Anda di halaman 1dari 10

MERIEVIEW JURNAL

PEMBELAJARAN PPKN SD DALAM PENDEKATAN TEMATIK


INTEGRATIF DANPERKEMBANGAN ABAD 21

DISUSUN OLEH:

NAMA: BILDAD LEMUEL SITUMORANG

NPM : 2105030163

DOSEN PENGAMPU: KRISTA SURBAKTI, S.pd, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS QUALITY

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur say ucapkan kepada Tuhan yang Esa atas semua rahmat yang
telah diberikan sehingga Tugas yang berjudul: MEREVIEW JURNAL
tentang Pembelajaran PPKn SD dalam Pendekatan Tematik Integratif dan
Perkembangannya dalam Pendidikan Abad 21 dapat selesai dengan tepat
waktu. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen yang
bernama Krista Surbakti, S.Pd, M.Si, selaku dosen mata kuliah konsep dasar
PPKn.

Adapun tugas mereview jurnal ini saya tulis untuk memenuhi tugas dari
Bapak dosen yang bernama Krista surbakti S.Pd, M.Si, selaku dosen mata
kuliah konsep dasar PPKn dikelas saya.
Penulis menyadari bahwa jurnal ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk
penyempurnaan jurnal ini. Akhirnya penulis berharap agar jurnal ini
bermanfaat bagi semua pihak.
IMPLEMENTASI MODEL COURSE REVIEW
HORAY DALAMPEMBELAJARAN TEMATIK
INTEGRATIF PADA
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V

PENDAHULUAN
Dunia pendidikan sudah menjadi hal yang sangat urgent bagi kebutuhan
manusia. Pendidikan menurut UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1) merupakan usaha sadar dan terancana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut
Uno (2006:11) belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin
berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa
pikiran, perasaan atau gerakan). Setiap anak belajar dalam mengembangkan
potensinya dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah motivasi belajar ketika disekolah.
PEMBAHASAN
Pendidikan sikap adalah suatu kewajaran yang disebabkan oleh pilihan
moral, perilaku dan sikap, orang-orang ini memiliki kualitas moral yang baik
bahkan ketika tidak ada yang melihatnya.
Semakin tinggi tingkat motivasi belajarnya, maka prestasi belajarnya pun akan
mengalami peningkatan. Tidak setiap anak selalu memiliki motivasi yang
tinggi, karena motivasi setiap anak tergantung dari emosi yang sedang
dialaminya. Siswa yang tidak memiliki motivasi belajar tidak akan berusaha
untuk belajar sedangkan siswa yang memiliki motivasi akan menyerap
pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa peserta didik
memerlukan model yang inovatif, variatif, dan menumbuhkan semangat bagi
peserta didik untuk lebih bersemangat dalam meningkatkan motivasi belajar
dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di kelas. Salah satu model
yang dianggap cukup mendukung adalah Course Review Horay (CRH).
Dwitantra (2010) menyatakan model pembelajaran Course Review Horay
adalah suatu model pembelajaran dengan pengujian pemahaman. Sehingga
perlu diterapkan model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013
pembelajaran kooperatif yang bersifat menyenangkan dan meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam berkompetisi secara positif dalam
pembelajaran, selain itu juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis
peserta didik, serta membantu peserta didik untuk mengingat konsep
yang dipelajari secara mudah yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Course
Review Horay(CRH).
Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul
“Implementasi Model Course Review Horay Dalam Pembelajaran Tematik
Integratif Pada Motivasi Belajar Siswa Kelas V” dengan tujuan untuk
mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas V dengan menggunakan
model Course Review Horay. Faktor yang turut menentukan keefektifan dan
keberhasilan pembelajaran, karena siswa akan belajar dengan sungguh sungguh
apabila memiliki motivasi yang lebih tinggi. Dengan demikian, seorang siswa
akan belajar dengan baik apabila ada faktorpendorong (motivasi), baik yang
datang dari dalam maupun yang datang dari luar
Tujuan penelitian ini menganalisis karakter apa saja yang dapat terbentuk
dengan mengintegrasikan pembelajaran PKn. Peneliti perpandangan bahwa
karakter yang terbentuk dapat melalui kebiasaan kebiasaan yang terjadi secara
langsung sehingga ada kesambungan antara pemhaman teori didampingi dengan
kegiatan pembiasaan yang dapat menunjang membantu dalam penanaman
karakter siswa. Dalam pembelajaran PKN banyak sekali pembelajaran yang
dapat menjadikan siswa memiliki karakter yang baik tentu dalam hal
menanamkan karateter terhadap peserta didik tidaklah mudah namu dapat
dilakukan dengan kebiasaankebiasan yang baik, misalnya saja dengan kegiatan
berdoa sewaktu memulai dan selesai pembelajaran, sholat bersama disekolah,
menghargai teman, mencintai perbedaan, adil dalam berteman, didalam
pembelajaran PKn terdapat materi tentang pancasila dimana dalamnya
mengandung nilai-nilai nasionalisme yang harus dimiliki individu.
KELEBIHAN JURNAL:
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga
siklus yang setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tindakan yang direncanakan dalam
penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Course Review Horay
(CRH) dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi belajar.

Kelemahan dari model pembelajaran Course Review Horay:


1) Siswa yang aktif dan pasif nilainya disamakan. Solusinya guru
harus benar-benar mengontrol jalannya diskusi supaya siswa menjadi
lebih aktif dalam diskusi.
2) Adanya peluang untuk curang.
Penggunaan Model Pembelajaran Pendidikan Karakter Abad 21pada
Anak Usia Dini

PENDAHULUAN
Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang amat pesat, terutama teknologi informasi dan komunikasi, telah
mengubah dunia seakan-akan menjadi kampung dunia (global village). Dunia
menjadi transparan tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian itu
berdampak pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Pendidikan anak usia dini adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan
fisik, kecerdasan, daya
cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spititual. Pendidikan anak usia dini
yang dilakukan orang tua berikan bagi anak merupakan suatu persiapan
kematangan anak dalam menghadapi perkembangannya di masa yang akan
datang. Membangun keberadaan bangsa yang berkarakter pada abad 21
merupakan conditio zine quo non bagi Bangsa Indonesia. Hal ini diwujudkan
jika setiap warga negara Indonesia sebagai pendukung utama peradaban
memiliki karakter bangsa yang luhur dalam rangka membangun keberadaban
bangsa. Walaupun sudah diselenggarakan melalui berbagai
upaya,pembangunan karakter bangsa belum terlaksana secara optimal dan
pengaruhnya terhadap pembentukan karakter baik.
PEMBAHASAN
Dalam tujuan Pendidikan Nasional sesungguhnya sudah memiliki kandungan
nilai-nilai karakter yang sangat kaya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa PAUD
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikanlebih lanjut.
Ada beberapa penggunaan model dan pendekatan pembelajaran pendidikan
karakter pada abad 21yaitu; pendekatan keteladanan, pendekatan berbasis kelas,
pendekatan kegiatan ko- kurikuler dan ekstrakurikuler, pendekatan kultur
kelembagaan dan kultur akademik, pendekatan berbasis komunitas, dan
dukungan kebijakan pendidikan yang relevan serta model pembelajaran
penanaman nilai, berbasis perkembangan penalaran moral, analisis nilai, dan
project citizen yang dapat dikembangkan guna pembentukan karakter baik
(good character) setiap peserta didik.
Tujuannya untuk menjelaskan secara komprehensif hakikat pendidikan karakter
pada abad 21 pada anak usia dini, menjelaskan secara komprehensif penggunaan
model-model pembelajaran dalam pendidikan karakter pada abad 21 pada anak
usia dini, menjelaskan secara komprehensif penggunaan pendekatan
pembelajaran dalam pendidikan karakter
pada abad 21 pada anak usia dini.
Menurut (Koesoema, 2010) roh pendidikan karakter dapat menjadi pisau
bermata dua. Di satu sisi pendidikan karakterdapat memacu dan
meningkatkan kemampuan intelektual dan akademis, disisi lain pendidikan
karakter menjadi usaha pemertahanan dan pengembangan kapasitas moral
peseta didik. Kedua kekuatan ini menjadi idealisme pendidikan
agar dapat mengarahkan peseta didik semakin mampu mengembangkan
ketajaman intelaktual dan integritas diri sebagai pribadi yang memiliki karakter
kuat.
Sesungguhnya pendidikan karakter adalah proses pemberdaan (empowering)
potensi peserta didik proses humanisasi (humanizing), dan proses pembudayaan
(civilizing). Sebagai proses pemberdayaan, pendidikan karakter pada dasarnya
adalah usaha sadar untuk memberdayakan dan mengembangkan seluruh potensi
peserta didik. Proses ini juga memberdayakan peserta didik sebagai makhluk
yang menyadari memiliki sejumlah potensi dan menyadari keterbatasannya
dengan cara knowing the what and knowingthe why; appreciate mean and end;
dan experincing, acting, and behaving. Pendidikan karakter juga bukanlah
proses pengajaran yang bersifat transfer informasi semata. Pendidikan karakter
juga bukanlah proses penanaman nilai-nilai belaka.
KELEBIHAN JURNAL:
Pada penelitian ini penggunaan model pembelajaran pendidikan karakter pada
abad 21 pada anak usia dini merupakan proses pemberdayaan potensi peserta
didik proses humanisasi (humanizing), dan proses pembudayaan, model-model
pembelajaran pendidikan yaitu model pembelajaran penanaman nilai, berbasis
perkembangan penalaran moral, analisis nilai dan project citizen, efektif
digunakan membantu peserta didik mengembangkan kompetensi menjadi
warga negara yang baik.
KEKURANGAN JURNAL:
Pendidikan karakter pada abad 21 sesungguhnya tidak bisa dilepaskan
dari program pendidikan pada umumnya. Karena itu, untuk memahami
makna pendidikan karakter tidaklah bisa dilepaskan dari makna
pendidikan itu sendiri. Landasan pendidikan nasional Indonesia
sesungguhnya adalahpembentukan karakter

Anda mungkin juga menyukai