Anda di halaman 1dari 8

PENENTUAN ARAH KIBLAT

MESJID AL MUKMIN KAMPUNG DAGO BIRU


RT 01/04 KELURAHAN DAGO
KECAMATAN COBLONG, BANDUNG
DENGAN TEKNOLOGI SATELIT GPS & ETS

LAPORAN PEKERJAAN

Kelompok Keilmuan Geodesi


Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
Jl. Ganesha 10, Bandung 40132

Januari 2017
PENENTUAN ARAH KIBLAT
MESJID AL MUKMIN KAMPUNG DAGO BIRU RT 01/04 KELURAHAN DAGO
KECAMATAN COBLONG, BANDUNG
DENGAN PENGAMATAN SATELIT GPS
________________________________________________________________________

1. PENDAHULUAN

Laporan ini merupakan laporan pekerjaan penentuan arah kiblat Mesjid Al Mukmin
Kampung Dago Biru dengan menggunakan pengamatan satelit GPS dan ETS, yaitu dengan
menggunakan metode survei realtime kinematik GPS. Pekerjaan ini dilaksanakan pada hari
kamis tanggal 12 Januari 2017, dan dilaksanakan oleh tim dari Kelompok Keilmuan Geodesi,
Fakultas Ilmu Teknologi dan Kebumian ITB, yang diketuai oleh Dr. Irwan Gumilar.

2. PERSONIL DAN PERALATAN

Pekerjaan penentuan arah kiblat Mesjid Al Mukmin Kampung Dago Biru, yang meliputi
pengamatan satelit-satelit GPS di titik-titik bantu, pengolahan data GPS dan perhitungan arah
kiblat, serta perekonstruksian arah kiblat di lapangan dengan ETS, dilaksanakan oleh tim dari
Kelompok Keilmuan Geodesi, Fakultas Ilmu Teknologi dan Kebumian ITB dibantu oleh
pengurus DKM Al Mukmin yang di koordinir oleh Bapak Andi Secara jelasnya nama-nama
yang bersangkutan adalah sebagai berikut :

No. Nama Keterangan


1 Dr. Irwan Gumilar Ketua Tim dan Koordinator Umum
2 Teguh Purnama Sidiq Koordinator Lapangan dan Pengamat
3 Brian Brahmanto Anggota Tim dan Pengamat
4 M. Gamal Anggota Tim dan Pengamat
5 Bapak Andi Pengurus DKM Al Mukmin

Peralatan yang digunakan untuk penentuan arah kiblat ini adalah :

 1 set receiver GPS tipe geodetik dua frekuensi (Topcon GR3)


 1 buah ETS (Topcon),
 1 sistem perangkat lunak pengolah data GPS, dan
 1 buah komputer laptop.

3. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan penentuan arah kiblat Mesjid Al Mukmin terdiri atas tiga tahapan
pekerjaan yaitu pengukuran satelit GPS di titik-titik bantu, pengolahan data GPS dan
perhitungan arah kiblat, serta perekonstruksian arah kiblat di lapangan. Jadwal pelaksanaan
ketiga tahapan di atas diberikan pada Tabel berikut ini.

2
No. Kegiatan Waktu
1 Pengukuran GPS di titik-titik ITB1, 12 Januari, 09:7:18 WIB
MS1 dan MS2
2 Pengolahan data GPS dan perhitungan 12 Januari, 09:7:55 WIB
arah kiblat
3 Rekonstruksi arah kiblat di lapangan 13 Januari, 09:00:10.00 WIB

4. METODOLOGI PENENTUAN ARAH KIBLAT

Metodologi penentuan arah kiblat dengan menggunakan pengamatan ke satelit GPS pada
prinsipnya adalah seperti yang diilustrasikan pada Gambar 1 berikut. Pada metode ini, survei
GPS digunakan untuk menentukan secara teliti koordinat dari dua titik ( MS1 dan MS2) yang
berada di kawasan Mesjid Al Mukmin

Koordinat titik-titik MS1 dan MS2 ini ditentukan relatif terhadap titik kontrol ITB1 yang
berada di Kampus ITB menggunakan metode survei realtime kinematik GPS. Pengamatan
satelit GPS di ketiga titik tersebut dilakukan kurang lebih 0,5 jam. Interval perekaman data
pengamatan GPS yang digunakan di ketiga stasion pengamat adalah 1 detik.

Gambar tidak
Ka’bah berskala benar
 8000 km

MS1
Lokasi
Mesjid

• Koordinat KA’BAH dan ITB1 MS2


telah diketahui . 2 km
• Survei GPS dilakukan untuk menentukan
koordinat titik-titik MS1 dan MS2 dari titik ITB1 ITB1
• Dari koordinat titik -titik KA’BAH, MS1 dan MS2 maka sudut dapat di hitung
dan arah Kiblat di lapangan dapat ditentukan .

Gambar 1. Konfigurasi penentuan arah kiblat dengan pengamatan satelit GPS di Mesjid Al
Mukmin (ilustrasi tidak digambarkan dengan skala yang benar).

Dengan menggunakan koordinat kedua titik tersebut yang dihitung dari data pengamatan
GPS dan juga koordinat dari Ka’bah yang telah diketahui sebelumnya, maka parameter sudut
untuk menandai arah Kiblat di lapangan (dalam Gambar 1 adalah sudut ) dapat dihitung.
Dengan menggunakan besaran sudut , pematokan arah kiblat di lapangan dapat dilakukan
dengan menggunakan bantuan alat pengukur sudut Electronic Total Station.

3
Perlu dicatat di sini bahwa titik PSCA yang digunakan dalam pekerjaan ini terletak di kampus
ITB dan koordinatnya dalam sistem WGS (World Geodetic System) 1984 sudah diketahui,
yaitu :

ITB1 Lintang : : 06o 53’ 29.50061” S


Bujur : 107o 36’ 43.22851”T

Sedangkan koordinat Ka’bah telah ditentukan sebelumnya secara interpolatif dengan


menggunakan koordinat dari beberapa titik di sekeliling Ka’bah yang ditentukan dengan
receiver GPS tipe navigasi Magelan dan Garmin E MAP.

KA’BAH Lintang : : 21o 25’ 21.5” U


Bujur : 39o 49’ 34.5” T

dan ketelitian absolutnya adalah sekitar 3-6 m.

5. PERHITUNGAN KOORDINAT DAN ARAH KIBLAT

Pengolahan data GPS untuk menentukan koordinat titik-titik MS1 dan MS2 dari titik ITB1
dilakukan dengan menggunakan metode realtime kinematik . Dalam hal ini koordinat titik
MS1 dan MS2 ditentukan terhadap titik ITB1,. Koordinat titik MS1 dan MS2 yang diperoleh
dari hasil perhitungan tersebut, dengan mengikat ke sistim SRGI2012, adalah sebagai berikut
:

Titik Koordinat Titik dan Standar Deviasinya

Lintang : 6° 52' 20.94678" S  0.012 m


MS1 Bujur : 107° 36' 50.92328" T  0.012 m
Tinggi Ellipsoid : 857.881 m  0.023 m

Lintang : 6° 52' 23.49023" S  0.012 m


MS2 Bujur : 107° 36' 50.47603" E  0.012 m
Tinggi Ellipsoid : 854.956 m  0.023 m

Penjelasan yang lebih mendetil dari hasil perhitungan kedua koordinat di atas diberikan pada
bagian Lampiran.

Setelah koordinat dari titik-titik MS1 dan MS2 dihitung, maka selanjutnya dilakukan
perhitungan asimut-asimut geodetik ke arah Ka’bah. Hasil perhitungan asimut-asimut
geodetik tersebut pada permukaan elliposid referensi WGS 1984 diberikan berikut ini :

DARI KE ASIMUT GEODETIK


MS1 Ka’bah 295o 1’ 38.4”
MS1 MS2 189o 58’ 2.9”
Perhitungan asimut geodetik di atas dilakukan dengan menggunakan program LGO v.5
4
6. PENENTUAN (REKONSTRUKSI) ARAH KIBLAT DI LAPANGAN

Dari nilai-nilai asimut geodetik (TK01-Ka’bah) dan asimut geodetik (MS1 dan MS2) di atas,
maka arah Kiblat di lapangan dapat direkonstruksikan (ditentukan) dari titik MS1 dengan
menggunakan sudut , seperti yang diIlustrasikan pada Gambar 2 berikut. Besarnya sudut 
adalah sebagai berikut :

  = Asimut (MS1-Ka’bah) - Asimut (MS1-MS2)

= 105o 3’ 35.5”

Gambar tidak
Ka’bah berskala benar
 8000 km

MS1
Lokasi
Mesjid

MS2
2 km

 105o 3’ 35.5”


ITB1

Gambar 2. Parameter sudut untuk penentu arah kiblat


dari Mesjid Al Mukmin Kampung Dago Biru Bandung

Dengan menggunakan nilai sudut , maka suatu titik TITIK ARAH di lapangan dapat di
patok untuk mewakili arah kiblat di lapangan. Pematokan dilakukan dengan menggunakan
bantuan ETS. Jadi dalam hal ini arah kiblat di lapangan diwakili dengan arah dari titik
bantu MS1 ke titik TITIK ARAH (lihat Gambar 2).

5
LAMPIRAN – I
PENENTUAN KOORDINAT KABAH
Untuk menentukan arah kiblat dengan GPS diperlukan koordinat Ka’bah dalam
sistem koordinat WGS 84 (World Geodetic System 1984) yang digunakan oleh
sistem GPS. Menurut Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar
Republik Indonesia di Riyadh dan juga Dinas Topografi TNI-AD, posisi kota
Mekkah berada pada 210 25’ LU dan 390 50’ BT.

Mengingat koordinat kota Mekkah tersebut belum tentu menunjukkan koordinat


Ka’bah, dan juga sistem koordinatnya juga kemungkinan besar bukanlah WGS 84,
maka tim KK Geodesi mengambil inisiatif untuk menentukan koordinat Ka’bah
secara langsung dalam sistem WGS 84. Dalam hal ini pengukuran dilakukan oleh
Prof. Joenil Kahar dengan menggunakan receiver GPS tipe navigasi Magellan GPS-
3000 pada saat beliau menunaikan ibadah Haji, kemudian diukur ulang oleh Dr.
Hasanuddin Z.A menggunakan Garmin E MAP juga pada saat beliau menunaikan
ibadah Haji. Karena pengamatan GPS tidak diperkenankan langsung dilaksanakan
di Ka’bah, maka pengamatan GPS dilaksanakan di beberapa titik di sekitar Ka’bah,
dan posisi Ka’bah selanjutnya ditentukan secara interpolatif dari koordinat titik-titik
tersebut.

List Koordinat GPS hasil pengambilan di beberapa titik diberikan pada Tabel 1.1
berikut, dengan ketelitian posisi absolutnya dapat diperkirakan berada pada level
sekitar 6 - 20 meter.

Tabel I.1. Koordinat titik-titik hasil pengamatan GPS di sekitar Masjidil Haram

Nomor Koordinat (WGS 84)


Titik Lintang Bujur
1 210 25’ 25.0” 390 49’ 39.0”
2 210 25’ 19.9” 390 49’ 33.5”
3 210 25’ 22.7” 390 48’ 33.5”
0
4 21 25’ 21.5” 390 49’ 35.4”
5 210 25’ 21.4” 390 49’ 36.0”
0
6 21 25’ 21.5” 390 49’ 36.1”

Dengan hitungan interpolatif dari koordinat titik-titik di sekitar Ka’bah tersebut,


diperoleh koordinat dari Ka’bah sebagai berikut :

Lintang : 210 25’ 21.5” LU,


Bujur : 390 49’ 34.5” BT.

Koordinat Ka’bah di atas selanjutnya digunakan dalam perhitungan arah kiblat


Mesjid Al Mukmin Kampung Dago Biru ini.

6
LAMPIRAN – II
DOKUMENTASI PENGUKURAN LAPANGAN

7
8

Anda mungkin juga menyukai