Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizka Maulida Putri

Nim : 2017202137
Kelas : 4 PS C
Tugas Akuntansi Bank Syariah

PSAK AKUNTANSI MUSYAROKAH


1. Pengertian Musyarakah
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-
masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko berdasarkan porsi kontribusi dana.
2. Jenis-jenis Musyarakah
a. Musyarakah permanen = bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan
Jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
b. Musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) = bagian dana mitra akan dialihkan
secara bertahap kepada mitra lainnya sehingga bagian dananya akan menurun dan
pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.
Mitra aktif => mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola sendiri atau
menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut.
Mitra pasif => mitra yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah.
3. Karakteristik
Para mitra (syarik) bersama-sama menyediakan dana untuk mendanai suatu usaha tertentu
dalam musyarakah, baik usaha yang sudah berjalan maupun yang baru. Selanjutnya mitra
dapat mengembalikan dana tersebut dan bagi hasil yang telah disepakati nisbahnya secara
bertahap atau sekaligus kepada mitra lain. Investasi musyarakah dapat berbentuk kas,
setara kas, atau aset non kas.
Keuntungan usaha dibagi secara proporsional sesuai dengan dana yang disetorkan atau
sesuai nisbah yang disepakati oleh para mitra. Rugi dibebankan secara proporsional
sesuai dengan dana yang disetorkan. Jika salah satu mitra memberikan kontribusi atau
nilai lebih dari mitra lainnya (dapat memperoleh keuntungan lebih besar untuk dirinya).
Porsi jumlah bagi hasil untuk para mitra ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati
dari hasil usaha yang diperoleh selama periode akad, bukan dari jumlah investasi yang
disalurkan. Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait
dengan investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri.
4. Akun Pada Akuntansi Mitra Pasif
A. Akun Laporan Posisi Keuangan (neraca)
a) Investasi Musyarakah
b) Keuntungan Musyarakah Tangguhan
c) Cadangan penyisihan kerugian investasi
d) Piutang Jatuh Tempo Pengelola Dana (Piutang Mitra Aktif)
e) Piutang Pendapatan Bagi Hasil
f) Akumulasi Penurunan Nilai (Penyusutan) Aset Musyarakah
B. Akun Laporan Laba Rugi
a) Kerugian penyerahan aset musyarakah
b) Keuntungan penyerahan aset musyarakah
c) Pendapatan Bagi Hasil Investasi Musyarakah
d) Beban akad musyarakah
e) Kerugian Musyarakah
f) Beban Penyusutan (penurunan) Aset Musyarakah
g) Keuntungan Pengembalian Aset Musyarakah (modal non kas)
h) Kerugian Pengembalian Aset Musyarakah (modal non kas)

5. Investasi Musyarakah
diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset non kas kepada mitra aktif.
 Pengukuran :
kas => dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan; dan
aset non kas => dinilai sebesar nilai wajar
-selisih dengan nilai tercatatnya => diakui : i. “keuntungan tangguhan” dan
diamortisasi selama masa akad; atau ii. kerugian pada saat terjadinya.
 Nilai tercatat > nilai wajar => Kerugian Nilai tercatat / buku
 Nilai tercatat < nilai wajar => Keuntungan tangguhan (diamortisasi selama jangka
waktu akad.
“Investasi musyarakah non kas” dengan nilai wajar => akan berkurang nilainya sebesar
beban penyusutan atas aset yang diserahkan dikurangi dengan amortisasi keuntungan
tangguhan.
Biaya akad musyarakah = tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali
ada persetujuan dari seluruh mitra.
Musyarakah permanen = dinilai sebesar: jumlah kas dikurangi dengan kerugian (apabila
ada); atau nilai wajar aset non kas dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada).
Musyarakah menurun = dinilai sebesar jumlah kas dikurangi jumlah pengembalian dari
mitra aktif dan pengembalian kerugian (apabila ada). Investasi musyarakah yang belum
dikembalikan oleh mitra aktif diakui sebagai piutang.
Pendapatan usaha investasi = diakui sebagai pendapatan sebesar bagian mitra pasif sesuai
kesepakatan. Kerugian investasi = diakui sesuai dengan porsi dana.
6. Penyajian
Mitra aktif menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan
keuangan sebagai berikut:
a. Aset musyarakah kas atau aset nonkas yang diterima dari mitra pasif;
b. Dana musyarakah disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer untuk aset
musyarakah yang diterima dari mitra pasif; dan
c. Selisih penilaian aset musyarakah, bila ada, disajikan sebagai unsur ekuitas.
Mitra pasif menyajikan hal-hal yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan
keuangan sebagai berikut:
a. Investasi musyarakah untuk kas atau aset nonkas yang diserahkan kepada mitra aktif
b. Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai
wajar disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah.

7. Pengungkapan
Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah, tetapi tidak terbatas,
pada:
a. Isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha,
aktivitas usaha musyarakah, dan lain-lain
b. Pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan
c. Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101: Penyajian laporan Keuangan
Syariah.

Anda mungkin juga menyukai