A. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan kualitas pelayanan publik perlu dilakukan melalui
pembenahan berbagai aspek, antara lain kelembagaan, kepegawaian,
tatalaksana, akuntabilitas dan pengawasan guna menghasilkan pelayanan
publik yang prima yaitu pelayanan yang cepat, murah, aman, berkeadilan
dan akuntabel. Sehubungan dengan hal itu, langkah strategis untuk
mendorong upaya perbaikan dalam peningkatan kualitas pelayanan publik
ialah dengan terlaksananya pertemuan untuk membahas pelaksanaan
fungsi pelayanan kesehatanan di masyarakat yang terwujud dalam program
kesehatan antara Puskesmas dengan Lintas sector terkait.
Promosi kesehatan merupakan upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat, sesuai dengan
kondisi social budaya setempat didukung oleh kebijakan publik yang
berwawasan kesehatan. Banyak masalah kesehatan di Indonesia, termasuk
msalah gizi baik itu gizi kuran/buruk dan juga gizi lebih. Selain itu,
timbulnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang erat kaitannya dengan perilaku
masyarakat itu sendiri. Sebagai contoh KLB Diare dimana penyebab
utamanya adalah rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat seperti
kesadaran akan buang air besar yang belum benar (tidak di jamban), cuci
tangan pakai sabun masih sangat terbatas, minum air yang tidak sehat dan
lain-lain.
B. LATAR BELAKANG
Pencapaian visi Kemenkes yaitu mewujudkan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan serta mencapai misi meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat. Tujuan ini
tentunya akan tercapai apabila seluruh sector terkait bersinergi dalam
upaya mewujudkannya. Puskesmas Rusunawa memiliki Visi Mewujudakan
masyarakat sehat dan mandiri di wilayah kerja Puskesmas Rusunawa
Tahun 2020, yang mana salah satu misinya adalah meningkatkan peran
serta untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam
bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat. Berdasarkan Data riskesdas tahun 2013 proporsi nasional RT
dengan PHBS baik adalah 32,3 % yang mana hasil tersebut mengalami
penurunan dibandingkan dengan data riskesdas tahun 2007 dengan angka
PHBS baik sebesar 38,7 %.
Program pembinaan PHBS selalu dilakukan setiap tahun tetapi masih
belum mencapai yang diharapkan. Rencana Strategi (Renstra) Kementerian
Kesehatan menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang
mempraktikkan PHBS adalah 70%. Terhitung tahun 2018 pencapaian
Cakupan PHBS Rumah Tangga masih 64,7%. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pembinaan PHBS di wilayah kerja Puskesmas Rusunawa.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Meningkatnya PHBS di tatanan rumah tangga,
tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan umum
dan fasilitas kesehatan.
2. Tujuan Khusus
Pembinaan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
F. SASARAN
Sasaran dalam kegiatan ini adalah :
1. Sasaran/Masyarakat
2. Kader Kesehatan
3. Institusi Sekolah
4. Institusi kesehatan
5. Dewan Kemakmuran Masjid
G. WAKTU DAN TEMPAT
No Kegiatan 2019
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Advokasi
2 Pembinaan PHBS
H. PEMBIAYAAN
Pembiayaan kegiatan ini diperoleh dari dana BOK yaitu sebagai berikut :
K. Penutup
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dijadikan pedoman
Pembinaan PHBS 4 tatanan di wilayah kerja UPT Puskesmas Rusunawa.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Rusunawa
PJ Promkes