Anda di halaman 1dari 4

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PEMERIKSAAN FISIOTERAPI DADA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak


Dosen Pengampu: Alvi Ratna,S.Kep.Ns.,M.Kep

Di susun Oleh :
Nama : Risa Mirartul Khasanah
NIM : 20201571
Prodi : D3 Keperawatan

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA


TAHUN AJARAN 2021/2022

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMERIKSAAN FIFIOTERAPI DADA
Pengertian Fisioterapi dada merupakan tindakan keperawatan dengan melakukan
drainase postural, tepukan dan vibrasi pada pasien yang mengalami
gangguan sistem pernafasan.
Tujuan Tindakan ini bertujuan meningkatan efisiensi pola pernafasan dan
membersihkan jalan nafas.
Persiapan  Tempat :
Ruangan yang tenang,nyaman dan bersih
 Alat :
1. Tempat duduk atau kursi
2. Handuk kecil 1 buah
3. Tempat sputum tertutup berisi cairan desinfektan
4. Bengkok
5. Kom berisi tissue 1 buah
6. Stetoskop dan spygnomanometer
7. Jam tangan
8. Perlak dan alas
9. Bantal 2 buah
10. Botol untuk bahan pemeriksaan sputum
Prosedur Kerja 1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Ukur TTV
4. Lakukan auskultasi pada daerah dada dan punggung kiri dan kanan
untuk menentukan letak penumpukan secret (ronchi)
5. Anak diposisikan sesuai dengan bagian mana ronchi yang
terdengar
6. Posisi postural drainage
7. RUL (right upper lung) = lobus kanan atas paru)
8. Posisi : duduk bersandar ke belakang dengan sudut 30
9. Clapping : tangan diletakkan pada clavikula dan scapula kanan
LUL (left upper lung) = lobus kiri atas paru)
10. Posisi : duduk bersandar ke belakang bagian depan memeluk
bantal dengan sudut 30 Clapping : tangan diletakkan antara
klavikula dan scapula kiriRUL Anterior (right upper lung anterior
= segmen kanan atas anterior paru)
11. Posisi : tidur miring dengan telapak tangan kanan sedikit rotai
menjauh dari punggung kearah dada kiri sehingga klavikula kanan
terangkat Clapping : sebelah dada atas kanan di bawah klavikula
antara iga ke 2 dan ke 4 kiriLLL posterior basal (left lower lung
posterior basal)
12. Posisi : seperti tengkurap kepala ke bawah 30□ kedua paha
diganjal dengan bantalClapping : hanya pada iga kiri belakang 11
dan 12RLL Posterior basal (right left lung posterior basal posisi :
sedikit tengkurap turun kepala 30□ kedua paha diganjal
bantalClapping : hanya pada iga kanan belakang ke 11 dan 12RLL,
Superior (right left lung)
13. Posisi : seperti tengkurap kedua tangan di bawah dada kedua paha
di bawah bantalClapping : disudut scapula kanan bagian bawah
14. Pasang perlak dan alas
15. Pasang handuk diatas dada lateral kemudian tangan kanan pasien
di ke ataskan memegang tempat tidur
16. Perawat melakukan clapping dengan lembut di daerah dada lateral
1-2 menit
17. Lakukan vibrasi pada saat akhir inspirasi dan awal ekspirasi
18. Anjurkan anak untuk batuk efektif dengan cara menarik nafas 3
kali kemudian batukkan dan dahak ditampung, bila sputum akan
diperiksa masukkan ke botol yang telah disediakan
19. Setelah selesai posisikan anak senyaman mungkin
20. Cek tanda-tanda vital
21. Alat-alat dibereskan
22. Cuci tangan
23. Dokumentasikan jumlah sputum, warna, bau, dan konsistensi
FORMAT PENILAIAN PROSEDUR FISIOTERAPI DADA

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI BOBOT
YA TIDAK
A FASE ORIENTASI      
1 Melakukan pengecekan program terapi 2    
2 Menyiapkan alat 2    
3 Memberi salam dan menyapa nama klien 2    
4 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 6    
5 Menanyakan persetujuan atau kesiapan klien 2    
6 Menjaga privasi klien 2    
7 Mencuci tangan 2    
B FASE KERJA      
Melakukan auskultasi area paru mulai dari ICSke 1 kanan,
1 ICS ke 1 kiri dst pada dada depan dan belakang 6    
2 Memberikan minum hangat 5    
3 Mengatur posisi sesuai lokasi secret 6    
4 Memasang pengalas/ perlak dan bengkok 4    
Melakukan clapping dengan cara tangan perawat menepuk
5 punggung klien secara bergantian selama 3-5 menit 6    
Menganjurkan klien aspirasi dalam, tahan sebentar, kedua
6 tangan perawat dipunggung klien 6    
Meminta klien melakukan ekspirasi pada saat yang bersamaan
7 tangan perawat melakukan vibrasi 3-5 kali 6    
Meminta klien menarik nafas dalam melalui hidung dan
dikeluarkan melalui mulut dilakukan 3-5 kali pada tarikan
nafas yang terakhir klien diminta untuk menahan nafas selama
8 3 detik kemudian dibatukkan dengan kuat 6    
9 Menampung secret dalam sputum pot berisi lisol 3    
10 Melakukan auskultasi paru 5    
11 Memberikan minum air hangat 5    
Mengatur posisi klien yang memungkinkan sekresi paru
12 mengalir ke dalam bronkus mayor dan trachea 5    
13 Menunjukkan sikap hati-hati dan memperhatikan respon klien 4    
C FASE TERMINASI      
1 Melakukan evaluasi tindakan 4    
2 Berpamitan dengan klien 2    
3 Memberekan alat 2    
4 Mencuci tangan 3    
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan 3    
  TOTAL 100    

Anda mungkin juga menyukai