Anda di halaman 1dari 19

Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat

Tahun 2021

PENGUATAN KUALITAS GURU MADRASAH MELALUI WORKSHOP


PENATAAN KURIKULUM, ADMINISTRASI DAN MANAGEMENT

Siti Sopiah1) Setia Nurul Hidayah2)


Sekolah Tinggi Agama Islam Sukabumi1)
Sekolah Tinggi Agama Islam Sukabumi2)
sopiahsiti7093@gmail.com1)
setianurul9@gmail.com2)

Abstrak

Salah satu wujud keprofesionalan guru adalah mampu menjaga kualitas administrasi dan
management yang dirangkum melalui program kurikulum madrasah diniyah takmiliyah
awaliyah. Oleh sebab itu hendaknya guru terus belajar mengenai prosedural administrasi yang
sesuai tersebut, dengan disertai bukti fisik yaitu kurikulum. Saat ini tenaga administrasi sangat
penting karena sudah banyak sekali aturan hukum yang mengharuskan setiap lembaga mengikuti
ketentuan-ketentuan yang berlaku. Kelengkapan dokumen madrasah diperlukan untuk
menunjang madrasah maju dan berkembang. Kegiatan workshop dapat memotivasi pengelola
madrasah dan tenaga pendidik untuk memaksimalkan administrasi madrasah. Memiliki wawasan
dalam melakukan perencanaan pembelajaran atau perumusan kurikulum. Management yang
aktip dan tidak pasif akan mampu memaksimalkan program yang sudah dirancang dapat
terlaksana.
Kata kunci : Kurikulum, Administrasi, Kualitas Guru MDTA

Abstract

One form of teacher professionalism is being able to maintain the quality of administration and
management which is summarized through the madrasah diniyah takmiliyah Awaliyah
curriculum program. Therefore, teachers should continue to learn about the appropriate
administrative procedures, accompanied by physical evidence, namely the curriculum. Currently
administrative staff is very important because there are so many legal rules that require every
institution to follow the applicable provisions. Completeness of madrasa documents is needed to
support madrasas to progress and develop. Workshop activities can motivate madrasa managers
and educators to maximize madrasa administration. Have insight in planning learning or
curriculum formulation. Management that is active and not passive will be able to maximize the
programs that have been designed to be implemented.
Keywords: curriculum, administration, quality of MDTA teachers
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

PENDAHULUAN dan tertata sesuai prosedur, sekolah dan guru


Madrasah Diniyah Takmiliah akan mampu mengkondisikan segala
Awaliyah Darul Magfiroh yang berlokasi di kegiatan Madrasah Diniyah Takmiliah
Kampung Cikubang Rt. 21/05 Desa Bojong Awaliyah.
Galing Kecamatan Bojong Genteng adalah Hal tersebut sejalan dengan hasil
lokasi pengabdian masyarakat yang penelitian (Muhaimin : 2009)
berkesinambungan. Lokasi tersebut berjarak pengembangan kurikulum tidak hanya
32 km dari Sekolah Tinggi Agama Islam memilih, menyusun materi dan metode
Sukabumi dijangkau dengan kendaraan pembelajaran, tetapi menyangkut arah dan
bermotor. tujuan pendidikan, pemilihan sitem, dan
Hasil observasi di MDTA Darul bentuk kurikulum.
Magfiroh dan wawancara dengan guru-guru Workshop penataan kurikulum ini,
menyatakan bahwa belum maksimalnya guru harus mampu memanfaatkan ilmu dan
penggunaan kurikulum serta tidak adanya mengaplikasikan pada lembaga yang
pembinaan dan arahan mengenai kurikulum dinaunginya. Hal ini juga dapat menjadi
yang seharusnya digunakan pada Madrasah catatan bahwa kegiatan workshop bukan
Diniyah Takmiliah Awaliyah. Workshop semata-mata untuk pengarahan dan
digunakan sebagai acuan dalam pembinaan tetapi jalan diskusi untuk
mengefektifkan penggunakan kurikulum di menemukan kesamarataan kurikulum di
setiap Madrasah Diniyah Takmiliah Kampung Cikubang Rt. 21/05 Desa Bojong
Awaliyah di Desa Bojong Galing. Galing Kecamatan Bojong Genteng.
Perkembangan kurikulum sangat Workshop ini juga berperan penting dalam
berpengaruh terhadap proses dan hasil mengetahu stuktur kurikulum yang
pencapaian yang telah ditempuh. Dimana seharusnya ada di Madrasah Diniyah
pada dasarnya rancangan belajar mengajar Takmiliah Awaliyah yaitu memuat 7 (tujuh)
merupakan suatu proses yang harus bidang studi yaitu : Al-Qur’an Hadist,
dipedomani oleh pendidik dan peserta didik, Hadist, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh Islam,
kurikulum memiliki peran yang strategis dan dan Bahasa Arab. Kurikulum juga mengatur
fundamental dalam berjalannya pendidikan beban belajar yang dirumuskan dalam
yang baik. Dengan kurikulum yang sesuai satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

untuk mengikuti program pembelajaran kebijakan yang sudah diresmikan guna


melalui sistem tatap muka, beban belajar menggapai tujuan pembelajaran. Dalam
kegiatan tatap muka per jam pelajaran rangka operasional konsep administrasi
ditetapkan selama 40 menit. pembelajaran tersebut, sekolah ataupun
(Arif Munandar : 2018) Administasi madrasah selaku pembelajaran wajib
lembaga Madrasah Diniyah Takmiliyah mengelola 3 perihal ialah material, SDM,
Awaliyah adalah kepala sekolah yang serta kurikulum.
bertugas dan bertanggug jawab dalam (Muhibbin, 1995: 88) Sedangkan
menyusun kerangka kurikulum, dasar istilah pembelajaran berarti proses, cara
hukum, dan inti kurikulum. Dengan adanya menjadikan orang atau makhluk hidup untuk
kerangka kurikulum dan program inti belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu
selanjutnya dapat ditetapkan jenis dan perubahan dalam tingkah laku dimana
jumlah mata pelajEaran minimal yang perubahan itu dapat mengarah pada tingkah
diperlukan. laku yang lebih baik,tetapi juga ada
(Made Pidarta) dalam pendidikan kemungkinan mengarah kepada tingkah laku
manajemen itu bisa dimaksud selaku yang lebih buruk.
kegiatan memadukan sumber-sumber Cara menyatukan pembelajaran
pembelajaran supaya terpusat dalam usaha menurut Ahmad Tafsir (2008, 8-11) dapat
dalam menggapai tujuan pembelajaran yang dilakukan dengan empat cara: Pertama,
sudah didetetapkan tadinya. Sebaliknya bagi penyatua materi. Maksudnya ialah
Soebagio Atmodiwiro, mengemukakan menyatukan konsep atau ajaran agama
bahwa manajemen pembelajaran bisa ke dalam materi (teori dan konsep)
didefinisikan selaku proses perencanaan, pengetahuan umum yang sedang diajarkan.
pengorganisasian, mengetuai, mengatur Hal ini terbagi menjadi beberapa
tenaga pendidik, sumber energi pendidik kemungkinan: 1) Penyatuan filosofis, bila
buat menggapai tujuan pembelajaran. Jadi, tujuan fungsional mata pelajaran umum
administrasi pembelajaran merupakan (sama) dengan tujuan fungsional mata
segenap metode dan prosedur yang pelajaran agama. 2) Penyatuan karena
digunakan dalam menyelenggarakan konsep agama berlawanan dengan konsep
hubungan pembelajaran cocok dengan pengetahuan umum. 3) Penyatuan dapat
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

dilakukan jika konsep agama saling Usaha penyatuan ini, di samping untuk
mendukung dengan konsep pengetahuan membantu tercapainya tujuan pendidikan
(umum). agama Islam juga berdaya dalam
Kedua, penyatuan proses menghilangkan pandangan dikotomis yang
pembelajaran. Konsepnya jangan ada proses menganggap bahwa pengetahuan
pembelajaran yang berlawanan dengan (pengetahuan ilmu, pengetahuan filsafat,
ajaran agama Islam. Misalnya: Guru renang pengetahuan mistik) merupakan
laki-laki mengajari murid perempuan pengetahuan bebas nilai.
renang yang sudah dewasa. Penyelesaiannya Manajemen pendidikan yang tertib
adalah dengan mengganti guru renang laki- teratur Sangat perlu untuk meningkatkan
laki dengan guru renang perempuan. Dengan keterampilan manajemen Pendidikan kepala
demikian proses berjalan sesuai dengan sekolah dan guru. Menambah Kemampuan
ajaran Islam. ini akan memiliki sikap positif, yaitu
Ketiga, dalam memilih bahan ajar. semakin Tingkatkan efisiensi, kualitas, dan
Misalnya seorang guru Bahasa Indonesia perluas kinerja di seluruh dunia Mendidik
dapat memilih bahan ajar yang memuat dan mempromosikan kegiatan di atas untuk
ajaran Islam untuk dibahas, misalnya dalam Agar lebih efektif dan efisien diperlukan
memilih sanjak; juga dalam memilih bahan informasi yang cukup. Selain itu, syarat
bacaan lainya. Di sini, guru Bahasa menguasai teknologi informasi semakin
Indonesia itu memang berniat hendak besar sehingga setiap organisasi perlu
meniatkan imtak siswa melalui pengajaran memperhatikan da meningkatkan
Bahasa Indonesia. kemampuan karyawan di bidang tekologi
Keempat, penyatuan dalam memilih informasi. Kondisi ini juga berlaku bagi
media pembelajaran. Misalnya tatkala guru pegawai administrasi. Jika mereka tidak
matematika memilih sosok bangunan, ia ingin menjadi orang yang gagap dan tidak
menggunakan Masjid. Ia mengatakan satu terlalu peduli dengan teknologi. Keahlian
masjid di tambah dua masjid sama dengan teknologi informasi perlu terus ditingkatkan
tiga Masjid. Tentu itu hanya dilakukan seiring berkembangny dengan cepat agar
sesekali saja. kita dapat menghadapi persaingan global
yang semakin ketat.
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

Selain itu, sarana dan prasarana administrasi pendidikan berikut akan


pendukung perlu di persiapkan implementasi memberikan banyak arti: Manajemen
teknologi informasinya. Meningkatkan pendidikan diusulkan oleh para ahli. Jarman
kompetensi tenaga administrasi di Satori percaya bahwa manajemen
bidangnya dibutuhkan teknologi informasi pendidikan dapat jelaskan seluruh proses
untuk mendukung profesionalisme kerja. bekerja sama dengan memanfaatkan semua
Selain itu, pekerjaan yang berhubungan sumber daya manusia dan material yang
dengan surat komunikasi, pengarsipan, tersedia dan cocok untuk mencapai tujuan
inventaris, dll. Akan lebih banyak selesaikan pendidikan yang telah ditetapkan efektif dan
dengan mudah dengan bantuan teknologi efisien.
informasi. Berdasarkan paparan diatas, penulis
(Oteng Sutisna: 2020) mengatakan ingin memberikan pengabdian kepada
bahwa administrasi pendidikan Ada dalam masyarakat, dalam “ Workshop Penataan
tiga bidang perhatian dan kepentingan, Kurikulum, Administrasi dan Management
yaitu: (1) Lingkungan administrasi Guru MDTA se Desa Bojong Galing”.
pendidikan (geografi, kependudukan, Melalui pelatihan tersebut bertujuan untuk
ekonomi, ideologi, budaya dan memaksimalkan kompetensi guru Madrasah
pembangunan. (2) Pendidikan (Bidang Diniyah Takmiliyah Awaliyah dalambidang
Tuntutan administratif). (3) Hakikat kurikulum, administrasi dan management.
manajemen pendidikan (Tugas, proses, Yang diawali dengan penyampaian materi
prinsip, dan perilakunya Manajemen), yang kurikulum dan administrasi oleh narasumber
selanjutnya memperkuat manajemen atau yang ahli dalam bidangnya. Selama
Berbagai macam manajemen pendidikan penyampaian materi dijelaskan pentingnya
Saling terkait untuk memahaminya Perlu kurikulum terhadap kemajuan dan
berbagai wawasan dan harapan Selain keunggulan sekolah itu sendiri.
pendalaman masyarakat, perubahan dalam (Muhaimin : 2009) menjelaskan
masyarakat. tentang indikator keberhasilan suatu sekolah
Dalam hal pengembangan teoritis atau madrasah adalah mencakup siswa,
dalam manajemen atau administrasi. Terkait sarana dan prasarana, lingkungan, tenaga
dengan pengertian manajemen atau pendidik, kurikulum, proses belajar,
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

program-program muatan lokal dan atau pengayaan, guru memiliki buku


pengembangan diri, ditambahkan dengan penilaian.
pembinaan terhadap siswa seperti adanya guru melaksanakan penilaian dengan
asrama atau ma’had. Namun secara garis ulangan harian atau formatif-sumatif).
besar untuk membuat madrasah unggul Berdasarkan sk dirjen pendis nomor :
harus memenuhi proses-proses berikut: 7131 tahun 2014 tentang  pedoman
Tidak elitis, dalam memajukan siswa, penyelanggaraan madrasah diniyah
Memberikan kurikulum yang pleksibel tidak takmiliyah dan kelengkapan administrasi
sempit cakupanya, tidak tertuju pada hasil madrasah diniyah takmiliyah, diantaranya :
tes, berkomitmen dalam melakuka program buku induk santri, buku keadaan
tidak terpaku pada program lain, kepala guru/ustadz, buku tamu, buku agenda mdt,
seklah memiliki visi untuk memajukan buku kegiatan pendidikan, buku inventaris,
madrasah, dan merekrut pendidik yang buku pembelian alat, daftar hadir
berkompeten. guru/ustadz, buku harian kegiatan kelas,
Dalam Penataan Kurikulum harus daftar hadir santri, buku laporan keadaan
disesuaikan dengan Keputusan Menteri santri, buku leger, buku kas umum, buku
Agama No 10 Tahun 1983 Tentang pembantu kas, form rapot dan form ijazah.
Kurilkulum Madrasah Diniyah dan Kelengkapan administrasi setiap
Madrasah Diniyah harus memiliki dokumen Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah
kurikulum prov. Jabar 2010, membuat prota, merupakan syarat penyelenggaraan yang
promes, silabus dan RPP, guru membuat harus dipenuhi untuk menunjang kegiatan
jadwal pembelajaran, melaksanakan pembelajaran dan administrasi sekolah.
program muatan lokal (kesenian daerah & Mekanisme perizinan dan pendirian juga
kesenian islam), guru mengembangkan harus dilengkapi persyaratannya, yaitu :
silabus sesuai dengan kurikulum, memiliki nama Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan
buku pelajaran dan referensi lainnya, guru alamat lengkap, nama kepala Diniyyah
menggunaka media, alat bantu, alat peraga Takmiliyah, jenis dan jenjang Madrasah
dalam pembelajaran, guru mempunyai Diniyah Takmiliyah (Awaliyah, Wustha,
kumpulan soal, guru melaksanakan remidial Ulya), daftar Nama Siswa/Santri, minimal
15 (lima belas) orang, daftar nama guru,
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

minimal 2 (dua) orang dan msing-masing mengenai pentingnya penguatan kualitas


mata pelajaran yang diampu, yaitu Al- guru terutama yang berkaitan dengan
Quran, Hadits, aqidah, fiqih, tarikh Islam, kurikulum, pembahasan materi dengan
Bahasa Arab, daftar nama tenaga menggunakan powerpoint jadi tidak hanya
administrasi minimal 1 (satu) orang, sarana penyampaian saja tetapi diberikan bukti
berupa ruangan dan peralatan pembelajaran. fisiknya dalam tampilan powerpoint.
Pihak management melakukan Metode tanya jawab dijadikan ajang
evaluasi dalam mengelola program yang diskusi mengenai topik pembicaraan jika
sudah tercapai dan yang belum tercapai, masih ada istilah atau pembahasan yang
mencari solusi dan penyebab suatu program belum dimengerti peserta, kemudian akan
masih belum dilaksanakan. Kemudian dijelaskan lebih terperinci oleh narasumber.
dilakukannya perbaikan kinerja terkait Dalam sesi tanya jawab semua peserta diberi
semua program agar untuk kedepannya kesempata bertanya tetapi pertanyaan hanya
dapat terealisasikan, meminimalisir faktor seputar tema saja. Kemudian adanya
penghambat dan mencari cara untuk evaluasi kegiatan dimana peserta akan
keberhasilan suatu program. menyimpulkan materi yang telah
Dalam melaksanakan tugasnya pihak disampaikan.
management selalu melibatkan kepala Evaluasi dibagi menjadi menjadi
sekolah sebagai penentu keputusan dalam dua, yaitu : 1) evaluasi pelaksanaan dan 2)
pelaksanaan dan penyelenggaraan suatu evaluasi pasca pelaksanaan. Evaluasi
program. pelaksanaan dilakukan dari mulai tempat
registrasi, protokol kesehatan, tempat duduk,
METODOLOGI PENGABDIAN ATK dan bahan materi, serta konsumi
Metode kegiatan pada program peserta, tamu dan narasumber. Dalam hal ini
workshop penataan kurikulum, administrasi peserta sampai dilokasi kemudian mengisi
dan management guru MDTA ini dibagi buku tamu di meja registrasi, dilanjutkan
menjadi dua metode, diantaranya : 1) dengan cek suhu dan penggunaan
metode ceramah, dan 2) metode tanya handsanitizer jika peserta tidak memakai
jawab. Metode ceramah dilakukan untuk masker maka peserta boleh mengambil di
memberi penjelasan dan memotivasi peserta meja yang disediakan. Lalu peserta akan
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

diantar ke tempat duduk yang telah meminta persetujuan kepada ketua FKDT
disiapkan oleh panitia dengan menjaga jarak yang menjadi naungan Madrasah Diniyah
antara peserta satu dengan yang lainnya. Takmiliyah Awaliah se Desa Bojong Galing,
Kemudian panitian akan memberikan buku menentukan tempat workshop yang
bahan materi yang akan disampaikan dengan sekiranya stategis dan nyaman. Panitia
seperangkat alat tulis untuk keperluan mengantisipasi dan mempersiapkan segala
mencatat peserta. Setelah peserta duduk kebutuhan lapangan jika hari pelaksanaan
ditempat yang disediakan panitia konsusmsi terjadi hujan. Juga menyiapkan alat
akan membagikan snak beserta makan siang Kesehatan seperti cek suhu, masker dan
untuk menunjang konsentrasi peserta agar handsanitazer untuk mematuhi prokes.
tetap fokus dan tidak ngantuk. Setelah acara
selesai panitia akan memberi arahan agar
peserta kembali pada meja registrasi untuk
mengambil sertifikat dan uang transfort.
Setelah itu panitia akan memberikan
cendra mata disertai dengan foto bersama.

PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan workshop
penataan kurikulum, administrasi dan
management guru MDTA juga dilaksanakan
di Situ Cikubang Rt.21/05 desa bojong Gambar 1. Pertemuan dengan Kepala Desa
untuk penyampaian program workshop
galing kecamatan bojong genteng kabupaten
sukabumi. Dilaksanakan dengan empat
Tahap sosialisasi dilakukan dengan
tahapan.
mendatangi sekolah Madrasah Diniyah
Tahap pertama fokus pada persiapan
Takmiliyah Awaliyah yang terdaptar di
surat izin dengan pihak terkait yaitu
Desa Bojong Galing, tercatat ada 6 MDTA
berkunjung ke kantor kepala desa sebagai
yang tercatat di Desa Bojong Galing yaitu:
perkenalan mahasiwa KKN dan pengajuan
1) MDTA darul magfiroh, 2) MDTA
program, berkunjung ke kantor kecamatan
mutaalimin, 3) MDTA al fatah 4) MDTA
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

insan kamil 5) MDTA nurul huda 6) MDTA


nurul insan. Kedatangan tersebut kemudian
untuk memberitahukan kepada masing-
masing Madrasah Diniyah Takmiliyah
Gambar 2. Silaturahmi ke Madrasah Diniyah
Awaliyah bahwa akan diadakannya Takmiliyah Awaliyah Darul Magfiroh
Workshop Penataan Kurikulum,
Administrasi, dan Management Guru
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah se
Desa Bojong Galing. Selanjutnya pemberian
formulir kepada masing-masing MDTA
sebagai syarat menyetujui dan akan ikut
andil dalam workshop tersebut.
Kemudian acara workhsop dimaksud
untuk mengumpulkan guru Madrasah
Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang berada
di Desa Bojong Galing Kecamatan Bojong
Genteng. Di awal pertemuan peserta hanya
dijelaskan mengenai akan diadakannya
kegiatan workshop bagi guru Madrasah Gambar 3. Silaturahmi ke Madrasah Diniyah
Takmiliyah Awaliyah Nurul Huda
Diniyah Takmiliyah Awaliyah yang
membahas mengenai penataan kurikulum.
Kegiatan sosialisasi dijadikan ajang
Yang bertujuan untuk terciptanya madrasah
silaturahmi karena pihak Madrasah Diniyah
yang unggul karna program kurikulum yang
Takmiliyah Awaliyah sangat menerima
baik dan terstuktur.
dengan baik dan mengatakan bahwa baru
kali ini menerima undangan workshop dari
mahasiswa, sebelumnya jarang sekali
kegiatan tersebut diadakan padahal kegiatan
tersebut sangat bermanfaat bagi pendidik
seperti yang ada di lingkungan masyarakat
seperti di Desa Bojong Galing ini, karna
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

rata-rata pendidik Madrasah Diniyah dan management. Waktu pelaksanaan dari


Takmiliyah Awaliyah disana lulusan SMP jam 08:30 sampai dengan 12:00. Diawali
dan pesantren sehingga kurang memahami dengan sambutan ketua pelaksana, ketua
mengenai penataan kurikulum, administrasi FKDT dan dosen pembeimbing lapangan
dan management yang berlaku saat ini.
Kegiatan Madrasah Diniyah
Takmiliyah Awaliyah di Desa Bojong
Galing hanya menyediakan beberapa
dokumen saja untuk keperluan sehari-hari
tetapi untukpembentukan program kegiatan
pembelajaran yang direncanakan setiap
tahund dalam kurikulum itu jarang
diterapkan dan sebagian Madrasah Diniyah
Takmiliyah Awaliyah yang turun temurun
(DPL), pembacaan ayat suci al-Qur’an,
dari keluarga bahkan tidak menerapkan
kegiatan tersebut dipandu oleh master of
kurikulum dan file administrasi lainnya.
ceremony (MC).
Karena merasa sudah biasa dan adatnya
Gambar 4. Peserta Workshop Penataan
seperti itu. Dari kejadian tersebut, membuat Kurikulum, Administrasi, dan Management
Guru MDTA
pelatihan atau workshop ini menjadi ajang
yang ditunggu-tunggu bagi pendidik
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah di
Desa Bojong Galing.
Tahap pelaksanaan workshop tahap
ini adalah kegiatan workshop atau pelatihan
yang dilaksanakan di aula Situ Cikubang
dengan menghadirkan 2 (dua) narasumber
yaitu Bpk. Acep Sujana M.Pd dan Bpk.
Ujang Saepulloh, S.Ag. Materi yang akan
disampaikan berkaitan dengan tema yaitu
tentang penataan kurikulum, administrasi
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

Gambar 5. Sambutan dari DPL sekaligus memperkuat keimanannnya kepada allah


Perwakilan Dosen dan Lembaga STAI
SWT.
Sukabumi

Pengertian kurikulum yaitu program


rancangan belajar mengajar yang
dipedomani oleh pendidik dan peserta didik.
Dari peran yang sangat strategis dan
fundamental dalam berjalannya pendidikan
yang baik maka kurikulum memiliki peran
dalam pencapaian tujuan karna baik atau
tidaknya suatu kurikulum dilihat dari proses
dan hasil pencapaian yang telah ditempuh.
Kurikulum berasal dari bahasa latin Currere
yang memiliki banyak arti seperti berlari
Gambar 6. Pemaparan materi oleh cepat, maju dengan cepat, menjalani dan
narasumber
berusaha.
Prinsif pengembangan kurikulum
Pelaksanaan workhshop memuat
bersumbu dengan potensi, perkembangan,
materi tentang kurikulum dan administrasi
berpariasi dan terpadu, resfonsip terhadap
yang dijelaskan oleh Bpk. Acep Sujana,
ilmu baru, mengutamakan kepentingan,
M.Ag dalam waktu satu jam, materi yang
tanggap IT, estetik, berkesinambungan dan
disampaikan adalah mengenai fungsi
merata dengan kepentigan nasional. Prinsif
Pendidikan Diniyah yaitu membantu
pelaksanaan kurikulum fleksibilitas,
pengembangan kemampuan peserta didik
berorientasi tehadap tujuan, efisien dan
menjadi bagian masyarakat yang
efektivitas, dan kontinui. Stuktur kurikulum
mengamalkan dan mampu memahami nilai
berdasarka standar kompetensi kelompok
moral dan agamnya.. Standar kompetensi
mata pelajaran, diantaranya: 1) Kurikulum
minimal peserta didik adalah setelah
MDTA memuat tujuh mata pelajaran. 2)
mengikuti program Diniyah Takmiliyah
Alokasi waktu 18 jam perminggu dan boleh
yaitu selalu berorientasi terhadap
pengetahuan, keterampilan sikap, dan selalu
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

ditambahkan maksimum 4 jam secara satuan pendidikan nonformal sebagai


keseluruhan. pelengkap pendidikan agama islam di
Dokumen dan kelengkapan SD/MI. Kedudukan MDTA dibawah
administrasi yang harus dimiliki oleh setiap naungan Kepala Kantor Kementrian Agama
organisasi dan kelembagaan diantaranya kabupaten/kota melalui Kepala Seksi
memiliki akte yayasan, struktur organisasi, Pendidikan Keagamaan dan Pondok
SK pengangkatan tenaga pendidik, adanya Pesantren, atau tingkat organisasi sejenis.
tupoksi, adanya rencana kerja tahunan Fugsi Madrasah Diniyah Takmiliyah
lengkap dengan prosem dan promes. Tidak Awaliyah, yaitu menyelenggarakan
hanya itu madrasah juga harus memiliki pendidikan agama Islam, meliputi Al-quran,
bank soal, dan beberapa kelengkapan Hadits, Aqidah, Fiqih, Tarikh Islam, Bahasa
lainnya guna menunjang kepastian yang Arab, pengembangan diri yang berkaitan
failed. dengan keterampilan pengalaman ajaran
Sarana dan prasarana juga penting Islam serta pembiasaan akhlakul karimah,
dalam menunjang keberhasilan suatu memenuhi kebutuhan masyarakat akan
Lembaga diantaranya: ruang kelas yang tambahan pendidikan agama Islam terutama
nyaman, kelengkapan kegiatan belajar bagi siswa yang belajar di SD/MI sederajat
mengajar dikelas, memiliki ruag kantor, maupun anak usia pendidikan setingkat yang
ruang guru, ruang perpustakaan, memiliki belum berkesempatan mengikuti pendidikan
halaman yang luas disertai WC yang formal, membina hubungan kerjasama
nyaman dan bersih. dengan orang tua santri dan masyarakat.
Pelaksanaan workshop materi ke dua Selain itu dijelaskan juga mengenai
disampaikan oleh H. U. Saepulloh, S.Ag management pendidikan yang tertib dan
yang membahas mengenai penyelenggaraan teratur sangat perlu untuk meningkatkan
Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah. keterampilan manajemen pendidikan kepala
Diawali dengan dasar hukum dalam sekolah dan guru. menambah kemampuan
Kepeutusan Menteri Agama No 10 Tahun ini akan memiliki sikap positif, yaitu
1983 Tentang Kurilkulum Madrasah. semakin meningkatkan efisiensi, kualitas,
Dilanjutkan dengan pengertian Madrasah dan perluas kinerja di seluruh dunia
Diniyah Takmiliyah Awaliyah merupakan mendidik dan mempromosikan kegiatan di
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

atas untuk agar lebih efektif dan efisien rancangan belajar mengajar yang
diperlukan informasi yang cukup. dipedomani oleh pendidik dan peserta didik.
Dilanjutkan dengan keharusan Dasar hukum Kepeutusan Menteri Agama
menguasai teknologi informasi semakin No 10 Tahun 1983 Tentang Kurilkulum
menjadi syarat yang besar, sehingga setiap Madrasah Diniyah.
organisasi perlu memperhatikan Prinsif pengembangan kurikulum
meningkatkan kemampuan karyawan di bersumbu dengan potensi, perkembangan,
bidang teknis informasi. Kondisi ini juga berpariasi dan terpadu, resfonsip terhadap
berlaku bagi pegawai administrasi. Jika ilmu baru, mengutamakan kepentingan,
mereka tidak ingin menjadi orang yang tanggap IT, estetik, berkesinambungan dan
gagap atau gagap tidak terlalu peduli dengan merata dengan kepentigan nasional. Prinsif
teknologi. Keahlian teknologi informasi pelaksanaan kurikulum fleksibilitas,
perlu terus ditingkatkan seiring berorientasi tehadap tujuan, efisien dan
berkembangnya dengan cepat agar kita efektivitas, dan kontinui.
dapat menghadapi persaingan global Stuktur kurikulum berdasarka standar
semakin ketat. Selain itu, sarana dan kompetensi kelompok mata pelajaran,
prasarana pendukung perlu mempersiapkan diantaranya: 1) Kurikulum MDTA memuat
implementasi teknologi informasi. tujuh mata pelajaran. 2) Alokasi waktu 18
jam perminggu dan boleh ditambahkan
HASIL DAN PEMBAHASAN maksimum 4 jam secara keseluruhan.
Tujuan dari workshop ini adalah Kelengkapan administasi suatu
untuk meningkatkan kualitas guru di sekolah atau lembaga tidak selalu sesuai
Madrasah Diniyah Takmiliah Awaliyah dengan ketentuan pemerintah dikarenakan
dalam bidang kurikulum administrasi dan sekolah madrasah merupakan sekolah
management. Agar pendidik lebih nonformal biasanya dibuat dan dikelola
mempersiapkan dan lebih menyiapkan secara turun temurun. Oleh sebab itu
kembali metode dan bahan ajar yang sesuai pendidik dan pengelola madrasah perlu
dengan program yang telah disusun dalam bimbingan untuk lebih detail
kurikulum. Disini dijelaskan mengenai mempersiapkan semua format dokumen
pengertian kurikulum yaitu program sesuai dengan anjuran pemerintah yang
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

dituangkan dalam SK DIRJEN PENDIS berjumlah 1.613 (2.11%). Dari data tersebut
NOMOR: 7131 TAHUN 2014 TENTANG  diketahui bahwa 95.15% MDT merupakan
PEDOMAN PENYELANGGARAAN tingkat yang setara dengan SD. Artinya
MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH. bahwa sebagian besar keberadaan MDT
Dalam PMA No. 13/2014 tentang adalah sebagai pelengkap pendidikan Islam
Pendidikan Keagamaan Islam disebutkan pada jenjang Sekolah Dasar.
bahwa Diniyah Takmiliyah yang selanjutnya Pemerintah Kabupten Sukabumi
disebut Madrasah Diniyah atau lebih mengeluarkan beberapa Peraturan Daerah
popular dengan Madrasah Diniyah dan Peraturan Bupati yang terkait dengan
Takmiliyah adalah lembaga pendidikan pendidikan keagamaan, seperti tersebut
keagamaan Islam pada jalur pendidikan dibawah ini: 1) Peraturan Bupati Sukabumi
nonformal yang diselenggarakan secara Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Program
terstruktur dan berjenjang sebagai pelengkap wajib Belajar, Pendidikan Keagamaan
pelaksanaan pendidikan agama Islam pada Sebagai Bagian Dari Program Wajib Belajar
jenjang pendidikan dasar, menengah, dan Pendidikan Dasar, 2) Peraturan Bupati
tinggi (Pasal 1, ayat 10). Kurikulum MDT Sukabumi Nomor 7 Tahun 2006 Tentang
terdiri atas mata pelajaran pendidikan Pedoman Akreditasi Madrasah Diniyah, 3)
keagamaan Islam, paling sedikit meliputi; Surat Keputusan Badan Akreditasi
Alquran, Alhadith, Fikih, Akhlak, Sejarah Madrasah Diniyah Kabupaten Sukabumi
Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab (Pasal Nomor: 001/ Sk.PED/BAMD/2006 Tanggal
48, ayat 1). 10 Maret 2006 Tentang Pengangkatan Tim
Berdasarkan buku Statistik Penilai Akreditasi Madrasah diniyah, 4)
Pendidikan Islam Tahun Pelajaran Intruksi Bupati Nomor 4 Tahun 2007
2014/2015 disebutkan bahwa Kementerian Tentang Pelaksanaan Program Wajib Belajar
Agama memiliki 76.566 MDT yang tersebar Pendidikan Keagamaan, 5) Intruksi Bupati
di seluruh wilayah Indonesia. Untuk tingkat Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Monitoring,
Ula atau setara dengan SD berjumlah 72.853 Evaluasi dan Fasilitasi Pelaksanaan Program
(95.15%), tingkat Wustha atau setara Wajib Belajar Pendidikan Keagamaan. dan
dengan SMP berjumlah 10.330 (13.49%), 6) Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
dan tingkat Ulya atau setara dengan SMA
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

Nomor 8 Tahun 2009 Tentang Wajib Belajar Daya tarik siswa untuk belajar di
Pendidikan Keagamaan Islam. MDT atau TPQ tidak lepas dari optimalisasi
Madrasah Diniyah Takmiliyah di pendidikan keagamaan di Kabupaten
Sukabumi seluruhnya (100%) didirikan oleh Sukabumi sebagaimana. telah ditetapkan
masyarakat yang dipimpin oleh pimpinan menjadi program wajib belajar pendidikan
keagamaan yang disebut AAng/AAh, keagamaan berdasarkan Peraturan Bupati
Ustadz, atau Ajengan. Dengan semangat Sukabumi Nomor 6 Tahun 2006. Pasal 1
yang, tinggi, ternyata keterbatasan materi ayat (1) berbunyi: “Wajib Belajar
yang dimiliki tidak mengendurkan niat Pendidikan Keagamaan adalah
mendirikan MDT. Sehingga seringkali program/gerakan yang di selenggarakan di
terlihat MDT yang amat sangat sederhana Kabupaten Sukabumi bagi seluruh siswa
digunakan untuk proses pendidikan. Dari pendidikan dasar untuk sekaligus mengikuti
wujud luarnya, gedung atau bangunan ini pendidikan keagamaan di Taman Pendidikan
tampak tidak layak pakai, akan tetapi Al-Quran (TPA/TPQ) dan/atau Madrasah
semangat juang Ajengan dan masyarakat Diniyah dalam rangka mengoptimalkan
mengalahkan segala keterbatasan dan pelaksanaan pendidikan agama dan akhlaq
mengesampingkan idealisme pembelajaran mulia sebagai bagian tidak terpisahkan
yang professional. Walaupun terdapat untuk mewujudkan suksesnya Program
keterbatasan sarana, proses pendidikan di Wajib Belajar Pendidikan Dasar”.
Madarasah berjalan dinamis, para murid Peraturan Bupati di atas, diperkuat
menerima pengajaran dengan penuh dengan Peraturan Daerah Kabupaten
optimisme menyongsong masa depan karena Sukabumi Nomor 8 Tahun 2009 Tentang
ustadz mengajar dengan penuh keikhlasan Wajib Belajar Pendidikan Keagamaan
dan penuh dedikasi. Sayangnya sampai saat Islam. Pada pasal 5 dinyatakan: “Peserta
ini belum ada pengawas yang secara khusus didik yang memenuhi standar kompetensi
melakukan pengawasan sekaligus pendidikan keagamaan Islam diberikan
pembinaan kepada para ustadz. Hal ini ijazah atau sertifikat kelulusan (ayat 1).
menyebabkan proses kegiatan belajar Ijazah atau sertifikat kelulusan pendidikan
terkesan seadanya dan mengalir apa adanya. keagamaan Islam menjadi salah satu syarat
melanjutkan pada jenjang pendidikan formal
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

lanjutan (ayat 2). Bagi peserta didik yang pendalaman, perluasan, dan
tidak memiliki ijazah atau sertifikat penyelarasan program dan kegiatan
kelulusan maka satuan pendidikan wajib pendidikan karakter yang mengintegrasikan
menyelenggarakan program khusus (ayat 3). antara Madrasah Diniyah Takmiliyah dan
Peraturan Bupati dan Peraturan Daerah Sekolah Dasar perlu diabdikan untuk
Kabupaten Sukabumi tersebut di atas mewujudkan revolusi mental atau revolusi
menjadi daya dukung tersendiri yang karakter bangsa. Pemerintahan Kabupaten
mengikat agar siswa- siswi sekolah dasar sangat konsen dan serius dalam mendukung
belajar di MDT atau TPQ. Meskipun belum keberlangsungan Madrasah Diniyah
sepenuhnya efektif, namun setidaknya telah Takmiliyah. Hal itu bisa dilihat dengan
memicu angka partisipasi siswa untuk pemberlakuan Perda dan Perbup seperti
belajar pada lembaga-lembaga keagamaan tersebut di atas yang ditindaklanjuti dengan
tersebut. Disamping itu, juga membawa upaya penjaminan dan pengendalian mutu
konsekuensi logis berupa penganggaran dari pendidikan keagamaan Islam khususnya
APBD untuk tunjangan operasional guru. Di pada Madrasah Diniyah Takmiliyah melalui
tengah perkembangan arus informasi dan program akreditasi. Proses akreditasi
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan oleh Badan Akreditasi Madrasah
merupakan tantangan bagi MDT, ia harus Diniyah Kabupaten Sukabumi dengan masa
mampu mengembangkan jati diri secara berlaku 4 tahun. Akreditasi Diniyah
mandiri dan memiliki khas dalam Takmiliyah di Kabupaten Sukabumi dapat
membentuk akhlak terpuji manusia sebagai dirumuskan melalui penilaian terhadap
sumber daya yang berkualitas dalam fikir pengelola/satuan penyelenggaraan
dan dzikir sesuai dengan kebutuhan pendidikan Diniyah Takmiliyah dengan
pembangunan. Untuk terwujudnya form evaluasi diri oleh pimpinan
kehidupan masyarakat yang beriman dan pengelola/satuan pendidikan dan verifikasi
bertakwa serta akhlak mulia, maka perlu ada lapangan oleh tim penilai (assesor) untuk
dukungan pemerintah seperti Perda dan menentukan kelayakan satuan atau program
Perbup tentang Wajib Belajar Pendidikan pendidikan, yang hasilnya diwujudkan
Keagamaan. Baik pada masa sekarang dalam bentuk sertifikat peringkat akreditasi
maupun masa akan datang, penyatuan,
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi memiliki tempat khusus administrasi dan
Diniyah Takmiliyah Kabupaten Sukabumi. kearsipan surat, memiliki Notula rapat, buku
Akreditasi Diniyah Takmiliyah di tamu umum, data statistik, daftar hadir guru,
Kabupaten Sukabumi merupakan yang memiliki struktur organisasi yang tertuang
pertama di Hasil (Zelami : 2017) Indonesia, didalam SK kepala diniyah, engikut sertakan
bahkan sampai saat ini masih menjadi satu- guru dalam pelatihan dan penataran atau
satunya daerah yang dipandang cukup IHT, mengadakan pertemuan rutin atau
serius serta memiliki konsep yang jelas berkala dengan guru, orang tua murid,
dalam menyelenggarakan Akreditasi. komite, ketua yayasan, memiliki catatan
Melalui Akreditasi, penyelenggaraan ujian tentang pegaduan, keluhan, masukan, kritik
dan penandatanganan Ijazah oleh Kepala dan saran dari orang tua dan masyarakat,
MDT memiliki legal aspek yang memadai. memiliki inventaris sarana dan prasarana,
Selain itu, sesuai hasil pembahasan antara memiliki buku administrasi keuangan,
Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi memiliki buku administrasi ketenagaan, dan
dengan Pemerintah Daerah, hasil akreditasi memiliki buku induk administrasi
merupakan dasar penentu pemberian BOP kesiswaan.
(Bantuan Operasional Pendidikan), maka Terkait dengan pengertian
Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan manajemen atau administrasi pendidikan
terhindar dari kesalahan kebijakan berikut akan memberikan banyak arti:
menggalokasikan bantuan kepada lembaga Manajemen pendidikan diusulkan oleh para
dibawah kendali Kementerian Agama. ahli. Jarman satori percaya bahwa
Pengelolaan management sekolah manajemen pendidikan dapat jelaskan
lebih mendasar pada perencanaan dan seluruh proses bekerja sama dengan
progres mengenai program yang telah memanfaatkan semua sumber daya manusia
dirancang dalam kurikulum sekolah. Seperti dan material yang tersedia dan cocok untuk
pada pengelolaan mamangement yang harus mencapai tujuan pendidikan yang telah
memiliki program perencanaan, mempunyai ditetapkan efektif dan efisien.
RAPBD dimana penyusunannya melibatkan Hakikat manajemen pendidikan (Tugas,
komite diniyah, memiliki agenda kegiatan, proses, prinsip, dan perilakunya
memiliki dokumen pendirian diniyah, Manajemen), yang selanjutnya memperkuat
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

manajemen atau berbagai macam manajemen pendidikan saling terkait

kontinui. Stuktur kurikulum berdasarka


standar kompetensi kelompok mata
pelajaran, diantaranya: 1) Kurikulum
MDTA memuat tujuh mata pelajaran. 2)
Alokasi waktu 18 jam perminggu dan
boleh ditambahkan maksimum 4 jam
PENUTUP secara keseluruhan.
Kesimpulan 4. Pemerintah Kabupten Sukabumi
Berdasarkan kegiatan workshop mengeluarkan beberapa Peraturan
tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai Daerah dan Peraturan Bupati yang
berikut : terkait dengan pendidikan keagamaan,
1. Pemaparan dan penjelasan yang seperti tersebut dibawah ini: 1)
disampaikan pemateri terkait Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 6
kurikulum, administrasi dan Tahun 2006 Tentang Program wajib
management merujuk pada pentingnya Belajar, Pendidikan Keagamaan
hal tersebut makan pendidik dan Sebagai Bagian Dari Program Wajib
pengelola harus bekerja sama Belajar Pendidikan Dasar.
memenuhi semua administrasi sekolah 5. Berdasarkan buku Statistik Pendidikan
dengan detail dan lengkap. Islam Tahun Pelajaran 2014/2015
2. Prinsif pengembangan kurikulum disebutkan bahwa Kementerian Agama
bersumbu dengan potensi, memiliki 76.566 MDT yang tersebar di
perkembangan, berpariasi dan terpadu, seluruh wilayah Indonesia.
resfonsip terhadap ilmu baru,
mengutamakan kepentingan, tanggap Ucapan Terima Kasih
IT, estetik, berkesinambungan dan Penulis mengucapkan banyak terimakasih
merata dengan kepentigan nasional. kepada Sekolah Tinggi Agama Islam, karena
3. Prinsif pelaksanaan kurikulum telah memberi kesempatan melalui program
fleksibilitas, berorientasi tehadap pengabdian di tahun 2021. dan tidak lupa
tujuan, efisien dan efektivitas, dan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
Penguatan Kualitas Guru Madrasah Melalui Workshop Penataan Kurikulum, Administrasi Dan Management

yang telah membantu dan senantiasa terus Pesantren Nurul Buda II Kabupaten
memberi semangat dan saran terbaik. Sleman D.I YOGYAKARTA. XV:17

DAFTAR PUSTAKA Sutisna, Oteng. manajemen Pendidikan


Qomar, M Manajemen pendidikan islam.
Indonesia (Bandung: Aksara, 1989),
(Malang: Erlangga.2020). hlm. 128
hal. 382
Ridlwan Nasir, Mencari Tipologi Format
Satori, Djam’an. Administrasi Pendidikan.
Pendidikan Ideal Pondok Pesantren
Bandung: IKIP Bandung, 1980), hal.
di Tengah Arus Perubahan,
4
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005),
hal. 96 Made Pidarta, Pendidikan Indonesia
(Jakarta: Bina Aksara, 2008), hal. 4
Khudrin, A. 2008. Implementasi
Manajemen Kurikulum Pada
Madrasah Diniyah Al-Aziz Pondok

Anda mungkin juga menyukai