Pertemuan ke-9
Simpulan:
1. Logika sebagai ilmu adalah elemen dasar setiap ilmu pengetahuan.
2. Logika sebagai seni adalah azas-azas pemikiran yang tepat, lurus, dan
semestinya.
3. Logika sebagai keterampilan adalah kecakapan menerapkan hukum-
hukum atau azas-azas pemikiran agar bernalar dengan tepat, teliti, dan
teratur.
Logika dipandang dari aspek waktu
1. Logika Tradisional (Logika Naturalis), yaitu cara berfikir yang sederhana
yang berdasarkan kodrat atau naluri fitrah manusia yang sejahlahir sudah
dilengkapi alat berfikir.
2. Logika Moderen (Logika Artifisial), dipelopori oleh Aristiteles dalam
bukunya “Organeri” yang berarti instrument atau alat untuk berfikir.
Logika artifisial dibedakan menjadi dua macam:
a. Logika Formal: mempelajari cara-cara atau pekerjaan akal serta menilai hasil-hasil
dari logika formal yang diuji dengan kenyataan-kenyataan dalam praktek
dilapangan.
b. Logika Material: mempelajari sumber-sumber pengetahuan, alat-alat
pengetahuan, proses terjadinya ilmu pengetahuan, dan merumuskan metode ilmu
pengetahuan. Logika pengetahuan disebut juga logika mayor, yang kemudian
menjadi sumber ilmu pengetahuan atau epistemologi
• Orang pertama yang melakukan pemikiran sistematis tentang logika
adalah filusuf besar Yunani Aristoteles (384-322 M).
• Aristoteles menggunakan istilah “Analitika” – penyelidikan terhadap
argumentasi yang bertitik tolak dari putusan-putusan yang benar,dan
“Dialektika” – penyelidikan terhadap argumentasi-argumentasi yang
bertitik tolak dari putusan-putusan yang masih diragukan.
• Logika adalah esensi berfikir filsafat.
• Logika akan membangun sebuah ilmu semakin handal.
• Filsafat tanpa logika akan gagal menelaah fenomena.
• Logika akan membangun kepercayaan seseorang
• Orang yang berlogika, semakin mengangkat harga dirinya.
B. Manfaat logika dalam pengembangan ilmu
1. Logika menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip
abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahauan.
2. Logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih
dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin
intelektua.
3. Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu yang kita peroleh
berdasarkan autoritas, emosi, dan prasangka.
4. Logika – di masa sekarang dikenal sebagai “era of reason” – membantu
kita untuk berfikir sendiri dan tahu membedakan yang benar dari yang
palsu.
5. Logika membantu orang untuk lurus, tepat dan teratur karena dengan
berfikir demikian dia dapat memperoleh kebanaran dan menghindari
kesesatan.
C. Macam-macam logika
1. Logika Alamiah: kinerja akal budi manusia yang berfikir secara tepat
dan lurus sebelum dipengaruhi oleh keinginan-keinginan dan
kecendrungan-kecendrungan yang subjektif.
2. Logika Kodratiah: ada pada setiap manusia karena kodratnya
sebagai makhluk rasional. Misalnya, “makan” tidak sama dengan
“tidur”.
3. Logika Ilmiah: adalah ilmu praktis normative yang mempelajari
hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia
yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-
kesimpulan yang lurus/sah.
• Logika menawarkan pemikiran analitik dan sintetik untuk menyusun
suatu kebenaran.
• Ada perbedaan antara kebenaran bentuk dengan kebenaran isi:
• Logika yang berbicara tentang logika bentuk disebut logika formal (formal
logic), dan disebut juga sebagai logika minor.
• Logika yang yang membahas tentang kebenaran isi disebut logika material
(material logic), dan disebut juga sebagai logika mayor.
• Kedua logika berfikir ini saling melengkapi.
• Sebuah argumen dikatakan mempunyai kebenaran bentuk, bila konklusinya
kita tarik secara logis dari premis atau titik pangkalnya, dengan mengabaikan
isi yang terkandung dalam argument tersebut.
• Sebuah argument dikatakan mempunyai kebenaran isi, bila konklusinya sesuai
dengan kenyataan.
• Penalaran yang tidak tepat, dan tidak memiliki kebenaran bentuk:
Semua pegawai negeri adalah penerima gaji.
Semua pegawai swasta adalah penerima gaji.
Jadi pegawai negeri adalah pegawai swasta.
• Argumen yang benar dari segi isi, tetapi menurut bentuknya tidak
valid.
Semua binatang adalah makhluk hidup.
Kucing adalah makhluk hidup.
Jadi, kucing adalah binatang.
• Kenapa tidak valid? Karena konklusi yang ditarik tidak diturunkan dari
pernyataan-pernyataan yang menjadi titik pangkal pemikiran.
Sebuah argumen memiliki empat kemungkinan
1. Sahih dari segi bentuk, tetapi tidak benar dari segi isi.
Manusia adalah binatang berkaki empat.
Alibaba adalah manusia.
Jadi, Alibaba adalah binatang berkaki empat
2. Tidak sahih dari segi bentuk, tetapi benar dari segi isi.
Semua ayam mempunyai kaki
Dadang bukanlah ayam.
Jadi, dadang mempunyai kaki.
3. Sahih dari segi bentuk, dan benar dari segi isi.
Kota yang terletak di sebelah utara Roma lebih sejuk dari pada Roma.
London adalah kota yang terletak di sebelah utara Roma.
Jadi, London lebih sejuk dari pada Roma.
4. Tidak sahih dari segi bentuk, dan tidak benar dari segi isi.
Semua yang lebih ringan daripada batu mengambang dalam air.
Air lebih ringan daripada batu.
Jadi, batu mengambang dalam air.
Penalaran
• Bernalar adalah suatu proses berfikir yang menyangkut dengan cara
mengambil/menarik suatu kesimpulan sebagai suatu alur atau
kerangka berfikir berfikir tertentu.
• Ada dua macam penalaran ilmiah: penalaran induktif dan penalaran
deduktif.
• Penalaran induktif adalah proses penarikan kesimpulan yang umum atas
dasar pengetahuan tetang kasus-kasus individual (khusus).
• Penalaran deduktif adalah proses penarikan kesimpulan bertitik tolak dari
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum, kita menarik kesimpulan yang
bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif memakai pola berfikir
yang disebut dengan silogisme.
Silogisme
• Silogisme adalah argumentasi yang terdiri dari tiga pernyataan: Dua pernyataan yang
sudah diketahui (premis), diturunkan pernyataan yang ketiga (kesimpulan).
Semua manusia akan mati.
Socrates adalah manusia.
Jadi, Socrates akan mati.