Anda di halaman 1dari 18

“BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2

Masalah pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Salah satu

Masalah yang dihadapi guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah bagaimana

Menimbulkan aktifitas dan keaktifan dalam diri siswa untuk dapat belajar secara

Efektif. Sebab, keberhasilan dalam suatu pengajaran sangat dipengaruhi oleh

Adanya aktifitas belajar siswa. Salah satu cara untuk menimbulkan aktifitas belajar

Siswa adalah dengan merubah kegiatan-kegiatan belajar yang monoton. Dalam hal

Ini guru memerlukan strategi yang sesuai. Salah satu strategi yang bisa digunakan

Guru dalam menyelenggarakan pelajaran adalah strategi brainstorming.

Mengingat pentingnya metode pembelajaran curah pendapat untuk

Kemajuan dalam proses pembelajaran dan melatih kemampuan berpikir kritis dalam

Memecahkan permasalahan yang dialami peserta didik baik dalam pelajaran

Ataupun kehidupan sehari-harinya, maka peneliti beranggapan perlu dilakukan

Penelitian tindakan kelas untuk mengetahui kemampuan berpikir kritisdalam


Pembelajaran Geografi.

1.3 Rumusan Masalah


1.4
1. Apa definisi dari Brain Stroming ?

2. Apa saja tujuan dan manfat Brainstorming?

3. Apa saja Model-model dari Brain Stroming ?

4. Bagaimana tahapan dan peraturan metode Brain Storming ?

5. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan Brain Storming?

6. Apa saja kelebihan dan kelemahan metode Brain Storming?

7. Bagaimana contoh penerapan metode Brain Stroming?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mendeskripsikan pengertian Brainstorming dalam Pendidikan dan Promosi Kesehatan


2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat Brainstorming dalam Pendidikan dan Promosi
Kesehatan
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dan peraturan dalam metode Brainstorming dalam
Pendidikan dan Promosi Kesehatan
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Brainstorming dalam Pendidikan dan Promosi
Kesehatan
5. Untuk mengetahui model – model dari Brainstorming dalam Pendidikan dan Promosi
Kesehatan
6. Untuk mengetahui langkah – langkah metode Brainstorming dalam Pendidikan dan Promosi
Kesehatan
7. Untuk mengetahui contoh penerapan Brainstroming dalam Pendidikan dan Promosi
Kesehatan
1.4 Manfaat Penulisan
1. Guru, supaya dapat dipakai sebagai salah satu pilihan pembelajaran Oleh guru agar
tercipta suasana pembelajaran yang efektif dan efisien serta Berkualitas.
2. Bagi Siswa, supaya siswa dapat berlatih untuk menghargai pendapat teman,
Meredam sifat egois, dominasi siswa pintar dalam kelompok dapat Berkurang,
belajar menghargai orang lain,meningkatkan kepercayaan diri, Berlatih kemampuan
berfikir/intelektual, Memberikan pengalaman belajar Secara langsung menggunakan
metode pembelajaran brainstorming, dapat Mengaplikasikan materi yang didapat di
kelas dengan kehidupan langsung di Masyarakat, dan melatih berbicara yang baik
dan benar.
3. Bagi Peneliti, sebagai pengembangan ilmu pengetahuan terkait metode
Brainstroming.
“BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pendidikan dan Promosi Kesehatan

Pendidikan kesehatan pada hakikatnya adalah suatu kegiatan atau usaha

Menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu.

Dengan harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat, kelompok

Atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik.

Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap

Perilaku. Dengan kata lain dengan adanya promosi kesehtan tersebut diharapkan

Dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku kesehatan dari sasaran.

Promosi atau pendidikan kesehatan juga sebagai suatu proses dimana

Proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Di dalam suatu

Proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi, yakni

Perubahan perilaku, dipegaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang mempengaruhi

Suatu proses pendidikan disamping faktor masukannya sendiri juga metode, faktor

Materi atau pesanya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan alat-alat bantu
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Agar dicapai suatu hasil yang

Optimal, maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Hal ini

Berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus menggunakan cara

Tertentu pula. Materi juga harus disesuaikan dengan sasaran. Demikian juga alat

Bentu pendidikan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, maka metodenya harus

Berbeda dengan sasaran media massa dan sasaran individual. Untuk sasaran masssa

Pun harus berbeda dengan sasaran individual dan sebagainya. Salah satunya dengan

Kelompok kecil, apabila peserta kegiatan itu kurang dari 15 orang biasanya kita

Sebut kelompok kecil. Metode-metode yang cocok untuk kelompok kecil yang akan

Dibahas adalah metode dengan brain Stroming

2.2 Definisi Brain Storming

Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun 1953 dalam bukunya
Applied Imagination. Penggalian ide dengan teknik ini

bermula dari pemikiran Osborn yang menganggap bahwa aliran ide spontan yang

muncul dari banyak orang lebih baik daripada gagasan seorang diri. Brainstorming

mengacu pada penggalian ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta

diskusi bebas menyampaikan pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan

penilaian sebab selama tahap pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung

tanpa memberi label ide baik atau ide buruk. Proses diskusi dan evaluasi baru
dimulai ketika semua ide telah tergali habis dan tidak ada lagi gagasan menarik

yang ingin disampaikan oleh anggota kelompok.

Metode curah pendapat brainstorming adalah metode pengumpulan-

pengumpulan sejumlah besar gagasan dari sekelompok orang dalam waktu singkat,

metode ini sering digunakan dalam pemecahan atau penyelesaian masalah yang

kreatif dan dapat digunakan sendiri atau sebagai bagian dari strategi lain (Sani,

2013).

Menurut Morgan (Suprijanto, 2009) brainstorming adalah salah satu bentuk

berpikir kreatif sehingga pertimbangan memberikan jalan untuk berinisiatif kreatif.

Peserta didorong untuk mencurahkan semua ide yang timbul dari pikirannya dalam

jangka waktu tertentu berkenaan dengan beberapa masalah, dan tidak diminta

untuk menilainya selama curah pendapat berlangsung

Kang dan Song (Suprijanto, 2009) metode brainstorming adalah teknik

diskusi kelompok dimana anggotanya menyatakan sebanyak mungkin ide-idenya

atas topik tertentu tanpa hambatan dan pertimbangan aplikasi praktisnya.

Spontanitas dan kreativitas merupakan bagian penting dalam curah pendapat

penilaian terhadap ide-ide dilakukan pada sesi berikutnya.”Menurut peneliti dapat disimpulkan
bahwa metode brainstorming adalah

suatu bentuk diskusi dimana peserta didorong untuk menyatakan gagasan,

pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman serta ide-ide mengenai suatu

masalah tanpa adanya penilaian dari peserta lain.

Metode ini modifikasi dari metode diskusi kelompok. Prinsipnya sana

Dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok

Memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
Atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut

Ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta

Mencurahkan pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Baru setelah

Semua anggota dikeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat mengomentari, dan

Akhirnya terjadi diskusi.

Berikut ini adalah karakteristik dari proses berpikir kritis dan penjabarannya :

1. Konseptualisasi: Konseptualisasi artinya proses intelektual membentuk suatu

Konsep. Dan konseptualisasi merupakan pemikiran abstrak yang digeneralisasi

Secara otomatis menjadi simbol-simbol dan disimpan di dalam otak.

2. Rasional dan Beralasan (reasonable): Artinya argumen yang diberikan selalu

Berdasarkan analisis dan mempunyai dasar kuat dari fakta atau fenomena nyata.

3. Reflektif: Artinya bahwa seorang pemikir kritis tidak menggunakan asumsi atau

Persepsi dalam berfikir atau mengambil keputusan, tetapi akan menyediakan

Waktu untuk mengumpulkan data dan menganalisisnya berdasarkan disiplin

Ilmu, fakta, dan kejadian.

4. Bagian dari suatu sikap: Yaitu bagian dari suatu sikap yang harus diambil.
Pemikir kritis akan selalu menguji apakah sesuatu yang dihadapi itu lebih baik

Atau lebih buruk dibanding yang lain, dengan menjawab pertanyaan mengapa

Bisa begitu dan bagaimana seharusnya.

5. Kemandirian Berfikir: Seorang pemikir kritis selalu berfikir dalam dirinya,

Tidak pasif menerima pemikiran dan keyakinan orang lain, menganalisis semua

Isu, memutuskan secara benar, dan dapat dipercaya.

2.3 Tujuan dan Manfat Brainstorming

1. Tujuan Brainstorming
Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru

Dari anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis

Yang ketat, untuk membuat kompilasi (kumpulan) pendapat, informasi,

Pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda. Hasilnya kemudian

Dijadikan peta informasi, peta pengalaman, atau peta gagasan (mindmap) untuk

Menjadi pembelajaran bersama. Metode ini digunakan untuk menguras habis apa

Yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi masalah yang dilontarkan guru di

Kelas tersebut.

2. Manfaat Brainstorming

Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang

Melakukan teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi masalah:
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab

Akibat terjadinya masalah karena masing-masing peserta diskusi akan

Mengeksplorasi faktor-faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta

Mengutarakan gagasannya mediator bisa menarik kesimpulan penyebab

Permasalahan tersebut.

2. Menganalisis situasi:

Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang

Dihadapi oleh tim kerja tersebut saat ini.

3. Mengalirkan ide-ide baru:

Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan

Ide sebanyak mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas

Menyampaikan ide kreatif tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.

4. Menganalisis ide-ide:

Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan

Dianalisis dalam sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan

Membahas ide-ide mana saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk

Mengatasi masalah tersebut.

5. Menentukan alternatif pemecahan masalah:

Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah

Berdasarkan ide-ide yang telah disepakati bersama.


6. Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk

Memperbaiki masalah

Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-

Langkah berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat


Merumuskan perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang

Saran dari peserta brainstorming.

2.4 Model-model Dari Brain Stroming


2.5
1. Verbal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah

Kelompok yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka dalam sebuah

Pertemuan langsung.

2. Nominal Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah

Kelompok akan tetapi tidak dilakukan secara langsung artinya ketika

Bertukar pikiran menggunakan alat bantu seperti kertas atau dengan

Cara chatting.

3. Electronic Brainstorming adalah kegiatan bertukar pikiran dalam sebuah

Kelompok yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan alat

Seperti group support system.

2.6 Peraturan Metode Brain Storming


2.7
Tujuan penggunaan metode brainstorming menurut Subana (2009:106)

Ialah “menguras habis segala sesuatu yang dipikirkan oleh peserta dalam

Menanggapi masalah yang dilontarkan pendidik kepadanya”. Ada seperangkat

Aturan bagi peserta yang harus diikuti dan prosedur yang dirancang secara jelas

Terhadap seluruh kegiatan. Peraturan dalam melaksanakan brainstorming (Sani,

2013) adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada kritik: Pendidik dan peserta didik juga tidak boleh menilai atau

Mengkritik ide dalam tahap mengeluarkan ide. Penilaian ditangguhkan pada

Tahap evaluasi ide. Jika tidak ada penilaian dan kritik pada tahap

Penyampaian ide, hambatan dalam menyampaikan ide dapat diatasi sehingga


Kreatif individu dapat berkembang.

2. Bebas dan santai: Setiap peserta didik bebas untuk menyumbang ide setiap "saat dan
membangun ide-ide lain bagi dirinya.
3. 3. Fokus pada kuantitas ide (bukan kualitas): Tujuan kegiatan adalah untuk
4. menghasilkan ide sebanyak mungkin, pada tahap awal kegiatan, sangat
5. penting untuk menggali ide sebanyak mungkin tanpa memperhatikan
6. kualitas ide yang disampaikan peserta didik.
7. 4. Setiap ide harus dicatat: Setiap ide harus ditulis, walaupun bukan merupakan
8. ide yang bagus atau mirip dengan ide yang telah disampaikan sebelumnya,
9. asalkan dikemukakan dengan cara yang berbeda.
10. 5. Inkubasi sebelum mengevaluasi: Peserta didik harus diberi kesempatan
11. untuk berhenti atau beristirahat (beberapa menit atau mungkin satu malam)
12. setelah tahap mengemukakan ide.
13. 2.6 Tahapan Dari Teknik Brain Stroming
14. 1. Pemberian informasi dan motivasi: Pada tahap ini leader menjelaskan
15. masalah yang akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak
16. kelompoknya agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
17. 2. Identifikasi: Anggota diajak memberikan sumbang saran pemikiran
18. sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan anggota ditampung,
19. ditulis dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan
20. mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
21. 3. Klasifikasi: Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati
22. oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur atau faktor-
23. faktor lain.
24. 4. Verifikasi: Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran
25. yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan
26. permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil
27. adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi
28. sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
29. 5. Konklusi (Penyepakatan): Pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba
30. menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui.
31. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan
32. masalah yang dianggap paling tepat"
“2.7 Langkah-langkah Dalam Melakukan Brain Storming

Tahapan yang umum dilakukan dalam mengumpulkan dan mengevaluasi

Ide melalui brainstorming menurut Sani (2013) adalah sebagai berikut:

1. Persiapan:

a. Menentukan dan mempersiapkan alat peraga ataupun media

Pembelajaran lainya yang digunakan

b. Mempersiapkan jawaban yang bena tentang permasalahan yang dibahas


Peserta didik

2. Pendidik menjelaskan aturan pelaksanaan curah pendapat dan menentukan

Topik atau permasalahan yang akan dikaji.

3. Pendidik memilih salah seorang peserta didik untuk menjadi notulen yang

Akan menulis semua ide atau pendapat yang diajukan peserta didik.

4. Semua peserta didik didorong untuk mengemukakan ide atau pendapat tanpa

Ada kritik.

5. Pendidik memberikan waktu istirahat dan meminta pada notulen untuk

Menampilkan catatan yang telah dibuat (boleh menggunkan proyektor atau

Kertas yang ditempel di papan tulis).

6. Pendidik memandu kelas untuk menganalisis dan mengevaluasi ide yang

Telah dikumpulkan untuk memilih ide yang relevan dan membuang ide yang

Tidak relevan dibuat menjadi satu ide.

7. Jika anggota kelompok tidak aktif menyumbangkan ide. Pendidik perlu

Menekankan kembali aturan dan proses. Hal ini yang perlu ditinjau pada

Kelompok adalah kualitas pemimpin atau ketua kelompok yang harusnya”

“antusias, memiliki rasa humor, mampu mengemukakan ide sendiri ketika ide

Kelompok mulai mengering dan hal lain yang dapat membantu keberhasilan

Kelompok.

Beberapa variasi dapat dilakukan dalam pelaksanaan brainstorming

Menurut Sani (2013), misalnya sebagai berikut:

a. Pengumpulan ide berkeliling (brainstorming circle), yakni melakukan

Pengumpulan ide dalam setiap kelompok secara bergantian pada selembar

Kertas. Ketua kelompok dapat memulai menulis sebuah ide, kemudian kertas
Diberikan pada teman yang disebelahnya dan diminta untuk menuliskan

Idenya, demikian seterusnya sampai semua peserta didik menulis idenya.

b. Curah pendapat dengan bergerak keliling (carousel brainstorming) dapat

Digunakan dengan menempelkan masing-masing kertas pendapat pada

Dinding atau ditempel di meja kelompok dan anggota kelompok yang lain

Menambahkan ide pada kertas tersebut.

c. Pemilihan konsep-konsep utama dari daftar ide dan membuat pencabangan

Pada ide lainnya (brainstorming tree). Pembuatan jejaring ide ini dapat

Dilakukan pada tahap evaluasi dalam upaya memilih ide yang paling penting

Atau mengidentifikasi faktor-faktor yang saling terkait dengan topik dan

Masalah yang akan diselesaikan.

2.8 Kelebihan Dan Kelemahan Metode Brain Storming


2.9
Setiap metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran memiliki

Kelebihan maupun kekurangan masing-masing. Kelebihan dapat digunakan sebagai

Acuan dalam pelaksanaan metode pembelajaran tersebut sedangkan. Menurut

Roestiyah (2012) kelebihan metode brainstrorming sebagai berikut:

1. Anak-anak aktif berfikir untuk menyatakan pendapat.

2. Melatih peserta berpikir dengan cepat dan tersusun logis.

3. Merangsang peserta untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan

Masalah yang diberikan oleh pendidik.

4. Meningkatkan partisipasi peserta dalam menerima pelajaran.

5. Peserta yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang pandai atau

Dari pendidik.
6. Terjadinya persaingan yang sehat.
7. “7. Anak merasa bebas dan gembira.
8.
9. 8. Suasana demokrasi dan disiplin dapat ditumbuhkan.

Walaupun teknik ini baik dan memiliki kelebihan tetapi juga mempunyai
10.
11. Kelemahan. Kekurangan dapat dijadikan acuan agar metode pembelajaran itu dapat
12.
13. Berjalan dengan lebih baik lagi. Menurut Roestiyah (2012) beberapa kelemahan
14.
15. Metode brainstorming sebagai berikut:
16.
17. 1. Pendidik kurang memberi waktu yang cukup kepada peserta untuk berpikir
18.
19. Dengan baik.
20.
21. 2. Anak yang kurang selalu ketinggalan.
22.
23. 3. Kadang-kadang pembicaraan hanya dimonopoli oleh anak yang pandai saja.
24.
25. 4. Pendidik hanya menampung pendapat tidak pernah merumuskan
26.
27. Kesimpulan.
28.
29. 5. Peserta tidak segera tahu apakah pendapatnya itu betul atau salah.
30.
31. 6. Masalah bisa berkembang ke arah yang tidak diharapkan.
32.
33. 2.9 Contoh Penerapan Metode Brain Stroming
34.
35. Brainstorming biasa dilakukan dilingkungan organisasi yang sifatnya
36.
37. Formal. Lingkungan organisasi yang menerapkan brainstorming, biasanya
38.
39. Digunakan sebagai alat pengambilan keputusan guna menggagas ide-ide yang tepat
40.
41. Untuk diterapkan dalam berbagai penugasan-penugasan yang sifatnya formal.
42.
43. Pengambilan suatu keputusan yang dilakukan akan disepakati bersama
44.
45. Oleh tiap-tiap anggota organisasi dan pimpinan penyelenggara brainstorming.
46.
47. Setelah diputuskan bersama, gagasan atau ide tersebut mulai diterapkan sesuai
48.
49. Dengan rangkaian atau urutan yang dibuat dan disepakati. Pelaksanaan dari gagasan
50.
51. Atau ide tersebut harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai agar tercipta kondisi
52.
53. Kerja aktif pada tiap-tiap anggota dalam organisasi. Berikut contoh pengaturan
54.
55. Penerapan Brainstroming
56.
57. 13
58.
59. Peserta:
60.
61. Pelaksana
"BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Curah pendapat (brainstorming) adalah suatu teknik kreativitas yang

mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu masalah tertentu dengan

mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota kelompok. Beberapa hal yang

perlu diperhatikan dalam pelaksanaan curah pendapat adalah metode (anonim atau

tidak, penggunaan komputer, dll.), insentif bagi para peserta, serta hambatan yang

mungkin muncul (sifat individu, interaksi sosial, dll).

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode brainstorming ini

memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mampu menampilkan

kemandirian serta pengarahan diri, memiliki keterbukaan dan keutuhan diri dalam

memilih alternatif tindakan terbaik, mampu menyampaikan pendapat dan

mengaktualisasi diri dalam memecahkan suatu masalah serta mampu menghargai

pendapat orang lain.

3.1 Saran

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat banyak kekurangan yang

harus diperbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan

sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.


“DAFTAR PUSTAKA

Novalia ifa. 2018. Pengaruh metode Brainstroming, Buzz group and Simulation (BBS)

Terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan merokok pada remaja [tesis]. Surabaya [ID]:

Universitas Airlangga Surabaya

Eprints.ums.ac.id › Bab_IPDF

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Curah_pendapat

http://www.sumbarsehat.com/2014/03/metode-pelaksanaan-promosi-kesehatan.html?

M=1j

https://id.scribd.com/doc/56617129/MODEL-Brainstorming-and-Mind-Mapping

http://derissovianpratama.blogspot.com/2016/12/tugas-brainstorming.html?m=1

http://adfa19.blogspot.com/2013/05/brainstorming.html?m=1

http://selvia91.blogspot.com/2014/05/brainstorming.html?m=1

https://www.google.com/url?

Sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JKD/article/downl

Oad/4286/2682&ved=2ahUKEwjegomp44_qAhWk4nMBHUlcDvo4ChAWMAJ6BAg

GEAs&usg=AOvVaw0FXdGBZWF7VsHYWBGgeCXf

Anda mungkin juga menyukai