Alfia Uts Karil
Alfia Uts Karil
DOSEN PENGAMPU
Dr,Kristiana Maryani,S.Pd,M.Pd.
DISUSUN OLEH
Alfia Batshila
2228210064
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................1
(PENDAHULUAN).........................................................................................1
A. Rumusan Masalah...............................................................................2
B. Tujuan Masalah...................................................................................2
BAB II.............................................................................................................4
(PEMBAHASAN)............................................................................................4
A. Konsep Bahasa Anak Usia Dini...........................................................4
B. Pengertian Perkembangan Bahasa.....................................................4
C. Dasar Perkembangan Bahasa.............................................................5
D. Hakikat Bahasa....................................................................................6
E. Hubungan Antara Bahasa dan Berbicara............................................6
F. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Bahasa Anak.................12
G. Teori-Teori Pemeroleh Bahasa...........................................................13
H. Peran Orang Tua Dalam Menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini.......................................................................................................
BAB III..........................................................................................................26
(PENUTUP).................................................................................................26
A. Kesimpulan........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................28
ii
BAB I
(PENDAHULUAN)
A. Pendahuluan
Selain itu bahasa juga merupakan’’ salah satu tempat dalam berkomunikasi
yang sangat penting dalam kehidupan manusia’’, karena di samping
berfungsi sebagai media untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada
orang lain juga sekaligus sebagai media untuk memahami perasaan dan
pikiran orang lain.
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Masalah
(PEMBAHASAN)
D. Hakikat Bahasa
anak sudah memiliki kesiapan berbicara. Ada dua bentuk proses yang
menentukan kesiapan anak dalam berbicara. Kedua hal tersebut adalah (i)
perkembangan kognitif dan (ii) perkembangan bahasa (Dworetzky,1990).
seseorang/anak tidak dapat berbicara (Tarmansyah, 1966). Jadi, bahasa
tidak sama dengan bicara.
10
a. Periode Pralinguistik
11
going stage, yaitu bayi mengucapkan kata sejenis dengan kombinasi quasi
vokal dengan keras, sebagai tanda'awal konsonan. Antara 4 dan 7 bulan
anak memproduksi beberapa kata baru, disebut masa expansion stage.
12
b. Periode Linguistik
13
sampai 1600 kata. Pada usia 5 sampai 6 tahun, anak telah memiliki susunan
kalimat dan tata bahasa yang benar.
ั วัฒนศพ
(วันชย ั ท์, 2546) Bahasa anak dapat berkembang cepat jika anak
memiliki kemampuan dan didukung oleh lingkungan yang baik. Berikut ini ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa pada
anak usia dini:
1. Teori Navitis
Teori Navitis ini berpandangan bahwa ada unsur keterkaitan yang erat
antara faktor biologis dengan perkembangan bahasa. Teori Navitis meyakini
bahwa ‘’kemampuan bahasa merupakan kemampuan bawaan sejak lahir’’.
Selanjutnya belajar bahasa tidak dipengaruhi oleh intelegensi maupun
pengalaman individu. Menurut aliran Navitis ini, terdapat peran evolusi
biologis dalam membentuk individu untuk menjadi makhluk linguistik. Sejalan
dengan pertumbuhan fisik dan mental anak perkembangan bahasa menjadi
lebih baik dan meningkatPara ahli Navitis berpendapat bahwa kemampuan
berbahasa sifatnya sangat natural (bawaan), sebagaimana halnya
kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang
dipengaruhi oleh kematangan otak.Selain itu, alasan mereka adalah
beberapa bagian neurologi tertentu dari otak manusia memiliki hubungan
dengan perkembangan bahasa sehingga kerusakan pada bagian tersebut
menyebabkan hambatan bahasa.
2. Teori Behavioristik
Kekurangan :
Kelebihan :
Tokoh lain yang termasuk pada aliran teori kognitif ini ialah Bruner. Bruner
menyatakan bahwa anak belakar dari yang konkret ke abstrak melalui tia
tahapan, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Pada tahap enactive, anak
berinteraksi dengan objek berupa benda-benda, orang, dan kejadian. Dari
interkasi tersebut anak belajar nama dan merekam symbol dan kejadian.
Pada proses iconica, nak mulai belajar mengembang simbol dengan benda.
Tahap terakhir, symbolic, anak mengembangkan konsep. Pada tahap ini,
anak mulai belajar berpikir abstrak, anak mampu menghubungkan tahap ini,
anak mampu menghubungkan berkaitan antara berbagai benda, orang atau
objek salam suatu urutan kejadian. Ia juga mulai mengembangkan arti atau
makna dari suatu kejadian Khadijah. (2006).
20
Kekurangan :
3. Teori interaksionisme
4. Teori fungsional
Penelitian Bloom, Piaget dan Slobin memberi cara pandang baru bagi
kajian bahasa anak, dimana mereka memfokuskan pada perkembangan
kognitif dengan pemerolehan bahasa pertama. Piaget mengemukakan bahwa
perkembangan bahasa adalah hasil hubungan yang erat anara anak dan
lingkungannya ditambah dengan interaksi komplementer antara
perkembangan kapasitas kognitif dan pengalaman bahasa anak.
Kemampuan belajar anak sangat ditentkan oleh sejauh mana mereka
mengetahui dunia sekitar dan kemampuan penafsiran terhadap konseptual
dalam membuat kategori dunia sekitar.
memberikan nilai agama, nilai budaya, nilai moral, dan keterampilan. Dapat
dipahami bahwa keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan anak,
waktu anak lebih banyak dihabiskan di rumah daripada di sekolah.
Selayaknya keluarga mampu menstimulasi perkembangan anak terutama
aspek bahasa, keluarga memberi rangsangan dan model yang baik dan
dapat dilakukan melalui pendidikan dan pembiasaan.
Selain itu, Papalia (2008 : 248) menjelaskan bahwa mayoritas bayi sangat
menyukai dibacakan cerita. Nada pembacaan yang dilakukan oleh orang tua
atau pengasuh dan cara membacakan ketika bercerita dapat mempengaruhi
seberapa baik anak berbicara dan pada akhirnya seberapa baik anak
membaca. Pendapat ini didukung oleh Jalongo (2007:156) yang mengatakan
bahwa semakin dini anak dikenalkan dengan teks yang ada dalam buku
maka anak semakin siap untuk membaca dan sadar terhadap cetakan
tulisan.
Anak yang belajar membaca dini biasanya adalah anak-anak yang orang
tuanya sangat sering membacakan cerita untuk anak dan melakukan
kegiatan membaca tersebut ketika usia anak masih sangat muda. Dengan
demikian, potensi untuk bisa membaca pada anak terbentuk dari pengalaman
mendengarkan cerita sejak usia sedini mungkin. Hal ini berarti perlu peran
dari orang tua atau orang terdekat dengan anak sejak dini.
suportif. Oleh karena itu, perlu diberikan pendidikan terhadap orangtua agar
memiliki kemampuan untuk memberi intervensi pendidikan kepada anak.
9. Berhati-hati memilih buku, pilih buku yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sulit
(PENUTUP)
A. Kesimpulan
26
27