Anda di halaman 1dari 9

Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 1

MINGGU KE – 1

PENGANTAR
KOMUNIKASI ARSITEKTUR

Komunikasi diambil dari bahasa Inggris ‘communicate’ yang berarti menceritakan


atau menyampaikan, bisa pula berarti ‘berhubungan dengan’. Sedangkan
‘communication’ sebagai bentuk kata benda dari ‘communicate’ berarti hubungan,
kabar, atau pengumuman, pemberitahuan, bisa pula berarti lalu-lintas.

Komunikasi merupakan kata yang sering terdengar sehari-hari dan juga


dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Komunikasi adalah kegiatan sehari-
hari yang dilakukan oleh manusia. Hal ini disebabkan manusia sebagai makhluk
sosial membutuhkan komunikasi dengan sesamanya. Tanpa adanya komunikasi
dapat dipastikan manusia akan berubah dari sifatnya sebagai manusia (gila, stress,
dsb). Proses komunikasi dengan sesamanya dilakukan manusia dengan berbagai
cara, seperti penyampaian pesan, gagasan, pendapat, pemikiran, maupun luapan
emosi. Prosesnya pun dilakukan secara langsung ataupun dengan menggunakan
berbagai media / alat komunikasi.

Sebagai makhluk sosial, manusia dikaruniai oleh Tuhan dengan berbagai perangkat
komunikasi canggih yang tidak dimiliki oleh makhluk yang lain. Sebagai contoh,
manusia dapat berbicara dengan sesamanya dengan menggunakan lidah, pita
suara, bahasa yang beraneka-ragam, dan lebih dari itu, manusia menciptakan
berbagai alat komunikasinya sendiri – hal yang bisa dilakukan oleh binatang adalah
dengan menggunakan lidahnya. Penelitian menunjukkan bahwa ikan Paus juga
dapat berkomunikasi dengan menggunakan frekuensi suara yang berubah-ubah.
Sehingga pada saat salah satu ikan paus terdampar di pantai, teman-temannya
akan berdatangan untuk menolong – yang akhirnya ikut terdampar juga.

Salah satu hal yang membuat manusia berbeda dari makhluk yang lain adalah
karena manusia memiliki otak yang sangat cerdas. Dengan kemampuan otaknya
ini, manusia dapat menciptakan alat yang dapat dipergunakan untuk mengatasi
kekurangan-kekurangan yang ada dalam dirinya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 2

PRINSIP DASAR KOMUNIKASI


Dalam hubungannya dengan praktik dunia Arsitektur, kegiatan komunikasi
dilaksanakan oleh seorang Arsitek ataupun Biro Konsultan dengan berbagai pihak
yang berkaitan misalnya dengan pemberi tugas (klien), para pemakai (user),
sesama arsitek / perancang, dengan pelaksana pembangunan di lapangan, para
konsultan dari bidang lain, para pemasok bahan bangunan (supplier), dan lain-lain
pihak yang terkait dengan proses perancangan bangunan.

Berbeda dengan komunikasi jurnalistik yang banyak menggunakan media: tulisan


(Koran, majalah) dan media komunikasi elektronik seperti radio (alat komunikasi
lisan) atau televisi dan film (alat komunikasi yang menggunakan bentuk visualisasi
gambar hidup), serta media komunikasi canggih dengan menggunakan jaringan
komputer (internet). Komunikasi dalam konteks Arsitektur adalah komunikasi
dengan memanfaatkan berbagai kemungkinan yang lebih luas dan beragam,
termasuk di antaranya dengan menggunakan media tulisan, gambar sketsa
(freehand sketches), media gambar (grafis), animasi, gambar hidup, maupun
kombinasi atau gabungan antara berbagai media tersebut. Tujuan dari pemanfaatan
media tersebut adalah untuk memberikan gambaran sejelas-jelasnya tentang
gagasan perancang sesuai dengan yang diminta oleh pemberi tugas.

Penggunaan berbagai media tadi tentu harus diselaraskan dengan tujuan yang
ingin dicapai oleh si perancang. Sebagai contoh: Penggunaan media sketsa
biasanya diperlukan pada saat si perancang membutuhkan solusi yang tepat dalam
waktu yang relatif singkat. Meskipun dewasa ini dimungkinkan untuk menghasilkan
gambar dengan media audio visual, atau animasi 3D, namun kecermatan dalam
memilih media apa untuk tujuan apa, menjadi sebuah ciri kematangan pengambilan
keputusan. Dengan demikian, gagasan si perancang dapat disampaikan dengan
cara yang tepat.

Arsitek dalam pekerjaannya sebagai seorang perancang, berada dalam situasi yang
dituntut untuk berpikir secara kreatif dalam upayanya untuk mewujudkan rancangan
yang di masa kini dan masa yang akan datang dapat mewadahi kebutuhan
masyarakat akan sebuah lingkungan binaan. Perancangan dalam konteks Arsitektur
merupakan sebuah proses pemecahan masalah di masyarakat yang sifatnya
kompleks, saling terkait, dan menyeluruh. Hal ini harus dapat dimengerti oleh
berbagai pihak yang terlibat sehingga ada kesepahaman dalam melihat
kemungkinan solusinya. Komunikasi grafis dengan menggunakan media sketsa,

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 3

gambar dua dimensi, gambar tiga dimensi, foto-foto, gambar bergerak, animasi,
serta penjelasan-penjelasannya, merupakan media yang efektif untuk
menyampaikan gagasan-gagasan perancang kepada pihak lain.

Dalam proses komunikasi, kenyataan menunjukkan bahwa hasil pemahaman orang


terhadap pesan yang disampaikan secara grafis jauh lebih baik daripada
penyampaian pesan secara lisan atau tertulis. Pesan yang disampaikan dengan
menggunakan komunikasi tulisan paling banyak hanya akan ditangkap orang
sekitar 15 persen saja. Sedangkan apabila komunikasi yang disampaikan secara
grafis, pesan yang tersaji dapat dipahami oleh orang sampai 70 persen. Persentase
pemahaman ini akan bertambah apabila orang tersebut diajak berkomunikasi
secara 2 arah dalam suatu pembahasan terhadap materi yang disampaikan.
Dengan cara ini pesan dapat dipahami hampir secara keseluruhan (lebih dari 85
persen)

SEJARAH KOMUNIKASI
Pada zaman dahulu kala, manusia berusaha merekam pesan yang ingin mereka
sampaikan dalam bentuk figur yang dipahatkan di dinding-dinding gua tempat
mereka tinggal saat itu. Hal ini dilakukan sebelum ditemukannya bentuk alfabet /
huruf seperti yang kita gunakan saat ini. Bentuk / figur-figur itu mereka pahatkan
dengan harapan bahwa pesan yang ingin mereka sampaikan dapat langsung
terbaca dan dimengerti oleh pembacanya. Sehingga dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sejak awal manusia menyampaikan / mengabadikan pesannya
dengan menggunakan media komunikasi grafis agar dapat lebih mudah dimengerti
dan dipahamai oleh pembacanya.

Tahap selanjutnya adalah komunikasi dengan menggunakan bahasa lambang-


lambang (ikon) seperti yang dapat kita lihat pada tulisan hierogliph pada masyarakat
mesir kuno. Bahasa yang menggunakan lambang-lambang ini lebih kompleks
daripada dengan menggunakan gambar, mengingat pesan yang disampaikan tidak
lagi berupa pesan tunggal seperti yang dilakukan pada masa sebelumnya, akan
tetapi sudah berupa kalimat demi kalimat yang dapat memiliki arti. Bahasa yang
menggunakan lambang tentu menghasilkan gambar yang jumlahnya bisa tidak
terhitung, mengingat masing-masing lambang akan memiliki arti tersendiri.

MENGAPA PERLU TEKNIK KOMUNIKASI ?


Di dalam menjalankan profesi pekerjaannya, seorang arsitek dituntut mempunyai

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 4

kemampuan untuk menciptakan sekaligus "menjual" ide gagasannya, sehingga


seseorang atau instansi yang menjadi partner bisnis ("client")-nya, akan nemahami
ide gagasannya dan akhirnya nemutuskan untuk "membeli" ide gagasan tersebut.

Menurut Mary V. Knackstedt di dalam buku "Marketing and Selling Design Services"
(1993: 134), proses "menjual" suatu ide gagasan desain, akan melalui beberapa
tahap kegiatan, seperti:
- menyusun rencana pemasaran (market plan)
- membuat pertemuan (contacts)
- menggali dan menahani keinginan pemilik (observation and documentation
of need)
- membuat desain (presentation)
- presentasi desain (presentation)
- memperoleh persetujuan dari pemilik proyek (approval) dan
- penelitian kembali terhadap ide gagasan semula (confirmation).

Dengan demikian bagaimana teknik dan strategi menjual ide gagasan yang sering
dipergunakan oleh seorang arsitek atau konsultan perencana ketika memasarkan
ide gagasannya (marketing), bagaimana teknik dan strategi yang sering
dipergunakan oleh seorang arsitek atau konsultan perencana ketika ingin
memperoleh persetujuan (approval) pada tahap penyusunan gambar pra-rancangan
(preliminary design) ataupun tahap pengembangan rancangan (design
development), serta bagaimana teknik dan strategi yang sering dipergunakan oleh
seorang arsitek atau konsultan perencana ketika ide gagasan tersebut sedang
dilaksanakan di lapangan (construction), merupakan permasalahan-permasalahan
pokok yang sering dihadapi oleh seorang arsitek atau konsultan arsitektur.

Seorang arsitek atau sebuah perusahaan konsultan arsitektur adalah seorang atau
sebuah badan yang pekerjaan sehari-harinya adalah memberikan bantuan jasa bagi
masyarakat yang membutuhkannya. Dan ternyata keberhasilannya dalam
memberikan jasa tersebut sangat tergantung pada caranya berkomunikasi dengan
kliennya. Padahal klien seorang arsitek, dapat terdiri dari seorang, sekelompok
orang, sebuah organisasi atau bahkan sebuah negara. Sehingga dengan demikian,
hal tersebut menuntut tata cara tersendiri yang harus dipikirkan secara matang.

Di dalam teknik dan strategi "menjual" ide gagasan, arsitek-arsitek Indonesia sering

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 5

kali kalah bersaing apabila harus berhadapan dengan arsitek-arsitek luar negeri.
Sementara arsitek-arsitek luar negeri dengan teknik presentasi serta dukungan alat-
alat komunikasi yang tepat mampu "menjual" ide gagasannya dengan baik, arsitek-
arsitek Indonesia masih mempergunakan teknik dan strategi menjual dan alat-alat
komunikasi yang masih konvensional.

Di dalam era globalisasi sekarang ini, di mana sekat-sekat pembatas antar negara
menjadi semakin transparan, maka persaingan di dunia arsitektur pun akan menjadi
semakin ketat. Saat ini arsitek dari manca negara dengan leluasa dapat membuka
"praktek" di Indonesia. Kondisi tersebut menuntut kesiapan arsitek-arsitek Indonesia
untuk dapat mengantisipasi perkembangan zaman, dengan mempelajari berbagai
teknik dan strategi "menjual" ide gagasan yang selalu berkembang seiring dengan
perkembangan teknologi.

Ernest Burden dalam buku "Design Presentation" (1992) mengatakan bahwa


ketepatan dalam memilih media komunikasi (media .comparison), ketepatan dalam
memilih jenis dan ukuran gambar (screen format),serta keterampilan dalam
mengatur perabot dan peralatan presentasi (presentation environment) akan sangat
menentukan keberhasilan seorang arsitek atau sebuah konsultan perencana
arsitektur dalam "menjual" gagasan/ide desainnya.

Media atau alat komunikasi yang sering dipergunakan dalam presentasi dan
komunikasi arsitektur, seperti: gambar, foto, komputer dan LCD, slide projection,
OHP, video tape, film, dan maket, mempunyai karakteristik sendiri-sendiri. Dengan
demikian, melalui pemahaman karakteristik masing-masing alat tersebut, maka
dapat ditentukan kapan dan di mana alat tersebut harus dipergunakan.

HAMBATAN DALAM BERKOMUNIKASI


Bill Scott dalam buku "The Skill of Comunicating" (1986) mengatakan bahwa dalam
berkomunikasi, seringkali dijumpai adanya hambatan-hambatan yang disebabkan
oleh hal-hal berikut ini:

1. pendengar mungkin tidak mendengar.

2. pendengar mungkin tidak mengerti apa yang disampaikan oleh pembicara.

3. yang dimengerti mungkin tidak disetujui oleh pendengar (Hal ini dapat terjadi
karena sebab-sebab yang rasional atau karena sebab-sebab yang lain)

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 6

4. pembicara mungkin tidak mendapatkan umpan balik (feed back) dari


pendengarnya.

Pembicara yang kurang berpengalaman ketika berbicara dengan pendengarnya,


seringkali tidak menyadari apa yang dipikirkan oleh pendengarnya. Ia tidak akan
menyadari bahwa sebenarnya pendengarnya sudah bosan dan tidak tertarik lagi
pada topik pembicaraan yang sedang dibicarakan.

Pembicara yang ingin mengatasi hambatan-hambatan tersebut, harus


mengembangkan serangkaian keterampilan dalam berkomunikasi, seperti;
menyusun pesan-pesannya secara sederhana dan nenyampaikan pesan-pesannya
tersebut dengan cara yang begitu jelas. Dengan demikian untuk memperoleh hasil
yang maksimal, diperlukan persiapan dan latihan untuk menyusun struktur
pembicaraannya.

Dari catatan penelitian dapat dikemukakan bahwa perbandingan waktu antara;


waktu yang diperlukan untuk presentasi dengan waktu yang diperlukan untuk
persiapan adalah 1 : 3 atau bahkan 1 : 4, yang artinya untuk suatu presentasi yang
akan berlangsung 30 menit, diperlukan persiapan 3 x 30 menit = 90 menit.

TEKNIK KOMUNIKASI ARSITEKTUR


Secara harfiah, teknik komunikasi arsitektur dapat diartikan sebagai suatu
cara/metode untuk bertukar pikiran atau ide mengenai berbagai hal yang
berhubungan dengan dunia arsitektur, khususnya pada saat ingin memperoleh
proyek ketika ingin meminta persetujuan pada tahap penyusunan gambar desain
maupun ketika gambar desain sedang di laksanakan di lapangan.

Dengan demikian di dalam Teknik Komunikasi Arsitektur akan dipelajari berbagai


macam ketrampilan dalam berkomunikasi dan mempelajari berbagai macam teknik
memilih media komunikasi, teknik menentukan jenis dan ukuran gambar serta
teknik mengatur ruang dan peralatan presentasi pada saat ingin memperoleh
proyek (marketing) pada saat gambar sedang dikerjakan (Planning and Designing)
serta pada saat gambar sedang dilaksanakan di lapangan (Procurement and
Construction).

Secara sistimatis materi komunikasi arsitektur dapat diuraikan dalam pokok-pokok

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 7

bahasan sebagai berikut:

1. Pengantar Komunikasi Arsitektur, meliputi:mengapa perlu teknik


komunikasi arsitektur, pengertian komunikasi arsitektur, macam-macam
teknik komunikasi arsitektur (lisan, dengan alat bantu visual dan
kombinasinya)
2. Komunikasi dan presentasi dalam lingkup kegiatan arsitektur, meliputi:
pemahaman akan "proses proyek konstruksi", "proses desain" dan "proses
menjual", presentasi pada tahap pemasaran, memperoleh persetujuan pada
tahap pembuatan desain, rapat penjelasan (aanweizing) dan tahap
konstruksi, presentasi untuk layanan perusahaan, interview proyek,
sayembara, presentasi proyek & pemasaran proyek.
3. Sketsa untuk mengungkapkan Ide/gagasan, meliputi: menimbulkan daya
tarik dengan sketsa desain, mengembangkan gagasan, dan pengembangan
pola pikir kreatif, menyampaikan gagasan dalam bentuk sketsa ide.
4. Keterampilan menyampaikan gagasan dengan tulisan, meliputi:
typography, teknik menjual ide dengan tulisan, kemampuan dasar penulisan
yang baik, teknik penulisan laporan dan proposal, layout dan desain grid.
5. Ketrampilan berkomunikasi dengan memakai gambar, meliputi: teknik
presentasi dan standar gambar arsitektur. teknik presentasi gambar dalam
media cetak, teknik presentasi gambar bestek /dokumen tender, gambar
kerja (shop drawing), Photodrawings, Sectional Perspective, penempatan
gambar dalam layout tulisan, pengenalan dan tipe ilustrasi, dan teknik
bekerja dengan gambar (working with images)
6. Ketrampilan dalam berkomunikasi secara lisan, meliputi: penyampaian
pesan jelas dan sederhana, pemahaman akan momen penting dalam
pembicaraan, titik-titik penghubung, penggunaan humor dan selesai tepat
waktu. Ketrampilan untuk membangkitkan semangat meliputi: posisi/gerak
tubuh, kontak mata dan intonasi suara. Kesan pertama dan rasa percaya
diri, target pendengar, menjadi bagian dari sebuah presentasi gabungan.
7. Presentasi dengan maket dan foto, meliputi: pemahaman dan latihan
membuat maket (teori kesebangunan model) dan teknik pengambilan foto
maket dan suasana, jenis-jenis teknik fotografi, foto panorama, photo
composites, photo superimpositions.
8. Alat bantu visual untuk presentasi dan penggunaannya, meliputi:
karakteristik, spesifikasi dan teknik pemakaian berbagai alat bantu visual

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 8

(Media Komunikasi) seperti:objek nyata (real object), media cetak, model


(maket), penijauan lapangan (walk in environment), papan tulis (board), flip-
chart, overhead projector (OHP), epidiaskop, gambar, foto, slide projection,
film strip projection, motion picture, video tape dan computer.
9. Persiapan dan Memilih Format Media Presentasi, meliputi: persiapan
materi dan jadwal presentasi, diagram konsep, memilih alat bantu visual
(media comparison), jenis dan ukuran layar (screen format), lay out perabot
dan peralatan presentasi, dan suasana ruang (presentation environment).
10. Presentasi dengan audio visual, meliputi: karakteristik, spesifikasi dan
teknik / latihan membuat presentasi audio visual. Animasi dan
pengembangan teknik audio visual ke dalam berbagai bentuk multimedia:
CD-ROM Interaktif, website, dan lain-lain

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR
Jurusan Arsitektur FTSP – UMB 9

DAFTAR PUSTAKA

1. The American Institute of Architects; "The Architects Handbook of Professional


Practice" (Washigton, anual)
2. Burden, Ernest, "Design Presentation: Creating Marketing and Project Proposals
Second Edition" (New York, Me Graw Hill Inc, 1992)
3. Burden, Ernest, "Architectural Delineation", 2 nd Edition (New York, Mc Graw
Hill Inc, 1982).
4. Busch, Akiko, "The Photography of Architecture" (New York, Van Nostrand
Reinhold, 1993).
5. James C Snyder, Anthony J Catanese, "Introduction to Architecture" (New York,
Mc Graw Hill Inc, 1979).
6. Knackstedt, Mary V, "Marketing and Selling Design Services; The Designer
Client Relationship" (New York; Van Nostrand Reinhold, 1993).
7. Kusmiati Artini R, “Teori Dasar Desain Komunikasi Visual” (Jakarta, Penerbit
Djembatan, 1998).
8. Liebing, Ralph Wand Mimi Ford Paul, “Architectural Working Drawings" (New
York; John Sons, 1877).
9. Mauro PR, et al; "Teknik Menggambar Arsitektur (Bandung, Universitas
Parahiyangan, 1982).
10. Pangarso, Budi Widodo; "Teknik Presentasi Gambar Arsitektur" (Bandung;
Penerbit Unpar, 1881).
11. Scott, Bill, "The Skill of Communicating” (England; Wildwood House, 1988).
12. White, Edward T, “Presentation Strategy in Architecture” (Arizona; Architectural
Media, Ltd., 1995)
13. Yee, Rendow, "Architectural Drawing: A Visual Conpendium of Types and
Methods" (New York, John Wiley and Sons Inc, 1997).

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Tomy Hendarman, ST


KOMUNIKASI
ARSITEKTUR

Anda mungkin juga menyukai