Anda di halaman 1dari 6

JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, Maret 2022, hlm. Vol.5 , No. 1 Vol. 5, No.

1
ISSN 2614-6495

Literatur Review : Analisis Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pasien Pediatrik


Penderita Pneumonia

(Literature Review: Analysis of the Rationality of Antibiotic Use in Pediatric Patients


with Pneumonia)

OLIVIA RIYANTI HASAN 1, AYUB H. KATILI 2


1
Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
2
Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Negeri Gorontalo
Email : oliviahasan511@gmail.com

ABSTRAK

Pneumonia merupakan suatu bentuk infeksi pernapasan akut yang mempengaruhi paru-paru. Di
tahun 2017 sekitar 15% kematian anak akibat pneumonia sebanyak 808.694 jiwa. Antibiotik
diperlukan dalam pengobatan ini, namun penggunaan antibiotik yang tidak tepat mengakibatkan
terjadinya peningkatan biaya, muncul reaksi obat yang merugikan, dan resistensi antibiotik.
Oleh karena itu, untuk mengetahui rasionalitas pengobatan yang diukur dengan parameter (tepat
indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis) dalam penggunaan antibiotik yang sering
diberikan pada pasien pneumonia pediatrik yang ditinjau dari catatan medik pasien mengenai
keluhan pada pasien. Metode yang digunakan adalah penelusuran artikel penelitian yang relevan
yang diperoleh dari google scholar. Dari penelusuran, dipilih 2 artikel yang memenuhi kriteria
inklusi. Hasil yang diperoleh untuk kasus tepat indikasi 0% (tidak rasional), tepat dosis yaitu
43,8%) (tidak rasional) , dan tepat obat 46,6% (rasional). Sedangkan untuk kasus kedua
diperoleh hasil tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis sudah rasional (100%)
Kata kunci: Rasionalitas, Antibiotik, Pneumonia, Pediatrik

ABSTRACT

Pneumonia is a form of acute respiratory infection that affects the lungs. In 2017, around 15%
of child deaths due to pneumonia were 808,694 people. Antibiotics are needed in this treatment,
but inappropriate use of antibiotics results in increased costs, adverse drug reactions, and
antibiotic resistance. Therefore, to find out the rationality of treatment as measured by
parameters (right indication, right patient, right drug and right dose) in the use of antibiotics that
are often given to pediatric pneumonia patients in terms of patient medical records regarding
complaints in patients. The method used is a search for relevant research articles obtained from
Google Scholar. From the search, 2 articles were selected that met the inclusion criteria. The
results obtained for the right indication cases are 0% (irrational), the right dose is 43.8%)
(irrational), and the right drug is 46.6% (rational). As for the second case, the results obtained
are right indication, right patient, right drug, and right dose is rational (100%).

Keywords: Rationality, Antibiotic, Pneumonia, Pediatric

1
PENDAHULUAN dengan parameter (tepat indikasi, tepat
pasien, tepat obat dan tepat dosis) yang
Pneumonia merupakan suatu sering diberikan pada pasien pneumonia
bentuk infeksi pernapasan akut yang pediatrik yang ditinjau dari catatan medik
mempengaruhi paru-paru. Paru-paru terdiri pasien mengenai keluhan pada pasien.
dari kantung kecil yang disebut alveoli,
yang terisi udara ketika seorang individu BAHAN DAN METODE
normal bernafas. Tapi ketika seorang
individu memiliki pneumonia, alveoli Penelitian ini merupakan tinjauan
dipenuhi nanah dan cairan, sehingga ketika sistematis (Systematic Review) dilakukan
bernafas terasa menyakitkan(1). Di tahun pada bulan maret 2022. dengan
2017 sekitar 15% kematian anak akibat penelusuran artikel penelitian yang relevan
pneumonia sebanyak 808.694 jiwa. Dari yang diperoleh dari google scholar dengan
Data Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018 menggunakan kata kunci: ‘Pengobatan
prevalensi pneumonia anak di Indonesia Rasional’, ‘Antibiotik’, ‘Pneumonia’, dan
sebesar 3,5 % (usia 5-14 tahun)(2)(3) ‘Pediatrik’.
Penggunaan antibiotik yang tidak
tepat mengakibatkan terjadinya peningkat- HASIL DAN PEMBAHASAN
an biaya, muncul reaksi obat yang
merugikan, dan resistensi antibiotik(4). Hasil
Beberapa penelitian telah dilakukan Berdasarkan hasil penelusuran
mengenai rasionalitas penggunaan artikel yang diperoleh dari google scholar
antibiotik pada pasien anak dengan dengan kata kunci ‘Pengobatan Rasional’,
pneumonia diperoleh ketidakrasionalan ‘Antibiotik’, ‘Pneumonia’, dan ‘Pediatrik’
antibiotik sebesar 91,1% terkait tepat obat menunjukkan bahwa terdapat 1.550 hasil
(72,2%) dan tepat dosis (9,23%). Dalam yang tercatat. Langkah berikutnya adalah
penelitian Kaparang, et al tahun 2014 peninjauan abstrak. Setelah meninjau
ketidakrasionalan antibiotik pada kriteria abstrak dari 14 artikel yang dipilih, 12
tepat lama pemberian obat (11, 61%) dan artikel dikeluarkan karena bukan termasuk
tepat dosis (8,93%)(5)(6). studi eksperimental, dan sebanyak 2 artikel
Pada penelitian mengenai studi yang dipilih untuk dianalisis.
penggunaan antibiotik pada pasien Adapun Kriteria inklusi sampel
pneumonia di Rumah Sakit Rujukan dalam artikel ini antara lain sebagai berikut
Daerah Surakarta menunjukkan bahwa : 1) Artikel penelitian dipublikasikan pada
angka kejadian pneumonia paling tinggi tahun 2013-2021, 2) Jenis rancangan
adalah usia kurang dari 5 tahun(7). Pasien penelitian dalam artikel adalah ekspe-
anak anak mempunyai keadaan khusus rimental, 3) Studi penelitian membahas
yang harus diperhatikan baik secara rasionalitas penggunaan antibiotik pada
anatomi dan fisiologi, terutama karena pasien pediatric penderita pneumonia.
masih dalam masa berkembangnya organ-
organ 2 tubuh yang mengakibatkan Pembahasan
perbedaan profil farmakokinetika meliputi Berdasarkan jenis antibiotik yang
fase abdorpsi, distribusi, metablisme, dan digunakan pada penelitian Zunita dan Lusi
eliminasi obat dalam tubuh jika tahun 2018 (Kasus pertama), yaitu
dibandingkan dengan pasien dewasa. Amoksisilin dan Kotrimoksazol (Tabel 1).
Perbedaan profil farmakokinetika tersebut Dimana kedua antibiotika ini bekerja
akan berpengaruh pada pemberian resep terhadap lebih banyak bakteri, baik bakteri
anak yang harus melalui beberapa gram negatif maupun bakteri gram positif.
pertimbangan sesuai dengan kondisi anak Amoksisilin merupakan antibiotika yang
(8)
. bersifat bakterisida bagi bakteri gram-
Hal tersebut mendorong penulis positif dan gram negatif. Antibiotika ini
untuk melakukan peninjauan literatur aktif terhadap bakteri S. pneumoniae dan
terkait penggunaan antibiotik yang diukur

2
H. Influenzae yang merupakan bakteri ini sesuai dengan pedoman terapi Dipiro et
patogen utama penyebab penyakit pada al. tahun 2020 dimana first line terapi
saluran pernapasan(9). pneumonia pada anak adalah ampisilin
(13)(14)
Hasil penilaian menunjukkan .
bahwa tidak ada indikasi penggunaan Antibiotik sering digunakan dalam
antibiotika sebesar 0% (tidak rasional). bentuk tunggal karena lebih ekonomis, dan
Antibiotika yang diresepkan adalah dapat mengurangi efek samping antibiotic.
amoksisilin dan kotrimoksazol. Sebagian Kombinasi antibiotik yang digunakan yaitu
besar pneumonia disebabkan oleh bakteri, ampisilin-gentamisin (12,90%). Kedua
yang terjadi secara primer maupun antibiotik ini memberikan efek bakterisidal
sekunder setelah infeksi virus. Penyebab yang kuat dimana penisilin mengubah
yang tersering adalah bakteri gram positif struktur dinding sel sehingga memudahkan
seperti Streptococcus pneumoniae. selain penetrasi gentamicin terhadap bakteri
itu bakteri Staphylococcus aureus juga Terapi kombinasi antibiotik ini bertujuan
sering menyebabkan pneumonia(10). untuk memberikan efek kerja yang
Untuk kategori tepat dosis (Tidak sinergisme dan memperluas spektrum
rasional) karena terdapat sebanyak tiga antibiotik serta menghambat terjadinya
puluh dua peresepan (43,8%). Perhitungan resistensi. Kombinasi antibiotik digunakan
dosis dalam penelitian ini dilakukan sebagai terapi empiris pada infeksi berat.
berdasarkan berat badan pasien, dimana Antibiotik dosis pertama yang sering
berat badan pasien didapatkan dari data digunakan ialah ampicillin(15)(16)(17).
rekam medik pasien maupun pada resep Adapun terapi antibiotik pada
obat. Hasilnya menunjukkan bahwa pasien pneumonia anak di atas diperoleh
sebagian dosis antibiotika yang diberikan hasil ketepatan sebesar 100% dari 31
kurang dari dosis yang disarankan. Sebagai pasien yang berarti sudah tepat indikasi.
contoh ketidaksesuaian dosis yang Hal tersebut menunjukkan bahwa
diberikan pada balita berumur 2 tahun 5 antibiotik yang diberikan tepat indikasi
bulan dengan berat badan 8,5 kg karena sesuai diagnosis dokter dan
mendapatkan amoksisilin sirup dengan guideline terapi dimana antibiotik yang
aturan pakai 3x sehari ¾ sendok teh, diberikan diindiakasikan untuk terapi
dimana 1 sendok teh (5 mL) mengandung pneumonia.
amoksisilin sebesar 125 mg. Ketepatan pasien dalam pengguna-
Berdasarkan pedoman farma- an antibiotik pada pasien pneumonia anak
koterapi Dipiro tahun 2009 bahwa dosis dari 31 pasien didapatkan ketepatan pasien
antibiotika amoksisilin untuk pengobatan sebesar 100%. Analisis ketepatan pasien
pneumonia yaitu 40 mg-90 mg/ Kgbb/hari menunjukkan bahwa penggunaan anti-
dalam 3 dosis terbagi. Sedangkan dosis biotik ampicillin dan ceftriaxone tidak
penggunaan kotrimoksazol pada anak kontraindikasi pada kondisi pasien karena
sebesar 8- 10 mg/kg/hari komponen TMP tidak mengalami hipersensitifitas penicillin
dibagi dalam 2 dosis. Berdasarkan pe- dan sefalos-porin, begitu juga dengan
doman tersebut dosis amoksisilin minimal pemberian gentamicin pasien tidak
yang seharusnya diberikan kepada pasien mengalami Myasthenia gravis(18).
dengan berat badan 8,5 kg untuk sekali Ketepatan obat dapat dilihat pada
minum adalah 113,33 mg. Dari peresepan tabel 1 dimana antibiotik yang diberikan
menunjukkan bahwa dosis yang diberikan pada pasien pneumonia anak sudah tepat
untuk sekali minum balita tersebut hanya obat (100%). Ketepatan obat yang pertama
93,75 mg, sehingga dosis amoksisilin yang mengenai monoterapi ampicillin yang
diberikan pada pasien tersebut kurang dari merupakan antibiotik golongan penisilin
dosis yang seharusnya(11)(12). yang bersifat bakterisida, bekerja dengan
Berdasarkan kasus kedua (tabel 1) cara menghambat sintesis dinding sel
pada penelitian Kusuma dan Novia tahun sehingga digunakan dalam terapi
2021, antibiotik yang banyak digunakan pneumonia karena spektrum kerjanya luas.
yaitu ampicillin tunggal (45,16%). Hasil

3
Kombinasi ampicillin dan gentamicin Sebuah Rumah Sakit Umum di
memberikan mekanisme kerja sinergis(19). Surabaya. Jurnal Farmasi Klinik
Analisis tepat dosis diperoleh hasil Indonesia. 7(3): 194–208.
penelitian menunjukkan pemberian dosis
Bestari, M. P. and Karuniawati, H. 2017.
antibiotik pada pasien pneumonia anak
sudah tepat dosis (100%). Karena jumlah Evaluasi Rasionalitas dan Efektifitas
yang diberikan sudah sesuai rentang dalam Penggunaan Antibiotik pada Pasien
tatalaksana terapi yang digunakan. Pneumonia Pediatrik di Instalasi
Pemberian dosis yang kurang meng- Rawat Inap Rumah Sakit Pusat Jawa
akibatkan tidak tercapainya KHM (Kadar Tengah. Jurnal Farmasi Indonesia.14
Hambat Minimum) dalam cairan tubuh, (2): 62–70
sehingga mengakibatkan resistensi bakteri.
Kaparang, P. C., Tjitrosantoso, H. and
Penggunaan antibiotika yang berlebih
menyebabkan terjadinya pemborosan Yamlean, P. V. Y. 2014. Evaluasi
biaya, peningkatan efek samping dan efek Kerasionalan Penggunaan
toksik(20). Antibiotika Pada Pengobatan
Pneumonia Anak Di Instalasi Rawat
SIMPULAN Inap Rsup Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado Periode Januari-Desember
Untuk kasus pertama diperoleh
hasil penilaian rasionalitas penggunaan 2013. Pharmacon Jurnal Ilmiah
antibiotika untuk terapi pneumonia pada Farmasi. 3 (3):247–25
balita diperoleh hasil untuk kategori tepat Farida Y., Trisna A., Deasy N.W., 2017,
indikasi yaitu 0% (tidak rasional). Kategori Studi Penggunaan Antibiotik pada
tepat dosis yaitu 43,8%) (tidak rasional) , Pasien Pneumonia di Rumah Sakit
dan kategori tepat obat (rasional) sebanyak Rujukan Daerah Surakarta, Journal
46,6%. Sedangkan rasionalitas antibiotik
of Pharmaceutical Science and
untuk kasus kedua pada pasien pneumonia
anak terhadap kriteria tepat indikasi, tepat Clinical Research, 02, 44-52.
pasien, tepat obat, dan tepat dosis sudah Hendera dan Sri Rahayu. 2018. Interaksi
rasional (100%) Antar Obat pada Peresepan Pasien
Rawat Inap Pediatrik Rumah Sakit
REFERENSI X dengan Menggunakan Aplikasi
Medscape. Journal Of Current
WHO, 2016, Pneumonia, Terdapat di :
Pharmaceutical Sciences. Vol 1(2):
http://www.who.int/mediacentre/fac
75-80.
tsheets/fs331 /en/ [diakses pada 26
Zunita dan Lusi, 2018. Penilaian Terhadap
Maret 2022]
Rasionalitas Penggunaan Antibiotik
World Healt Organization. 2019.
Pada Balita Penderita Pneumonia
Pneumonia. Available at:
Puskesmas Bogor Utara. Fito-
https://www.who.int/news room/fa
farmaka Jurnal Ilmiah Farmasi.
ctsheets/detail/pneumonia. Diakses
8(2):92-99
26 Maret 2022
Corwin, E. J. 2008. Buku Saku
Kementrian Kesehatan Republik
Patofisiologi (Handbook of
Indonesia. 2018. Hasil Utama
Pathophysiology). Buku Kedokteran
RISKESDAS 2
EGC. Jakarta.
Monica, S., Irawati, S. and Setiawan, E.
Dipiro, J.T., B.G. Wells, T.L.
2018. Kajian Penggunaan,
Schwinghammer dan C.V. Dipiro.
Ketepatan , dan Biaya Antibiotik
2009. Pharmacoterapy Handbook
pada Pasien Rawat Inap Anak di

4
Seventh Edition. Mc Graw Hill Sakit Ibnu Sina Makassar. As-
Medical. New York Syifaa, 06(01): 61–72
IDAI, 2016. Buku Saku Dosis Obat Lisni, I., Iriani, S. O. and Sutrisno, E.
Pediatri. Ikatan Dokter Anak 2015. Evaluasi Penggunaan
Indonesia. Jakarta. Antibiotik pada Pasien Faringitis Di
Kusuma dan Novia. 2021. Rasionalitas Suatu Rumah Sakit Di Kota
Penggunaan Antibiotik pada Pasien Bandung. Jurnal Farmasi Galenika.
Pneumonia Anak di RSUD Prof. Dr. 02 (01): 43–52.
Margono Soekarjo Purwokerto.
Seminar Nasional Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat.
Purwokerto.
Dipiro, J. T. et al. 2020. Pharmacotherapy
A Pathophysiologic Approach.
Eleventh. New York: McGraw Hill:
5237.
Bestari, M. P. and Karuniawati, H. 2017.
Evaluasi Rasionalitas dan Efektifitas
Penggunaan Antibiotik pada Pasien
Pneumonia Pediatrik di Instalasi
Rawat Inap Rumah Sakit Pusat Jawa
Tengah. Jurnal Farmasi Indonesia.14
(2):
Farida, Y., Trisna, A. and W, D. N. 2017.
Study of Antibiotic Use on
Pneumonia Patient in Surakarta
Referral Hospital Studi Penggunaan
Antibiotik Pada Pasien Pneumonia
di Rumah Sakit Rujukan Daerah
Surakarta. Journal of Pharmaceutical
Science and Clinical Research. 02:
44–52
Tambun, S. H., Puspitasari, I. dan Safitri, I.
2019. Evaluasi Luaran Klinis Terapi
Antibiotik pada Pasien Community
Acquired Pneumonia Anak Rawat
Inap. Jurnal Manajemen dan
Pelayanan Farmasi. 9 (3): 213–224.
BMJ. 2011. BNF for Children 2011-2012.
London : BMJ Group,
Pharmaceutical Press and RCPH
Publications Ltd.
Usman, D. A. P., Herman, H. and Emelda,
A. 2014. Evaluasi Penggunaan
Antibiotika Terhadap Pasien
Pneumonia Komuniti Di Rumah

5
TABEL

Tabel 1. Jenis antibiotik yang digunakan

No Peneliti, Antibiotik Jumlah sampel Rasionalitas


Tahun (Pasien)

1 Zunita Amoksisilin 58 Tepat indikasi 0% (Tidak


dan Lusi, rasional)
2018 Kotrimoksazol 15
Tepat obat 46% (Rasional)

Tepat dosis 43,8% (Tidak


rasional)

2 Kusuma Ceftriaxone 13 Tepat indikasi 100% (Rasional)


dan
Novia, Ampicillin 14 Tepat pasien 100% (Rasional)
2021
Ampicillin- 4 Tepat obat 100% (Rasional)
gentamicin
Tepat dosis 100% (Rasional)

GAMBAR

Gambar 1. Diagram alir pemilihan artikel

Anda mungkin juga menyukai