Anda di halaman 1dari 6

Youmita Prayitno

201910315097

Sifat Temuan Audit

Auditor internal mengidentifikasi kondisi-kondisi yang membutuhkan tindakan perbaikan.


Penyimpangan-penyimpangan dari norma-norma atau kriteria yang dapat diterima merupakan temuan
audit (audit finding).

Bentuk dan Ukuran Temuan Audit

 Tindakan-tindakan yang seharusnya diambil, tetapi tidak dilakukan


 Tindakan-tindakan yang dilarang
 Tindakan-tindakan tercela
 Sistem yang tidak memuaskan
 Eksposur-eksposur risiko yang harus di pertimbangkan

Standar

Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (SPPIA) dalam standar 2310 menyatakan
auditor internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, andal, relevan, dan berguna untuk
mencapai tujuan penugasan.

Practice Advisory 2410 dari Standar, “Kriteria Komunikasi”, memperluas arahan menjadi :

 Komunikasi akhir penugasan bisa mencakup infromasi latar belakang dan ringkasan
 Hasil-hasil harus mencakup observasi, kesimpulan (opini), rekomendasi, dan rencana-rencana
tindakan
 Observasi adalah pernyataan fakta yang berkaitan
 Observasi dan rekomendasi penugasan timbul dari proses perbandingan apa yang seharusnya
denga napa yang terjadi.

Pelaporan aktual Pratice Advisory 2421-1 dari Standar, “Kualitas Kriteria Komunikasi” menyatakan :

 komunikasi objektif bersifat factual, tidak bias, dan bebas dari distorsi
 komunikasi yang jelas mudah dipahami dan bersifat logis
 komunikasi ringkas langsung ke sasaran dan menghindari rincian yang tidak perlu
 komunikasi konstruktif adalah komunikasi yang isi dan nadanya membantu klien dan organisasi
menuju perbaikan jika diperlukan
 komunikasi tepat waktu adalah komunikasi yang dikeluarkan tanpa penundaan dan
memungkinkan tindakan efektif segera

Saran-Saran Perbaikan

Auditor juga menghadapi transaksi atau kondisi yang mungkin secara intrinsik tidak salah, tetapi bisa
ditingkatkan. Saran-saran untuk perbaikan (suggestion for improvement) merupakan saran yang tidak
memerlukan rekomendasi perbaikan kesalahan dan tidak mengandung konotasi temuan kesalahan dari
temuan-temuan audit.

Temuan-Temuan Audit yang Dapat Dilaporkan

 cukup signifikan agar layak dilaporkan ke manajemen


 dokumentasikan dengan fakta, bukan opini, dan dengan bukti yang memadai, kompeten,dan
relevan
 secara objektif dibuat tanpa bias atau prasangka
 relevan dengan masalah-masalah yang ada
 cukup meyakinkan untuk memaksa dilakukannya tindakan untuk memperbaiki kondisi-kondisi
yang mengandung kelemahan

Pendekatan untuk Mengontruksi Temuan

Mengembangkan fakta-fakta dan rincian menjadi temuan audit yang signifikan dan dapat dilaporkan
membutuhkan keahlian. Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam membuat dan melaporkan
temuan-temuan audit internal :

 meninjau keputusan manajemen bisa jadi tidak adil dan realistis


 auditor, bukan klien, harus bertanggung jawab untuk memberikan bukti
 auditor internal harus tertarik pada perbaikan kinerja tetapi kinerja tersebut tidak mutlak harus
dikritik hanya karena kurang dari 100 persen
 auditor internal harus meninjau temuan-temuan audit.

Menambah nilai

Menambah nilai (adding value) fungsi-fungsi yang di anggap tidak menambah nilai berisiko untuk
dirampingkan, atau bahkan dihilangkan. Auditor internal menambah nilai dengan cara meyakinkan
bahwa temuan dan rekomendasi yang mereka berikan jelas berdampak positif bagi organisasi dan juga
kontribusi tersebut dipahami dan dinilai oleh yang lain.

Temuan yang menghasilkan nilain besar serung kali mengalahkan kekuatan teknologi, memberikan
perubahan yang positif, dan berorientasi ke depan, membantu organisasi bergerak maju dan mencapai
sasaran.

Temuan audit yang wajar dapat menghasilkan perbaikan dalam jumlah dolar atau rupiah yang besar
atau meningkatkan jasa, atau memperbaiki struktur dan proses organisasi. Auditor internal akan
meningkatkan citra mereka sebagai penambahan nilai, bukan sebagai pemakan sumber daya. Penting
bagi auditor internal untuk tetap focus menyediakan aktivitas dan jasa yang bernilai tinggi.

Tingkat Signifikasi

Setiap temuan mencerminkan tingkat kerugian atau risiko aktual atau potensialnya masing-masing.
Menempatkan penekanan yang sama pada kesalahan klerikal acak seperti pada kelebihan pembayaran
sebesar $100.000 jelas tidak logis. Auditor harus mempertimbangkan tingkat kerusakan yang bisa atau
telah disebabkan oleh suatu kelemahan sebelum mengomunikasikannya dengan manajemen. Untuk
kebanyakan tujuan, temuan audit bisa diklasifikasikan menjadi tidak signifikan, kecil atau besar.
Temuan-Temuan Tidak Signifikan

Insignificant findings semacam kesalahan klerikal yang semua organisasi tidak memerlukan tindakan
formal. Tindakan yang dapat dilakukan untuk masalah-masalah yang tidak signifikan yaitu :

 mendiskusikan masalah dengan orang yang bertanggung jawab


 melihat apakah situasi tersebut telah diperbaiki
 mencatat hal tersebut didalam kertas kerja
 tidak memasukan penyimpangan kecil ke dalam laporan audit internal resmi

Temuan-Temuan Kecil

Minor findings perlu dilaporkan bukan sematamat kesalahan manusia yang bersifat acak. Jika tidak
diperbaiki, akan berlanjut sehingga merugikan dan walaupun tidak mengganggu tujuan operasi
organisasi, cukup signifikan untuk diperhatikan oleh manajemen. Beberapa temuan kecil lebih baik
dilaporkan dalam surat kepada manajemen (management Letter).

Temuan-Temuan Besar

Major findings merupakan temuan yang akan menghalangi pencapaian tujuan utama suatu organisasi
atau suatu unit dalam organisasi. Memisahkan temuan audit yang besar dan kecil dibutuhkan
pertimbangan audit yang baik untuk membedakan keduanya.

Elemen-Elemen Temuan Audit

Pengetahuan tentang temuan audit yang dapat dilaporkan merupakan masalah lain, karena auditor
internal mempertimbangkan kelayakan status qua. Mencari system atau transaksi yang tidak memenuhi
standar operasi yang berlaku.

Kebanyakan temuan audit harus mencakup elemen tertentu, termasuk latar belakang, kriteria kondisi,
penyebab, dampak, kesimpulan, dan rekomendasi. Baik eksplisit maupun implisit akan menajdi argumen
yang kuat untuk dilakukannya tindakan perbaikan.

Latar Belakang

Pembaca laporan harus diberikan informasi umum yang memadai agar bisa memahami sepenuhnya
alasan auditor yakin temuan tersebut harus di laporkan. Background juga bisa mengidentifikasi orang
yang berperan, hubungan organisasi, dan bahkan tujuan dan sasaran yang menjadi perhatian.

Kriteria

Pengembangan temuan audit harus mencakup dua elemen penting dalam konsep kriteria

1. tujuan dan sasaran


2. kualitas pencapaian

Kondisi

Kondisi mengacu pada fakta yang dikumpulkan melalui observasi, pengajuan pertanyaan, analisis,
verifikasi, dan investigasiyang dilakukan auditor internal. Kondisi merupakan jantung temuan dan
informasi harus memadai, kompeten dan relevan. Kondisi harus mencerminkan total populasi atau
system yang ditelaah, atau dalam kasus yang terpisah, harus merupakan kelemahan signifikan.

Penyebab

Menjelaskan mengapa terjadi devisiasi dari kriteria yang ada, mengapa sasaran tidak tercapai dan
mengapa tujuan tidak terpenuhi. Identifikasi penyebab merupakan hal penting untuk memperbaiki.
Langkah-langkah menentukan penyebab merupakan Latihan pemevahan masalah :

 kumpulkan fakta-fakta
 identifikasi masalah, cari penyimpangan yang terjadi
 jelaskan hal utama dari masalah
 uji penyebab yang mungkin yaitu hal sepenuhnya menjelaskan penyimpangan, setiap kali selalu
menyebabkan penyimpangan dan menjawab Sebagian besar penyimpangan
 tetapkan tujuan potensi tindakan perbaikan
 bandingkan tindakan alternatif dengan tujuan dan secara tentative pilih yang terbaik
 pikirkan keadaan buruk yang dipicu oleh tindakan perbaikan yang dipilih
 pertimbangan “bagaimana seandainya”
 apakah terdapat kondisi mitigasi

Dampak

Dampak menjawab pertanyaan “lalu kenapa”. Dampak merupakan elemen yang dibutuhkan untuk
meyakinkan klien dan manajemen pada tingkat yang lebih tinggi bahwa kondisi yang tidak diinginkan.
Jika dibiarkan terjadi, akan berakibat buruk dan memakan biaya yang lebih besar dari pada tindakan
yang dibutuhkan untuk memperbaiki masalah.

Kesimpulan

Kesimpulan harus ditunjang dengan fakta, harus merupakan pertimbangan profesional. Kesimpulan
dapat dan seharusnya menyajikan tindakan potensial dan menunjukkan bahwa manfaat memperbaiki
kesalahan akan melebihi biaya. Besar kerugian yang ditunjukkan pada bagian dampak merupakan dasar
dibutuhkannya tindakan perbaikan.

Rekomendasi

Rekomendasi menggambarkan tindakan yang mungkin dipertimbangkan manajemen untuk


memperbaiki kondisi yang salah, dan untuk memperkuat kelemahan dalam sistem control. Rekomendasi
harus positif dan bersifat spesifik juga harus mengidentifikasi siapa yang akan bertindak.

Pembahasan Temuan

Saat auditor internal menyusun temuan audit dan merenungkan rekomendasi, harus mewaspadai
kekeliruan. Mungkin salah menginterprestasi atau mungkin tidak membaca prosedur dengan layak.
Untuk memeriksa pemahaman atas hal yang ditemukan, auditor internal harus berbicara dengan orang
yang paling mengetahui fakta. Harus mengetahui interprestasi klien dan mencatat dalam kertas kerja.

Pencatatan Temuan Audit


Auditor internal memastikan bahwa telah sepenuhnya mempertimbangkan elemen temuan audit bisa
mengandalkan suatu bentuk laporan atau sarana lainnya. Lapran harus menjadi sarana bagi penyedia
audit guna menentukan semua langkah yang diperlukan untuk menghasilkan temuan audit yang
dikembangkan dengan baik telah diambil.

Keahlian Komunikasi

Laporan ringkas harus ditulis dengan baik, dan masalahharus didefinisikan dengan jelas menggunakan
istilah yang singkat, padat, dan tepat. Jika dimungkinkan, Bahasa RAF harus diekspresikan dalam nada
yang positif, dan istilah yang mendorong reaksi emosional atau defensive harus dihindari.

Penelaahan Pengawasan

Supervisi audit tetap merupakan control kunci atas pengembangan profesional temuan audit. Temuan
yang dilaporkan harus melewati penelaahan pengawasan yang ketat, baik secara manual maupun
elektronik dan harus dibuktikan dengan tanda tangan penyedia atau indikasi persetujuan elektronik.

Melaporkan Temuan Audit

RAF dan abstraksi telah digunakan lebih dari sekedar sebagai pencatatan temuan atau pengomunikasian
klien. Beberapa organisasi audit telah membuat ringkasan sebagai dasar utama bagi laporan audit
internal. Laporan telah diakumulasikan berurutan secara logis berdasarkan pengelompokkan menurut
subjek, lokasi atau unit yang diaudit dan diserahkan ke manajemen melalui ringkasan eksekutif satu
halaman. Ringkasan menjelaskan lingkup audit, menyajikan opini audit secara keseluruhan, dan
menyajikan penilaian auditor atas operasi yang diaudit.

Tindak Lanjut

Beberapa penulis dan praktisi berpendapat bahwa auditor internal mengidentifikasi kondisi kelemahan
dan terserah pada manajemen untuk mengambil tindakan perbaikan, menentukan kecukupannyadan
mengawasi efektivitasnya.

Audit internal merupakan aktivitas pemberian keyakinan yang independent, objektif, dan aktivitas
konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.

Kecukuoan Tindakan Perbaikan

Secara umum tindakan perbaikan seharusnya :

 responsif terhadap kelemahan yang dilaporkan


 lengkap dalam memperbaiki semua aspek material dari kelemahan yang ada
 berkelanjutan efektivitasnya
 diawasi untuk mencegah terulang Kembali

Kewenangan dan Status Audit

Tanggung jawab tidak bisa dilaksanakan tanpa kewenangan. Tanggung jawab audit untuk menilai
kecukupan dan efektivitas tindakan perbaikan tidak akan ada artinya jika auditortidak diberikan
kewenangan untuk melakukan hal tersebut.

Auditor harus meyakinkan klien bahwa :


1. mereka akan diberitahu segera mengenai setiap temuan yang ditemukan auditor
2. baik temuan maupun dukungan atasnya akan dibahas secara mendalam
3. setiap pertanyaan menyangkut fakta akan disekesaikan sebelum masalah dilaporkan
4. klien akan diperbolehkan untuk berada pada posisi yang berlawanan dengan temuan
5. klien akan diberikan setiap peluang untuk memulai tindakan perbaikan

Anda mungkin juga menyukai