Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN


PANGAN MELALUI PROGRAM OBOR PANGAN LESTARI (OPAL)

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi
Pertanian

Dosen :

Dr.Ir.Euis Dasipah,MP

SUCI RATIH NURILIA DIKRIANA


NIPM : 4122121120073

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI


FAKULTAS PERTANIAN
TANJUNGSARI
2021
PENDAHULUAN

Latar belakang
Pembangunan dan pemberdayaan dalam lingkup masyarakat sudah menjadi
bahan yang diperbincangkan. Pada dasarnya tujuan utama sebuah pemberdayaan
masyarakat adalah sebagai kiat-kiat dalam mendukung suatu kemajuan serta
perubahan dari masyarakat itu sendiri. Pemberdayaan masyarakat mencakup
pembangunan yang berkelanjutan serta bertumpu pada masyarakat. Dalam sebuah
pemberdayaan, masyarakat tidak dijadikan sebagai objek akan tetapi mereka
dijadikan sebagai subjek yang berperan dan ikut serta dalam pemberdayaan
tersebut.
Pemberdayaan masyarakat tidak cukup hanya kemampuan dari masing-
masing individu saja akan tetapi kemampuan individu dalam masyarakat untuk
saling membangun demi kepentingan bersama. Dalam bidang pertanian
pemberdayaan masyarakat ditekankan pada perubahan perilaku yang terdiri aspek
pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat tani. Pemberdayaan masyarakat
bertujuan pada pemenuhan kebutuhan pangan serta produk pertanian lainnnya yang
setiap hari selalu digunakan dan diperlukan dalam menunjang kehidupan di muka
bumi.
Ide pemberdayaan di masyarakat tidak harus sesuatu yang begitu rumit atau
begitu banyak perencanaan dengan tanpa ada aksinya. Pemberdayaan masyarakat
bisa hal mendasar yang sederhana dan sangat berguna bagi masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat yang terarah, menimbulkan perubahan yang signifikan
dan menuju kearah yang lebih baik sangat diutamakan. Berkaitan dengan itu dengan
kondisi saat ini hasil dari produk pertanian yang fluktuatif serta pendapatan yang
belum tentu didapat maasyarakat ditambah dengan banyaknya kebutuhan yang
harus dipenuhi bukan hanya saja diperguankan untuk kebutuhan membeli bahan
sayuran seperti misalnya atau bahan pangan.
Pemerintah melalui programnya mengupayakan berbagai bentuk
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan agar ketahanan pangan dapat terjaga.
Salah satu program tersebut adalah Obor Pangan Lestari atau lebih dikenal OPAL
yang merupakan kelanjutan dari program Kawasan Rumah Pangan Lestari atau
KRPL. OPAL digagas sebagai upaya membentuk ketahanan pangan nasional yang
diawali dari ketahanan pangan rumah tangga sehingga setiap rumah bisa dengan
mudah mengakses pangannya sendiri.
Bentuk pelaksanaan OPAL dilingkup rumah tanga adalah dengan upaya
pemanfaatan pekarangan rumah sebagai sumberdaya aset untuk memenuhi
kebutuhan pangan dan komdoditas lain. Pada akhirnya harapan dari program ini
adalah masyarakat bisa mandiri dan unsur pengetahuan, sikap maupun perilaku
dapat berubah serta sadar bahwa menjaga ketahanan pangan itu penting dan bisa
dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dengan memanfaatkan pekarangan
rumah.
PEMBAHASAN
Pengertian Pemberdayaan masyarakat
Pembangunan nasional adalah salah satu tuntutan di negara berkembang.
Semua hal tersebut dapat terlaksana dengan baik apabila terdapat kerjasama yang
baik dari masyarakatnya. Hakikat pembangunan nasional pada intinya adalah
pembangunan manusia atau individu serta masyarakat seutuhnya. Tidak bisa
dipungkiri jika kemiskinan masih tetap ada di Indonesia terutama di daerah
perdesaan. Kemiskinan ini menjadi masalah pokok nasional yang harus menjadi
prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Akan tetapi
upaya penanggulangan kemiskinan sangat kompleks dan rumit.
Hal ini terjadi kepada petani yang merupakan pelaku utama dalam
pengelolaan pertanian didesa. Dengan begitu seharusnya petani sebagai
masyarakat harus meningkatkan kualitas kemandirian dalam mengatasi masalah
yang dihadapi. Dalam hal ini upaya pemberdayaan masyaakat seharusnya mampu
berperan dalam peningkatan kualitas SDM terutama dalam perubahan perilaku
untuk mencapai taraf hidup masyarakat yang lebih berkualitas. Pemberdayaan
masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat, terutama mereka yang miskin
sumber daya, kaum perempuan dan kelompok yang terabaikan lainnya, didukung
agar mampu meningkatkan kesejahteraannya secara mandiri.
Dalam proses ini, fasilitator berperan mendampingi proses pemberdayaan
masyarakat. Dalam pemberdayaan, masyarakatlah yang menjadi aktor dan penentu
pembangunan. Dalam kaitan ini, setiap usulan masyarakat merupakan dasar dan
bahkan menjadi titik pijak bagi program nasional. Disini, masyarakat difasilitasi untuk
mengkaji kebutuhan, masalah dan peluang pembangunan dan perikehidupan
mereka sendiri.
Program Obor Pangan Lestari (OPAL)
Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya dijamin oleh
pemerintah baik kuantitas maupun kualitasnya. Pemerintah dan Pemerintah Daerah
berkewajiban mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal. Upaya
penganekaragaman dapat dilakukan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan
pekarangan. Untuk mendukung percepatan penganekaragaman konsumsi pangan
melalui optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan, berupa program Obor Pangan
Lestari (OPAL) yang telah digagas oleh Kementerian Pertanian.
Obor Pangan Lestari atau lebih dikenal dengan istilah OPAL adalah upaya
promosi penganekaragaman pangan dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat.
Penganekaragaman pangan adalah upaya peningkatan ketersediaan dan konsumsi
pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan berbasis pada potensi sumber daya
lokal. Pendekatan OPAL dilakukan melalui pengembangan pertanian berkelanjutan
(sustainable agriculture) dan pemanfaatan sumberdaya lokal (local wisdom).

Pelaksanaan OPAL di lingkup Masyarakat Pedesaan


A. Latar belakang pelaksaaan program OPAL
Program OPAL atau Obor Pangan Lestari merupakan kelanjutan dari program
Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Program ini didasari dari upaya
pemerintah dalam mengatasi kebutuhan akan produk pertanian seperti pangan dan
sebagainya yang setiap hari dibutuhkan. Akan tetapi dalam memenuhi kebutuhan
tersebut masyarakat dihadapkan pada kendala yang ditemui. Salah satunya adalah
jauhnya tempat produksi produk pertanian yang ada, harga yang fluktuatif, ada pula
yang terkendala karena kondisi lahan yang sempit.
Dalam hal ini OPAL disusun dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan
masyarakat, sehingga pada akhirnya masyarakat bisa mandiri dalam pemenuhan
pangan mereka sehari-hari yang dapat diakses dengan mudah, serta mengurangi
pengeluaran. Konsep OPAL pada dasarnya sederhana bagaimana masyarakat
didorong untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri melalui pemanfaatan
pekarangan. Di dalam OPAL masyarakat bisa menanam berbagai tanaman yang
sering dibutuhkan setiap harinya dari komoditas pangan sampai hortikultura. Besar
harapan setiap keluarga bisa memanfaatkan pekarangannya sebaik mungkin serta
bisa menjadi daya tarik dari wilayah tersebut.
Program OPAL juga bisa memadukan beberapa usaha pertanian
rumahtangga. Sistem yang digunakan adalah sistem pertanian terpadu yang
menjadikan kesinambungan yang menguntungkan dan menunjang kebutuhan
sehari-hari keluarga. Beberapa komponen dalam OPAL diantaranya adalah
pembibitan serta pertanaman. Bonus tambahan dari program OPAL ini adalah
kondisi perekonomian masyarakat akan berkembang, kesejahteraan meningkat, dan
kemandirian masyarakat akan terbentuk.
B. Konsep pemberdayaan
Konsep pemberdayaan yang di pergunakan dalam pemberdayaan masyarakat
ini adalah perpaduan dari konsep proses, sekunder serta keberdayaan masyarakat
yang menjadikan masyarakat menjadi individu yang lebih berdaya, dapat mandiri
interaktif antar sesama serta menggali potensi masyarakat dan wilayahnya. Dalam
pelaksanaannya OPAL diawali dengan proses yang menstimulus pemikiran akan
pentingnya ketahanan pangan disekitar, kemudian diarahkan kepada proses yang
interaktif melibatkan unsur masyarakat, serta penumbuhan kemandirian.
Pelaksanaan program ini bukan teori saja yang diajarkan akan tetapi dengan praktik
atau lebih dikenal dengan demonstrasi.
C. Metode pemberdayaan
Metode adalah sebuah prosedur yang ditempuh dalam mencapai sebuah tujuan
tertentu dengan dipresentasikan dalam sebuah teknik. Metode pemberdayaan
masyarakat dalam penerapan OPAL ini dengan pendekatan utama bahwa
masyarakat bukan sebagai objek akan tetapi sebagai subjek dari program ini sendiri.
Pendekatan tersebut di jabarkan dalam beberapa hal di bawah ini:
1. Program pemberdayaan masyarakat OPAL di masyarakat harus terarah atau
sesuai target. Program OPAL dibuat untuk mengatasi masalah akan
kebutuhan pangan rumah tangga yang kadang sulit dijangkau. Seperti
misalnya jika di wilayah tersebut masyarakat sulit untuk mendapatkan cabai
maka bisa dengan penanaman cabai yang bisa dikonsumsi sehari-hari
setidaknya kebutuhan akan cabai setiap rumahtangga dapat terpenuhi.
2. Program OPAL ini akan langsung mengikutsertakan masyarakat skala
rumahtangga terutama para ibu-ibu rumah tangga agar masyarakat dapat
terlibat dan mmempunyai kemampuan dalam hal merencanakan,
melaksanakan, mengelola serta mempertanggungjawabkan dalam upaya
peningkatan diri dan ekonominya.
3. Ketiga adalah dengan metode pendekatan kelompok, hal ini bertujuan agar
masalah yang muncul dapat terpecahkan bersama-sama. Dari segi
pengggunaan sumber daya juga menjadi lebih efisien. Sesama kelompok
akan saling bekerja sama atau melakukan kemitraan untuk saling
menguntungkan, membantu dan memajukan. Misalnya dalam sosialisasi
OPAL kepada masyarakat dengan penekatan kepada kelompok tani,
kelompok pemuda tani, para ibu-ibu arisan atau komunitas di wilayah
tersebut.
D. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Strategi pemberdayaan masyarakat dalam penerapan program OPAL secara
sederhana dengan pemanfaatan pekarangan setiap rumah tangga menggunakan
strategi sebagai berikut:
1. Mudah diterima serta dapat didayagunakan oleh masyarakat yang berperan
sebagai pelaksana serta pengelola. OPAL ini mudah diterima dimasyarakat
karena sangat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri agar terhindar dari
masalah memenuhi kebutuhan pangan setiap harinya.
2. Pogram ini dapat dikelola secara berkelanjutan serta dipertanggungjawabkan
oleh masyarakat.
3. Program Pemberdayaan OPAL memberikan pendapatan tambahan dari hasil
pengelolaan pekaranngan secara ekonomis. Pengelolaan dana dan
pelestarian hasil dapat dengan mudah digulirkan dan dikembangkan oleh
masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.
E. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat
Tahapan pemberdayaan masyarakat dalam penerapan program OPAL secara
sederhana adalah sebagai berikut:
1. Pengamatan wilayah. Kegiatan ini dilakukan dengan analisis terhadap potensi
wilayah tersebut lebih unggul dalam komoditas apa serta disesuaikan dengan
kearifan lokal setempat. Pemilihan lokasi ini telah didiskusikan dan sesuai
target agar tujuan pemberdayaan yang dilakukan tercapai.
2. Melakukan sosialisasi pemberdayaan masyarakat. Sosialisasi ini diawali dari
tokoh yang sangat berpengaruh di wilayah tersebut sehingga menjadi pelopor
atau pendorong masyarakat yang lainnya. Sosialisasi bisa meningkatkan
pemahaman dan minat serta partisipasi masyarakat.
3. Proses pemberdayaan. Proses pemberdayaan dengan program OPAL
dilakukan dengan sistem percontohan, membantu dari awal dalam
perencanaan, dan. Dalam proses ini timbulkan suasana aktif serta partisipatif
dari masyarakat untuk saling bekerjasama dan berbagi ilmu.
DAFTAR PUSTAKA

Elwamendi, 2017. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat.


https://elwamendri.wordpress.com (diakses pada 1 Juni 2020)

Studio, M. 2018. Berita Kementan. Obor Pangan Lestari, Upaya Bangun Ketahanan
Pangan Nasional. Medcom.
https://www.medcom.id/ekonomi/mikro/4KZnzLEK-obor-pangan-
lestari-upaya-kementan-bangun-ketahanan-pangan-nasional
(diakses pada 1 Juni 2020)

Anda mungkin juga menyukai