KELOMPOK 3 REULER 2 :
PRODI D3 SANITASI
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “MANUSIA DAN PENGABDIAN”
Sholawat serta salam tak lupa kami curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, keluarganya serta sahabat-sahabatnya yang telah memberikan titik
terang kejalan yang benar kepada umatnya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bu YENI ROSITA selaku
Dosen mata kuliah ISBD,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah. Serta
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang
membangun kami harapkan agar makalah ini lebih sempurna. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan jalan terbaik bagi umat-Nya yang telah berupaya dengan i’tikad
baik. Amiin.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER ..............................................................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................................
KESIMPULAN .......................................................................................................................
SARAN .................................................................................................................................
Pengertian pengabdian menurut WJS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang berhubungan dengan
mengabdi.Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada “suatu” yang dianggap lebih, biasanya
dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian
untuk menyatakan kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga. Dengan
begitu,Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.
Pegabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Jadi macam-macam pengabdian yaitu pengabdian:
1) Kepada agama
2) Kepada bangsa dan Negara
3) Kepada Orang tua
4) Kepada guru
Pengabdian dapat juga diartikan sebagai pilihan hidup seseorang apakah ingin mengabdi kepada
orangtua, kepada agama dan Tuhan ataupun kepada bangsa dan negara dimana pengabdian akan
mengandung unsur pengorbanan dan kewajiban untuk melakukannya yang biasanya akan dihargai
dan tergantung dari apa yang diabdikannya. Sebagai contoh, bila orang tua mengabdi untuk
mengasuh anak-anaknya berkemungkinan besar nanti anak-anaknya akan berbakti juga kepada
kedua orangtuanya, biarawan/wati yang mengabdi kepada agama dan Tuhannya nantinya akan
dibalas amalannya di surga, ataupun pengabdian seorang pegawai negeri pada bangsa dan
negaranya biasanya akan diberi semacam penghargaan/tanda jasa dari negara yang bersangkutan.
Salah satu contoh pengabdian dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai mahasiswa turut belajar
dengan tekun. Itu merupakan cara pengabdian yang sederhana kepada negara dan Menaati dan
turut serta membangun bangsa agar menjadi bangsa yang lebih baik.
2. Macam-macam Pengabdian Manusia
Sebetulnya muculnya pengabdian karena adanya rasa tanggung jawab, baik terhadap Tuhan sebagai
Penciptanya terhadap diri sendiri, terhadap keluarga dan terhadap masyarakat. Oleh karena itu
pengabdian pengabdian dibedakan antara lain :
Tujuan Hidup menurut AL-FATIHAH yaitu Memilih diantara dua alternatif yaitu merefleksikan
sifat sifat Tuhan yang mengarah menjadi Pengabdi-pihak-lain (Ar-Rahman & Ar-Rahim) atau
Pengabdi-diri-sendiri.
g. Pengabdian Manusia Kepada Pihak Lain
Bukan berarti tidak ada perhatian sama sekali terhadap diri sendiri, sehingga misalnya tidak
makan sama sekali yang berarti bunuh diri. Tapi senantiasa berusaha mencintai orang lain
seperti mencintai diri sendiri. Perhatiannya sama besar baik terhadap diri sendiri maupun
pihak lain.
Apa yang tidak patut diperlakukan terhadap dirinya tidak patut pula diperlakukan terhadap
pihak lain. Senantiasa memberi dengan kecintaan tanpa pamrih dan membalas kebaikan
pihak lain dengan yang lebih baik hanya karena kecintaan. Senantiasa melakukan yang
tersurat dalam tafsir Al-Fatihah
Menjadikan kelebihan maupun kekurangan sebagai senjata untuk kepentingan diri. Merasa
terusik oleh kelebihan maupun kekurangan pihak lain. Sepertinya tidak membutuhkan pihak
lain bahkan merasa dirinya-lah sebagai dewa penyelamat.
Kita mencoba yang terbaik seperti yang dikehendaki Allah. Seperti saat seorang tentara
mengatakan kepada atasannya,. Sesuai kehendak Anda, Pak.. Namun, kita tidak memberikan
penghargaan yang sama kepada Allah SWT. Tidak. Kita selalu melawan, mengajukan
keberatan, menentang dan tidak menyetujui kehendak Allah.
Tingkatan pertama dari adab yang baik adalah untuk mengatakan,. Terserah yang Kau
inginkan, ya Allah,. bahkan saat sesuatu yang tidak kamu senangi terjadi. Kamu tidak dapat
melakukan apa pun atas hal itu. Demikian, adalah hal yang sia-sia untuk menentangnya.
Adalah tidak mungkin untuk melawan kehendak Allah, dan seringkali kita mengetahui hal ini
tetapi tetap bersikeras melawan kehendak-Nya.
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Yang juga berarti perwujudan dari kesadaran akan kewajiban.
Manusia apada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggunng jawab. Disebut demikian
karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk social, juga
merupakan makhluk tuhan.
Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia
memenhtaskan sejumlah peranan dalam konteks social, individual ataupun teologis.
Menurut sifat dasar manusia adalah makhluk yang bermoral dan makluk social, yang
saling membutuhkan.
Oleh karena itu dalam hal ini manusia tidak harus bertanggung jawab pada dirinya
sendiri, tapi juga untuk orang lain-lain, misalnya adalah:
a. Tanggung jawab kepada keluarga Masyrakat kecil ialah keluarga. Maka setiap
anggota yang ada dalam keluarga tersebut harus bertanggung jawab atas
keluarganya, yang menyangkut nama baik keluarga.
c. Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara Manusia juga hidup pada suatu Negara
yang mempunyai ukuran yang dibuat oleh Negara.yang juga harus dipertanggumg
jawabkan apabila terbukti bersalah.
d. Tanggung Jawab kepada Tuhan. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman
Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka
segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah
htanggung jawabnya. Meskipun manusia perbuatannya yang saalah dengan segala
jalan sesuai kondisi dan kemampuan, namaaun manusia tak dapat lepas dari
tanggung jawab diakhirat nanti.
Sadar sendiri artinya merasa, tahu atau ingat kepada keadaan sebenarjnya. Jadi
kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa
yang telah dikerjakan. Kesadaran moral sangat penting untuk diperhatikan orang,karena
pelanggaran moraldapapt berakibat merusak nama. Oleh sebab itu kesadaran moral
perlu dijaga oleh setiap individu. Hal ini tidak berarti bahwa kesadaran yang lain tidak
penting. Semua kesadran penting, karena ketidak sadaran adalah sal;ah satu hal yang
dapat menggoncangkan atau sekurang-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.
Justru pada umumnyaorang sadar akn perbuatanya, tetapi tidak disadarai, apakah
perbuatan itu melanggar norma sopan santun, norma hokum, atau norma moral. Kalau
orang itu ingin berbuat, maka berbuat sajalah. Orang berbuat tanpa kesadaran ini amat
sedikit jumlahnya. Halite bisa terjadi karena kekeliruan. Tetapi mungkin jugakarena yang
berbuat dalam keadaan tidak sadar.karena itu orang tersebut dapat bebas dari
hukuman.
c. Pengorbanan kepada bangsa dan Negara. Seatiap orang didunaia ini mengakui bahwa
manusia merupakananggota suatu bangsa dan warga Negara suatu Negara, dan
mempunyai kewajiban antara lain membelanegara. Pembelaan itulah disebut
pengorbanan.
e. Pengorbanan demi Agama Berkorban demi agama sama halinya kita berkkorban demi
cintanya kita kepada Allah. Karena itu wajiblah manusia berkorban demi cinntanya
kepada Agama, yang meruppakn juga adalah kebenran yang hakiki.
manusia...???
Semua aktifitas itu dilakukan oleh semua kalangan, semua golongan, semua umur dari
manusia. Tidak memandang dia tua ataupun muda, miskin ataupun kaya, manager maupun
staff, di Amerika maupun Indonesia, berkulit putih maupun hitam, dll. Pada intinya dilakukan
oleh semua lapisan manusia di bumi ini.
Itu semua sudah kodrati dari diri seorang manusia, seperti yang tertulis dalam sebuah artikel
tentang Ilmu Sosial Budaya Dasar, manusia itu digolongkan sebagai berikut ini :
1. Manusia sebagai makhluk budaya
2. Manusia dan peradaban
3. Manusia sebagai individu, makhluk sosial dan mahluk religius
4. Manusia, keragaman dan kesederajatan
5. Manusia, moralitas dan hukum
6. Manusia, sains dan teknologi
7. Manusia dan lingkungan.
Manusia sejak awal lahirnya adalah sebagai makhluk sosial (ditengah keluarganya). Makhluk
yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan mitra untuk
mengembangkan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan. Sebagai individu, manusia
dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung jawabnya bagi dirinya sendiri,
masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Manusia, keragaman dan kesederajatan
Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk dan dinamis, ditandai oleh keragaman suku
bangsa, agama dan kebudayaan. Keragaman tersebut merupakan kekayaan budaya yang
membanggakan, tetapi pada sisi lain mengandung potensi masalah konflik. Jadi keragaman
tersebut haruslah dapat dicari solusinya dengan semangat pluralisme, keterbukaan dan
mengembangkan kesederajatan.
Manusia, moralitas dan hukum
Manusia sebagai makhluk social dan berbudaya pada dasarnya dipengaruhi oleh nilai-nilai
kemanusiaan. Nilai tersebut berupa: etika yang erat hubungannya dengan moralitas,
maupun estetika yang berhubungan dengan keindahan.
Dalam realitas sosial, pengembangan supremasi hukum sangat tergantung pada empat
komponen, yaitu :
1. Materi hukum
2. Sarana prasarana hukum
3. Aparatur hukum
4. Budaya hukum masyarakat.
Tatkala terjadi dilema antara materi hukum, konflik diantara penegak hukum, kurangnya
sarana dan prasarana hukum, serta rendahnya budaya hukum masyarakat, maka setiap
orang (masyarakat dan aparatur hukum) harus mengembalikan pada rasa keadilan hukum
masyarakat, artinya harus mengutamakan moralitas masyarakat. Demikian pula dalam
pengembangan estetika yang akan menjadi wujud budaya masyarakat sangat mungkin
terjadi dilema dan benturan dengan nilai etika.
Manusia, sains dan teknologi
Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang
digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta
isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan
memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi
dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention),
melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat
tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat
berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.
Manusia dan lingkungan
Secara alamiah manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia sebagai pelaku dan
sekaligus dipengaruhi oleh lingkungan tersebut. Perlakuan manusia terhadap lingkungannya
sangat menentukan keramahan lingkungan terhadap kehidupannya sendiri. Manusia dapat
memanfaatkan lingkungan tetapi perlu memelihara lingkungan agar tingkat kemanfaatannya
bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan. Bagaimana manusia mensikapi dan mengelola
lingkungannya pada akhirnya akan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
KESIMPULAN
Dengan menggunakan akal budinya manusia akan mencapai kebahagiaan sesuai besar
kecilnya tanggung jawab yang dipikulnya,disamping juga jadi diberikan beban untuk
manusia.hal itu disebabkan bahwa setiap manusia harus berani bertanggung jawab atas
mengatakan Perbuatan yang sedang berjalan.
SARANA
Jadilah manusia yang bertanggung jawab bagi diri sendiri maupun orang lain
DAFTAR PUSTAKA
http://klik-sini-sob.blogspot.com/2013/10/pengabdian-manusia.html?m=1
https://www.academia.edu/3635945/Manusia_dan_Tanggung_Jawab_Serta_Pengabdian
https://www.scribd.com/doc/78626878/Manusia-Dan-Pengabdian