asing merupakan hal yang tidak mudah.
4
tanda perilaku manusia yang menunjukkan arah kehancuran suatu bangsa yaitu: (1)
Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2) Ketidakjujuran yang membudaya, (3)
Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orang tua, guru, dan figur pemimpin, (4)
Pengaruh teman sebaya terhadap tindakan kekerasan, (5) Meningkatnya kecurigaan dan
kebencian, (6) Penggunaan bahasa yang buruk, (7) Penurunan etos kerja, (8) Menurunnya rasa
tanggung jawab individu dan warga negara, (9) Meningkatnya perilaku merusak diri, (10)
Semakin kaburnya pedoman moral(Lickona dalam Eliasa).
Salah satu permasalahan saat ini yang terjadi pada masyarakat Indonesia adalah mulai
lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Memasuki zaman baru
atau era globalisasi, kehidupan masyarakat Indonesia telah banyak mangalami perubahan. Era
globalisasi banyak mendatangkan budaya luar yang masuk ke Indonesia. Serta, kurangnya
pemahaman masyarakat tentang arti dari Pancasila yang sebenarnya dan mereka hanya
menganggap Pancasila hanya sebagai simbol negara. Hal ini menyebabkan lunturnya nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
5
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan Pancasila adalah pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap dan
perilaku positif manusia atau mahasiswa sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Mahasiswa adalah bibit unggul bangsa yang dimana pada masanya nanti bibit ini
akan melahirkan pemimpin dunia, karena itulah diperlukan pendidikan Pancasila yang akan
menunjang sosok pribadi mahasiswa. Tujuan pendidikan Pancasila adalah mewujudkan warga
negara sadar bela negara yang berlandaskan pemahaman politik kebangsaan, dan kepekaan
mengembangkan jati diri dan moral bangsa dalam kehidupan bangsa, yang sesuai dengan
nilai-nilai moral dalam sila pada Pancasila.
Salah satu ciri utama pendidikan karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila ini adalah,
pendidikan berbasis karakter dan moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pendidikan
Pancasilalah yang mengajarkan bagaimana seseorang menjadi warga negara yang lebih
bertanggung jawab dan bermoral. Pendidikan Pancasila mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa.
7
konsisten dan berkesinambungan dengan cita-cita dan tujuan nasional seperti yang digariskan
dalam pembukaan UUD 1945.
Selama ini nilai-nilai dan prinsip-prinsip UUD 1945 dan Pancasila telah diwariskan dan
telah menjadi kesepakatan seluruh rakyat seperti Proklamasi Kemerdekaan, lima sila dalam
Pancasila, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercermin dalam pembukaan UUD
1945. Sementara prinsip-prinsip penjelmaan Pancasila yang tercantum dalam UUD 1945
mengenai negara kesatuan yang berbentuk republik, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
sistem Bhineka Tunggal Ika, kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah, sistem
ekonomi sebagai usaha bersama atas dasar kekeluargaan, sistem pembelaan negara
berdasarkan hak dan kewajiban semua warga negara, pemerintahan presidentil dan
pengawasan oleh DPR.
8
Melihat nilai-nilai dan prinsip-prinsip UUD 1945tersebut, maka pendidikan karakter
yang dikembangkan memang mengarah kepada nilai dan prinsip tersebut yang intinya untuk
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
(1) Pendidikan Pancasila memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai
budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia,
(2) Pendidikan Pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari. Kelebihan-kelebihan tersebut tentu sangat penting dalam membentuk
moral peserta didik yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Degradasi karakter muncul karena adanya contoh kurang baik dari orang yang lebih
dewasa seperti guru, orang tua dan lainnya. Misalnya budaya buang sampah
sembarangan, budaya terlambat, budaya tidak sabaran dan budaya merokok.
3. Nilai materiil Pancasila merupakan sumber kekuatan bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila merupakan pengikat sekaligus pendorong dalam usaha menegakkan
dan memperjuangkan kemerdekaan sehingga menjadi bukti bahwa Pancasila sesuai
dengan kepribadian dan keinginan bangsa Indonesia.
B. SARAN
1. Nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dapat ditanamkan kepada peserta didik bukan
melalui hapalan tetapi tindakan. Aplikasi sila-sila dalam Pancasila dapat disisipkan pada
saat pembelajaran, tidak hanya pada mata pelajaran PKn tetapi mata pelajaran yang
lainnya.
2. Dalam pendidikan karakter yang penting bukan apa yang ditulis guru dalam RPP tapi apa
yang dilakukan dan dicontohkan guru ke peserta didik.
3. Guru dapat mengacu kepada pendidikan Ki Hajar Dewantara dan dapat menjadi contoh
yang langsung dapat ditiru oleh peserta didik.
10
DAFTAR PUSTAKA
11