Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL

FLIP FLOP

Disusun oleh:

Nama : Soly Deo Glorya Hutagalung

NIM : A1C320014

Kelas : Reguler A

Asisten Dosen :

1. Eni setianingsi napitu ( A1C319027 )


2. Yanvito Sullyfan Purba ( A1C319031 )
3. Dedek daramatiara (A1C319043 )
4. Fadhira Insani Putri ( A1C319061 )
5. Aldi Muhamat Kurniawan ( A1C319069 )
6. Adriyan Ardi Rahman ( A1C319075 )

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2022
I. Judul : Flip Flop
II. Hari/Tanggal : Kamis, 7 April 2022
III. Tujuan Praktikum
1. Dapat mengenal, macam-macam rangkaian Flip-Flop
2. Dapat mengenal, mengerti dan memahami operasi dasar rangkaian Flip-
Flop.
3. Dapat menganalisis Prinsip Kerja Flip-Flop

IV. Landasan Teori

According to Na (2020) Recently, nonvolatile flip-flop (NV-FF)-based


systems (NV- System) have been regarded as a potential substitute for con-
ventional volatile systems [1]–[10]. This is mainly because the NV-System
enables 1) zero standby power consump- tion by switching OFF the power in
standby mode, thereby saving power; 2) instant-ON from the power-down condi-
tions, thereby improving user experience and saving power; 3) instant-OFF to the
standby mode, thereby power saving and eliminating the need for external
nonvolatile memory; and 4) the prevention of sudden power failures, thereby
improving its reliability and resulting in cost/area saving, as large tantalum
capacitors are not required.

Menurut Na (2020) baru-baru ini, nonvolatile flip-flop (NV-FF) berbasis


sistem (NV-System) telah dianggap sebagai pengganti potensial untuk sistem
volatil konvensional [1]–[10]. Ini terutama karena NV-System memungkinkan 1)
konsumsi daya siaga nol dengan mematikan daya dalam mode siaga, sehingga
menghemat daya; 2) instant-ON dari kondisi mati, sehingga meningkatkan
pengalaman pengguna dan menghemat daya; 3) instant-OFF ke mode standby,
sehingga menghemat daya dan menghilangkan kebutuhan akan memori non-
volatil eksternal; dan 4) pencegahan kegagalan daya mendadak, sehingga
meningkatkan keandalannya dan menghasilkan penghematan biaya/area, karena
kapasitor tantalum besar tidak diperlukan.

Menurut I Made Satriya Wibawa (2015) secara umum multivibrator ada 3.


Yang pertama ada Astable Multivibrator, yaitu suatu rangkaian yang outputnya
tidak bisa stabil pada satu keadaan/level, akan tetapi berubah secara terus menerus
dari keadaan 0 ke keadaan 1 berulang-ulang. Mostable Multivibrator (MSMV)
Suatu rangkaian yang mempunyai satu keadaan stabil yaitu harga output Q=0.
Kalau ASMV dipicu (di trigger) oleh pulsa dari luar, maka MSMV akan
mengalami guasi stabil sehingga Q menjadi 1 untuk suatu keadaan, lalu kembali
ke keadaan stabilnya lagi yaitu Q = 0. Yang menentukan lamanya kuasi stabil
berlangsung adalah harga komponen waktu (timing) R dan C yang ada pada
MSMV ; t ≈ RC. Terakhir adalah Bistable Multivibrator (BSMV) yang sering juga
disebut Flip-Flop. Rangkaian ini mempunyai 2 buah output Q dan keadaannya.
Kalau Q=0 ; =1 atau Q=1 ; =0.

Counter (Rangkaian Pencacah atau penghitung) yaitu rangkaian logika


sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang diberikan pada
bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai operasi aritmatika, pembagi
frekuensi, penghitung jarak (odometer), penghitung kecepatan (spedometer), yang
pengembangannya digunakan luas dalam aplikasi perhitungan pada instrumen
ilmiah, kontrol industri, komputer, perlengkapan komunikasi, dan sebagainya.
Dengan demikian penundaan counters adalah sama dengan penundaannya flip-
flop. Pencacah sinkron memerlukan sirkuit lonceng/ clock yang berdaya tinggi,
sebab lonceng harus menggerakkan semua flip-flop secara serempak. Sedangkan
Counter Asinkron, yang mendapatkan input pulsa clock hanya Flip-flop yang
bobotnya paling rendah. Flip-flop yang bobotnya lebih tinggi mendapatkan pulsa
clock dari output Flip-flop yang bobotnya satu tingkat lebih rendah, begitu
seterusnya. Decade Counter adalah counter yang mempunyai urutan hitungan
biner mulai dari 0 s/d 9 dan mengulang (re-cycle) (Nuryanto, 2017).

Gerbang Logika TTL pada dasarnya adalah rangkaian transistor yang


digunakan untuk operasi dengan sistim digital. Daerah kerja transistor cut-off dan
jenuh dimanfaatkan oleh sistim digital. Dua kondisi tersebut digunakan untuk dua
variabel dalam bilangan biner: “1” (SATU) dan “0” (NOL). Pabrik pembuat
gerbang logika TTL telah membuat spesifikasi atas tegangan yang dikeluarkan
komponen gerbang dalam mewakili variabel logika digital dengan nilai typical
dan nilai minimum atau maksimum. Nilai spesifikasi tersebut dapat digunakan
oleh seorang Electronic Enggineer dalam membuat disain perangkat elektronik.
Gambar 4.1 adalah bentuk diagram batasan variabel logika yang biasa ditetapkan
oleh pabrik pembuat komponen gerbang(Maiti & Bidinger, 2017).

Menurut Rompis (2017) rangkaian logika kombinasional dan rangkaian


logika sekuensial memiliki gerbang-gerbang logika sebagai komponen-komponen
dasarnya. Dengan adanya komponen-komponen tersebut, maka rangkaian dapat
berpikir secara digital, menggunakan logika biner. Dengan prinsip logika biner,
komponen gerbang logika sangat berperan penting bagi perancangan komputer
dan teknologi komunikasi digital. Perkembangan teknologi saat ini sudah
mengarah pada era digital dimana teknologi digital mulai menjadi sarana utama
manusia dalam pengolahan data dan informasi, serta membangun layanan
informasi dan komunikasi dengan waktu yang seefisien mungkin.

Biasanya kita hanya sebatas mengenal dan mempelajari konsep dasar dari
gerbang-gerbang logika dalam teknologi digital, tanpa mencoba mengembangkan
lebih jauh peranan mereka dalam perancangan rangkaian digital. Penelitian ini
mencoba menganalisa dan memaksimalkan fungsi dari gerbang logika NOT dan
D FLIP-FLOP, sebagai konsep dasar bagi perancangan rangkaian dasar untuk
mendeteksi kontinuitas dari suatu saluran transmisi yang dibangun dengan media
kabel, ataupun gelombang radio [2,6,9]. Setiap gerbang logika mempunyai
minimum 2 (dua) masukan, kecuali gerbang BUFFER dan gerbang NOT. Kedua
gerbang ini hanya memiliki satu input dan satu output (Rompis, 2017).

Menurut Setyawan (2015) Elemen memory yang paling penting adalah


flip flop, yang dibuat dari rangkaian gerbang gerbang gerbang logika. Walaupun
sebuah gerbang logika tidak memiliki kemampuan penyimpanan, beberapa dapat
dihubungkan sebagai cara untuk menyimpan informasi. Beberapa gerbang yang
berbeda disusun dan digunakan untuk menghasilkan flip flop (FF).
Flip-flop adalah rangkaian digital yang mampu menyimpan sementara 1
bitmasukkannya sampai ada perintah untuk mengganti isi bit masukan yang
disimpan tersebut [1]. D flip-flop adalah salah satu jenis flip-flop yang dibangun
dengan menggunakan flip-flop RS. Flip-flop RS memiliki 2 masukan R dan S,
sedangkan pada D flip-flop memiliki hanya 1 masukan yaitu D. D flip-flop bisa
diaplikasikan pada berbagai macam peralatan elektronik pada berbagai bidang.
Beberapa bidang yang memanfaatkan D flip-flop pada aplikasinya adalah
pengiriman daya, infrastruktur jaringan, medis, kesehatan, penerangan, sistem
otomasi gedung, infrastruktur komunikasi, pengukuran (Widyastuti et al., 2018).

a. Flip Flop D
Menurut Utami et al., (2020) Flip flop D terdiri dari satu input D dan dua
buah output Q dan Q’. FF-D pada dasarnya merupakan modifikasi dari flip flop
SR hanya saja salah satu input akan dilewatkan melalui gerbang logika NOT
(Inverter) dari input S ke input R. FF-D digunakan sebagai Flip-flop pengunci
data. Prinsip kerja dari flip flop D adalah berapapun nilai masukan yang diberikan
pada input D maka keluarkan akan menghasilkan nilai yang sama pada output Q.
Flip flop D diaplikasikan pada rangkaian yang memerlukan penyimpanan data
sementara sebelum diproses berikutnya. Flip flop D juga dapat dibuat dari JK-FF,
dengan mengambil sifat Set dan Reset dari JK-FF tersebut.
b. Flip Flop SR
Menurut Ali & Nugraha (2018) Flip-flop adalah sirkuit elektronik yang
memiliki dun arus stabil dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi.
Sebuah flip flop merupakan multivibrator bistabil. Dikatakan multivibrator
bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada multivibrator tersebut
adalah stabil dan hanya mengubah situasi tingkat tegangan keluaran saat
dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua output (Keluaran) yang salah satu
outputnya merupakan komplemen output yang lain. Keluaran flip-flop berupa
tegangan rendah (0) atau tinggi (1) Untuk mengubah suatu tegangan dari
tinggi ke rendah atau sebaliknya, rangkaian yang bersangkutan harus di-drive
oleh suatu masukan yang disebut trigger Sampai datang pemicu, tegangan
keluaran tetap rendah atau tinggi untuk selang waktu yang tak terbatas. Ada
beberapa jenis Flip-flop yang dibedakan berdasarkan perilakunya, salah
satunya adalah Flip-flop RS. Flip-flop RS kadang disebut juga Flip-flop SC
(Set-Clear).

c. Flip Flop JK
Menurut Nuryanto (2017) JK Flip-flop adalah perbaikan dari RS Flip- flop di
dalam hal bahwa kondisi tidak menentu (indeterminate state) dari jenis RS adalah
didefinisikan di dalam jenis JK. Input-input J dan K bertindak seperti input- input
S dan R untuk men-set dan meng- clear flip-flop. Jika input-input diberikan ke
kedua J dan K secara bersamaan, FF tersebut berubah ke kondisi komplemennya
yaitu, jika Q = 1, FF tersebut berubah ke Q = 0, dan sebaliknya. Clocked JK Flip-
flop ditunjukkan pada Gambar 5 (a). Output Q di-AND-kan dengan input K dan
CP sehingga FF adalah “clear” selama pulsa clock hanya jika Q sebelumnya
adalah 1. Dengan hal yang sama, output Q’ di-AND-kan dengan input- input J dan
CP sehingga FF adalah “set” dengan pulsa clock hanya jika Q’ sebelumnya adalah
1.

d. Flip Flop T (tonggle)


Menurut Anggara (2019) Flip-flop T adalah kondisi khusus dari JK flip-flop.
Input T didapatkan dari input J dan K saling dihubungkan.
Rangkaian flip-flop T :

Pada flip-flop T, J dan K akan bernilai sama 00 atau 11. Pada saat clock
turun maka kondisi output Q tergantung pada input T. Kondisi output Q berubah-
ubah (toggle) dicapai pada saat input T bernilai 1. Tabel kebenaran dari flip-flop
T:
e. Flip Flop RS
Menurut Ali & Nugraha (2018) Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan
dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan: satu
disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop
berkeadaan 1) dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset
(membuat keluaran berkeadaan 6). Flipflop RS dapat dibentuk dari dua
gerbang NOR atau dua gerbang NAND seperti yang ditunjukkan pada
gambar 1 dan gambar 2.

V. Alat dan Bahan


1. Adaptor
2. Jumper.
3. Kabel Secukupnya.
4. LED.
5. IC-TTL 7402, 7400, 7408.

VI. Prosedur Kerja

a. Prosedur Percobaan Flip-flop SR dengan gerbang NOR

1. Dipastikan catu daya dalam posisi OFF. Pasangkan IC TTL 7402 (NOR)
pada projectboard. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada IC
tersebut.
2. Disusun rangkaian seperti pada gambar. Sinyal-sinyal masukan
dihubungkan dengan saklar-saklar masukan, dan sinyal-sinyal keluaran
dengan peraga LED.

3. Divariasikan nilai masukan R dan S berurutan seperti yang tertera pada


tabel, dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang
telah disediakan.
R S Q Q BAR
0 1 - -
0 0 - -
1 0 - -
0 0 - -
0 1 - -
1 1 - -

b. Flip-Flop SR dengan gerbang NAND

1. Dipastikan catu daya dalam posisi OFF. Pasangkan IC TTL 7400 (NAND)
pada projectboard. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya pada IC
tersebut.

2. Disusun rangkaian seperti pada gambar. Sinyal-sinyal masukan


dihubungkan dengan saklar-saklar masukan, dan sinyal-sinyal keluaran
dengan peraga LED.
3. Divariasikan nilai masukan R dan S berurutan seperti yang tertera pada
tabel, dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel
yang telah disediakan.

S R Q Q BAR
0 1 - -
1 1 - -
1 0 - -
1 1 - -
0 1 - -
0 0 - -

c. Flip-Flop SR Clocked dari gerbang NOR

1. Dipastikan catu daya dalam posisi OFF. Pasangkan IC TTL 7408 dan 7402
(AND dan NOR) pada projectboard. Pasangkan kabel untuk memberi catu daya
pada IC tersebut.

2. Disusun rangkaian seperti pada gambar. Sinyal-sinyal masukan dihubungkan


dengan saklar-saklar masukan, dan sinyal-sinyal keluaran dengan peraga LED.

3. Divariasikan nilai

dan amati keluarannya. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel yang telah
disediakan.

CK S R a b Q Q BAR
1 0 1 - - - -
0 0 0 - - - -
1 1 0 - - - -
0 0 1 - - - -
0 1 0 - - - -
0 1 1 - - - -
1 0 0 - - - -
1 1 1 - - - -
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M., & Nugraha, A. C. (2018). Teknik Digital Teori dan Aplikasi Dilengkapi
dengan Contoh Simulasi Rangkaian.

Anggara, S. A. D. (2019). Literatur Review Rangkaian Pencacah Digital


Literatur Review Rangkaian Pencacah Digital. 3.
https://www.researchgate.net/publication/337242081_Literatur_Review_Ran
gkaian_Pencacah_Digital

I Made Satriya Wibawa. (2015). Diktat / Bahan Kuliah Elektronika Digital


Semester Genap. Universitas Udayana.

Maiti, & Bidinger. (2017). RANCANGAN RANGKAIAN ANTI BOUNCING


UNTUK RANGKAIAN DIGITAL. Journal of Chemical Information and
Modeling, 7(1), 24–31.

Na, T. (2020). Robust Offset-Cancellation Sensing-Circuit-Based Spin-Transfer-


Torque Nonvolatile Flip-Flop. IEEE Access, 8, 159806–159815.
https://doi.org/10.1109/ACCESS.2020.3020939

Nuryanto, L. E. (2017). Aplikasi Jk Flip-Flop Untuk Merancang Decade Counter


Asinkron. Orbith, 13(2), 108–113.
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/orbith/article/view/971

Rompis, L. (2017). Perancangan Rangkaian Digital Pendeteksi Kontinuitas


Saluran Transmisi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI
2017), 117–120.

Setyawan, G. (2015). Sistem digital. Sistem Digital, 410206, 1–10.

Utami, R. W., Farida, N., Al’Ayubi, M. W., Novita, A. D., & Antarnusa, G.
(2020). Pembuktian Tabel Kebenaran Pada Percobaan Flip Flop SR Berdetak
Dan Flip Flop D. Seminar Nasional Pendidikan Fisik, 3(1), 330–335.

Widyastuti, Afandi, H., & Pratiwi, G. F. (2018). Perancangan Diskrit D Flip-Flop


Menggunakan Teknologi Cmos 0.35 µm. Seminar Nasional Edusainstek, 1–
8.
LAMPIRAN LITERATUR

Ali, M., & Nugraha, A. C. (2018). Teknik Digital Teori dan Aplikasi Dilengkapi
dengan Contoh Simulasi Rangkaian.

Anggara, S. A. D. (2019). Literatur Review Rangkaian Pencacah Digital


Literatur Review Rangkaian Pencacah Digital. 3.
https://www.researchgate.net/publication/337242081_Literatur_Review_Ran
gkaian_Pencacah_Digital

I Made Satriya Wibawa. (2015). Diktat / Bahan Kuliah Elektronika Digital


Semester Genap. Universitas Udayana.
Maiti, & Bidinger. (2017). RANCANGAN RANGKAIAN ANTI BOUNCING
UNTUK RANGKAIAN DIGITAL. Journal of Chemical Information and
Modeling, 7(1), 24–31.

Na, T. (2020). Robust Offset-Cancellation Sensing-Circuit-Based Spin-Transfer-


Torque Nonvolatile Flip-Flop. IEEE Access, 8, 159806–159815.
https://doi.org/10.1109/ACCESS.2020.3020939

Nuryanto, L. E. (2017). Aplikasi Jk Flip-Flop Untuk Merancang Decade Counter


Asinkron. Orbith, 13(2), 108–113.
https://jurnal.polines.ac.id/index.php/orbith/article/view/971
Rompis, L. (2017). Perancangan Rangkaian Digital Pendeteksi Kontinuitas
Saluran Transmisi. Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro (FORTEI
2017), 117–120.

Setyawan, G. (2015). Sistem digital. Sistem Digital, 410206, 1–10.

Utami, R. W., Farida, N., Al’Ayubi, M. W., Novita, A. D., & Antarnusa, G.
(2020). Pembuktian Tabel Kebenaran Pada Percobaan Flip Flop SR Berdetak
Dan Flip Flop D. Seminar Nasional Pendidikan Fisik, 3(1), 330–335.
Widyastuti, Afandi, H., & Pratiwi, G. F. (2018). Perancangan Diskrit D Flip-Flop
Menggunakan Teknologi Cmos 0.35 µm. Seminar Nasional Edusainstek, 1–
8.

Anda mungkin juga menyukai