Anda di halaman 1dari 9

STRATEGI PEMBELAJARAN DI SD

MODUL 2
“PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR”

Di Susun Oleh : Kelompok 1

1. Maya Sopyani ( 855767407 )


2. Yuli Yani ( 855766752 )

Tutor Pembimbing : Efriyanti, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN ( FKIP)


UNIVERSITAS TERBUKA
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) POKJAR
INDRALAYA

KATA PENGANTAR

i
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Strategi Pembelajaran di SD dengan judul “
Pembelajaran di Sekolah SD “.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengelaman dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Demikan kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Indralaya, 20 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....iii

PENGERTIAN BELAJAR
A. Pengertian
Belajar………………………………………………………………………………………1
B. Hakikat
Belajar………………………………………………………………………………………1
C. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar……………………………………..2

KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA


SEKOLAH DASAR

A. Karakteristik Proses Belajar dan Tahapan Perkembangan Siswa Sekolah Dasar……….


B. Tahapan Perkembangan siswa sekolah Dasar…………………………………………...

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

A. Karakteristik Belajar di Kelas Rendah………………………………………………….


B. Karakteristik Belajar di Kelas Tinggi…………………………………………………..

iii
MODUL 2
PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

PENGERTIAN BELAJAR

A. PENGERTIAN BELAJAR

Definisi belajar secara umum ialah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru, secara keseluruhan sebagai sebagai pengalaman
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut definisi lama bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah menambah dan
mengumpulkan pengetahuan. Yang diutamakan dalam definisi ini adalah penguasaan
pengetahuan sebanyak-banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektual, sedangkan
sikap dan keterampilan diabaikan.
Beberapa aspek yang perlu dikuasai guru dalam kegiatan belajar, di antaranya sebagai
berikut.
Keberhasilan proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pemahaman guru terhadap
hakikat belajar. Fungsi pemahaman guru terhadap hakikat belajar adalah supaya dalam
pelaksanaannya guru dapat mengelola dan membimbing proses pembelajaran sesuai dengan
kaidah-kaidah belajar belajar serta dapat memberikan tindak lanjut dalam kegiatan belajar
Menurut Ernest R. Hilgard, belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang
diperoleh melalui latihan. Perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang
positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.
Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi suatu
proses intelektual, fisik, dan mental guna mengubah perilaku siswa. Kegiatan tersebut dapat
diwujudkan dalam proses aktivitas melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau
persoalan, menyimak dan sejenisnya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks,
berlangsung secara terus menerus, dan melibatkan berbagai lingkungan yang dibutuhkannya.

B. HAKIKAT BELAJAR

Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses, artinya dalam belajar akan terjadi proses
melihat, membuat, mengamati, menyelesaikan masalah atau persoalan, menyimak dan latihan.
Itulah sebabnya dalam proses belajar, guru harus dapat membimbing dan memfasilitasi siswa
supaya siswa dapat melakukan proses – proses tersebut. Semua aspek dalam diri siswa sebagai
individu seperti intelektual, sosial-emosional, dan fisik harus terlibat secara utuh sehingga
pengembangan potensi, bakat, dan minat siswa dapat terjadi secara maksimal.

iv
Ada 4 pilar yang perlu diperhatikan dalam belajar yaitu antara lain :
1. belajar untuk mengetahui (learning to know)
2. belajar untuk berbuat (learning to do)
3. belajar untuk hidup bersama (learning to live together)
4. Ldan belajar untuk menjadi (learning to be)
Semua itu harus dapat diterapkan pada proses belajar di Sekolah Dasar baik dalam kelas
maupun di luar kelas.

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR

Keberhasilan belajar sangat di pengaruhi oleh beberapa factor. Factor – factor tersebut dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu factor dalam diri siswa sendiri ( intern) dan factor
dari luar diri siswa ( ekstern ).

1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah
kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan serta
kebiasaan siswa.
2. Factor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar dinataranya adalah
lingkungan fisik dan nonfisik ( termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang
gembira, menyenangkan ) lingkungan social budaya, keluarga, guru dan teman sekolah.

KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN


PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

A. KARAKTERISTIK PROSES BELAJAR DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA


SEKOLAH DASAR

a. Teori Belajar

Teori belajar yang dianut guru dalam implementasi proses belajar, akan mempengaruhi
bahan yang dipelajari, proses belajar sangat dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi belajar
yang digunakan dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang dituntut dalam kurikulum saat
ini adalah proses pembelajaran yang dapat mengoptimalkan seluruh aktivitas siswa berdasarkan
potensi yang dimilikinya.
Ada beberapa teori belajar yang dapat dikaji sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
proses belajar disekolah dasar.
1. Teori belajar disiplin mental menganut prinsip bahwa manusia memiliki sejumlah daya
mental seperti daya untuk mengamati, menanggapi, mengingat, berpikir dan sebagainya

v
yang dapat dilatih dan didisiplinkan. Belajar itu sendiri merupakan upaya untuk
mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki individu.
2. Teori belajar asosiasi berdasarkan pada perubahan tingkah laku yang menekankan pola
perilaku baru yang diulang-ulang sehingga menjadi aktivitas yang otomatis. Dalam teori
ini belajar lebih mengutamakan stimulus-respons yang membentuk kemampuan siswa
secara spesifik dan terkontrol. Hukuman (punishment) dan ganjaran (reward) merupakan
penguatan (reinforcement) yang dipakai. Pelopor aliran ini di antaranya Edward L.
Thorndike. Ia mengemukakan tiga hukum belajar, 1) hukum kesiapan (law of reasiness);
2) hukum latihan atau pengulangan (law of exercise or repetition); 3) hukum akibat (law
of effect).
3. Teori Insight teori belajar ini adalah mengubah pemahaman siswa. Perubahan ini akan
terjadi apabila siswa menggunakan lingkungan.
4. Teori belajar Gestalt menurut teori ini siswa merupakan individu yang utuh. Oleh
karenanya belajar lebih mengutamakan keseluruhan, kemudian melihat bagian –
bagiannta yang mengandung makna dan hubungan.

b. Tipe Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran harus diperhatikan fase perkembangan siswa seperti


perkembangan fisik-motorik, kognitif, moral, bahasa, sosial, dan perkembangan ekspresif.
Ada beberapa tipe belajar yang dikemukakan Gagne:
1.      Signal learning (belajar melalui isyarat).
2.      Stimulus-respons learning (belajar melalui rangsangan tindak balas).
3.      Chaining learning (belajar melalui perangkaian).
4.      Verbal association learning (belajar melalui perkaitan verbal).
5.      Concept learning (belajar melalui konsep).
6.      Discrimination learning (belajar melalui membeda-bedakan).
7.      Rule learning (belajar melalui aturan-aturan).
8.      Problem solving learning (belajar melalui pemecahan masalah).

c. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar.
Kulminasi akan selalu diringi dengan kegiatan tindak lanjut. Hasil belajar harus menunjukkan
sebuah perubahan tingkah laku atau perolehan prilaku yang baru dari siswa yang bersifat
menetap, fungsional, positif dan di sadari.

B. TAHAPAN PERKEMBANGAN SISWA SEKOLAH DASAR


Siswa sekolah dasar merupakan individu unik yang memiliki karakteristik tertentu, bersifat
khas, dan spesifik. Perkembangan siswa merupakan salah satu asfek yang harus diperhatikan

vi
dalam proses belajar. Seluruh aktivitas proses belajar harus berpusat kepada kebutuhan siswa
( Child Centered ) dan pada aspek tuntutan masyarakat ( society centered ).
Tahapan perkembangan siswa dapat dilihat dari aspek perkembangan berikut.
1. Perkembangan Fisik
2. Perkembangan Sosial
3. Perkembangan Bahasa
4. Perkembangan Kognitif
5. Perkembangan Moral
6. Perkembangan Ekspresif
7. Aspek – aspek Intelegensi
8. Aspek Kebutuhan siswa

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Beberapa karakteristik pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu:

A. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS RENDAH


Esensi Pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran konkret yaitu suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa yang
berkenaan dengan fakta dan kejadian di sekitar lingkungan siswa. Pembelajaran ini dilaksanakan
berdasarkan rencana pembelajaran (silabus) yang telah dikembangkan oleh guru. Pembelajaran
konkret lebih sesuai bila diberikan pada siswa di kelas rendah ( kelas 1, 2, 3) Sekolah Dasar.
Kondisi Pembelajaran ini harus diupayakan oleh guru sehingga kemampuan siswa, bahan ajar,
proses belajar, dan sistem penilaian sesuai dengan taraf perkembangan siswa.
Karakteristik lain yang harus dipahami dalam pembelajaran di kelas rendah yaitu proses
belajar harus dikembangkan secara interaktif. Dalam hali ini guru memegang peranan penting
dalam menciptakan stimulus-respons pembelajaran. Sementara itu, karakteristik aktivitas siswa
di kelas rendah Sekolah Dasar masih relatif kurang terfokus dalam konsentrasi, kecepatan
belajar, dan aktivitas belajar sehingga hal ini memerlukan kegigihan guru untuk mengupayakan
pembelajaran ke arah proses belajar yang efektif.
Dalam kurikulum SD tahun 2004 dianjurkan di kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar agar siswa
melakukan kegiatan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik merupakan strategi
pembelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa yang melibatkan beberapa
mata pelajaran.

B. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN DI KELAS TINGGI

Esensi Proses pembelajaran kelas tinggi (kelas 4,5,6) Sekolah Dasar adalah suatu
pembelajaran yang dilaksanakan secara logis dan sistematis untuk membelajarkan konsep, dan
generalisasi hingga penerapannya ( menyelesaikan soal, menggabungkan, menghubungkan,
memisahkan, menyususn, menderetkan, melipat, dan membagi).

vii
Banyak strategi belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar di kelas tinggi Sekolah
Dasar, diantaranya : tanya-jawab, latihan atau drill, belajar kelompok,observasi atau pengamatan,
inkuiri, pemecahan masalah, dan diskaveri. Di kelas tinggi, siswa dapat membimbing dengan
menggunakan pembelajaran konstruktivis, artinya siswa dibimbing untuk mencari, menemukan,
menggolongkan,menyusun, melakukan, mengkaji, dan menyimpulkan sendiri atau berkelompok
tentang substansi yang dipelajarinya.
Menurut Piaget siswa kelas 6 SD yang mencapai usia 11 tahun, masuk dalam fase
perkembangan operasional formal,artinya suatu perkembangan kognitif yang menunjukkan
bahwa siswa sudah memiliki kemampuan berpikir tinggi atau berpikir ilmiah. Dengan demikian
pada kelas 6 bahkan mulai dari kelas 5 pembelajarannya harus menggunakan beberapa
pendekatan ilmiah.

viii
DAFTAR PUSTAKA

Anitah Sri W, Dkk ( 2014 ). Strategi Pembelajaran di SD. Banten : Universitas Terbuka.

ix

Anda mungkin juga menyukai