Anda di halaman 1dari 6

ADMINSTRASI KEUANGAN SEKOLAH

A.      Pengertian Administrasi Keuangan Sekolah (Ontologis)


Administrasi keuangan sekolah adalah segala usaha bersama untuk mendayagunakan keuangan,
secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara
optimal. atau dapat dikatakan bahwa;
Administrasi keuangan sekolah adalah Suatu usaha dan kegiatan pengaturan uang yang meliputi
kegiatan perencanaan, sumber keuangan, pengalokasian, penganggaran, pemanfaatan dana,
pembukuan, penyimpanan, pemeriksaan dan pengawasan, pertanggungjawaban dan pelaporan
uang yang digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa administrasi keangan sekolah adalah usaha bersama
untuk pengaturan keuangan sekolah guna mencapai tujuan pendidikan di sekolah secara optimal.

B.       Dasar/Landasan
UU NO 20 THN 2003 BAB XIII Tentang Pendanaan Pendidikan
Pasal 46 : Tanggung jawab pendanaan
Pasal 47 : Sumber dana Pendidikan
Pasal 48 : Pengelolaan dana pendidikan
Pasal 49 : Pengalokasian dana pendidikan

C.      Tujuan Administrasi Keuangan Sekolah


Tujuan administrasi keuangan sekolah adalah untuk mewujudkan :
a.         penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan secara efisien.
b.         terjaminnya kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah.
c.         tercegahnya kekeliruan, kebocoran atau penyimpangan penggunaan dana.
d.        terjaminnya akuntabilitas perkembangan sekolah.

D.      Ruang Lingkup


Dalam pengertian umum keuangan, kegiatan keuangan meliputi tiga hal:
  Budgeting (penyusunan anggaran)
Anggaran : rencana (seringkali ditangkap)
Dalam pendidikan dijumpai 2 istilah:
  RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
  RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah)
Dalam dua istilah tersebut “anggaran” bukanlah suatu “rencana”
Istilah “rencana” memberikan penekanan atas pemakaian “anggaran” sebagai suatu rencana.
  Accounting (Pembukuan)
Kegiatan kedua administrasi pembiayaan adalah pembukuan atau pengurusan keuangan, yang
meliputi dua hal:
1.      Pengurusan yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau
mengeluarkan uang (Pengurusan ketatusahaan).
2.      Urusan tindak lanjut urusan pertama, yaitu menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang
(pengurusan bendahara). Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi
hanya melaksanakan.
  Auditing (Pemeriksaan)
Auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut pertanggungjawaban penerimaan,
penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada
pihak-pihak yang berwenang . Bagi unit-unit yan ada di dalam Departemen,
mempertanggungjawabkan pengurusan keuangan pengurusan keuangan ini kepada BPK melalui
departemen masing-masing.
Auditing ini sangat bermanfaat sekurang-kurangnya empat pihak:
a.    Bagi bendaharawan yang bersangkutan
1.    Bekerja dengan arah yang pasti
2.    Bekerja dalam target waktu yang sudah ditentukan
3.    Tingkat keterampilannya dapat diukur dan dihargai
4.    Mengetahui dengan jelas batas wewenang dan kewajibannya
5.    Ada kontrol bagi dirinya sendiri terhadap godaan penyalahgunaan uang.
b.    Bagi Lembaga yang bersangkutan
1.    Dimungkinkan adanya sistem kepemimpian terbuka
2.    Memperjelas batas wewenang dan tanggung jawab antar petugas.
3.    Tidak menimbulkan ras curiga-mencurigai.
4.    Ada arah yang jelas dalam menggunakan uang yang diterima.
c.    Bagi Atasannya
1.    Dapat dikethui bagian/keseluruhan anggaran yang telah dilaksanakan.
2.    Dapat diketahui tingkat keterlaksanaan serta hambatannya demi penyusunan anggaran tahun
berikutnya.
3.    Dapat diketahui keberhasilan pengumpulan, penyimpanan dan kelancaran pengeluaran.
4.    Dapat diketahui tingkat kecermatan dalam mempertanggungjawabkan
5.    Untuk memperhitungkan biaya kegiatan tahun yang lampau sebagai umpan balik bagi
perencanaan masa yang akan datang.
6.    Untuk arsip dari tahun ke tahun.
d.   Bagi Pemeriksa Keuangan
1.    Ada patokan yang jelas dalam mengadakan pengawasan terhadap uang milik negara.
2.    Ada dasar yang tegas untuk mengambil tindakan apabila terjadi penyelewengan.

E.       Asas-Asas Dalam Anggaran


Uang negara merupakan milik seluruh rakyat yang diperoleh dengan cara yang tidak mudah.
Pengamanan terhadap uang negara tersebut diatur dengan beberapa ketentuan atau asas agar
uang yang dijatahkan Pemerintah mengenai sasarannya dengan tepat. Ketentuan asas-asas
tersebut adalah:

1. Asas Plafond
Artinya bahwa Anggaran Belanja yang boleh diminta tidak dapat melebihi jumlah teringgi yang
telah ditentukan.

2. Asas Pengeluaran berdasarkan Mata Anggaran


Artinya bahwa pengeluaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yang telah
ditetapkan.

3. Asas Tidak Langsung


Yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerimaan uang tidak boleh digunakan secara langsung
untuk suatu keperluan pengeluaran.

F.       Prinsip-Prinsip Administrasi Keuangan


1.         Efisien
2.         Efektif
3.         Terbuka dan Bersaing
4.         Transparan
5.         Adil
6.         Akuntabel

G.      Kandungan Penting Administrasi Keuangan Sekolah


1.      Perencanaan
2.      Pelaksanaan
3.      Auditing (Pemeriksaan)
4.      Laporan Pertangungjawaban
H.      Hal-Hal Yang Berpengaruh Terhadap Pembiayaan Pendidikan
Pembiayaan pendidikan tidak pernah tetap, tapi selalu berkembang dari tahun ke tahun. Secara
garis besar pembiayaan ini dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
1.         Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang ada diluar sistem pendidikan.
a.    Berkembangnya Demokrasi Pendidikan
Dahulu banyak negara yang masih dijajah oleh bangsa lain yang tidak membolehkan
penduduknya menikmati pendidikan. Dengan lepasnya bangsa itu dari cengkeraman penjajah,
terlepas pulalah kekangan atau keinginan memperoleh pendidikan. Di Indoensia demokrasi
pendidikan dirumuskan dengan jelas dalam pasal 31 UUD 1945 ayat (1) dan (2). Konsekuensi
dari adanya demokrasi ini Pemerintah menyediakan dana yang cukup untuk itu.
b.    Kebijaksanaan Pemerintah
Pemberian hak kepada warga negara untuk memperoleh pendidikan merupakan kepentingan
suatu bangsa agar mampu mempertahankan dan mengembangkan bangsanya. Namun demikian
agar tujuan itu tercapai Pemerintah memberikan fasilitas-fasilitas berupa hal-hal yang bersifat
meringankan dan menunjang pendidikan, misalnya:
1.    Pemberian pembiayaan yang besar bagi pendirian gedung dan kelengakapannya.
2.    Meringankan beban siswa dalam bentuk pembebasan SPP, pengaturan pungutan,
pemberian beasiswa
3.    Kenaikan gaji guru, dsb.

c.    Tuntutan akan Pendidikan


Kenaikan tuntutan akan pendidkan terjadi di mana-mana. Di dalam negeri tuntutan pendidikan
ditandai oleh segi kuantitas yaitu semakin banyaknya orang yang mengingingkan pendidikan,
dan segi kualitas yaitu naiknya keinginan memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Kalau dahulu orang sudah puas dengan tingak pendidikan SD, maka kini orang belum puas kalau
belum menyandang gelar. Bagi suatu bangsa kenaikan tuntutan ini juga mempertinggi kualitas
bangsa dan menaikan taraf hidup. Di luar pendidikan selalu dicari dinegara-negara yang
melaksanakan sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih bervariasi. Hal ini berarti bahwa
bukan hanya terjadi aliran dari negara berkembang ke negara maju, tetapi hal yang sebaliknya
mungkin juga terjadi. Banyak orang dari negara maju menuntutn ilmu di negara berkembang
karena ingin mendalami hal-hal yang menarik perhatiannya.
Di samping tingkat pendidikan sebagai lambang status sosial bagi keluarga, sistem penggajian di
Indonesia masih mempertimbangkan pendidikan (ingat sistem skala ganda dalam pendidikan).
Di beberapa negara yang masih kekurangan tenaga kerja, tambahan ijazah tidak banyak
berpengaruh terhadpa kenaikan gaji sehingga sebagai misal, lulusan SMTA memilih langsung
bekerja dibandingkan melanjutkan kuliah di PT. Penyebab lain mengapa mereka lebih senang
bekerja adalah pengaruh sistem kekeluargaannnya, yaitu adanya tuntutan bagi pemuda yang
sudah dianggap dewasa (tamat SMTA) tidak pantas lagi menerima biaya hidup dari orang
tuanya.
d.   Adanya inflasi
Yang dimaksud dengan inflasi adalah keadaan menurunnya nilai mata uang suatu negara. Faktor
inflasi sangat berpengaruh terhadap biaya pendidkan karena harga dan satuan biaya tentu naik
mengikuti kenaikan inflasi.

2.    Faktor Eksternal


a.       Tujuan Pendidikan
Contoh tujuan pendidikan berpengaruh terhadap besarnya biaya pendidikan adalah tujuan
institusional suatu lembaga pendidikan. Berubahnya tujuan Pendidikan Guru ke arah
penguasaan 10 kompetensi dibandingkan dengan tujuan lama mempengaruhi besarnya biaya
yang harus dikeluarkan.

b.      Pendekatan yang digunakan


Strategi belajar-mengajar cara lama, misalnya dengan metode ceramah dengan pengelolaan
klasikal tentu lebih murah jika dibandingkan dengan metode lain dan pendekatan secara
individu.
c.       Materi yang disajikan
Materi pelajaran yang menuntut dilaksanakannya praktek bengkel dan laboratorium
menuntut lebih banyak biaya jika dibandingkan dengan materi pelajaran yang hanya
dilaksanakan dengan penyampaian teori.

d.      Tingkat dan Jenis Pendidikan


Dua dimensi yang sangat berpengaruh terhadap biaya pendidikan adalah tingkat dan jenis
pendidikan. Dengan dasar pertimbangan lamanya jam belajar, banyak ragamnya bidang
pelajaran, jenis materi yang diajarakan, banyak guru yang terlibat sekaligus kualitasnya,
tuntutan terhadap kompetensi lulusannya, biaya pendidikan di SD akan jauh berbeda dengan
biaya pendidikan di PT, apalagi bagi jurusan yang banyak memerlukan praktek.

I.       Sumber Biaya Pendidikan


Sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam GBHN bahwa pembangunan bangsa harus dibiayai
terutama dari dana dalam negeri serta ketentuan bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab
negara, masyarakat dan orang tua, maka secara garis besar biaya pendidikan bersumber dari
empat arah, yaitu:

1. Dari pemerintah meliputi kurang lebih 70% terbagi atas:


a.       Pemerintah Pusat yang memikul sebagian besar pengeluaran untuk pelaksanaan pendidikan
sehari-hari, baik personal maupun non personal.
b.      Pemerintah Daerah Propinsi yang asalnya juga dari Pemerintah Pusat sebagai subsidi dari
Pajak pendapatan di Daerahnya.
c.       Pemerintah Daerah Kabupaten yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
Propinsi sebagai uang subsidi serta dana lain yang merupakan kekayaan daerah.
2.           Dari Orang Tua Murid
Meliputi kurang lebih 10-24% berupa uang SPP dan uang bantuan yang dikumpulkan melalui
BP3 (Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan).
3.           Dari Masyarakat
Meliputi kurang lebih 5% berupa dana yang diberikan oleh masyarakat secara tidak langsung
tetapi melalui Yayasan atau Lembaga Swasta.
Misalnya bantuan berupa alat-alat sekolah oleh pabriknya, atau toko-toko perabot yang
memberikan sumbangan sukarela melalui Depertemen.
Di Amerika sering dikenal pajak pendidikan yang dikenakan kepada seluruh warga negara baik
yang menyekolahkan anaknya maupun tidak. Pajak ini ditarik kepada penduduk pada waktu
mereka berbelanja. Uang yang terkumpul dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh
pengelolan pendidikan setempat (setiap negara bagian).

4.      Dari dana Bantuan atau Pinjaman Pemerintah Luar Negeri


Meliputi kurang lebih 1% dari seluruh anggaran pendidikan. Misalnya dari IIEP ( Internasional
Institution for Education Planing), UNESCO, UNICEF, World Bank, USAID (United States
Agency for Internasional Development), Ford Foundation, British Council, dsb.
Pembicaraan mengenai administrasi pembiayaan dalam bab ini lebih banyak bersifat

J.        Asas-Asas Dalam Anggaran


Uang negara merupakan milik seluruh rakyat yang diperoleh dengan cara yang tidak mudah.
Pengamanan terhadap uang negara tersebut diatur dengan beberapa ketentuan atau asas agar
uang yang dijatahkan Pemerintah mengenai sasarannya dengan tepat. Ketentuan asas-asas
tersebut adalah:

1. Asas Plafond
Artinya bahwa Anggaran Belanja yang boleh diminta tidak dapat melebihi jumlah teringgi yang
telah ditentukan.
2.      Asas Pengeluaran berdasarkan Mata Anggaran
Artinya bahwa pengeluaran pembelanjaan harus didasarkan atas mata anggaran yang telah
ditetapkan.
3.      Asas Tidak Langsung
Yaitu suatu ketentuan bahwa setiap penerimaan uang tidak boleh digunakan secara langsung
untuk suatu keperluan pengeluaran.

K.      Hal-Hal Yang Berpengaruh Terhadap Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan tidak pernah tetap, tapi selalu berkembang dari tahun ke tahun. Secara
garis besar pembiayaan ini dipengaruhi oleh dua hal, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
1.    Faktor Eksternal
Yaitu faktor-faktor yang ada diluar sistem pendidikan.
a.       Berkembangnya Demokrasi Pendidikan
Dahulu banya negara yang masih dijajah oleh bangsa lain yang tidak membolehkan
penduduknya menikmati pendidikan. Dengan lepasnya bangsa itu dari cengkeraman
penjajah, terlepas pulalah kekangan atau keinginan memperoleh pendidikan. Di Indoensia
demokrasi pendidikan dirumuskan dengan jelas dalam pasal 31 UUD 1945 ayat (1) dan (2).
Konsekuensi dari adanya demokrasi ini Pemerintah menyediakan dana yang cukup untuk itu.
b.      Kebijaksanaan Pemerintah
Pemberian hak kepada warga negara untuk memperoleh pendidikan merupakan kepentingan
suatu bangsa agar mampu mempertahankan dan mengembangkan bangsanya. Namun demikian
agar tujuan itu tercapai Pemerintah memberikan fasilitas-fasilitas berupa hal-hal yang bersifat
meringankan dan menunjang pendidikan, misalnya:
1.        Pemberian pembiayaan yang besar bagi pendirian gedung dan kelengakapannya.
2.        Meringankan beban siswa dalam bentuk pembebasan SPP, pengaturan pungutan, pemberian
beasiswa
3.        Kenaikan gaji guru, dsb.
c.       Tuntutan akan Pendidikan
Kenaikan tuntutan akan pendidkan terjadi di mana-mana. Di dalam negeri tuntutan pendidikan
ditandai oleh segi kuantitas yaitu semakin banyaknya orang yang mengingingkan pendidikan,
dan segi kualitas yaitu naiknya keinginan memperoleh tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Kalau dahulu orang sudah puas dengan tingak pendidikan SD, maka kini orang belum puas kalau
belum menyandang gelar. Bagi suatu bangsa kenaikan tuntutan ini juga mempertinggi kualitas
bangsa dan menaikan taraf hidup. Di luar pendidikan selalu dicari dinegara-negara yang
melaksanakan sistem pendidikan yang lebih baik dan lebih bervariasi. Hal ini berarti bahwa
bukan hanya terjadi aliran dari negara berkembang ke negara maju, tetapi hal yang sebaliknya
mungkin juga terjadi. Banyak orang dari negara maju menuntutn ilmu di negara berkembang
karena ingin mendalami hal-hal yang menarik perhatiannya.
Di samping tingkat pendidikan sebagai lambang status sosial bagi keluarga, sistem penggajian di
Indonesia masih mempertimbangkan pendidikan (ingat sistem skala ganda dalam pendidikan).
Di beberapa negara yang masih kekurangan tenaga kerja, tambahan ijazah tidak banyak
berpengaruh terhadpa kenaikan gaji sehingga sebagai misal, lulusan SMTA memilih langsung
bekerja dibandingkan melanjutkan kuliah di PT. Penyebab lain mengapa mereka lebih senang
bekerja adalah pengaruh sistem kekeluargaannnya, yaitu adanya tuntutan bagi pemuda yang
sudah dianggap dewasa (tamat SMTA) tidak pantas lagi menerima biaya hidup dari orang
tuanya.

d.      Adanya inflasi


Yang dimaksud dengan inflasi adalah keadaan menurunnya nilai mata uang suatu negara. Faktor
inflasi sangat berpengaruh terhadap biaya pendidkan karena harga dan satuan biaya tentu naik
mengikuti kenaikan inflasi.

2.      Faktor Eksternal


a.         Tujuan Pendidikan
Contoh tujuan pendidikan berpengaruh terhadap besarnya biaya pendidikan adalah tujuan
institusional suatu lembaga pendidikan. Berubahnya tujuan Pendidikan Guru ke arah penguasaan
10 kompetensi dibandingkan dengan tujuan lama mempengaruhi besarnya biaya yang harus
dikeluarkan.
b.        Pendekatan yang digunakan
Strategi belajar-mengajar cara lama, misalnya dengan metode ceramah dengan pengelolaan
klasikal tentu lebih murah jika dibandingkan dengan metode lain dan pendekatan secara
individu.
c.         Materi yang disajikan
Materi pelajaran yang menuntut dilaksanakannya praktek bengkel dan laboratorium menuntut
lebih banyak biaya jika dibandingkan dengan materi pelajaran yang hanya dilaksanakan dengan
penyampaian teori.
d.        Tingkat dan Jenis Pendidikan
Dua dimensi yang sangat berpengaruh terhadap biaya pendidikan adalah tingkat dan jenis
pendidikan. Dengan dasar pertimbangan lamanya jam belajar, banyak ragamnya bidang
pelajaran, jenis materi yang diajarakan, banyak guru yang terlibat sekaligus kualitasnya, tuntutan
terhadap kompetensi lulusannya, biaya pendidikan di SD akan jauh berbeda dengan biaya
pendidikan di PT, apalagi bagi jurusan yang banyak memerlukan praktek.

Anda mungkin juga menyukai