I. Kepuasan Pasien
1) Bukti fisik atau bukti langsung (tangible), dapat berupa ketersediaan sarana dan
prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan karyawan /staf yang
menyenangkan.
2) Kehandalan (reliability), adalah kemampuan memberikan pelayanan dengan segera,
tepat (akurat), dan memuaskan.
3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para karyawan/staf membantu semua
pelanggan serta berkeinginan dan melaksanakan pemberian pelayanan dengan
tanggap.
4) Jaminan (assurance), artinya karyawan/staf memiliki kompetensi, kesopanan dan dapat
dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari risiko dan keraguraguan.
5) Empati (empathy), dalam hal ini karyawan/staf mampu menempatkan dirinya pada
pelanggan, dapat berupa kemudahan dalam menjalin hubungan dan komunikasi
termasuk perhatiannya terhadap para pelanggannya, serta dapat memahami
kebutuhan dari pelanggan
Menurut Kotler (2003) yang dikutip dari Buku Total Quality Management, ada beberapa
macam metode dalam pengukuran kepuasan pelanggan:
a. Sistem keluhan dan saran Organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer
oriented) memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya untuk
menyampaikan saran dan keluhan. Misalnya dengan menyediakan kotak saran, kartu
komentar, dan hubungan telepon langsung dengan pelanggan.
b. Ghost shopping Mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai
pengguna potensial, kemudian melaporkan temuannya mengenai kekuatan, dan
kelemahan produk rumah sakit, dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka.
c. Lost customer analysis Pelayanan kesehatan seyogianya menghubungi para pelanggan
yang telah berhenti menggunakan jasa pelayanan agar dapat memahami mengapa hal
itu terjadi.
d. Survei kepuasan pelanggan Penelitian survei dapat melalui pos, telepon, dan
wawancara langsung. Responden juga dapat diminta untuk mengurutkan berbagai
elemen penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik
perusahaan dalam masing-masing elemen (importanse/performance ratings). Melalui
survei perusahaan akan memperoleh tanggapan, dan umpan balik secara langsung dari
pelanggan, dan juga memberikan tanda positif bahwa rumah sakit menaruh perhatian
terhadap para pengguna jasa pelayanannya.
Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%
Rumus TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup + mati)
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali (Depkes RI.
2005, Kementerian Kesehatan 2011). .
Rumus BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
Rumus GDR = ( Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X
1000 permil