Anda di halaman 1dari 7

Bencana Alam yang ada di Indonesia

1. Tsunami

Tentu kita masih belum bisa melupakan peristiwa bencana alam tsunami yang melanda provinsi
Nangroe Aceh Darussalam dan daerah-daerah dipesisir barat Pulau Sumatera pada penghujung
tahun 2004 silam. Kejadian memilukan tersebut telah menghilangkan puluhan ribu nyawa dan
ratusan ribu orang lainnya menjadi korban. Para ahli menyatakan bahwa Indonesia adalah negara
yang rawan terkena tsunami, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki garis pantai yang panjang
(terpanjang didunia) dan Indonesia terletak dilempengan bumi yang labil.

2. Gempa Bumi

Indonesia adalah negara yang sering dilanda bencana alam gempa bumi, hal ini dikarenakan
Indonesia terletak dilempengan bumi yang relatif labil (penyebab gempa tektonik) dan Indonesia
juga berada didalam ring of fire (penyebab gempa vulkanik). Beberapa gempa bumi yang pernah
terjadi di Indonesia dan menelan banyak korban jiwa antara lain Gempa Aceh (2004), Gempa
Jogja (2006), Gempa Papua (1976), Gempa Flores (1992), Gempa Bali (1917), Gempa Nias
(2005), dan Gempa Sumatera Barat (2009).

3. Banjir

Banjir merupakan fenomena alam yang sering terjadi di Indonesia, kota-kota yang sering dilanda
banjir adalah Jakarta dan Bandung. Penyebab terjadinya banjir antara lain curah hujan yang
tinggi dan juga perilaku manusia yang tidak bersahabat terhadap lingkungan seperti perambahan
hutan dan membuang sampai tidak pada tempatnya. Beberapa peristiwa banjir yang melanda
Indonesia diantaranya Banjir Jakarta (2007 dan 2013), Banjir Wasior (2010), Banjir Padang
(2012), dan Banjir Bandung (2012).

4. Gunung Meletus

Letak Indonesia yang berada didalam ring of fire (cincin api) menyebakan Indonesia sering
ditimpa bencana gunung meletus. Satu sisi hal ini menjadi keberkahan bagi Indonesia karena
letusan gunung membuat tanah menjadi subur, tetapi disisi lain hal ini memberikan kesedihan
bagi kita karena menelan banyak korban jiwa. Beberapa gunung meletus yang menelan banyak
korban jiwa antara lain Letusan Gunung Krakatau (1883), Letusan Gunung Galunggung (1983),
dan Letusan Gunung Merapi (2010)
5. Tanah Longsor

Tanah longsor merupakan bencana alam yang bisa dibilang sering terjadi dinegeri ini, terutama
jika memasuki musim penghujan pada periode bulan September hingga Februari. Penyebab
utama tanah longsor adalah curah hujan dengan intensitas tinggi dan juga hilangnya pohon-
pohon yang berfungsi sebagai pencegah erosi. Kejadian tanah longsor yang terjadi di Indonesia
antara lain adalah Tanah Longsor di Jawa Barat (2005), Tanah Longsor di Jawa Tengah (2012)
dan Tanah Longsor di Jawa Timur (2013)

6. Badai (Angin Topan)

Sebagai negera yang berada didaerah tropis, Indonesia rawan terkena bencana badai (angin
topan). Kenyataannya Indonesia tidak hanya terkena ekor badai saja (Badai Haiyan tahun 2013)
tetapi juga disinggahi badai tropis tersebut (Badai Vamei tahun 2001). Terjadinya badai bisa
sangat merugikan karena bisa menelan banyak korban jiwa dan merusak berbagai macam
fasilitas umum. Badai juga bisa menyebabkan angin kencang, gelombang laut yang tinggi, dan
curah hujan ekstrem yang dapat menghambat aktivitas manusia.
7. Wabah Penyakit

Bencana alam yang tidak kalah mengkhawatirkannya adalah tersebarnya wabah penyakit di
Indonesia. Penyakit-penyakit tersebut diantaranya AIDS, kolera, malaria kaki gajah, cacar, dan
penyakit-penyakit lainnya. Umumnya, bencana ini disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat
dan tidak bersih yang bisa menyebabkan bakteri dan virus penyebab penyakit-penyakit tersebut
berkembang. Untuk itu, pemerintah dibawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia gencar
melakukan kampanye untuk membiasakan pola hidup sehat dan bersih.

8. KEBAKARAN LIAR

Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang
terjadi dialam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian
disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.

Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan
besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari
Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata
maritime

- Penyebab

Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:

 § Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
 § Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan.
 § Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung
berapi.
 § Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka
lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme.
 § Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut
kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.

9. KEKERINGAN

Akibat Alamiah

- Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu
musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya kekeringan.

- Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah.
Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air
tanah. Terdapat tenggang waktu mulai berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air
sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan hidrologis bukan merupakan
indikasi awal adanya kekeringan.

- Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air dalam
tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode waktu
tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan
meteorologi.

- Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak terhadap
kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya
tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasokan
air baku untuk industri domestik dan perkotaan.

- Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara musim
hujan dan musim kering dan topografi lahan.

Akibat Ulah Manusia

Kekeringan tidak taat aturan terjadi karena:

• Kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akibat ketidaktaatan pengguna
terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.

• Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.

Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas penanggulangan bencana kekeringan


disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah. Khusus untuk kekeringan yang
disebabkan oleh ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana air, diperlukan
komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah ditetapkan. Kepada
masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga memahami dan
melaksanakan pola pengguna air sesuai peraturan/ketetapan
10. Abrasi

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang bersifat
merusak. Ada yang mengatakan Abrasi sebagai erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi
ini dipengaruhi oleh gejala alami dan tindakan manusia.

Abrasi pantai diakibatkan oleh dua faktor utama yang disebabkan oleh aktivitas manusia yaitu;

• Peningkatan permukaan air laut yang diakibatkan oleh mencairnya es di daerah kutub
sebagai akibat pemanasan global.

• Hilangnya vegetasi mangrove (hutan bakau) di pesisir pantai. Sebagaimana diketahui,


mangrove yang ditanam di pinggiran pantai, akar-akarnya mampu menahan ombak sehingga
menghambat terjadinya pengikisan pantai. Sayangnya hutan bakau ini banyak yang telah dirusak
oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai