Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


Jumlah SKS : 2 (dua)
Dosen : Ana Nurhasanah M. Pd
Petunjuk :

1. Soal–soal dikerjakan di rumah dengan menggunakan sumber referensi yang akurat Serta
wajib menyebutkan buku yang digunakan (nama penulis, tahun terbit buku dan halaman
buku ) di setiap jawaban.
2. Tidak bekerjasama dengan siapapun .
3. Jawaban di tik, di Scan dan PDf kan dikumpulkan pada hari Jumat tgl 15 April 2022 paling
lambat pukul 08.00 di Spada.

Jawablah Soal-soal berikut ini !

1. Perhatikan pernyataan yang dikemukakan oleh John J. Cogan, & Ray Derricott
dalam buku Citizenship for the 21st Century: An International Perspective on
Education (1998), berikut ini: A citizen was defined as a ‘constituent member of society’.
Citizenship on the other hand, was said to be a set of characteristics of being a citizen’. And
finally, citizenship education the underlying focal point of a study, was defined as ‘the
contribution of education to the development of those charateristics of a citizen’. Apa yang
dapat Anda kemukakan dari pernyataan di atas? Jelaskan menurut anda perbedaan
konsep warga negara, kewarganegaraan, dan pendidikan kewarganegaraan?
2. Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan memperingati 100 Tahun Indonesia
merdeka. Bagaimana nasib bangsa Indonesia pada 100 Tahun Indonesia merdeka?
Berdasarkan hasil analisis ahli ekonomi yang diterbitkan oleh Kemendikbud (2013)
bangsa Indonesia akan mendapat bonus demografi (demographic bonus) sebagai
modal Indonesia pada tahun 2045 (Lihat gambar tabel di bawah). Indonesia pada
tahun 2030- 2045 akan mempunyai usia produktif (15-64 tahun) yang berlimpah.
Inilah yang dimaksud bonus demografi. Bonus demografi ini adalah peluang yang
harus ditangkap dan bangsa Indonesia perlu mempersiapkan untuk
mewujudkannya. Usia produktif akan mampu berproduksi secara optimal apabila
dipersiapkan dengan baik dan benar, tentunya cara yang paling strategis adalah
melalui pendidikan, termasuk pendidikan kewarganegaraan. Bagaimana kondisi
warga negara pada tahun 2045? Apa tuntutan, kebutuhan, dan tantangan yang
dihadapi oleh negara dan bangsa Indonesia? Benarkah hal ini akan terkait dengan
masalah kewarganegaraan dan berdampak pada kewajiban dan hak warga negara?
3. Anda identifikasi sebuah masalah bangsa yang dapat diantisipasi melalui
pendidikan kewarganegaraan.
 Apakah masalah itu muncul dari perkembangan IPTEKS, tuntutan dan
kebutuhan masyarakat, ataukah tantangan global saat ini
 Kumpulkanlah data dan informasi untuk mendeskripsikan lebih lanjut
tentang masalah tersebut
 Kemukakan program pendidikan kewarganegaraan seperti apa yang dapat
dilakukan guna mengantisipasi masalah tersebut
 Susunlah bentuk program tersebut secara tertulis
4. 2007-2012 Malaysia klaim tujuh budaya Indonesia Selasa, 19 Juni 2012 21:39 WIB
Jakarta (ANTARA News) –
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Windu Nuryanti, membentang
catatan klaim Malaysia atas kekayaan budaya asli Indonesia selama ini. Pada
rentang 2007-2012, Malaysia sudah tujuh kali mengklaim budaya Indonesia
sebagai warisan budaya mereka. "Melihat sejarah klaim itu cukup panjang, dalam
catatan saya sudah tujuh kali," kata Nuryanti di Jakarta, Selasa. Ini juga pertama
kalinya seorang pejabat negara Indonesia menyatakan perihal klaim budaya oleh
Malaysia itu kepada publik. Dia mengurai klaim Malaysia itu bermula pada
November 2007 terhadap kesenian reog ponorogo, selanjutnya pada Desember
2008 klaim atas lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku. Lalu klaim batik pada
Januari 2009. Tari pendet yang jelas-jelas dari Bali juga diklaim Malaysia pada
Agustus 2009 yang muncul dalam iklan pariwisata negeri jiran yang suka
menyatakan diri sebagai The Truly Asia itu. Selanjutnya instrumen dan ansambel
musik angklung pada Maret 2010. Masih kurang? Pangan kekayaan kita juga
diincar Malaysia, itu adalah beras asli Nunukan, Kalimantan Timur, yaitu beras
Adan Krayan. Di MaLaysia, beras organik bergizi tinggi itu dijual dengan merk
Bario Rice. Lalu yang terbaru adalah klaim Malaysia atas tari tor-tor dan gondang
sambilan yang merupakan asli kesenian dari Sumatera Utara. "Mereka
menyatakan tidak mengklaim tari tor-tor tapi hanya mencatat, kita minta secara
tertulis maksud mereka mencatat itu dalam kategori apa," katanya. Editor: Ade
Marboen, COPYRIGHT © 2012, Sumber:
http://www.antaranews.com/berita/317054/2007-2012-malaysia-klaimtujuh-
budaya.indonesia
 Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia? Adakah contoh
lainnya? Sebutkan, apakah klaim tersebut dimungkinkan terjadi lagi di
kemudian hari?
 Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya
tersebut memang telah dijalankan oleh warga negaranya?
 Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian
dari kebudayaan nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi
dan dipraktikkan oleh orang Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil
berdiri (standing party).
 Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas
nasional tidak diklaim oleh negara lain?
 Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya
sebagai kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah
syaratnya?
 Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur? Mengapa
demikian? Jika ya, akankah identitas bangsa itu hilang.
5. Anda telah mempelajari konstitusi dan UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara
Indonesia. Kemukakan kembali dengan kalimat Anda sendiri, apa sebenarnya
hakikat dari konstitusi itu? Apa pentingnya konstitusi bagi suatu negara, seperti
halnya Indonesia dengan adanya UUD NRI 1945?
6. Pasal 28 J UUD NRI adalah pasal yang secara khusus yang menyatakan adanya
kewajiban dasar manusia. Apa sajakah kewajiban dasar manusia itu? Apakah
dengan adanya kewajiban dasar manusia menjadikan HAM itu dibatasi? Hal ini
mengacu pada isi pasal 28 J UUD NRI 1945. Apa pendapat anda?

Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai