Anda di halaman 1dari 3

Feby Febriyanti

AK20G – 0312520028
UAS Dasar-Dasar Ekonomi Makro

Soal 1: Uang dan Bank Sentral


Pada statistic Bank Indonesia tercatat bahwa M2 yang beredar 6.994 Trilyun, namun M1 hanya tercatat
1.861 Trilyun.
a. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan antara M1 dan M2 dalam statistic bank sentral dan laporan
keuangan Bank Sentral. Manakah sebenarnya jumlah uang yang diterbitkan Bank Sentral?
b. Bagaimanakah bank umum ikut menciptakan dan mengedarkan uang?

Jawab:
a. Dalam praktik, berbagai negara menggunakan uang beredar dengan jenis yang beragam. Jenis-jenis
uang beredar tersebut secara resmi didefinisikan berdasarkan komponen yang tercakup di dalamnya.
Komponen tersebut pada umumnya adalah ketiga jenis uang yang telah dikenal yaitu uang kartal, uang
giral, dan uang kuasi. Dengan demikian, sesuai dengan cakupan uang beredar yang beragam, jenis
uang beredar pun beragam, mulai dari pengertian atau definisi yang paling sempit sampai yang paling
luas. Uang kartal atau uang sebenarnya merupakan jenis uang beredar dalam pengertian yang paling
sempit. Narrow money (M1) dan broad money (M2) menggambarkan kondisi likuiditas bagi
perekonomian Indonesia. M1 didefinisikan menjadi narrow money dan M2 didefinisikan menjadi
broad money. M1 terdiri dari currency yang dipegang oleh sektor swasta domestik dan demand
deposits yang didominasi dalam Rupiah currency. Sedangkan M2 mencakup M1, quasi money, dan
securities. Salah satu isu yang juga terjadi dalam perekonomian Indonesia adalah mengenai
keberadaan simpanan tabungan (savings deposits) dalam M2, padahal, sebagaimana diketahui,
kebanyakan tabungan yang ditawarkan oleh perbankan dewasa ini adalah jenis tabungan yang dapat
ditarik sewaktu-waktu. Ditambah dengan kemudahan pelayanan melalui penggunaan kartu ATM, sifat
simpanan tabungan dinilai sama dengan simpanan giral, bahkan hampir sama dengan uang tunai.
Dengan demikian, simpanan tabungan jenis tersebut seharusnya digolongkan ke dalam jenis uang M1,
bukan M2. Dalam perkembangan selanjutnya, pengertian uang beredar telah berkembang sejalan
dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan di sektor keuangan dan perbankan. Seperti yang
telah diketahui, menjelang akhir abad ke-20 sektor keuangan dan perbankan telah berkembang sangat
pesat. Keadaan tersebut terutama juga ditunjang oleh pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dalam beberapa tahun terakhir. Dengan perkembangan tersebut, telah berkembang
produk-produk baru di bidang keuangan dan perbankan, seperti credit cards, debit cards, dan internet
banking. Dengan perkembangan tersebut, pengertian uang beredar tentunya juga akan mengalami
perubahan. Hal ini tentunya dimaksudkan secara tidak langsung untuk menampung keragaman
transaksi keuangan masyarakat. Sebagai pelaksana fungsi otoritas moneter, bank sentral mempunyai
wewenang untuk mengeluarkan dan mengedarkan uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang
logam. Dalam praktiknya, ternyata bank sentral juga menerima simpanan giro bank umum. Uang
kartal dan simpanan giro bank umum di bank sentral tersebut selanjutnya disebut sebagai uang primer
atau uang inti karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang” dalam proses penciptaan uang beredar
yang sudah dikenal sebelumnya, yaitu uang kartal, uang giral, dan uang kuasi. Di Indonesia uang
primer didefinisikan sebagai kewajiban otoritas moneter (Bank Indonesia) terhadap sektor swasta
domestik dan bank umum, yang berupa uang kertas dan uang logam yang berada di luar Bank
Indonesia serta simpanan giro bank umum di Bank Indonesia.

b. Bank umum memainkan peran penting dalam proses penciptaan uang, terutama di bawah sistem
perbankan cadangan fraksional saat ini. Dalam sistem ini, uang dibuat setiap kali bank membuat
pinjaman baru. Suatu pinjaman, ketika ditarik dan dibelanjakan, sebagian besar akan berakhir sebagai
simpanan dalam sistem perbankan, yang dihitung sebagai bagian dari jumlah uang beredar. Bank
umum memiliki banyak jenis kegiatan. Kegiatan utama bank umum diantaranya adalah sebagai
berikut:
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, dan
tabungan;
 Memberikan kredit;
 Menerbitkan surat pengakuan utang;
 Memindahkan uang, baik untuk kepentingan nasabah maupun untuk kepentingan bank itu sendiri
 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan atau dengan
pihak ketiga;
 Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; dan
 Melakukan penempatan dana dari nasabah ke nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang
tidak tercatat di bursa efek.
Soal 2: Pengangguran dan Inflasi, Pembangunan Ekonomi dan ZISWAF
Jika anda adalah seorang Gubernur dan ada demonstrasi buruh di daerah anda, dengan kondisi sbg.
berikut:
 Jumlah awal buruh 1.000 orang dan serikat buruh meminta upah naik dari 1.5jt menjadi 2jt
 Pabrik berdalih, jika upah naik menjadi 2jt harus ada PHK sebanyak 250 orang
 Daerah memiliki sisa dana APBD sebesar Rp 5 M
1. Silahkan buat kebijakan (sedetail mungkin dengan angka) dan berikan alasan (dan asumsi) mengapa
anda memilih kebijakan tersebut.
2. Tuliskan nama kabupaten/kota anda berasal.
3. Sebutkan sector apa saja yang selama ini unggul (disertai contoh lapangan usaha dan bidang pekerjaan
yang paling banyak menyerap tenaga kerja)!
4. Sebutkan apa saja sector yang potensial untuk dikembangkan ke depannya!

Jawab:
1. Kebijakan yang mungkin dibuat tanpa harus mem-PHK buruh sebanyak 250 orang:
 Menciptakan regulasi yang bisa memberikan win-win solution baik untuk pihak buruh/pekerja
maupun untuk pihak pengusaha. Membuat regulasi terkait upah minimum saya rasa akan
membantu untuk kedua belah pihak. Regulasi yang nantinya diterapkan ini disesuaikan dengan
Upah minimum yang diterapkan oleh Dinas Ketenegakerjaan dan juga terdapat regulasi untuk
setiap kenaikan upah berlaku bagi buruh/pekerja yang sudah mencapai masa 1 (satu) tahun kerja.
 Membuat mekanisme upah sundulan. Maksudnya, jika sewaktu-waktu ada dalam kondisi dimana
trend kenaikan upah minimum mencapai titik yang tidak biasa, penerapan rumus upah sundulan ini
bisa diterapkan dengan mempertimbangkan kepentingan para pihak terkait, baik shareholders dan
pihak serikat pekerja dengan tetap mempertahankan jarak yang sehat di antara pekerja yang relevan
terhadap aplikasi mekanisme upah sundulan.
 Perlakuan terhadap level jabatan lain dengan mengalokasikan budget terhadap kenaikan upah.
 Sosialisasi kebijakan yang dibuat dengan menggunakan komunikasi yang disampaikan dengan baik
dan informative.
2. Kabupaten Tangerang.
3. Sector unggulan di Kab. Tangerang adalah sector listrik, gas, dan air bersih, sector industry
pengolahan, sector pertanian dan sector jasa-jasa.
4. Sektor yang potensial untuk dikembangkan ke depannya adalah sector industry pengolahan dan sector
pertanian, karena melihat Kab. Tangerang merupakan lokasi yang strategis untuk kedua sector
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai