Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH Kelompok 5:

Psikologi Pendidikan

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Dosen Pengampu: Sahrip M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 5:

Mulquzziadah (210103011)

Rismiati (210103022)

Miftahur Rizqo (210103009)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HAMZANWADI

Tahun Akademik 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya, sehigga makalah ini dapat diselesaikan tepat waku yang membahas mengenai “Faktor-
faktor Yang Mempengaruhi Belajar.” Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan yang diampu oleh Sahrip M.Pd. kami mencoba memeberikan suatu
pemahaman yang berguna untuk pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa/i Universitas
Hamzanwadi khususnya PG PAUD semester 1, yang mudah-mudahan berkenan dihati bapak
selaku dosen mata kuliah psikologi pendidian. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Maka dari itu kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Pancor, 31 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.LatarBelakang...............................................................................................................1
B. RumusanMasalah.........................................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar........................................................................................................2
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ...............................................................3
C. Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar .................................................................5
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran.................................................................................................7


DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………8
BABI
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah belajar sebenarnya telah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada era
sekarang ini, hampir semua orang mengenal istilah belajar. Lebih–lebih setelah
dicanangkannya wajib belajar. Namun, apa sebenarnya belajar itu? Rasanya masing-
masing orang memiliki pendapat yang tidak sama. Sejak manusia ada, sebenarnya ia
telah melaksanakan aktivitas belajar. Oleh karena itu, kiranya tidak berlebihan jika
dikatakan bahwa akitivitas itu telah ada sejak adanya manusia. belajar itu salah satu
kebutuhan manusia. Bahkan ada ahli yang menyatakan bahwa manusia adalah makhluk
belajar. Oleh karena manusia adalah makhluk belajar, maka sebenarnya di dalam dirinya
terdapat potensi untuk diajar. Pada masa sekarang ini, belajar menjadi sesuatu yang tak
dapat terpisahkan dari kehidupan manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat rumusan masalah yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan belajar?
2. Apa penyebab menurunnya minat belajar?
3. Apa saja upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut?
C. Tujuan Pembelajaran
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab
menurunnya minat belajar siswa disekolah dan upaya untuk mengatasi
masalah yang sedang terjadi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Belajar
Para penulis buku psikologi belajar, umumnya mendefinisikan
belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang
relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. Selain itu, ahli–
ahli psikologi mempunyai pandangan yang berbeda mengenai apa
belajar itu. Dalam pandangan psikologis, menurut Ali Imron (1996:2 –
14), ada 4 pandangan mengenai belajar, yaitu :
1. .Pandangan Psikologi Behavioristik.
Menurut psikologi behavioristik, belajar adalah
suatu kontrol instrumental yang berasal dari lingkungan.
Tokoh–tokoh psikologi behavioristik mengenai belajar ini
antara lain : Pavlov, Watson, Gutrie dan Skinner.
Teori kondisioning ini lebih lanjut dikembangkan
oleh Watson. Setelah mengadakan eksperimentasi, Watson
menyimpulkan bahwa pengubahan tingkah laku dan diri
seseorang dapat dilakukan melalui latihan/membiasakan
mereaksi atas stimulus – stimulus yang dialami.
Menurut Thorndike, belajar dapat dilakukan dengan
mencoba–coba (trialanderror). Mencoba – coba ini
dilakukan, manakala tidak tahu bagaimana harus
memberikan respons atas sesuatu. Dalam mencoba ini
seseorang mungkin akan menemukan respons yang tepat
berkaitan dengan masalah yang dihadapinya.
2. Pandangan Psikologi Kognitif
Menurut psikologi kognitif, belajar adalah suatu
usaha untuk memahami tentang sesuatu. Usaha untuk
memahami tentang sesuatu tersebut, dilakukan secara aktif
oleh pembelajar. Keaktifan tersebut dapat berupa mencari
pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah,
mencermati lingkungan, mempraktekkan, membahas dan
merespons lainnya untuk mencapai tujuan.
3. Pandangan Psikologi Humanistik
Pandangan psikologi humanistik merupakan antitesis
dari pandangan psikologi behavioristik. Menurut pandangan
psikologi humanistik, belajar dilakukan dengan memberikan
kebebasan yang sebesar – besarnya kepada individu. Salah
seorang tokoh psikologi humanistikCarlRogers, yang juga
seorang ahli psikoterapi. Ia memiliki pandangan bahwa
siswa yang belajar tidak dipaksa, melainkan dibiarkan
belajar bebas. Siswa juga diharapkan dapat membuat dirinya
hingga ia dapat mengambil keputusan sendiri dan berani
bertanggung jawab atas keputusan – keputusan yang ia ambil
atau pilih.
4. Pandangan Psikologi Gestalt
Tokoh psikologi Gestalt adalah Kohler, Koffkar dan
Wertheimer. Menurut pandangan psikologi Gestalt, belajar
terdiri atas stimulus respon yang sederhana tanpa adanya
perbedaan ide atau proses berpikir. Dalam belajar yang
ditanamkan pengertian tentang sesuatu yang harus dipelajari.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Secara implisit, ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar
anak, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi
jasmani dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis.
a. Faktor fisiologis sangat mendukung atau
melatarbelakangi aktivitas belajar. keadaan jasmani
yang sehat akan berpengaruh lain dibanding jasmani
yang keadaannya kurang sehat. Untuk menjaga agar
keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi harus cukup. Hal
ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan
mengakibatkan kerusakan akibat pelanggaran dan
kerusakan.
b. psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi
belajar. Faktor-faktor tersebut di antaranya:
• Adanya keinginan untuk tahu
• Agar mendapatkan simpati dari orang lain.
• Untuk memperbaiki kegagalan
• Untuk mendapatkan rasa aman.
2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang
ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal
dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.
a. Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini
utamanya adalah sebagai cara mendidik orang tua
terhadap anaknya. Ada beberapa tanggapan mengenai
faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari
orang tua, tipe seperti ini mendidik sesuai dengan
tipe kepemimpinan Pancasila lebih baik
dibandingkan dibandingkan tipe-tipe diatas. Karena
orang tua dalam mencampuri belajar anak, tidak akan
masuk terlalu dalam.
Prinsip kepemimpinan Pancasila sangat
manusiawi, karena orang tua akan bertindak
“ingngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa,
dan tutwurihandayani”. Dalam kepemimpinan
Pancasila ini berarti orang tua melakukan kebiasaan-
kebiasaan yang positif kepada anak agar dapat
diteladani. Orang tua juga selalu memperhatikan
anak selama belajar baik langsung maupun tidak
langsung, dan memberikan arahan-arahan manakala
akan melakukan tindakan yang kurang tertib dalam
belajar.
b. Faktor yang berasal dari sekolah
Faktor yang berasal dari sekolah, dapat
berasal dari guru, mata pelajaran yang dicapai, dan
metode yang diterapkan. Faktor guru banyak menjadi
penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang
menyangkut kepribadian guru, kemampuan
mengajarnya. Terhadap mata pelajaran, karena
kebanyakan anak perhatianya kepada yang diminati
saja, sehingga mengakibatkan nilai-nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
keterampilan, kemampuan, dan kemauan belajar anak
tidak dapat digunakan dari pengaruh atau campur
tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi tugas guru
untuk membimbing anak dalam belajar.
c. Faktor yang berasal dari masyarakat
Anak tidak lepas dari kehidupan masyarakat.
Faktor masyarakat bahkan sangat kuat semua
terhadap pendidikan anak. Pengaruhnya bahkan sulit
dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung
perkembangan anak, masyarakat juga ikut
mempengaruhi.
Selain beberapa faktor internal dan eksternal di atas, faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Minat
Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak akan
berhasil dengan baik, tetapi jika seseorang memiliki minat terhadap
objek masalah maka dapat diharakan hasilnya baik. Problem is
bagainama seorang pendidik selektif dalam menentukan atau
memilih masalah atau materi pelajaran yang menarik siswa.
Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan metode yang
menarik. Karena itu pendidik/ perlu mengenali karakteristik siswa,
misalnya latar belakang sosial ekonomi, keyakinan, kemampuan,
dan lain-lain.
b. Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan
berhasil tidaknya seserorang. Orang pada umumnya lebih mampu
belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai penelitian
menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat kecerdasan dan
hasil belajar sekalah (Sumadi, 1989:11).
c. Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang
perlu dan dikembangkan agar dapat terwujud (Utami, 1992: 17).
Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan
dapat dilakukan pada masa yang akan datang. Selain kecerdasan
merupakan faktor yang menentukan tidaknya seseorang dalam
belajar (Sumadi, 1989:12). Belajar pada bidang yang sesuai dengan
bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk
berhasil.
d. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang ada pada diri anak untuk
melakukan sesuatu tindakan. Besar kecilnya motivasi dipengaruhi
oleh kebutuhan individu yang ingin dipenuhi (Suharsimi, 1993: 88).
Ada dua macam motivasi yaitu motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan
dari dalam diri orang yang bersangkutan. Sedangkan, motivasi
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar
atau motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor luar situasi
belajar, misalnya angka, ijazah, tingkat, hadiah, persaingan,
sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap diperlukan di
sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan
kebutuhan siswa.
e. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif atau kemampuan penalaran yang tinggi
akan membantu siswa dapat belajar lebih baik dari siswa yang
memiliki kemampuan kognitif sedang.
C. Cara Mengatasi Anak Yang Malas Belajar
1. Hadiah (penghargaan)
Cara yang cukup manjur untuk membuat anak rajin belajar
adalah dengan memberi hadiah kepada anak. misalkan seorang
diberi target tertentu yang harus ia capai dan jika berhasil anak
tersebut akan diberi hadiah. mengiming-imingin anak dengan
hadiah, apalagi hadiahnya berupa hal-hal yang anak senangi akan
membuat motivasi belajar anak meningkat sehingga anak rajin lebih
belajar.
2. Phunisment (Hukuman)
Selain pemberian hadiah, pemberian penghargaan juga
merupakan salah satu cara mengatasi anak yang malas belajar.
pemberian kepada anak yang seharusnya diberikan memiliki nilai
pembelajaran di dalamnya seperti jika seorang anak malas belajar di
kelas dan ketahuan oleh guru maka hukuman seperti menghapal atau
diberi tugas menulis cerita pendek tentang alasan-alasan mengapa
anak malas belajar di kelas dan ketahuan oleh guru maka hukuman
seperti menghapal atau diberi tugas menulis cerita pendek tentang
alasan-alasan mengapa anak malas memberikan tugas yang cukup
menantang namun tetap proporsional seperti tugas "cara mengatasi
malas belajar pada diri sendiri" selain itu anak akan berusaha
mencari penyebab mengapa malas belajar dan cara mengatasinya,
guru juga bisa terbantu dalam mencarikan solusi untuk mengatasi
malas belajar anak tersebut.
3. Permainan (Permainan)
Belajar sambil bermain adalah konsep yang banyak
diterapkan disekolah-sekolah maupun di lembaga bimbingan
belajar. karena pada dasarnya karakter seseorang diusia anak-anak
sangat suka bermain, nah disinilah peran orang tua maupun guru
dalam mendidik anak, yakni mampu menghadirkan suasana belajar
namun seolah-olah pembelajaran tersebut berkesan belajar bagi
anak. ada banyak jenis game yang mendidik bagi anak-anak, tinggal
guru menyesuaikan dengan tahap perkembangan anak serta
efektifitas permainan tersebut dalam memberi pembelajaran bagi
anak.
4. Arti manfaat belajar
Sebenarnya salah satu faktor yang membuat anak malas
belajar adalah anak-anak biasanya tidak memahami pentingnya
belajar serta apa manfaat belajar bagi dirinya. sebagai seorang guru
tidak harus mengajarkan/memberikan materi pelajaran yang ada di
rpp dalam setiap pertemuan namun sekali-kali guru menyelingi
pembelajaran dengan kata-kata motivasi atau dengan cerita yang
mengispirasi sehingga muncul semangat dalam diri anak untuk
belajar.
5. Bantu anak menemukan cita-citanya
Jika mengingat masa kanak-kanak yang pernah dilalui
biasanya dalam pembelajaran kadang-kadang guru bertanya kepada
murid-muridnya tentang cita-citanya kelak. sebenarnya hal tersebut
merupakan suatu cara mebangkitkan motivasi dalam diri anak untuk
belajar. misalkan guru bertanya "anak-anakku cita-citanya mau jadi
apa? anak-anak biasanya akan menjawab "saya ingin jadi polisi bu
guru, saya ingin jadi dokter, saya ingin jadi guru" umpan balik dari
biasanya akan mengatakan supaya cita-citanya bisa terwujud
bagaimana caranya? bagaimana caranya? anak anak akan menjawab
"harus rajin belajar bu guru". namun sebagian anak-anak juga belum
memiliki cita-cita jadi tugas seorang guru mengarahkan anak
tersebut menemukan cita-citanya sesuai dengan bakat danminatnya

6. Media pembelajaran yang menarik


Salah satu penyebab anak kurang bersemangat dalam belajar
adalah media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
yang kurang menarik. bahkan sebagian guru atau orang tua
kebanyakan mengajar anak dengan metode ceramah, jika satu atau
dua kali dilakukan mungkin hal itu masih bisa dilakukan namun jika
dalam setiap mengajar anak terus menerus menggunakan metode
yang sama, pada akhirnya akan bosan dan jenuh kemudian menjadi
malas belajar. jadi orang tua dan guru harus inovatif dan kreatif
dalam mengajar anak. gunakan media pembelajaran yang menarik
dan bervariasi agar anak-anak selalu bersemangat untuk belajar.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa
adalah: faktor internal siswa, yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa, faktor
eksternal iswa, yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa dan faktor pendekatan belajar siswa, yaitu
jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran.

B. Saran

Untuk kesempurnaan makalah ini, penulis menerima kritikan dan saran yang membangun dari
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

http://dyantezaanggara27.blogspot.com/2014/01/faktor-internal-dan-eksternal-yang.html?m=1

https://www.rijal09.com/2016/11/6-cara-mengatasi-anak-yang-malas-belajar-sanat-
ampuh.html=1

Anda mungkin juga menyukai